Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

PENGECEKKAN TANDA TANDA VITAL


Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Keperawatan

DISUSUN OLEH :
Dionisius Kevin
202123015

PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
2022
ILUSTRASI KASUS
Pasien atas nama Tn. Yusniar Ollan Ardiyanto B.P. di rawat di RS Panti Nugroho
dikarenakan febris dan dehidrasi sedang serta sudah memasuki perawatan hari ke 7. Pasien
sekarang dalam konidisi bedrest dan belum dilakukan pengecekan tanda-tanda vital.
FORMAT
STRATEGI PELAKSAAN (SP)NKOMUNIKASI
Kondisi pasien : Pasien atas nama Tn. Yusniar Ollan Ardiyanto B.P. didiagnosis
febris dan dehidrasi ringan hari ke 7 dan belum dilakukan pengecekan
TTV.
Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut b.d agen pencedera fisologis (inflamasi) d.b. febris dan
dehidrasi sedang
Rencana Keperawatan : Pengecekan tanda-tanda vital
Tujuan : TTV bertujuan untuk mendeteksi atau memantau masalah medis
SP Komunikasi
Fase Orientasi:
Salam terapeutik: Perawat: “Selamat pagi, Mas.” (Perawat melihat ke arah pasien dan
mencondongkan badannya ke arah pasien)
Pasien : “Selamat pagi, Bruder.”
Perawat: “Baik, Mas, sebelumnya apakah boleh saya cek
gelangnya?”
Pasien : ”Silahkan, Bruder.” (Perawat mengecek gelang tangan)
Perawat: “Bisa disebutkan Mas nama dan tanggal lahirnya?”
Pasien : “Yusniar Ollan Ardiyanto B.P., tgl/bln/th.”
Perawat: “Baik sudah sesuai ya, Mas. Jadi, perkenalkan Mas, saya
Kevin, saya adalah mahasiswa yang bertugas di bangsal
ini dari pukul 07.00 WIB sampai 12.00 WIB.”
Pasien : “Oh, baiklah, Bruder.”
Evaluasi dan validasi: Perawat: “Sebelumnya, bagimana kabarnya Mas hari ini?”
Pasien : “Baik kok Bruder.”
Kontrak: Perawat: “Jadi Mas, pada kesempatan kali ini saya akan melakukan
tindakan TTV. Tujuannya adalah untuk mendeteksi
masalah medis, Mas Yusniar. Jadi saya sebagai perawat
dan Mas Yusniar akan mengikuti instruksi dari saya.
Tindakannya tidak lama kok Mas mungkin sekitar 5
menit saja, jadi saya mohon kerjasamanya ya, Mas?”
Pasien : “Baiklah, Bruder, silahkan saja.”
Perawat: “Sebelumnya, apakah yang ingin ditanyakan?”
Pasien : “Tidak, Bruder.”
Perawat: “Baik, Mas, kalau begitu saya ijin untuk mempersiapkan
alatnya ya, Mas.”
Pasien : “Baiklah, Bruder.” (Perawat pergi untuk mempersiapkan
alat)
Fase Kerja: (Perawat kembali ke ruangan pasien)
Perawat: “Permisi Mas, saya sudah kembali ya, Mas.”
Pasien : “Iya, Bruder.”
(Perawat menjelaskan maksud tindakan dan meminta ijin kepada
keluarga)
Perawat: “Jadi, Mbak, dikarenakan saya akan mengecek TTV Mas
Yusniar jadi saya mohon untuk Mbak menunggu di luar
terlebih dahulu, apakah bersedia Mbak?”
Keluarga: “Baiklah, Bruder.”(Keluarga keluar ruangan)
Perawat: “Sebelum saya mulai tindakannya, saya ijin untuk
menutup tirai terlebih dahulu ya, Mas agar privasi Mas
tetap terjaga.”
Pasien : “Baiklah, Bruder, silahkan!”(Perawat menutup tirai)
Perawat: “Sebelum saya mulai, apakah posisi Mas sudah
nyaman?”
Pasien : “Sudah, Bruder.”
Perawat: “Baik, kalau begitu kita mulai ya Mas?”
Pasien : “Baik, Bruder.”
Perawat: “Mas mohon maaf, saya gulung sedikit lengan bajunya?”
(Perawat melakukan TTV dan menuliskan hasil)
(Perawat merapikan alat)
Fase Terminasi:
Evaluasi subjektif/objektif: Perawat: “Bagaimana perasaan Mas setelah saya cek TTV nya?”
Pasien : “Saya lebih tenang, Bruder.”
Perawat: “Baik, Mas. Untuk hasilnya…(menyebutkan hasil)
Pasien : “Baik, Bruder. Terima kasih, Bruder.”
Perawat: “Sama-sama, Mas.”
Rencana tindak lanjut: -Tidak ada

Kontrak yang akan datang: Perawat: “Baik, Mas, saya akan kembali ke sini nanti siang pukul
11.00 WIB untuk mengecek kembali TTV Mas Yusniar.
Jika nanti Mas ada keperluan apapun itu silahkan pencet
bel yang ada di sebelah kanan Ibu ya!”
Pasien : “Baiklah, Bruder.”
Perawat: “Sebelum saya kembali ke ruangan apakah ada yang
ingin ditanyakan Mas?”
Pasien : “Tidak, Bruder.”
Perawat: “Baik ini tirainya saya buka ya Mas. Untuk Mbak
silahkan masuk lagi.” (Keluarga masuk)
Perawat: “Baik, Mas, saya mohon ijin untuk kembali ke ruangan
ya Mas. Selamat pagi, Mas.”
Pasien : “Selamat pagi juga, Bruder. Terima kasih.”
Perawat: “Baik, Mas. Sama-sama.” (Perawat meninggalkan
ruangan pasien dan kembali ke ruangannya)

Anda mungkin juga menyukai