Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nanda Silvia Fahni

No BP : 17101155310446

Kelas : M-2

Mata Ujian : Kewiraswastaan

Dosen Pengampu : DRS Dasril Munir, MM

JAWABAN UTS KEWIRASWASTAAN

1. Menurut pelaku bisnis wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam
menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan
dan pertumbuhan dengan mengenali peluang dan mengombinasikan sumber sumber daya
yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
2. Pola pikir wirausaha dengan non wirausaha
Wirausaha :
- Produktif
Para pelaku wirausaha selalu melakukan kegiatan yang menghasilkan sesuatu baik itu
uang, inovasi, dll.
- Resources Utilization ( Pemanfaatan Sumber Daya)
Para pelaku wirausaha selalu memanfaatkan sebaik-baiknya sumber daya yang
tersedia seperti SDM dan SDA.
Non Wirausaha :
- Konsumtif
Para pelaku non wirausaha selalu menjadi pemakai, konsumen dan tidak mau
menghasilkan sesuatu.
- Resources Disposal ( Pembuangan Sumber Daya / tidak memanfaatkan sumber daya)
Para pelaku non wirausaha kebanyakan tidak ingin memanfaatkan SDM dan SDA
yang tersedia.
3. Kuadran B (Business Person) , karena orang yang memiliki usaha yang bisa berjalan
tanpa sang pemilik harus selalu hadir. Di dalam kuadran B ini si Business Person
memiliki kebebasan menentukan berapa besar uang yang ingin didapat, memiliki
kebebasan waktu, dan bisa membuka lapangan kerja baru
4. Sudut pandang wirausaha dan non wirausaha :
- Sudut pandang wirausaha membuat target dan memiliki ambisi yang kuat untuk
memenuhi target mereka.mereka selalu berusaha dalam mencapai target yang mereka
tentukan. Berbeda dengan non wirausaha dimana mereka tidak begitu ambisius dalam
mencapai target. Hal ini dapat terlihat dimana orang yang sukses selalu mencapai
target dalam waktu yang sudah mereka tentukan sendiri sehingga mereka dapat
meraih impiannya dalam waktu singkat.
- Sudut pandang non wirausaha cenderung memilih jalan yang mudah untuk
mendapatkan uang seperti menjadi karyawan. Bahkan mereka juga memilih untuk
menambah jam kerja agar mendapatkan penghasilan lebih. Mereka takut dan tidak
mau mengambil resiko untuk berwirausaha. Bahkan beberapa dari mereka berlomba-
lomba untuk memperoleh gelar, karena mereka beranggapan gelar dan jabatan
menentukan gengsi dan kekayaan seseorang.
5. Metode ATM
a) Amati
Yaitu kita mengamati bagaimana cara para pesaing dalam menjalankan strategi,
produk, dan pemasaran bisnisnya. kita sebagai pengamat juga harus
menyimpulkan hasil pengamatan tersebut dan menjadikannya referensi pada
bisnis kita selanjutnya. dalam proses mengamati kita juga bisa menggunakan
metode analisis SWOT.
b) Tiru
Setelah kita melakukan penamatan, yang kita lakukan selanjutnya adalah
menirunya. tapi kita sebagai pesaing juga harus mengerti aspek yuridis terlebih
lagi jika pesaing memiliki hak paten, kita harus mengerti supaya bisnis kita tidak
di cap plagiat ataupun pencuri ide pesaing lain. hal yang bisa kita tiru
adalah prinsip usaha, sistem manajemen, pola kerja, proses produksi, peralatan
yang digunakan, strategi pemasaran, standar pelayanan, fighting spirit
dan mentalitas. dengan cara meniru ini kita bisa menghemat waktu, energi dan
dana untuk menemukan ide baru
c) Modifikasi
Setelah kita mengamati dan meniru para pesaing kita sebagai pebisnis baru juga
harus memodifikasi produk kita agar menjadi daya tarik yang unik bagi para
konsumen, dan itu menjadi nilai tambah bagi produk kita karena berbeda dan
lebih mengesankan dibanding dengan pesaing.
6. Karena ketika kita sudah menerapkan perencanaan, melaksanaan perencanaan yang kita
buat, memeriksa apakah target yang kita tentukan tercapai atau tidak kita harus menindak
lanjuti dengan melakukan tindakan perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi
terhadap masalah yang dihadapi dalam pencapaian Target, Tindakan Perbaikan ini perlu
diambil jika hasilnya tidak mencapai apa yang telah ditargetkan. Dan tindakan
standarisasi (Standardization Action) yang merupakan tindakan untuk men-
standarisasikan cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi
ini dilakukan jika hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan.
7. Risiko spekulatif atau speculative risk adalah risiko yang jika diambil mungkin akan
mengakibatkan diperolehnya keuntungan atau timbulnya kerugian.
Risiko ini menghasilkan 3 macam yaitu: rugi, untung atau break event
Contohnya adalah investasi saham di bursa efek, membeli undian dan sebagainya.
8. Hambatan persepsi seseorang untuk memulai usaha
- Merasa Sudah Terlalu Tua atau Merasa Terlalu Muda
Para orang tua kebanyakan tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan berusaha,
dan kebanyakan anak muda seperti mahasiswa sulit untuk mau dan memulai
berwirausaha dg alasan mereka tidak diajar dan dirangsang berusaha sendiri. Kita
harus membuang pemikiran itu dan kita harus percaya tua atau muda bisa memulai
usaha tanpa memandang umur.
- Tidak Berbakat
Skill itu penting dan kita bisa mempelajarinya. Banyaklah membaca, ikuti
seminar dan kursus, serta bergabunglah dengan komunitas wirausaha untuk
mendapatkan ilmu dan menambah jaringan bisnis. Pebisnis yang sudah sukses
dulunya juga memulai bisnis dari nol dan tidak punya pengalaman sama sekali.
Jadi, kita juga pasti bisa asalkan Anda mau terus belajar dan meningkatkan
kemampuan bisnis kita.
- Tidak Punya Modal (uang)
Sesuaikan bisnis kita dengan modal yang dipunya. Jika modal terbatas, cobalah
bisnis kecil-kecilan terlebih dahulu. Seperti bisnis dropship online dimana kita
hanya butuh modal handphone dan koneksi internet. Namun, jika kita ingin
melakukan bisnis dengan modal yang cukup besar maka cobalah cari pemasukan
tambahan dengan bekerja sampingan. Bisa juga dengan meminjam uang pada
keluarga ataupun bank. Bahkan, cobalah cari investor yang tertarik dengan
konsep bisnis kita. Kita juga bisa menggaet investor melalui website
crowdfunding, bisa juga melalui kompetisi startup untuk mendapatkan pendanaan
dari para venture capital jika Anda berhasil memenangkan pitching.

9. Sifat pemimpin yang efektif :


- Memberikan contoh kepada para karyawan
- Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi para karyawan dan dengan
bergairah mengejarnya
- Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus
mengarahkan mereka kepada tujuan tersebut
- Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan mereka
- Menghargai dan mendukung para karyawan
- Berkomunikasi dengan para karyawan
- Menghargai keragaman para pekerja.
- Merayakan keberhasilan para pekerja
- Mendorong kreativitas di antara para pekerja
- Mempertahankan selera humor
- Menatap terus masa depan
10. 2WH adalah
a. What, apa yang dipasarkan.
Memikirkan apa yang akan kita jual belikan seperti barang / jasa.
b. Who, siapa yang memasarkan dan siapa sasaran pemasaran.
Menentukan siapa yang akan memasarkan produk kita dan siapa sasaran dari
produk kita tersebut seperti usaha pakaian baju anak-anak dengan anak-anak
sebagai sasaran pemasarannya.
c. How, bagaimana memasarkan.
Cara kita memasarkan produk kita seperti berjualan di toko, online, dll.

Anda mungkin juga menyukai