Anda di halaman 1dari 40

HORMON

TIROID & ANTITIROID


KONTRASEPSI
TIROID/ KELENJAR GONDOK
Organ kecil terdiri atas :
• Dua bagian ( lobus) di kanan dan kiri
trachea
• Dihubungkan dengan jembatan ( istimus)
mirip suatu perisai ( thyreos)

Pengatur kalor ( thermostat) dari


Fungsi metabolisme yang aktivitasnya
diatur oleh hipofise
3 Bentuk utama sekresi hormon tiroid :

1. Tiroksin ( T4) 2. Triiodotironin ( T3) 3. Kalsitonin

Fungsi : Fungsi :
• Meningkatkan kecepatan • Memacu pengendapan
reaksi kimia dalam tubuh  kalsium dalam tulang
Meningkatkan metabolisme menurunkan
tubuh secara umum konsentrasi kalsium
dalam cairan
Hipertiroidisme
Kelebihan produksi hormon tiroid

Morbus Basedowi:
• Meningkatnya metabolisme
• Meningkatkan denyut jantung
• Gugup
• Emosional
• Pelupuk mata terbuka lebar
• Bola mata melotot ( eksoftalmus)
 Bila pada anak-anak terjadi gigantisme
GIGANTISME
Hipotiroidisme

Produksi hormon tiroid terlalu rendah

• Pada anak anak terjadi kretinisme


• Pada Orang dewasa terjadi hipofungsi 
mixoderma
• Kegemukan / obesitas
• Kecerdasan menurun
• Kekurangan Iodium  terganggunya
pembentukan hormon tiroksin  timbul
gondok
• Defisiensi Iodium diobati dengan IODIDA
• Pengobatan substitusi tiroksin perlu seumur
hidup

Tiroistatika / zat antitiroid

• Zat yang berkhasiat menekan produksi


hormon tiroid
PENGGOLONGAN OBAT
1. TIOURILEN
• Indikasi :
– menurunkan keluarnya hormon tiroid dari glandula
– Mengurangi tanda dan gejala hipertiroid
– Mengurangi laju metabolisme
– Denyut jantung kembali normal dalam 3-4 minggu
• ESO :
– Granulositopenia (penurunan jumlah ganulosit )
– Rash ( iritasi kulit)
– Sakit kepala
– Mual, ikterus ( gejala kuning) , nyeri sendi
• Obat :
– Karbimazol  Neo – Mercazol ( Nicholas) : tablet 5 mg
– Tiamizol  Thyrozol ( Merck) : tablet 5 mg, 10 mg, 25 mg
– Propil Tio Urasil ( Generik Indofarma ) : tablet 100 mg
PENGGOLONGAN OBAT

2. RADIOIODIN
• Menggunakan Isotop I 131, yang secara selektif
diserap tiroid dan memulai radiasinya
• Jangan digunakan pada anak dan wanita hamil
( merusak janin)
PENGGOLONGAN OBAT
3. IOD/ IODIDA
• Digunakan dalam bentuk garam : Kalium Iodida ( Lugol’s
iodine )
• Untuk gondok dan hipertirosis
• Setelah diserap usus iodida diabsorbi selektif oleh tiroid dan
dipekatkan 25 kali
• ESO :
– angioderma ( alergi kulit yang ditandai dengan
pembengkakan) ,
– ruam,
– conjungtivitis peradangan selaput yang meliputi bagian
depan mata atau konjungtiva dan menyebabkan mata
berwarna kemerahan) ,
– nyeri kelenjar saliva,
– sindrom seperti flu
Obat Hipotiroid :
Tiroksin Na
• Indikasi : hipotrioid, gondok
• ESO : takikardi, cemas, tremor, sakit
kepala, ruam
• Sediaan :
– Levothyroxine (Actavis) : kapsul : 50
mcg, 100 mcg
– Euthyrox ( Merck)

IODIUM
• Indikasi : antihipertiroidisme
• Sediaan :
– Jodipin Ultra Fluid ( Harsen ) , injeksi : 10 ml/
ampul
OBAT KONTRASEPSI
PROGRAM KELUARGA BERENCANA /
KB
1.Mencegah tingkat kematian
ibu dan anak dan mencegah
kehamilan resiko tinggi
2.Mengurangi angka kesakitan
TUJUAN 3.MEnghindari kelahiran yang
tidak diinginkan
4.Mengatur jarak kelahiran
5.Menentukan jumlah anak
dalam keluarga
CARA KONTRASEPSI
1. Cara konvensional ( dengan senggama terputus dan pantang
berkala )
2. Kontrasepsi mantap dengan operasi ( wanita : tubektomi , pria :
vasektomi)
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intera Uterina
Device (IUD)
4. Kontrasepsi intravaginal
• Bersifat spermisida ( spray , tissue KB, dan tablet busa )
• Kondom pria dn kondom wanita ( pessarium)
5. Kontrasepsi Obat :
• Oral
• Suntikan
• Implan
TUBEKTOMI
VASEKTOMI
TISSUE KB
TISSUE KB SPRAY

KONDOM
PEREMPUAN

KONDOM
MEKANISME KERJA

• Merintangi pelepasan sel telur (Ovulasi)


• Mempengaruhi leher rahim ( servix) agar lendir
menjadi liat / kental sehingga sukar ditembus sel
sperma hingga tidak terjadi kehamilan
CARA KERJA OBAT ANTI HAMIL

1.PERINTANG OVULASI
• Esterogen dan Progesteron
• Menekan sekresi Luteotropic Hormon oleh
gonadrotopin dari hipofisa sehingga
menghambat pematanagan sel telur
• Contoh Pil Kombinasi Esterogen dan
Progesteron
• Sediaan : Mycrogynon ( Levonogestrel 150
mcg dan Etinilestradiol 30 mcg )
2. Pengentalan Lendir Cervix
• Selama masa subur lendir yang menutupi
cervix menjadi encer untuk memudahkan
masuknya sperma
• Dengan adanya progesteron lendir menjadi
kental dan sperma tidak mudah masuk
• Contoh : Pil mini
Pil Suntik yang mengandung
progesteron
• Sediaan : Norplant ( Levenogestrel  implan
36 mg
3. Efek terhadap Endometrium
• Pengaruh dua hormon esterogen dan
progesteron endometrium sedikit
berkembang dan berpoliferasi
• Endometrium tidak mengalamifase sekresi
tetapi menyusut sehingga tidak terjadi
penyarangan sel telur
• Contoh : Pil bi fasik dan trifasik
JENIS PIL
1.Pil kombinasi
• Berisi :
• Esterogen : etinil estradiol, mestronol
• Progesteron : dernostestosteron
• Penggunaan :
• Mulai minum hari pertama atau ke lima
haid, selama 20-21 hari
• Dilanjut 7 hari plasebo
• Pada masa istirahat ( minum plasebo) hari
ke 2 – 5 terjadi perdarahan mirip haid
• Diulang dengan 21 tablet seperti awal
2. Pil Sekuensial
• Tidak semua pil mengandung komponen dan kadar sama
untuk semua periode
• Tujuan untuk meniru variasi hormon alamiah siklus
bulanan
• Contoh : Pil Bifasik mengandung
• 7 tablet esterogen dan 15 tablet mengandung
esterogen dan progestin
• Sediaan ; Lyndiol ( Linestrenol 2,5 mg + Etinil Estradiol
0.5 mg
3. Pil Trifasik
• Terdiri dari 3 fase pemberian
• Fase 1 : 6 tablet Etinilestradiol (EE) 30 mcg +
Levenogestrel (LNg) 50 mcg
• Fase 2 : 5 tablet EE 40 mcg dan LNg 75 Mcg
• Fase 3 : 10 Tablet EE 30 mcg dan LNg 125 mcg
4. Pil Mini
• Mengandung Progestin dosis kecil
• Contoh : Linesterenol ( Exluton ) atau
Deso gestrel 75 mcg (Cerazette)
• Penggunaan : diminum hari pertama haid
terus menerus tanpa istirahat
5. Pil Suntik
• Bukan pil tetapi injeksi mengandung Medroxy
progesteron acetat (MPA) 150 mg dalam bentuk
depo
• Atau Noretindron enentat 200 mg
• Penggunaan : intramuscular 3 bulan sekali
• Contoh Sediaan : Depo Progestin
6. Morning After PIL (MAP)
• Esterogen dosis tinggi : Etinilestradiol 3-5 mg
• Kusus digunakan setelah persetubuhan tanpa perlindungan
atau kasus perkosaan
• Penggunaan paling lambat 24 jam kemudian, selama 5 hari
( biasanya pagi sesudahnya )
• Pil kombinasi juga bisa : etinilestradiol 100mcg dan
levonogestrel 500 mcg  ditelan 2 kali interval 12 jam
• Sediaan : Prostinor 2
7. Pil Plester :
• Digunakan seminggu sekali
• Tiap hari melepaskan Etinilestradiol 20 µg dan
norelgestromin(evra ) 150 µg yang diserap kulit
• Resiko : esterogen terlalu banyak dalam tubuh
sehingga terjadi trombosis , infark jantung dan
stroke
8. PIL Implantasi
• Terdiri dari batang kecil mengandung progestin
• Dimasukkan di bawah kulit lengan suatu dengan alat
suntik khas ( trocar)
• Hormon dilepaskan perlahan secara konstan selam
3-5 tahun
• ESO : Haid berhenti tuntaas ( 25%)
haid tidak teratur ( 75% )
• Contoh sediaan : Implanon ( etonogestrel)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEAMANAN PIL KB
1. Terlupa menelan Pil
• Tidak lebih dari 12 jam harus segera diminum
• Bila lebih dari 12 jam atau lebih dari 2/3 pil keamanan tidak
dijamin , harus ganti kontrasepsi lain misal kondom

2. Gangguan Saluran pencernaan


• Diare, muntah, umumnya 3 jam setelah minum . Akibat
penyerapan tidak sempurna

3. Pengaruh Obat lain


• Mengurangi efektifitas pil karena penguraian dipercepat
• Yaitu obat : Fenobarbital, Fenintoi, Glutetimide, Rifampisin
• Sebaiknya minum di waktu berbeda
PENGGUNAAN LAIN

1. Menunda Haid
• Penundaan dibatasi sampai 8 hari maksimal
seminggu karena resiko perdarahan lebih besar
• Penggunaan : Pil terkahir dari satu kur langsung
lanjut ke berikutnya tanpa istirahat ( placebo)
selama 7 -14 hari
2. Terapi Substitusi pada klimaterum dan mencegah
gangguan siklus haid serta nyeri perut (dysmenorrhea)
3. Acne/ jerawat , khususnya pil dengan siproteron
Contoh : Diane
EFEK SAMPING

1. Efek samping Ringan


• Mual, nyeri kepala , break trough bleeding dan udema
• Perubahan psikologi yang bersifat sementara seperti
depresi
• Sakit kepala ringan , sementara
• Bertambahnya berat badan karena peningkatan nafsu
makan
• Hiperpigmentasi
• Jerawat
• Infeksi Vagina
• Amenorea
• Buah dada menegang dan nyeri
EFEK SAMPING
1. Efek samping BERAT
• Ikterus
• Depresi Berat
• Peningkatan tekana darah
• Pembesaran Myoma
• Meningkatnya kadar kolesterol LDL dan menurunnya HDL
• Kelainan vasculer seperti :
• Thromboplebitis ( radang vena yang berhunungan dg
pembetukan trombus)
• emboli paru (penyumbatan arteri paru-paru oleh suatu
embolus yang terjadi secara tiba-tiba0
• trombosis ( pembekuan darah)
• serebovascular ( penyakit pada pembuluh darah otak)
KONTRA INDIKASI

• Ada riwayat gangguan hati serius, trombosis,


thromboplebitis , hiperlipidemia, myoma, kanker
endometrium , kanker mamae
• Perdarahan rahim yang tidak terdiagnosa
• Pasien hati. Migran hebat, asma, diabetes melitus,
hipetensi, lemah jantung dan udema jantung
• Wanita diatas 40 tahun terutama perokok , obesitas
• Penggunaan dihentikan di usia 45 tahun

Anda mungkin juga menyukai