Tugas Akhir
Melengkapi Persyaratan Kelulusan
Program Diploma III
Merupakan hasil studi pustaka, penelitian lapangan dan tugas karya akhir
saya sendiri, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing yang telah ditetapkan
oleh pihak Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan Politeknik Negeri Jakarta.
Tugas Karya ini belum pernah diajukan sebagai syarat kelulusan pada
program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua informasi, data dan hasil
analisa maupun pengolahan yang digunakan, telah dinyatakan sumbernya
dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Materai Rp 6000,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, telah memberikan kesempatan, kesehatan, dan
kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam
menyelesaikan jenjang pendidikan di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) jurusan
Teknik Grafika dan Penerbitan (TGP) prodi Penerbitan (Jurnalistik). Dalam
melakukan penulisan Tugas Akhir, penulis mendapatkan banyak bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr.sc., Zainal Nur Arifin, Dipl. Ing.HTL., M.T., selaku Direktur Politeknik
Negeri Jakarta.
2. Dra. Wiwi Prastiwinarti, M.M., selaku Ketua Jurusan Teknik Grafika dan
Penerbitan.
3. Drs. Zaenal Arifin, S.H., M. H., selaku ketua program studi Jurnalistik dan
pembimbing materi Tugas Akhir ini yang telah membimbing penulis
dengan sabar dan memberikan saran sehingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
4. Drs. Djony Herfan, M.I.Kom., selaku Pembimbing Akademik Kelas
Penerbitan (PB) 6-C dan pembimbing teknis Tugas Akhir ini.
i
7. Petrus Bayu Samudro Apriantoko, S.E., M.M dan Tuti Purwaningsih selaku
orang tua dari penulis, serta Permesti Putri selaku kakak kandung penulis
yang selalu memberi doa, kasih sayang dan mendukung di setiap langkah
penulis.
8. Maharani Annisa, Wafi Sauqi, Renna Yavin, Sri Mela, Devi Ramadhani,
Carara Geo selaku teman dekat penulis yang selalu memberi dukungan,
semangat serta bantuan kepada penulis.
9. Abizar, Alifa, Tasha, Carla, Debri, Devi, Aldha, Ola, Fitri, Maulidia,
Maylisda, Fariz, Nur Fadila, Renna, Ririn, Mela, Suherni, Ummu selaku
teman-teman Penerbitan 6-C, yang bahu membahu untuk saling membantu
hingga mengingatkan akan segala sesuatu selama tiga tahun ini.
10. Serta seluruh pihak yang telah mendukung penulis, baik dalam doa maupun
sekadar memberikan semangat.
Penulis pun sadar, dalam Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Maka
dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun. Semoga
Tugas Akhir ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi
pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINALITAS
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
iii
3. 8 Kategori Berita detikcom ............................................................ 20
3. 9 Struktur Perusahaan .................................................................... 21
3. 10 Target Market detikcom ............................................................ 28
3. 11 Penerapan Karakteristik Bahasa Jurnalistik di detikcom .......... 28
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................... 30
4. 1 Bahan Analisis ............................................................................ 30
4. 2 Kriteria Analisis .......................................................................... 31
4. 3 Analisis Berita ............................................................................ 31
4. 3. 1 Berita 1, “Bukan Penyakit Asam Lambung Biasa,
Hati-hati Indikasi GERD” ................................................ 33
a. Tampilan Berita ....................................................... 33
b. Naskah Berita........................................................... 34
c. Analisis Penerapan Karakteristik ............................. 35
d. Kesimpulan .............................................................. 37
iv
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 55
5. 1 Kesimpulan ................................................................................. 55
5. 2 Saran ........................................................................................... 55
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Logo detikcom ................................................................................... 18
3.2 Logo detikcom awal hingga sekarang .............................................. 20
3.3 Logo Kategori berita .......................................................................... 22
3.4 Struktur Perusahaan ........................................................................... 29
3.5 Target Market .................................................................................... 30
4. 1 Tampilan berita 1 ............................................................................... 33
4. 2 Tampilan berita 2 ............................................................................... 38
4. 3 Tampilan berita 3 ............................................................................... 42
4. 4 Tampilan berita 4 ............................................................................... 45
4. 5 Tampilan berita 5 ............................................................................... 48
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Daftar bahan analisis .......................................................................... 32
4.2 Daftar tabel hasil analisis ................................................................... 51
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Transkrip Hasil Wawancara
2. Lembar Bimbingan Tugas Akhir
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Adanya perkembangan teknologi saat ini yang sudah meluas sudah tidak
diragukan lagi. Hal tersebut membuat setiap manusia mengetahui berbagai
informasi. Beragam media menjadi hal penting bagi kehidupan masyarakat
akan informasi. Media massa merupakan salah satu bentuk dari perkembangan
teknologi dalam bidang informasi dan jurnalistik yang dibutuhkan masyarakat
untuk mendapatkan informasi.
Salah satu bentuk dari media massa yang cepat akan menyebarkan
informasi adalah media online. Media daring (online media) dapat disebut juga
sebagai cybermedia (media siber), internet media (media internet), dan new
media (media baru) dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di
situs web (website) internet.
1
2
Hal ini disebabkan karena sifat media online yang realtime dan
mengutamakan berita yang bersifat breaking news. Seorang reporter media
online dituntut memiliki: kepekaan berita yang tajam (sense of news) serta tidak
ketinggalan terhadap isu-isu yang berkembang baik lokal atau nasional.
Seorang reporter media online karena tidak punya deadline atau batas
yang jelas dan bias dikatakan kerja 24 jam non-stop, dituntut “harus buka mata,
buka telinga lebar-lebar” terhadap semua informasi yang ada disekitarnya.
Secara umum konsep berita yang ada di media cetak, radio dan televisi serta
online adalah sama.
1. Isi berita pada kanal health detikcom selama edisi Desember 2019
1. Untuk mengetahui isi berita pada kanal health detikcom edisi Desember
2019.
Bab I Pendahuluan
Bab V Penutup
7
8
radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi,
edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan
hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah
bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat
diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan
informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat
dan prilaku komunikasi (Effendy, 2000).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen.
Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa
mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu
menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang bersamaan (Nurudin,
2007).
Berdasarkan definisi di atas, penulis menyimpulkan media massa adalah
media atau sarana komunikasi yang menyiarkan berita atau informasi untuk
menyalurkan dan memberitahukan pesan dari komunikator kepada khalayak.
2.1.2 Jenis Media Massa
2. Singkat
Langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele,
tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca.
3. Padat
Menurut Patmono SK (1996:45) seperti dikutip AS. Haris Sumadiria
(2006: 14), padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat informasi.
Setiap kalimat dan paragraph yang ditulis memuat banyak informasi
penting dan menarik untuk khalayak pembaca.
14
4. Lugas
Berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufemisme atau
penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak
pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.
5. Jelas
Mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan kabur. Jelas susunan
kata atau kalimatnya sesuai dengan kaidah subjek-objek-predikat-
keterangan (SPOK) dan jelas sasaran atau maksudnya.
6. Jernih
Berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak
menyembunyikan sesuatu yang bersifat negatif seperti prasangka atau
fitnah.
7. Menarik
Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian
khalayak pembaca, memicu selera baca, serta membuat orang yang
sedang tertidur, terjaga seketika. Bahasa jurnalistik berpijak pada
prinsip: menarik, benar, dan baku.
8. Demokratis
Berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkat, pangkat, kasta,
atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa.
9. Populis
Berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apapun yang terdapat dalam
karya-karya jurnalistik harus akrab di telinga, di mata, di benak pikiran
khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.
10. Logis
Berarti kata, istilah, kalimat, atau paragraph jurnalistik harus dapat
diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat (common sense).
Bahasa jurnalistik harus dapat diterima dan mencerminkan nalar. Disini
berlaku hukum logika.
15
11. Gramatikal
Berarti kata, istilah, atau kalimat apapun yang dipakai dan dipilih
harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku artinya bahasa
resmi yang sesuai dengan ketentuan tata bahasa serta pedoman ejaan
yang disempurnakan.
12. Menghindari kata tutur
Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-
hari secara informal.
13. Menghindari kata dan istilah asing
Pembaca atau pendengar harus tau arti dan makna setiap kata. Berita
atau laporan yang banyak diselipi kata-kata asing, selain tidak
informatif, dan komunikatif, juga sangat membingungkan.
14. Pilih kata (diksi) yang tepat
Artinya setiap kata yang dipilih, memang tepat dan akurat sesuai
dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada khalayak.
15. Mengutamakan kalimat aktif
Karena kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh
khalayak pembaca daripada kalimat pasif.
16. Menghindari kata atau istilah teknis
Karena ditujukan untuk umum, maka bahasa jurnalistik harus
sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, tidak membuat kening
berkerut apalagi sampai membuat kepala berdenyut. Salah satu cara
untuk itu ialah, dengan menghindari penggunaan istilah atau kata-kata
teknis.
17. Tunduk kepada kaidah etika
dalam etika berbahasa, pers tidak boleh menuliskan kata-kata yang
tidak sopan, vulgar, sumpah serapah, hujatan, dan makian yang sangat
jauh dari norma sosial budaya Agama.
16
3. Tidak menanggalkan prefik me- dan ber- , kecuai dalam judul berita.
5. Setiap alinea terdiri dari 2 atau tiga kalimat dan koherensinya terpelihara.
10. Kata asing dan istilah ilmiah yang sangat teknis tidak digunakan. Kalau
terpaksa harus dijelaskan.
12. Penggunaan kata yang pendek didahulukan daripada kata yang panjang.
13. Tidak menggunakan kata ganti orang pertama (saya dan kami), berita
harus menggunakan kata ganti orang ketiga.
16. Berita disajikan dalam bentuk past tense sesuatu yang telah terjadi.
17
17. Kata hari ini digunakan dalam media elektronik dan harian sore.
Sedangkan kata kemarin digunakan harian pagi hari.
(2) padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu
menyampaikan informasi yang lengkap. Semua yang diperlukan pembaca
sudah tertampung didalamnya. Menerapkan prinsip 5W 1H, membuang
kata-kata mubazir dan menerapkan ekonomi kata;
(5) menarik, artinya dengan menggunakan pilihan kata yang masih hidup,
tumbuh, dan berkembang. Menghindari kata-kata yang sudah mati;
(6) jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat
dipahami oleh khalayak umum (pembaca). Struktur kalimatnya tidak
menimbulkan penyimpangan/pengertian makna yang berbeda, menghindari
ungkapan bersayap atau bermakna ganda (ambigu).
BAB III
Email : redaksi@detik.com
18
19
3.6 Personality
detikcom ibarat sebuah cluster modern yang dihuni oleh warga yang
majemuk dan rata-rata berusia muda dan pekerja aktif dari berbagai latar
belakang suku, bangsa, status, profesi, karakter, hobi, dsb
a. News
b. Finance
c. Teknologi
d. Entertaiment
e. Sport
f. Sepakbola
g. Otomotif
h. Travel
i. Food
j. Health
k. Wolipop
l. DetikX
m. 20detik
n. Foto
Direktur Konten
Alfito Deannova
Dewan Redaksi
Alfito Deannova
Kepala Liputan
DetikNews
DetikFinance
DetikSport
DetikHot
DetikInet
DetikHealth
Wolipop
DetikFood
DetikTravel
DetikOto
DetikX
DetikFoto
20Detik
Jawa Timur
DI Yogyakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Riau
Sumatera Selatan
Aceh
Agus Setyadi
Sulawesi Selatan
M. Tauffiqurahman (Makasar)
Sudrajat (Head)
Sekretaris Redaksi
Pada intinya di detikcom berita yang layak terbit bukan hanya harus
memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik, karena menurut detikcom berita
yang layak terbit itu minim kesalahan pengetikan dan informasinya sudah
lengkap, serta sudah diperiksa terlebih dahulu oleh editornya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4. 1 Bahan Analisis
yang telah tayang pada berita dalam kanal detikHealth edisi Desember 2019
32
33
4. 2 Kriteria Analisis
Karakteristik bahasa jurnalistik menurut teori ada tujuh belas dan yang
sebagai acuan bukan syarat wajib, jadi tidak semua karakteristik ada bukti
karakteristik tersebut.
4. 3 Analisis Berita
• Naskah Berita
Namun, tak hanya timbul rasa panas di dada dan juga pahit di
mulut. Penyakit GERD juga bisa menyebabkan komplikasi.
3. Berita ini termasuk berita yang padat karena dapat dilihat pada
setiap paragrafnya berisi informasi penting tentang efek dan
dampak dari GERD
4. Berita ini mengunakan kalimat yang lugas karena berita ini
menegaskan tentang GERD yang berbeda dengan penyakit asam
lambung biasa sehingga pembaca tidak bingung dalam
membedakannya seperti pada paragraf 2 dan 3.
5. Berita ini mengunakan susunan kata atau kalimat dengan jelas dan
jernih seperti pada paragraf 4 dijelaskan tentang asam lambung naik
36
dengan adanya penegasan dari seorang ahli sehingga berita ini tidak
menimbulkan prasangka atau dugaan yang tidak pasti dari para
pembaca.
• Kesimpulan
Berita pertama ini merupakan berita yang baik dan layak terbit,
pada berita ini informasi yang ditulis sudah mengacu pada karakteristik
menghindari kata atau istilah asing dan teknis karena dalam berita
• Naskah Berita
5. Berita ini mengunakan susunan kata atau kalimat dengan jelas dan
jernih dalam Berita ini mau menunjukkan hal mengenai masturbasi
bagi laki-laki. Di dalam berita ini juga dapat dilihat pro dan kontra
antara mitos dan penjelasan dari seorang seksolog. Berdasarkan isi
berita tersebut, dapat dilihat bahwa penjelasan seksolog memberikan
informasi yang baru kepada para pembaca. Hal ini menjadi sebuah
edukasi bagi para pembacanya terutama bagi kaum pria.
6. Dapat dilihat dari judulnya, berita ini menarik khususnya bagi para
pria yang berumur 18 tahun ke atas agar menambah edukasi tentang
masturbasi dan tidak selalu percaya dengan yang namanya mitos.
7. Berita ini diperuntukan untuk para pria berusia 18 tahun ke atas tapi
tetap menerpankan unsur demokratis karena berita ini tidak
membatasi perbedaan lainnya selain usia.
8. Dalam berita ini dijelaskan dan ditegaskan oleh seorang seksolog
sehingga keterangan yang diberikan masuk diakal para pembacanya.
9. Pada berita ini saya menemukan penggunaan kata yang biasa
digunakan dalam percakapan sehari-hari secara informal (bisa diliat
di paragraf terakhir "lho") tapi disini seperti yang dikatakan Firdaus
Anwar kalau detikcom mempunyai cara penulisannya sendiri
(stylebook) untuk menarik para pembaca.
41
10. Untuk membahas mengenai kata atau kalimat vulgar atau tidak, berita
ini cukup vulgar, tetapi vulgar disini berguna untuk memberikan
edukasi kepada para pembacanya, oleh sebab itu berita dala m
konteks seksual dapat diakses hanya bagi yang berumur 18 tahun ke
atas.
• Kesimpulan
Berita kedua ini merupakan berta yang baik dan layak terbit, karena
sesuai dengan teori AS Sumadiria tentang karakteristik bahasa jurnalistik
sebagi acuan dalam pembuatan berita agar pembaca lebih mudah
memahami isi berita.
Begitu pula menurut redaksi yang dipaparkan oleh Firdaus Anwar
pada berita ini informasi yang ditulis sudah mengacu pada karakteristik
bahasa jurnalistik walaupun tidak semuanya. Karakteristik hanya sebgai
acuan bukan syarat wajib.
Penulis menyimpulkan berita kedua ini merupakan berita yang
menghindari kata tutur karena menggunakan kata “lho” dalam isi berita
pada kaidah etika dimana isi berita merupakan berita yang cukup vulgar
• Naskah Berita
1. Bahasa yang ada pada berita sangat sederhana dan pembaca lebih
mudah mengerti isi dari berita ini. Kalimat-kalimat yang digunakan pun
sederhana sehingga mudah dimengerti. Cara penulisan juga sudah benar
mengikuti tata bahasa, pedoman ejaan, dan kaida etika berbahasa.
2. Berita ini cukup singkat, pemaparan yang bertujuan menghimbau para
pembaca untuk tidak mengonsumsi ular daging ular. Namun, singkatnya
berita ini belum tentu jelas dapat dilihat pada paragraf ketiga tentang
indikasi alergi atau infeksi saat mengomsumsi ular tetapi tidak dijelaskan
alergi atau infeksi seperti apa.
3. Menurut saya, berita ini belum dapat dikatakan akurat. Hal ini
dikarenakan informasi yang terdapat pada kata "dicurigai" memberikan
makna bahwa penelitian ini belum sempurna.
44
4. Berita ini belum akurat, dapat dilihat di paragraf terakhir, ahli gizi
tersebut mengatakan bahwa "mereka yang mengonsumsinya biasanya
bukan untuk mendapatkan gizi protein dan lemak". Namun, tidak dijelaskan
apa yang sebenarnya manfaat ketika mengonsumsi daging ular karena
belum pernah diteliti secara ilmiah. Maka dari itu berita ini masih kurang
jelas dan membuat para pembacanya masih akan menimbulkan pertanyaan
sendiri dalam benaknya.
• Kesimpulan
Berita ketiga ini merupakan berita yang baik dan layak terbit, tetapi
menurut saya berita ini masih kurang cukup informasi kepada khalayak
pembaca.
jurnalistik sebagai acuan dalam membuat berita masih ada kalimat yang
kurang jelas dan tidak akurat dalam pemaparannya yang dapat membuat
• Tampilan Berita
• Naskah Berita
Ada sejumlah alasan yang bisa membuat jalur sepeda kurang diminati
oleh pesepeda.
1. Tidak selalu aman
Dikutip dari Cyclingweekly, alasan utama pesepeda butuh jalur
pesepeda adalah untuk meningkatkan keamanan. Namun dalam
kenyataan, berada di jalur sepeda tidak selalu lebih aman.
4. Berita ini menarik juga bagi para pembaca yang masih bertanya-
tanya, “kenapa sih ada jalur sepeda tetapi para pesepeda tidak mengunakan
jalurnya?” dan kenapa pesepeda tidak minat mengunakan jalurnya sendiri.
• Kesimpulan
Berita yang disajikan pada berita keempat ini merupakan berita yang
baik dan layak terbit, karena sesuai dengan teori AS Sumadiria tentang
pada berita ini informasi yang ditulis sudah mengacu pada karakteristik
48
istilah kata asing, pilihan kata yang tepat, mengutamakan kalimat aktif ,
menghindari kata atau istilah teknis, tunduk pada kaidah etika dan tidak
kata “ogah” dalam isi berita walaupun kata tersebut dikatakan stylebook
• Naskah Berita
• Kesimpulan
Berita yang disajikan pada berita kelima ini merupakan berita yang
sudah layak terbit, karena sesuai dengan teori AS Sumadiria tentang
karakteristik bahasa jurnalistik sebagi acuan dalam pembuatan berita agar
pembaca lebih mudah memahami isi berita.
Begitu pula menurut redaksi yang dipaparkan oleh Firdaus Anwar
pada berita ini informasi yang ditulis sudah mengacu pada karakteristik
51
kata atau istilah teknis, menghindari kata tutur dan tidak menerapkan
karakteristik tunduk pada kaidah etika dimana isi berita merupakan berita
yang cukup vulgar walaupun berita tersebut hanya dapat diakses oleh
PENERAPAN
JUDUL KARAKTERISTIK
BERITA BAHASA
JURNALISTIK KETERANGAN
YANG
DIANALISIS
YA TIDAK
Ya, berita pertama ini merupakan berita yang sudah
Bukan Penyakit menerapkan beberapa karakteristik bahasa
Asam Lambung jurnalistik sebagai acuan dalam membuat berita
✔ ✘
Biasa, Hati-hati seperti sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih,
Indikasi GERD menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal,
pilihan kata yang tepat, menghindari kata tutur,
52
berikut:
dalam membuat berita. Hal ini ditunjukkan pada cara penulisan kata
penulisan kata dan kalimat yang masih kurang jelas yang membuat
Health, detikcom dilihat dari penulisan kata dan kalimat yang baik dan
kebingungan karena adanya kata atau kalimat yang ambigu atau kurang
jelas.
BAB V
PENUTUP
5. 1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan arti bahasa jurnalistik yaitu bahasa yang digunakan
dalam menyajikan berita serta laporan peristiwa benar, aktual, penting dan
menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap
maknanya. Maka adanya karakteristik bahasa jurnalistik diperlukan sebagai
acuan dalam menyajikan berita, karakteristik tersebut ada 17 yaitu
sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis,
populis, logis, gramatikal, menghindari kata tutur, menghindari kata
dan istilah asing, pilih kata (diksi) yang tepat, mengutamakan kalimat
aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah
etika.
2. Menurut detikcom sendiri berita yang layak terbit bukan hanya harus
memenuhi karakteristik bahasa jurnalistik, berita yang layak terbit itu
minim kesalahan pengetikan dan informasinya sudah lengkap, serta sudah
diperiksa terlebih dahulu oleh editornya.
3. Dalam menerapkan karakteristik bahasa jurnalistik detikcom
mengacu pada setiap karakteristiknya dalam pembuatan berita tapi
detikcom sendiri hanya menjadikan hal itu sebagai acuan bukan syarat
wajib. Jadi tidak semua artikel yang terbit harus sudah memenuhinya
semua.
4. Berdasarkan hasil analisis dari 5 berita keseluruhan tidak
menerapkan Karakteristik bahasa jurnalistik seacar lengkap. Terdapat 5
berita, 4 sudah sudah menerapkan karakteristik bahasa jurnalistik, dan 1
berita belum tepat dalam menerapkannya.
55
56
5.2 SARAN
Setelah melakukan analisis pada lima berita tersebut penulis
memberikan saran yakni, sebaiknya reporter dan editor dalam membuat dan
menyunting berita, agar memperhatikan dalam menerapkan Karakteristik
bahasa jurnalistik agar para pembaca tidak bingung dan lebih mudah
memahami isi berita.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Sumber Internet:
Tubiyono. 2011. Bahasa Indonesia Jurnalistik, (online),
(http://www.tubiyono.com/)
Aryusmar. 2011. Karateristik Bahasa Jurnalistik dan Penerapannya Pada Media
Cetak, https://media.neliti.com/media/publications/166982-ID-karakteristik-
bahasa-jurnalistik-dan-pen.pdf
57
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara:
Selamat siang mas feri, saya meytha yang waktu itu sempat magang di
detikhealth. saya ingin bertanya tentang bagaimana penerapan bahasa
jurnalistik pada kanal detikhealth dalam membuat berita. apakah mas feri
bersedia dan membantu untuk menjawabnya? terima kasih sebelumnya.
Narasumber:
Boleh. Bisa di list aja pertanyaannya.
Pewawancara:
Berikut list pertanyaan yang saya ingin tanya mas:
1. Bagaimana penerapan bahasa jurnalistik dalam pemberitaan di kanal
health, bagaimana prosesnnya, dan adakah standarnya?
2. Dalam pembuatan berita di kanal health, apakah karakteristik bahasa
jurnalistik menjadi acuan dalam pembuatannya, jika iya, karakteristik
bahasa jurnalistik terbagi menjadi 17 menurut AS Sumadiria menurut buku
yang ditulis beliau. apakah berita yang dibuat detikhealth mengacu ke 17
karakteristik tersebut atau hanya beberapa saja yang menjadi acuan?
3. Kalau hanya beberapa dari karakteristik bahasa jurnalistik yang menjadi
acuan apakah berita akan tetap terbit?
Narasumber:
1. Penerapan bahasa jurnalistik di detik prinsipnya mengikuti kaidah bahasa
yang baik dan benar. Namun, detik juga punya stylebook sendiri yang
mengikuti penggunaan bahasa populer. Tujuannya agar lebih ramah
pembaca, terutama untuk generasi milenial dan setelahnya yang aktif di
media sosial.
2. Bisa dibantu apa 17 karakteristik dari AS Sumadiria? Kalau
pertanyaannya "apakah AS Sumadiria jadi acuan detik" jawabannya tidak.
3. Tergantung dari nilai berita artikel berita itu. Pada akhirnya tetap ada
editor yang akan memastikan berita sudah layak untuk terbit.
Pewawancara:
Karakteristik bahasa jurnalistik terbagi menjadi 17, (AS Sumadiria,
2006:14-20), yaitu:
1. Sederhana
Memilih kata atau kalimat yang paling banyak diketahui maknanya oleh
khalayak pembaca yang sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat
inteletualitasnya maupun karakteristik demografis dan psikografisnya.
2. Singkat
Langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele, tidak
berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca.
3. Padat
Menurut Patmono SK dalam buku Teknik Jurnalistik (1996:45) seperti
dikutip AS. Haris Sumadiria dalam bukunya Bahasa Jurnalistik (2006: 14),
padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat informasi. Setiap kalimat dan
paragraph yang ditulis memuat banyak informasi penting dan mnarik untuk
khalayak pembaca.
4. Lugas
Berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufemisme atau
penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca
sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.
5. Jelas
Mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan kabur. Jelas susunan kata atau
kalimatnya sesuai dengan kaidah subjek-objek-predikat-keterangan
(SPOK) dan jelas sasaran atau maksudnya.
6. Jernih
Berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak
menyembunyikan sesuatu yang bersifat negatif seperti prasangka atau
fitnah.
7. Menarik
Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak
pembaca, memicu selera baca, serta membuat orang yang sedang tertidur,
terjaga seketika. Bahasa jurnalistik berpijak pada prinsip: menarik, benar,
dan baku.
8. Demokratis
Berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkat, pangkat, kasta, atau
perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa.
9. Populis
Berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apapun yang terdapat dalam karya-
karya jurnalistik harus akrab di telinga, di mata, di benak pikiran khalayak
pembaca, pendengar, atau pemirsa.
10. Logis
Berarti kata, istilah, kalimat, atau paragraph jurnalistik harus dapat diterima
dan tidak bertentangan dengan akal sehat (common sense). Bahasa
jurnalistik harus dapat diterima dan mencerminkan nalar. Disini berlaku
hukum logika.
11. Gramatikal
Berarti kata, istilah, atau kalimat apapun yang dipakai dan dipilih harus
mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku artinya bahasa resmi yang
sesuai dengan ketentuan tata bahasa serta pedoman ejaan yang
disempurnakan.
12. Menghindari kata tutur
Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari
secara informal.
13. Menghindari kata dan istilah asing
Pembaca atau pendengar harus tau arti dan makna setiap kata. Berita atau
laporan yang banyak diselipi kata-kata asing, selain tidak informatif, dan
komunikatif, juga sangat membingungkan.
14. Pilih kata (diksi) yang tepat
Artinya setiap kata yang dipilih, memang tepat dan akurat sesuai dengan
tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada khalayak.
15. Mengutamakan kalimat aktif
Karena kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak
pembaca daripada kalimat pasif.
16. Menghindari kata atau istilah teknis
Karena ditujukan untuk umum, maka bahasa jurnalistik harus sederhana,
mudah dipahami, ringan dibaca, tidak membuat kening berkerut apalagi
sampai membuat kepala berdenyut. Salah satu cara untuk itu ialah, dengan
menghindari penggunaan istilah atau kata-kata teknis.
17. Tunduk kepada kaidah etika
Dalam etika berbahasa, pers tidak boleh menuliskan kata-kata yang tidak
sopan, vulgar, sumpah serapah, hujatan, dan makian yang sangat jauh dari
norma sosial budaya Agama.
Lalu menurut editor detik sendiri layak berita itu seperti apa?
Narasumber:
Berita yang layak terbit itu minim kesalahan pengetikan dan informasinya
sudah lengkap.
Pewawancara:
Narasumber:
Karakteristik itu jadi acuan tapi bukan syarat wajib. Jadi enggak semua
artikel yang terbit harus sudah memenuhinya.
Pewawancara:
Narasumber:
Iya sama-sama.
RIWAYAT HIDUP