Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN

“ ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN

PT UNILEVER INDONESIA Tbk“

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VII

1. NANDA SILVIA FAHNI 17101155310446


2. NURLIANA 17101155310449
3. RAHMAT YUSUF 17101155310452
SAPUTRA
4. ATIKAH REZKI AMELIA 17101155310474
5. ENO CANIKO 17101155310482

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

2020/2021
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk

A. PROFIL PERUSAHAAN

 Visi

“ To become the first choice of consumer, costumer and community”

 Misi

1. Menjadi yang pertama dan terbaik dikelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen.
2. Menjadi rekan utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi
5. Bertujuan untuk meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan diatas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
6. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup.

 Susunan Pengurus Perusahaan


B. BIDANG USAHA PERUSAHAAN

Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen


— memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan
produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati kehidupan.

Unilever bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan
ini mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan
konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal milik Unilever adalah: Rinso, Sunsilk, Dove dan
Clear.

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan
aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi
perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak
maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT.
Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada
konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising. Sehingga
dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi
produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.

Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh
masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat
produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan
yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari
Indonesia.

Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia.
Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal
karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih
iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan negara
Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image
Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli
produk kecap bango karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun
konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat
dikenal oleh masyarakat.

Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi
yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan
maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja.
C. METODE PERHITUNGAN DAN INTERPRESTASI

D. KESIMPULAN

Dari analisa ratio diatas dapat diambil kesimpulan sbb :


1. Analisa likuiditas
Pada analisa likuiditas ini menunjukan bahwa :
• Aktiva lancar perusahaan sebagian besar sumber dananya dari hutang lancar hal ini dapat
dilihat dari current ratio, cash ratio dan quick ratio
• Perusahaan tidak mampu untuk menutupi tagihan dan biaya penjualan dari modal
kerjanya hal ini dapat dilihat dari cash turn over nya yang bernilai Rp. -8,98
• Perusahaan tidak mampu untuk menjaga modal kerjanya untuk memperoleh persediaan ,
sehingga persediaan idak bisa untuk tetap terjaga. hal ini dapat dilihat dari inventory to
net working capital yang bernilai Rp.-0,52

2. Analisa Leverage (Solvabilitas)


Pada analisa leverage ini menunjukan bahwa:
Perusahaan belum mampu menjamin utang dengan modalnya hal ini tercermin pada
analisis debt to equity ratio.
73% assets perusahaan sumber dananya dari utang yang tercermin dari analisis debt to
assets ratio,
1/4 modal perusahaan berasal dari utang jk panjang yg tercermin dari analisis long term
debt to equity ratio
Perusahaan hanya mampu menghasilkan laba 0,92 kali dari jumlah angsuran tercermin
dari analisis times interest earned ratio dan tidak bisa menutupi biaya bunganya.
.

3. Analisa Profitabilitas Rasio ( Profitability Ratio)


Pada analisis rasio ini menunjukan bahwa :Kemampuan perusahaan memperoleh laba
kotor masih kecil dibandingkan dengan jumlah penjualanya. Hal ini tercermin pada
analisis gross profit margin yang hanya bernilai Rp. 0,52Kemampuan perusahaan dalam
menekan biaya tidak sebanding dengan jumlah penjualan per Rp. 1 . Hal ini tercermin
dari operating ratio yang bernilai hanya Rp 0,29Pada laba bersih, perusahaan masih jauh
mendapatkan laba yg tinggi, dimana masih dibawah jumlah penjualan per Rp.1 nya
sementara laba netto yg dihasilkan hanya Rp. 0,17 Hal ini tercermin dari net profit
margin nya

Anda mungkin juga menyukai