Anda di halaman 1dari 33

KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL (KKN)

PERTEMUAN I
KONSEP SISTIM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
OLEH:
TUMIUR SORMIN, SKM.,M.Kes
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
(SKN)
Latar Belakang
• Tujuan nasional Bangsa Indonesia dlm Pembukaan UUD 1945
yg diselenggarakan melalui pembangunan nasional
• Percepatan pembangunan kesehatan melalui SKN dgn
terobosan Desa Siaga, Jamkesmas, Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
• Bangkes merup bagian dari pembangunan nasional
• Indonesia menghadapi berbg perubahan dan tantangan
strategis yg mendasar baik eksternal maupun internal
Pengertian
Sistem Kesehatan:
adl suatu jaringan penyedia yankes (supply side) dan orang2 yg
menggunakan pelayanan tsb (demand side) di setiap wilayah, negara
dan organisasi yg melahirkan sumber daya tsb, dlm bentuk manusia
maupun material. Dlm definisi yg lebih  luas lagi, sistem kesehatan
mencakup sektor2 lain spt pertanian dll. (WHO, 1996).

SKN di Indonesia
Menurut Depkes RI (2004) SKN adl sbg  suatu tatanan yg menghimpun
upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung, guna
menjamin derajat kes yg se-tinggi2nya sbg perwujudan kesejahteraan
umum spt dimaksud dlm Pembukaan UUD 1945.   
KEGUNAAN

Penyusunan SKN baru dimaksudkan utk menyesuaikan SKN


(1982) dgn berbg perubahan&tantangan eksternal dan
internal, agar dpt dipergunakan sebagai landasan, arah, dan
pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik
oleh masyarakat, swasta maupun oleh pemerintah (pusat,
provinsi,kab/kota) serta pihak-pihak terkait lainnya
Landasan SKN

Landasan idiil : Pancasila


Landasan konstitusional : UUD 1945, khususnya :
• Pasal 28 A: setiap org berhak utk hidup dan mempertahankan
hidup&kehidupannya
• Pasal 28 B ayat (2): setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh&berkembang
• Pasal 28 C ayat (1): setiap org berhak mengembangkan
diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, mendapat
pendidikan&memperoleh manfaat dari IPTEK, seni&budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya&demi kesejahteraan
umat manusia
POKOK-POKOK SKN

1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
3. Adil dan merata
4. Pengutamaan dan Manfaat
5. HAM
6. Sinergisme & Kemitraan yang Dinamis
7. Komitmen dan Tata Kepemerintahan yang Baik
8. Dukungan regulasi
9. Antisipatif dan Pro Aktif
10. Responsif Gender
11. Kearifan lokal
POKOK-POKOK SKN

Tujuan SKN
Adl terselenggaranya bangkes oleh semua potensi bangsa, baik
masy, swasta/pemerintah scr sinergis, berhasil guna dan berdaya
guna, shg tercapai derajat kesmas yg se-tinggi2nya

Kedudukan SKN
Suprasistem SKN adl Sistem Penyelenggaraan Negara. SKN
bersama dg berbg subsistem lain, diarahkan utk mencapai tujuan
bangsa Indonesia spt yg tercantum dlm pembukaan UUD 45, yi:
melindungi segenap bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah
Indonesia& utk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa&ikut melaksanakan ketertiban dunia yg
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
POKOK-POKOK SKN

Kedudukan SKN terhadap Sistem Nasional lain


Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbg faktor, tidak hanya
menjadi tgjwb sektor kes, melainkan juga tgjwb dari berbg sektor lain
terkait yg terwujud dlm berbg bentuk sistem nasional.

Dd demikian, SKN hrs berinteraksi secara harmonis dg berbg sistem


nasional tsb, seperti :
• Sistem Pendidikan Nasional
• Sistem Perekonomian Nasional
• Sistem Ketahanan Pangan Nasional
• Sistem Hankamnas, dan
• Sistem-sistem nasional lainnya
POKOK-POKOK SKN

Kedudukan SKN thp penyelenggaraan bangkes di daerah


Merupakan acuan bentuk&cara penyelenggaraan bangkes di daerah

Kedudukan SKN thp berbg sistem kemasyarakatan termasuk


swasta
Keberhasilan bangkes sgt ditentukan oleh dukungan sistem
nilai&budaya masy. yg scr bersama terhimpun dlm berbg sistim
kemasyarakatan. SKN merup bagian dari sistem kemasyarakatan yg
dipergunakan sbg acuan utama dlm mengembangkan
perilaku&lingkungan sehat serta berperan aktif masy. dlm berbg
upaya kesehatan.
POKOK-POKOK SKN

Sistem SKN
1. Subsistem Upaya Kesehatan
2. Subsistem Pembiayaan kesehatan
3. Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan
4. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan makanan
5. Subsistem Manajemen & Informasi Kesehatan
6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

Pengertian
Adl tatanan yg menghimpun berbg upaya kesmas (UKM)
dan upaya kes perorangan (UKP) secara terpadu&saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesmas yg
setinggi-tingginya.
Tujuan
Adl terselenggaranya upaya kes yg tercapai (accessible),
terjangkau (affordable)&bermutu (quality) utk menjamin
terselenggaranya bangkes guna meningkatkan derajat
kesmas yg se-tinggi2nya
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

Unsur-Unsur Utama:
Terdiri dua unsur utama, yi:
1. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
2. Upaya kesehatan perorangan (UKP)
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

UKM adl setiap kegiatan yg dilakukan oleh pemerintah dan


masy serta swasta, utk memelihara&meningkatkan kes serta
mencegah&menangulangi timbulnya mslh kesmasy.
mencakup :
• Upaya2 promkes, pemeliharaan kes, P2M, penyehatan
lingk &penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masy,
pengamanan sediaan farmasi & alkes, pengamanan
penggunaan zat aditif (bhn tambahan mak) dlm makanan
& minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat
adiktif&bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana
dan bantuan kemanusiaan
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

UKP adl setiap kegiatan yg dilakukan pemerintah& masy


serta swasta, utk memelihara&meningkatkan kes serta
mencegah&menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kes perorangan, mencakup:
• Upaya2 promkes,pencegahan penyakit, pengobatan
rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan&
pemulihan kecacatan yg ditujukan thp perorangan,
termasuk juga pengobatan tradisional&lternatif serta
pelayanan kebugaran fisik&kosmetika
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

UKM strata pertama


• Adl UKM tingkat dasar, yi yg mendayagunakan IPTEK kes dasar yg ditujukan kpd masy
• Ujung tombak penyelenggaranya adl Puskesmas didukung scr lintas sektor & didirikan se-
kurang-2nya satu / kecamatan. Puskesmas bertgjwb atas mslh kes di wilayah kerjanya
• Tiga fungsi utama Puskesmas : (1) pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, (2) pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kes, (3) pusat yankes
tingkat dasar
• Se-kurang2nya ada 6 jenis yankes tk dasar yg hrs dilaksanakan oleh Puskesmas, yi:
promkes; KIA&KB, perbaikan gizi; kesling; P2M& pengobatan dasar
• Peran aktif masy&swasta dlm penyelenggaraan UKM strata I diwujudkan melalui
berbg upaya yg dimulai dari diri sendiri, keluarga sd. upaya kes. bersama bersumber
masy (UKBM).
• Saat ini telah berhasil dikembangkan berbg bentuk UKBM, spt: Posyandu, Polindes,
Pos Obat Desa, Pos Upaya Kes Kerja, Dokter Kecil dalam UKS
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
UKM strata kedua
• UKM strata II adl UKM tik lanjutan, yi yg mendayagunakan IPTEK kes
spesialistik yg ditujukan kpd masy.
• PJ UKM strata II adl Dinkes Kab/ Kota yg didukung secara lintas sektor.
• Dinkes Kab/Kota memp 2 (f) utama, yi: (f) manajerial &(f) teknis kes
• (F) manajerial tdd perencanaan, pelaksanaan&pengendalian,pengawasan
dan pertgjwban penyelenggaraan bangkes di Kab/Kota
• (F) teknis kes tdd penyediaan yankes masy tk lanjutan, yi dlm rangka
melayani kebutuhan rujukan Pusk
• Utk dpt melaksanakan (f) teknis kes, Dinkes Kab/Kota dilengkapi dgn berbg
UPT, spt : unit P3; promkes; yan kefarmasian; kesling; perbaikan gizi; KIA/KB
• Unit2 tsb disamping memberikan yan langsung, juga membantu Pusk dlm bentuk yan
rujukan kesmas
• Rujukan kesmas adi pelimpahan wewenang&tgjwb atas masalah kesmas yg
dilakukan secara timbal balik, baik vertikal / horizontal.
• Rujukan kesmas dibedakan atas 3 aspek, yi : rujukan sarana, rujukan
teknologi dan rujukan operasional
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

UKM strata ketiga


• UKM strata III adl UKM tk unggulan, yi: yg IPTEK kes subspesialistik yg ditujukan kpd
masyarakat
• PJ UKM strata III adl Dinkes Prov& Depkes yg didukung scr lintas sektor.
• Dinkes Prov&Depkes memp 2 (f),yi: (f) manajerial & (f) teknis kesehatan
• (F) manajerial tdd perencanaan, pelaksanaan&pengendalian, serta
pengawasan&pertgjwban penyelenggaraan bangkes di prov/ nas
• (F) teknis kes tdd penyediaan yankes mas tk unggulan, yi dlm rangka yankeb rujukan
dari Kab/Kota dan Provinsi
• Melaksanakan (f) teknis kes, Dinkes Prov&Depkes perlu didukung oleh berbg pusat
unggulan yg dikelola oleh sektor kes& sektor pembangunan lainnya
• Contoh pusat unggulan adl Institut Gizi Nasional, Institut Penyakit Infeksi Nasional, dll.
• Pusat unggulan ini disamping menyelenggarakan yan langsung juga membantu Dinkes
dalam bentuk pelayanan rujukan kesehatan
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

UKP strata pertama


• Adl tingkat dasar, yi yg mendayagunakan IPTEK kes dasar yg ditujukan kpd
perorangan
• Penyelenggaranya adl pemerintah, masy.&swasta yg diwujudkan melalui
berbg bentuk yan profesional, spt praktik bidan, pwt dll
• Juga diselenggarakan oleh Puskesmas. Jd Pusk memp. dua fungsi pelayanan,
yi: yakni yankesmas dan yankes perorangan. Utk meningkatkan cakupan, Pusk
dilengkapi dg Pustu, Pusling, Polindes, POD , termasuk sarkes bersumber
masyarakat
• UKP strata I didukung oleh berbg yan penunjang spt: toko obat dan apotek
(dgn kewajiban menyediakan obat esensial generik), lab klinik&optik.
• Utk menjamin&meningkatkan mutu UKP strata I perlu dilakukan berbg
program kendali mutu, baik yg bersifat prospektif meliputi lisensi, sertifikasi
dan akreditasi, maupun yg bersifat konkure/retrospektif spt gugus kendali
mutu
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

UKP strata kedua


• Adl UKP tk lanjutan, yi yg mendayagunakan IPTEK kes spesialistik yg ditujukan kpd
perorangan
• Penyelenggaranya adl pemerintah, masy&swasta yg diwujudkan dlm bentuk praktik
dokter spesialis, praktik dokter gigi spesialis, klinik spesialis, balai pengobatan
penyakit paru2 (BP4), balai kes mata masyarakat (BKMM), balai kes jiwa masy
(BKJM), RS kls C & B non pendidikan milik pemerintah (termasuk TNI/POLRI dan
BUMN)&RS swasta.
• Berbg sarana yan tsb disamping peyanan langsung juga membantu sarana UKP
strata I dlm bentuk rujukan medik
• Rujukan medik adl pelimpahan wewenang &tjjwb atas kasus peny yg dilakukan
secara timbal balik, baik secara vertikal/horizontal.
• Rujukan medik tdd tiga aspek : rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan&rujukan
bahan2 pemeriksaan lab
• Didukung oleh berbg pelayanan penunjang spt apotek, lab klinik , optik
• Utk meningkatkan mutu perlu dilakukan berbg bentuk program kendali mutu
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

UKP strata ketiga


• Adl UKP tk unggulan,yi yg mendayagunakan IPTEK kes subspesialistik
perorangan
• Penyelenggarnya adl pemerintah, masy&swasta yg diwujudkan dalam
bentuk praktik dokter spesialis konsultan, praktik dokter gigi spesialis
konsultan, klinik spesialis konsultan, RS kls B pendidikan & kls A pemerintah
(termasuk TNI/POLRI&BUMN), RS khusus &RS swasta.
• Berbg sarana pelayanan tsb disamping pelayanan langsung juga membantu
sarana UKP strata II, UKP strata III juga didukung oleh berbg pelayanan
penunjang spt apotek, lab klinik & optik. Utk menghadapi persaingan
global, UKP ini perlu dilengkapi dg bbrp pusat pelayanan unggulan nasional,
spt pusat unggulan jantung nasional, pusat unggulan kanker nasional, pusat
penanggulangan stroke nasional, dsb.
• Utk meningkatkan mutu perlu dilakukan berbg bentuk program kendali mutu
SUBSISTEM SDM KESEHATAN

Pengertian
• Adl tatanan yg menghimpun berbg upaya perencanaan, pendidikan
dan pelatihan, serta pendayagunaan nakes secara terpadu&saling
mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesmas yg se-
tinggi2nya
• Nakes adl semua kes, baik yg memiliki pendidikan formal kesehatan
atau tidak, yg untuk jenis ttt memerlukan kewenangan dlm
melakukan upaya kes
Tujuan
Tersedianya nakes yg bermutu secara mencukupi, terdistribusi secara
adil, serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk
menjamin terselenggaranya bangkes guna meningkatkan derajat kesmas
yg se-tinggi2nya
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
Unsur-unsur
1. Perencanaan nakes: upaya penetapan jenis, jumlah, dan kualifikasi nakes sesuai dg
kebutuhan bangkes
2. Pendidikan&pelatihan nakes: upaya pengadaan nakes sesuai dg jenis,jumlah, dan
kualifikasi yg telah direncanakan serta peningkatan kemampuan sesuai dg kebutuhan
bangkes
3. Pendayagunaan nakes: upaya pemerataan, pemanfaatan, pembinaan&
pengawasan nakes
Prinsip
4. Pengadaan nakes: jumlah, jenis&kualifikasi nakes disesuaikan dg kebutuhan bangkes
serta dinamika pasar di dlm&luar negeri
2. Pendayagunaan nakes memperhatikan asas pemerataan yankes serta
kesejahteraan&keadilan bagi nakes
3. Pembinaan nakes diarahkan pd penguasaan IPTEK serta pembentukan moral&akhlak
sesuai dg ajaran agama dan etika profesi ygdiselenggarakan secara berkelanjutan
4. Pengembangan karir dilaksanakan secara objektif,transparan, berdasarkan prestasi
kerja, dan disesuaikan dg kebutuhan bangkes secara nasional
SUBSISTEM SDM KESEHATAN
Bentuk Pokok
1. Perencanaan nakes
a. Kebutuhan baik jenis, jumlah maupun kualifikasi nakes dirumuskan&ditetapkan oleh
pemerintah pusat berdasarkan masukan dari majlis nakes yg dibentuk di pusat dan propinsi
b. Majlis nakes: badan otonom yg dibentuk oleh Menkes di pusat serta oleh Gubernur di propinsi
dg susunan keanggotaan tdd wakil berbg pihak terkait, termasuk wakil konsumen dan toma
2. Pendidikan dan pelatihan tenaga kes
a. Standar pendidikan vokasi, sarjana dan profesi tk. I ditetapkan oleh asosiasi institusi diknakes
ybs. &diselenggarakan oleh institusi diknakes yg telahd iakreditasi oleh asosiasi ybs.
b. Standar pendidikan profesi tk. lanjutan ditetapkan oleh kolegium profesi ybs dan
diselenggarakan oleh institusi pendidikan dan institusi yankes yg telah diakreditasi oleh
kolegium ybs
c. Standar pelatihan nakes ditetapkan oleh org profesi ybs.
d. Pendirian institusi pendidikan&pembukaan program pendidikan hrs memperhatikan
keseimbangan antara kebutuhan dan produksi nakes ybs.
e. Pendirian institusi pendidikan dan pembukaan program pendidikan utk nakes yg dibutuhkan
oleh bangkes tetapi belum diminati
SUBSISTEM SDM KESEHATAN

Pendayagunaan tenaga kes


a.Penempatan nakes di sarana yankes milik pemerintah dilakukan dg sistem
kontrak kerja, yg diselenggarakan atas dasar kesepakatan scr suka rela antara
kedua belah pihak
b. Penempatan PNS sesuai dg kebutuhan, diselenggarakan dlm rangka mengisi
formasi peg. pusat&daerah, serta formasi nakes strategis, yi peg. pusat yg
dipekerjakan daerah
c. Penempatan nakes di sarana yankes milik swasta di dlm negeri, diselenggarakan
oleh sarana yankes milik swasta ybs mll koordinasi dg pemerintah
d. Penempatan nakes di sarana yankes di luar negeri, diselenggarakan oleh suatu
lembaga yg dibentuk khusus dg tugas mengkoordinasikan pendayagunaan nakes
ke luar negeri
e. Pendayagunaan nakes WNI lulusan LN , didahului dg program adaptasi yg
oleh lembaga pendidikan yg telah diakreditasi oleh organisasi profesi ybs
SUBSISTEM SDM KESEHATAN

f. Pendayagunaan nakes asing dilakukan setelah nakes asing tsb memenuhi persyaratan
yg ditetapkan oleh org profesi ybs
g. Pembinaan dan pengawasan praktik profesi dilakukan mll sertifikasi, registrasi, uji
kompetensi&pemberian lisensi sertifikasi : institusi pendidikan, registrasi : komite
regsitrasi nakes
h.Uji kompetensi : masing-masing organisasi profesi, pemberian lisensi : pemerintah
i. Dalam pembinaan dan pengawasan tenaga kes diberlakukan peraturan per-undang2an
hukum tidak tertulis, etika profesi
j. Pendayagunaan nakes di bid kes dilakukan secara serasi dan terpadu oleh pemerintah
dan masy.
k. Pemberian kewenangan dlm teknis kes kpd tenaga masy dilakukan sesuai keperluan
dan kompetensinya
PENYELENGGARAAN SKN
Pelaku SKN
Pelaku penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai SKN adalah :
1. Masyarakat
2. Pemerintah
3. Badan legislatif
4. Badan yudikatif

Proses Penyelenggaraan
1. Menerapkan pendekatan ke sisteman yaitu cara berpikir dan
bertindak yg logis, sistematis, komprhensif, dan holistik dlm
menyelenggarakan bangkes:
a. Masukan : subsistem pembiayaan kesehatan, subsistem SDM kes,
dan subsistem obat dan perbekalan kesehatan
PENYELENGGARAAN SKN

b. Proses : subsistem upaya kes, subsistem pemberdayaan


masyarakat, subsistem manajemen kesehatan
c. Keluaran : terselenggaranya pembangunan kesehatan yg
berhasil guna, berdaya guna, bermutu,merata&berkeadilan
d. Lingkungan : berbagai keadaan yg menyangkut ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan&keamnaan baik
nasional, regional, maupun global yg berdampak thp bangkes
PENYELENGGARAAN SKN

2. Penyelenggaraan SKN memerlukan keterkaitan antar unsur2 SKN, yi :


a. Subsistem pembiayaan kes diselenggarakan guna menghasilkan
ketersediaan pembiayaan kes dg jumlah yg mencukupi,
teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna
dan berdaya guna, shg upaya kesmas/perorangan dpt
diselenggarakan secara merata, tercapai, terjangkau&bermutu
bagi seluruh masy. Tersedianya pembiayaan yg memadai jg akan
menunjang terselenggaranya subsistem SDM kes, subsistem obat
dan perbekalan kes, subsistem pemberdayaan masy, subsistem
manajemen kes
PENYELENGGARAAN SKN

b. Subsistem SDM kes diselenggarakan guna menghasilkan nakes yg


bermutu dlm jlh yg mencukupi, terdistribusi secara adil, serta
termanfaatkan secara berhasil guna & berdaya guna, shg upaya kes
dpt diselenggarakan sesuai dg kebutuhan seluruh lapisan masy.
c. Tersedianya nakes yg mencukupi&berkualitas jg akan menunjang
terselenggaranya subsistem pembiayaan kes, subsistem obat &
perbekalan kes, subsistem pemberdayaan masy, subsistem manajemen
kesehatan
PENYELENGGARAAN SKN

d. Subsistem obat&perbekalan kes diselenggarakan guna menghasilkan


tersedianya obat&perbekalan kes yg mencukupi, aman
bermutu&bermanfaat serta terjangkau oleh masy. Shg upaya kes dpt
diselenggarakan dg berhasil guna & berdaya guna
e. Subsistem pemberdayaan masy, diselenggarakan guna menghasilkan
individu, kelp&masy. umum yg mampu berperan aktif dlm
penyelenggaraan upaya kes.
f. Subsistem manajemen kes diselenggarakan guna menghasilkan fungsi2
adm kes, info kes, IPTEK kes&hukum kes yg memadai&mampu
menunjang penyelenggaraan upaya kes secara berhasil guna&berdaya
guna
PENYELENGGARAAN SKN

3. Penyelenggaraan SKN memerlukan penerapan prinsip koordinasi,


integrasi, sinkronisasi, dan sinergisme (KISS), baik antar pelaku, antar
subsistem SKN, maupun dg sistem serta subsistem lain di luar SKN
4. Penyelenggaraan SKN memerlukan komitmen yg tinggi&dukungan
serta kerjasama yg baik dari para pelaku SKN yg ditunjang oleh tata
penyelenggaraan bangkes yg baik (good governance)
5. Penyelenggaraan SKN memerlukan adanya kepastian hukum dlm
bentuk penetapan berbg peraturan per-undang2an yg sesuai
6. Dilakukan melalui sikklus perencanaan, pelaksanaan&pengendalian,
serta pengawasan&pertgjwbn secara sistematis, berjenjang dan
berkelanjutan
KESIMPULAN

7. SKN dipergunakan sbg dasar&acuan dlm penyusunan berbg kebijakan,


pedoman&arahan penyelenggaraan bangkes serta pembangunan
berwawasan kes
8. SKN merup sistem terbuka yg berinteraksi dg berbg sistem nasional
lainnya dlm suatu suprasistem, bersifat dinamis&selalu mengikuti
perkembangan. Ok. itu tdk tertutup thp penyesuaian&penyempurnaan
9. Keberhasilan pelaksanaan SKN sgt bergantung pd semangat, dedikasi,
ketekunan, kerja keras, kemampuan, dan ketulusan para penyelenggara,
serta sangat bergantung pula pd petunjuk, rahmat&perlindungan Tuhan
YME.
TERIMAKASIH SAMPAI BERTEMU DI
PERTEMUAN KE II

Anda mungkin juga menyukai