Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 3

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


KRITIS
PEMBAHASAN
Keperawatan kritikal adalah suatu
bidang yang memerlukan perawatan
pasien yang berkualitas tinggi dan
komprehensif.Proses keperawatan adalah
susunan metode pemecahan masalah
yang meliputi pengkajian, analisa,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Tujuan proses keperawatan adalah untuk
mempertahankan hidup (maintaining life).
1. Pengkajian
Suatu pengkajian yang mendalam memungkinkan perawat kritikal
untuk mendeteksi perubahan cepat, melakukan intervensi dini dan
melakukan asuhan.Terdapat Tiga Fase dasar untuk pengkajian:
1. Pengkajian Awal: Pengkajian yang dibuat dengan cepat selama
pertemuan
pertama dengan pasien, yang meliputi ABC: Airway, Breathing, dan
Circulation.

2. Pengkajian Dasar: Pengkajian lengkap pada pasien dimana


semua sistem dikaji.
3. Pengkajian Terus-menerus: Suatu pengkajian ulang secara
terus-menerus yang dibutuhkan pada status perubahan pasien yang
sakit kritis.
Metode Pengkajian

1) Riwayat Pasien
2) Keluhan Utama
3) Identifikasi Informasi
4) Riwayat Penyakit Sekarang
5) Riwayat Kesehatan Lalu
6) Riwayat Keluarga
7) Pola Hidup
8) Tinjauan Sistem
2. Analisa
Setelah data dikumpulkan, data dianalisa.
Dari pengkajian data dasar, masalah
yang aktual, potensial, dan berisiko tinggi
diindentifikasi dan diuraikan menurut
prioritas sesuai dengan kebutuhan
keperawatan pasien kritis.Prioritas paling
tinggi diberikan pada masalah yang
mengancam kehidupan.
3. Diagnosa Keperawatan
Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda
dan gejala yang sulit diketahui untuk mencegah kerusakan
atau gangguan yang lebih luas. Diagnosa keperawatan
yang dapat muncul pada pasien kritis:
1.Duka cita adaptif
2.Kecemasan
3.Gangguan citra tubuh
4.Hambatan komunikasi verbal
5.Takut
6.Keputus asaan
7.Gangguan harga diri
8.Distress spiritual
(Patricis Gonce Morton, et al, 2011, Keperawatan Kritis Vol. I
Hal.19)
4. Perencanaan/intervensi
Intervensi ditujukan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk pencegahan krisis
dan secara terus-menerus dalam jangka waktu vang lama sampai dapat bendaptasi
dengan tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi kematian.
1. Menciptkan lingkungan yang menyembuhkan
2. Menumbuhkan rasa percaya
3. Memberikan informasi
4. Imajinasi terbimbing dan latihan relaksasi
5. Memberikan kendali
6. Kepekaan budaya
7. Kehadiran dan penenangan
8. Teknik kognitif
9. Mengajarkan tekhnik distraksi ;
10. Restrein di perawatan kritis
11. Memberikan caring dalam asuhan keperawatan mencakup kebutuhan spiritualitas.
5. Implementasi 6. Evaluasi
Perencanaan Pada bagian ini menunjukkan
pentingnya modifikasi dalam rencana
dimasukkan dalam keperawatan atau pengkajian ulang
tindakan selama fase total dapat teridentifikasi. Dilakukan
secara cepat, terus menerus dan
implementasi. Ini dalam waktu yang lama untuk
merupakan fase mencapui keefektifan masing-masing
tindakan atau terapi, secara terus-
kerja aktual dari menerus menilai kriteria hasil untuk
proses keperawatan. mengetahui peruhahan status pasien.
Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan
PadaTatanan
Keperawatan Kritis
A. Dokumentasi Perawatan Kritis
American Association of Critical Care Nurses (AACN)
menyatakan bahwa asuhan keperawatan kritis mencakup
diagnosis dan penatalaksanaan respons manusia terhadap
penyakit yang aktual atau potensial yang mengancam
kehidupan (AACN, 1989). Lingkup praktik asuhan keperawatan
kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis, pasien
dengan penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan
sumber-sumber adekuat untuk pemberian perawatan.
B. Lembar Alur Di Samping Tempat Tidur

Lembar alur merupakan dasar dokumentasi


keperawatan kritis. Lembar alur yang dibuat dengan
baik dan komprehensif mengkomunikasikan dan
mencerminkan standar perawatan populasi pasien
utama yang dilayani oleh unit.Tujuan lembar alur
adalah memberikan catatan status pasien yang
berkelanjutan dan kontinu. Hal ini berarti terjadi
peningkatan rentang dari beberapa menit sampai sekali
setiap jam.
C. Masalah Dokumentasi Di
Area Keperawatan Kritis
1) Pencatatan 2) Pencatatan yang 3) Ketergantungan
Observasi Pasif Sembarangan terhadap Lembar Alur

Meskipun perawat yang sudah Pencatatan sembarangan Kesalahan lain yang sering
berpengalaman mengetahui dengan didefinisikan sebagai dilakukan perawat ketika
baik penggunaan dokumentasi lembar mengikuti begitu saja (apa menggunakan lembar alur
alur, perawat tersebut harus yang sudah dilakukan adalah bahwa mereka
menyadari adanya dua perangkap
perawat sebelumnya) cenderung bergantung pada
dalam penggunaanya yaitu
pencatatan yang sembarangan dan
mengenai pemeriksaan lembar alur untuk
terlalu bergantung pada lembar alur. parameter tertentu. menggambarkan seluruh
jalannya pemberian perawatan.
D. SUMBER-SUMBER
LIABILITAS
Bagian ini mendiskusikan masalah dokumentasi yang sering memengaruhi
pembelaan diri perawat ICU dalam kasusu tuntutan hukum. Sumber liabilitas
meliputi hal-hal berikut:
*Pengabaian pemikiran kritis
•*Evaluasi status pasien yang tidak adekuat
* Hilangnya atau tidak lengkapnya dokumentasi perubahan kondisi pasien sebelum
henti napas/henti jantung dan resusitasi
*Dokumentasi tentang pemberitahuan kepada dokter berkaitan dengan perubahan
kondisi pasien.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai