Anda di halaman 1dari 26

Kuliah Pengantar Blok 1.

3
BIOSINTESIS HORMON SEKS

Program Studi Kedokteran


Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Hormon Steroid
Kortek adrenal
• Zone luar (zona glomerulosa) produksi aldosterone
(mineralocorticoid)
• Zone tengah (zona fasciculata) produksi cortisol
(glucocorticoid)
• Zone dalam (zona reticularis) produksi androgens

Corpus luteum dan ovarium


• produksi progesteron dan estradiol

Testes
• produksi testosterone dan dihydrotestosterone (DHT)
DHT
Progestin adalah prekursor
biosintesis semua horman steroid

Cholesterol

Progestins

Glucocorticoids Androgens

Mineralocorticoids Estrogens
4
5
Hormon Gonad

Testis dan ovarium juga mensekresi


hormon steroid selain menghasilkan
spermatozoa dan ovum,

Fungsi hormon gonad:


1. Sifat-sifat kelamin sekunder.
2. Siklus reproduksi.
3. Pertumbuhan organ-organ reproduksi.
6
Androgen

• Dibentuk dari kolesterol


• Lebih dari 95% adalah testosteron.
• Sumber utama testosteron;
- testis pada pria
- ovarium pada wanita
• Sisanya disintesis di korteks adrenal
pada kedua jenis kelamin.
7
8
Sifat Testosteron

• Sebagian besar testosteron plasma terikat


dgn protein spesifik globulin.
• Sekitar 2% testosteron berada dalam
keadaan bebas dan mudah berdifusi.
• Bentuk bebas ini adalah paling aktif karena
mudah masuk ke dlm sitosol sel sasaran.
• Sekitar 4% lainnya diubah menjadi DHT
(dihidrotestosteron), yaitu mediator intrasel
bagi efek androgenik testosteron.
9
Efek testosteron pada masa anak-anak

1. Terjadi pengeluaran androgen minimum


dari testis & korteks adrenal ke dalam
darah yg menekan sekresi gonadotropin
hipofisis sampai masa pubertas.
2. Pada masa pubertas, gonadotrof menjadi
kurang peka terhadap inhibisi umpan balik
androgen darah.
3. Akibatnya memungkinkan pengeluaran
FSH & LH.
10
Efek testosteron pada masa prapubertas

1. Mendorong pertumbuhan masa tulang dan


otot rangka.
2. Enzim 5α-reduktase pada membran inti sel
dapat mereduksi testosteron menjadi DHT.
3. DHT akan memacu pertumbuhan seperti;
kulit menebal, sekresi kelenjar sebasea
meningkat, pertumbuhan laring, rambut
pubis-ketiak-wajah-ekstremitas, penis dan
prostat.
11
Efek testosteron pada masa
pubertas dan dewasa

1. Androgen berperan untuk timbulnya


perilaku agresif.
2. Pada awal usia duapuluhan, pria yg punya
predisposisi genetis akan memperlihatkan
tanda pola kebotakan.

12
Regulasi Sintesis Testosteron

• Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)


yang disekresikan oleh hipotalamus
merangsang hipofisis anterior menghasil-
kan;
- luteinizing hormone (LH)
- follicle-stimulating hormone (FSH)
• LH bekerja pada sel-Leydig testis
• FSH bekerja pada sel-Sertoli testis
13
14
Estrogen
• Disintesis terutama pada sel granulosa
ovarium, sedikit di plasenta, korteks
adrenal, & testis.
• FSH menstimulasi ovarium menghasilkan;
pregnenolon --> androgen ---> estrogen
• Estrogen utama pada manusia ialah;
- estradiol
- estron
- estriol (hasil degradasi estrogen di urine)
15
16
Efek Estrogen
1. Proliferasi alat kelamin primer; labium,
vagina, uterus, tuba fallopii, & payudara.
2. Menimbulkan kontur tubuh feminim.
3. Menyebabkan penutupan lempeng epifisis.
4. Pertumbuhan rambut seks sekunder.
5. Pigmentasi labium mayora & areola
mammae.
6. Mengatur transkripsi gen reseptor progestin
7. Bersama progestin mempersiapkan
endometrium untuk implantasi.
17
Efek Estrogen
8. Bersama prostaglandin F2 menyebabkan
otot uterus peka thd oksitosin.
9. Meningkatkan NO (nitrat oksida) dlm otot
polos vaskular.
10. Menurunkan motilitas usus.
11. Menstimulasi TBG.
12. Meningkatkan faktor pembekuan darah.
13. Meningkatkan HDL & triasilgliserol.
14. Menurunkan LDL & total kolesterol.
18
19
Progestin/Progesteron

• Disintesis di korpus luteum ovarium,


plasenta, korteks adrenal, dan testis.
• Sekresi dari korpus luteum ovarium selama
fase luteal siklus haid distimulasi oleh LH.
• LH bekerja melalui sistem efektor adenilat
siklase-cAMP.

20
Efek Progestin

1. Bersama estrogen mempersiapkan


endometrium untuk implantasi.
2. Menghambat pelepasan oksitosin selama
kehamilan.
3. Perkembangan sel sekretorik mammae.
4. Peningkatan suhu basal 1 - 1,5 F.
5. Meningkatkan respon ventilasi selama fase
luteal & persalinan.
6. Perubahan emosional & fisik saat prahaid.
21
Oksitosin

• Hormon ini disintesis di dalam neuron nukleus


supraoptikus & paraventrikularis hipotalamus.
• Struktur oksitosin mirip vasopresin (ADH).
• Hormon ini merangsang kontraksi otot polos
rahim & sel mioepitel kelenjar mamae.
• Pengisapan ASI oleh bayi menyebabkan
pelepasan oksitosin.

22
Prolaktin

• Hormon ini disekresi dari galaktotrof hipofisis


anterior dibawah kontrol hipotalamus.
• Kontrol sekresi prolaktin bersifat bipolar, dgn:
 PRH (Prolactin–Releasing Hormone) sbg
stimulator dan
 PRIH (Prolactin Release-Inhibiting Hormone)
misalnya dopamin sbg inhibitor.

23
Sekresi ASI
• Pengisapan puting mamae, melihat dan
mendengar suara bayi memicu sintesis
oksitosin di hipotalamus sehingga oksitosin
dikeluarkan dari hipofisis posterior.
• Pengisapan putting mamae juga memicu PRH
di hipotalamus yg akan merangsang
pengeluaran prolaktin dari hipofisis anterior.
• Oksitosin menyebabkan kontraksi sel
mioepitel mamae, sedangkan prolaktin
merangsang resintesis susu.
24
KEPUSTAKAAN
• Devlin TM, eds. Biochemistry with Clinical Correlations. 5th ed.
New York: Wiley-Liss;2002.
• Hardjasasmita P. Ikhtisar: biokimia dasar B. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 1993.
• Marks DB, Marks AD, Smith CM. Basic medical biochemistry: A
clinical approach. Dalam: Pendit BU, penerjemah. Biokimia
Kedokteran dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Suyono J,
Sadikin V, Mandera LI, eds Jakarta: EGC, 2000.
• Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, eds.
Harper’s Illustrated Biochemistry. 26th ed. New York: McGraw-
Hill Companies; 2003.

25
Kepustakaan

26

Anda mungkin juga menyukai