Anda di halaman 1dari 1

Dampak Aborsi Menurut Sudut Pandang Sosial dan Budaya

Menurut (Julia, 2019) Aborsi dapat menimbulkan banyak masalah sosial yang biasa terjadi
biasanya pada masalah interaksi dengan teman, masyarakat dan keluarga. Masalah ini bukan berbentuk
konflik, namun masalah seperti minder, malu, cemas, dan merasa tidak nyaman berkomunikasi secara
normal/santai. Seorang wanita yang telah melakukan aborsi tidak mampu untuk bersikap terbuka dan
aktif menjalani hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan. Hal inilah yang menyebabkan
rendahnya self-esteem wanita yang telah melakukan aborsi dihadapkan dengan stigma atau penilaian
negatif yang menyebabkan terganggunya psikis lalu berdampak pada interaksi sosial.

Menurut (Sherlly, 2020) dalam pandangan budaya di Indonesia, aborsi merupakan tindakan
yang tidak sesuai dengan norma dan etika dalam budaya ketimuran. Kuatnya pegangan terhadap
keagamaan membuat sebagian masyarakat berpandangan buruk terhadap pelaku aborsi ini. Dalam
perkembangan zaman sekarang banyak terjadi aborsi ilegal yang masyarakat menutup mata akan hal
tersebut, dan membiarkan begitu saja bagi pelaku aborsi. Jelas bahwa ini bukan masalah individu lagi,
tapi benar-benar masalah sosial karena tidak hanya menyangkut kesehatan perempuan, tetapi juga
menghasilkan dampak serius terhadap situasi demografis di seluruh negeri dan pada suasana psikologis
dalam masyarakat pada umumnya dan dalam keluarga pada khususnya.

Sherlly. (2020). Aborsi dalam Pandangan Hukum dan Masyarakat (Opini Rakyatpos, 24
Februari 2020).

Godlieb, J. V. (2019). Kajian Pastoral terhadap Kondisi Sosial Kejiwaan Mahasiswa yang
Melakukan Aborsi di Salatiga.

Anda mungkin juga menyukai