Manajemen Mutu
PELAYANAN
KESEHATAN DAN
KEBIDANAN
Manajemen Mutu
PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
Oleh: Mamik
©2014
Diterbitkan oleh:
Jl. Taman Pondok Jati J 3, Taman Sidoarjo
Telp/fax : 031-7871090
Email : zifatama@gmail.com
ISBN : 978-602-1662-30-4
Penyusun
Mamik
3. Prinsip-Prinsip Manajemen
Henri Fayol (1841-1925) adalah seorang ahli teori manajemen
Perancis yang teori-teorinya dalam manajemen dan organisasi
tenaga kerja berpengaruh secara luas pada awal abad ke-20. Dia
adalah seorang insinyur pertambangan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan pertambangan Perancis Commentry-Fourchamboult-
Decazeville, pertama kali sebagai seorang insinyur. Kemudian ia
pindah ke bagian manajemen umum dan menjadi Managing Director
1888-1918.
Selama masa jabatannya sebagai Managing Director ia menulis
berbagai artikel mengenai “administrasi” dan pada tahun 1916
Bulletin de la Société de l ‘Industrie Minérale, memuat artikelnya
“Administration, Industrielle et Générale – Prévoyance, Organization,
Commandement, Coordination, Contrôle”. Pada tahun 1949
terjemahan Bahasa Inggris pertama kali muncul berjudul: ‘Manajemen
Umum dan Industri’ oleh Constance Storrs.
Suatu dalil umum yang dapat disimpulkan dari proses
menggerakkan orang-orang dan menggerakkan fasilitas-fasilitas yang
berlaku sebagai dasar petunjuk bagi seseorang dalam melakukan
perbuatan-perbuatan atau menjalankan tindakannya untuk mencapai
4. Perencanaan Manajemen
Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan
dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana
meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan,
tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Para manajer mungkin
membuat rencana untuk stabilitas (plan for stability), rencana untuk
mampu beradaptasi (plan for adaptibility) atau para manajer mungkin
juga membuat rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency)
Menurut Newman: Perencanaan adalah penentuan terlebih
dahulu apa yang akan dikerjakan, sedangkan menurut Louis A Allen :
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Charles Betreheim : Rencana mengandung 2
tindakan : Tujuan dan alat untuk mencapai tujuan itu
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain - pengorganisasian, pengarahan,
dan pengontrolan - tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan
rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan
8. Unsur Manajemen
1) Man (Manusia), Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya
manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal,
dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan
faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat
dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur
manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2) Money (Uang), Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan,
mulai dari pendirian perusahaan hingga pengurusan perizinan
pembangunan gedung kantor, pabrik, peralatan modal,
pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan mentah, dan
transportasi. Para pemilik modal menyisihkan sebagian dari
kekayaannya untuk digunakan sebagai modal dalam kegiatan
produksi. Dengan demikian, uang merupakan salah satu unsur
penting dalam melakukan produksi.
3) Material (Bahan Baku), Perusahaan umumnya tidak menghasilkan
sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut, melainkan
membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha
untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling
murah, dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah
dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses
sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.
4) Machine (Mesin), Mesin mulai memegang peranan penting dalam
proses produksi setelah terjadinya revolusi industri dengan
ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia
4. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih
dari 5 tahun) untuk mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan
ini adalah organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis dapat
dilihat sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi
sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen
puncak.
2) Organizing
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan,
siapa yang bertanggungjawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
Pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam perencanaan
program kesehatan ialah:
(1) Bagaimana bentuk tindakan pemberantasan panyakit tidak
menular yang akan dilakukan dan siapa yang akan melakukannya?
(2) Mengordinir petugas kesehatan yang akan melakukan tahapan
pemberantasan penyakit tidak menular dimasyarakat.
Untuk menjawab point pertama diatas maka tindakan
pengorganisasian perencanaan program kesehatan itu berupa
pelaksanaan tugas oleh bidang-bidang pemberantasan kesehatan
tidak menular yang telah dibentuk sebelumnya oleh pemerintah
terkait yang kemudian akan dilaksanakan oleh bidang-bidang
tersebut misalnya Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan
3) Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan
kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia
yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja
4) Controlling
Hal-hal yang perlu dikontrol dalam program perencanaan
kesehatan misalnya:
(1) Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya
kesehatan yang menekankan penyembuhan penyakit adalah
sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan
bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih luas,
menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif
dan tidak individual. Tenaga kesehatan harus mampu mengajak,
memotivasi dan memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan
kerjasama lintas sektoral, mampu mengelola sistem pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin,
pelopor, pembinan dan teladan hidup sehat.
(2) PemberdayaanMasyarakat
Dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang
sangat penting adalah bagaimana mengajak dan menggairahkan
5. Evaluating
Evaluasi program adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
melihat lebih dekat dan seksama sebuah program. Hal ini melibatkan
metode penelitian dan sifatnya lebih detail. Tujuan evaluasi ini adalah
untuk melihat seberapa banyak perubahan yang dapat dilakukan
program tersebut terhadap outcomes kesehatan secara luas, seperti
prevalensi penggunaan alat kontrasepsi atau ratio kematian ibu dan
bayi.
Kegiatan evaluasi biasanya meliputi pengukuran pada saat awal
program dan akhir program dan jika memungkinkan mengontrol atau
membandingkan antara kelompok yang satu dengan yang lain untuk
membantu melihat seberapa besar perubahan dalam pencapaian
outcomes sebagai hasil akhir dari kegiatan-kegiatan program kesehatan
tersebut. Namun, tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
lainnya dari luar program tersebut.
8. MDGs di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu dari 189 negara penandatangan
Tujuan Pembangunan Millenium atau Millenium Development Goals
(MDGs). Tujuan Pembangunan Milenium berisikan tujuan kuantitatif
yang mesti dicapai dalam jangka waktu tertentu, terutama persoalan
penanggulangan kemiskinan pada tahun 2015. Masing-masing tujuan
MDGs terdiri dari target-target yang memiliki batas pencapaian
minimum. Hal ini berarti Indonesia harus berusaha mencapai target-
target yang telah ditentukan pada kesepakatan tersebut pada 2015
mendatang. Untuk mencapai tujuan MDGs tahun 2015 diperlukan
koordinasi, kerjasama serta komitmen dari seluruh pemangku
kepentingan, terutama pemerintah (nasional dan lokal), kaum
akademika, media, sektor swasta, komunitas donor, dan masyarakat
sipil.
1) Mengentaskan Kemiskinan Ekstrim dan Kelaparan
Pada tahun 1990, 15,1% penduduk Indonesia berada dalam
kemiskinan ekstrim. Jumlahnya saat itu mencapai 27 juta orang.
Saat ini proporsinya sekitar 7,5% atau hampir 17 juta orang. Pada
tingkat nasional, dengan usaha yang lebih keras, Indonesia akan
dapat mengurangi kemiskinan dan kelaparan hingga setengahnya
pada 2015, jika tingkat pendapatan masyarakatnya meningkat
terutama pada masyarakat miskin. Tingkat pendapatan
masyarakat miskin di Indonesia akan meningkat dengan
peningkatan kesempatan kerja dan pengembangan usaha.
2) TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat R.I. Tentang Visi
Indonesia Masa Depan
Pasal 1
Visi Indonesia Masa Depan terdiri dari tiga visi yaitu :
(1) Visi ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945;
(2) Visi antara yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai
dengan tahun 2020;
(3) Visi lima tahunan sebagaimana termaktub dalam Garis-garis
Besar Haluan Negera
3) Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan.
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :
(1) Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis;
(2) Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat;
(3) Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 :Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
(1) Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah
perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari
Presiden beserta para Menteri.
(2) Propinsi adalah Propinsi yang bersifat Otonom.
(3) Kewenangan Pemerintah adalah hak dan kekuasaan Pemerintah
untuk menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.
Strategi
1) Menggerakan dan memberdayakan masyarakat
2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan
yang berkualitas
3) Meningkatkan sistem surveillance, monitoring, dan informasi
kesehatan
4) Meningkatkan pembiayaan kesehatan
2. Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pertolongan yang
dilakukan seseorang yang berprofesi sebagai bidan secara sistematis
untuk membantu menyelesaikan persoalan kesehatan seorang pasien
dengan tepat. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan –penemuan,
ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan
suatu keputusan yang terfokus pada klien. (Varney, 1997)
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (50 Tahun IBI, 2007)
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan
pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan
masyarakat. (Depkes RI, 2005)
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis
sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur
pikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam
menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya. Manajemen
kebidanan mempunyai peran penting dalam menunjang kerja seorang
6. Standar Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan
profesional terhadap klien, dapat berarti adanya perubahan derajat
kesehatan dan kepuasan baik positif maupun negatif.
Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan
tertentu atau prosedur tertentu.Outcome jangka panjang adalah status
kesehatan dan kemampuan fungsional klien
7. Kepuasan Pelanggan
Pembelian atau penggunaan jasa memutuskan memberikan
suatu penilaian terhadap produk atau jasa dan bertindak atas dasar
itu. Apakah pembeli puas setelah membelanjakan tergantung kepada
penampilan yang ditawarkan dalam hubungannya dengan harapan
pembeli.
8. Efektifitas Program
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara
dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa
juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan
cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar
atau efektif.
1) Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
2) Pentingnya cara penyelesaian masalah
3) Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Efektifitas adalah melakukan tugas yang benar sedangkan efisiensi
adalah melakukan tugas dengan benar. Penyelesaian yang efektif
3. Profesionalisme Bidan
Profesionalisme bidan adalah bidan melakukan pekerjaan sesuai
dengan ilmu yang dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja. Didasarkan
pada disiplin ilmu yang telah dipelajari seorang bidan.
(1) Tugas Bidan
Bidan mempunyai tugas yang sangat unik yaitu:
(1) Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak
anaknya
(2) Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah
5. Penerapan TQM
TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi,
berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan
sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang
melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota
organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat TQM juga
6. Dimensi Mutu
Fedoroff dan Irawan (2006) merumuskan lima dimensi mutu
yang menjadi dasar untuk mengukur kepuasan, yaitu :
1) Tangible (bukti langsung)
Yang meliputi fasilitas fisik, peralatan, personil, dan media
komunikasi yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan. Dan
untuk mengukur dimensi mutu ini perlu menggunakan indera
penglihatan.
2) Reliability (keandalan)
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang tepat dan
terpercaya. Pelayanan yang terpercaya artinya adalah konsisten.
Sehingga Reliability mempunyai dua aspek penting yaitu
kemampuan memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan dan
seberapa jauh mampu memberikan pelayanan yang tepat atau
akurat.
3) Responsiveness (ketanggapan)
Yaitu kesediaan/kemauan untuk membantupelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat. Dengan kata lain bahwa
pemberi pelayanan harus responsif terhadap kebutuhan
7. Organisasi Mutu
Ada beberapa kriteria Organisasi Mutu yaitu:
1) Fokus Pada Pelanggan
2) Fokus Pada Pencegahan Masalah
3) Investasi Pada Manusia
4) Memiliki Strategi Mutu
5) Memperlakukan Keluhan Sebagai Peluang Untuk Belajar.
6) Memiliki Definisi Karakteristik Mutu Bagi Semua Wilayah
Organisasi
7) Memiliki Kebijakan dan Rencana Mutu