Anda di halaman 1dari 16

SISTEM URINARIA

Oleh :

1. Aghisti Hepitasari AKF18143


2. Dwi Andini Nidia Putri AKF18148
3. Fitria Anggeraini AKF18154
4. Ika Lely Andreina AKF18185
5. Kiki Wahyuni AKF19186

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

2018

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufiq dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Urinaria ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada Dr.
Nanditya Ika F, MMRS selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini sangat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Sistem Urinaria. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
berharap adanya keritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
sarannya berkenan.

Malang, 03 November 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH ..............................................................................................4

1.3 TUJUAN PENULISAN ...............................................................................................4

1.4 MANFAAT PENULISAN ...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................5

2.1 Pengertian Sistem Urinari....................................................................................................5

2.1.1Ginjal .........................................................................................................5

2.1.2Ureter ........................................................................................................9

2.1.3 Kandung Kencing ...................................................................................11

2.1.4 Uretra ......................................................................................................12

2.2 Proses Pembentukan Urine ................................................................................................14

2.3 Penyakit Dan Gangguan pada Urinari................................................................................15

BAB III PENUTUP .................................................................................................................17

3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana anatomi fisiologi sistem urinaria pada manusia?

2. Jenis penyakit yang menyerang sistem urinaria?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi sistem urinaria pada manusia.

2. Untuk mengetahui jenis penyakit yang menyerang sistem urinaria.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Memahami anatomi fisiologi sistem urinaria pada manusia.

2. Memahami jenis penyakit yang menyerang sistem urinaria.

BAB II

3
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Urinaria


Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat – zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat – zat yang masih dipergunakan oleh tubuh, zat – zat yang tidak dipergunakan
dalam tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Sistem urinaria
terdiri atas :
1. Dua ginjal yang mengeluarkan sekret urine.
2. Dua ureter yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
3. Kandung kencing yang bekerja sebagai penampung.
4. Uretra yang mengeluarkan urine dari kandung kencing

2.1. 1 GINJAL
Ginjal terletak dalam rongga abdomen, retroperitonial primer kiri dan kanan kolumna
vetabralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di belakang peritonium.

Letak ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki banyak ruang
di sebelah kanan. Panjang ginjal 11,25 cm, lebar 5-7 cm, dan tebal 2,5 cm. Berat ginjal pada
laki laki dewasa 150 – 170 gr dan wanita dewasa 115-155 gr. Bentuk ginjal seperti kacang,
sisi dalam menghadap ke vertebrata torakalis, sisi luarnya cembung dan diatas setiap ginjal
terdapat sebuah kelenjar surparenal. ( DRS. H. Syaifuddin, AMK, edisi 4 )

1. STRUKTUR GINJAL

Ginjal ditutupi oleh kapsul fibrosa yg kuat. Apabila kapsul dibuka terlihat permukaan ginjal
lincin berwarna merah tua. Ginjal terdiri dari :

Gambar 2.1.1
Tabel 2.1.1 Struktur Ginjal
NO STRUKTUR GINJAL FUNGSI

3
1. bilik ginjal tempat urine mengalir menuju
Calyces atau renal calyx pelvis

2. Pelvis untuk meneruskan urine ke ureter.

3. Penyalur sisa hasil filter dari tubulus


Medula
kolektivus kekaliks
4. Korteks Berfungsi dalam penyaringan plasma
5. mendorong urine dari ginjal ke kandung
Ureter kemih.

6. pembuluh darah yang membawa darah yang

Vena ginjal telah disaring ginjal menuju vena cava


inferior.

7. pembuluh darah yang membawa darah dari


aorta perut ke ginjal untuk dilakukan
Arteri ginjal penyaringan darah serta suplai makanan dan
oksigen ke ginjal.

Sumber. Hedi Sasrawan

2. PEMBUNGKUS GINJAL
Ginjal dibungkus oleh suatu massa jaringan lemak yg disebut kapsula adiposa. Bagian paling
tebal terdapat pada tepi ginjal yg memanjang melalui hilus renalis. Ginjal dan kapsula
adiposa tertutup oleh suatu lamina khusus dari fasia subserosa yg disebut fasia renalis.
Letaknya diantara lapisan dalam fasia profunda dan stratum fasia subserosa internus.
( DRS. H. Syaifuddin, AMK, edisi 4 )

3. STRUKTUR MIKROSKOPIS GINJAL


Struktur mikroskopis ginjal terdiri dari 2, yaitu :

3
No STRUKTUR NEFRON FUNGSI
1. 1) Glomerulus
Nefron merupakan satuan fungsional pada ginjal.
sebagai Berfungsi
tempat untuk menyaring
penyaringan darah yg darah
Gulungan kapiler komposisinya.
dan mengontrol yg terletak di dalam
Ginjal memiliki kurangair,
akan menyaring lebih 1,3 asam
garam, juta nefron yang
kapsula Bowman.170
dapat menyaring Glumerulus
liter darah dari arteri renalisglukosa
amino, selamadan
24 jam.
urea dan
menerima darah dari arteriola eferen. menghasilkan urin primer.
Kemudian natrium dan kalium di
filtrasi dalam glomerulus sesuai
konsentrasi dalam plasma.
2. Kapsula Bowman untuk mengumpulkan cairan hasil
Kantong / kapsul yg membungkus penyaringan glomerulus
glomerulus

3. Tubulus Kontortus Proksimal sebagai tempat penyerapan kembali urin


Berhubungan langsung dengan primer yg akan menghasilkan urin
kapsula Bowman. Panjangnya 15 mm, sekunder dengan kadar urea tinggi
diameter 55 mm dan bentuknya
berkelok – kelok menjalar dari korteks
ke bagian medula dan kembali ke
korteks.
4. Ansa Henle berfungsi supaya urin tidak kembali ke
Saluran berbentuk setengah lingkaran tubulus kontortus proksimal
dan menjadi penghubung antara
tubulus kontortus proksimal dengan
tubulus kontortus distal.
5. Tubulus Kontortus Distal tempat untuk melepaskan zat-zat yg
Bagian tubulus berkelok-kelok dan tidak berguna lagi / berlebihan ke dalam
jauh letaknya dari kapsula Bowman. urin sekunder sehingga menghasilkan
Memiliki panjang 5 mm. urin sesungguhnya.

6. Tubulus Kolektivus untuk mengumpulkan urin dari


tabung sempit panjang dalam ginjal yg beberapa tubulus kontortus proksimal

3
menampung urin dari nefron untuk lalu di bawa ke pelvis.
disalurkan ke pelvis menuju kandung
kemih
sumber. DRS. H. Syaifuddin, AMK, edisi 4

Gambar 2.1.1 struktur mikroskopis ginjal

2) Pembuluh Darah
Selain nefron, struktur ginjal juga berisi pembuluh darah yang terdiri dari :
a)Arteri renalis yang berfungsi membawa darah murni dari aorta abdominalis ke ginjal.
b)Vena renalis yang berfungsi membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.
Maka darah yang beredar dalam ginjal mempunyai dua kelompok kapiler, yang bertujuan
agar darah dapat lebih lama berada d sekitar nefron, Karena fungsi ginjal tergantung dari hal
itu. (Evelyn C. Pearce)

4. FUNGSI GINJAL
 Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat – zat toksis.
 Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
 Mempertahankan keseimbangan garam – garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
 Mengeluarkan sisa – sisa metabolisme hasil akhir dari protein, ureum, kreatin dan
amoniak.
 Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.

3
 Pengatur tekanan darah.

2.1.2 Ureter

Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung
kemih. Sebagaian terletak dalam rongga abdomen dan sebagaian terletak pada rongga pelvis.
Ureter terdiri dari dua saluran ,masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria) panjangnya 25-30 cm ,dengan penampang 0,5cm mempunyai 3 jepitan
disepanjang jalan. Piala ginjal berhubung dengan ureter, melewati pelvis dan ureter
menembus kandung kemih.

Lapisan ureter terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

2. Lapisan tengah (otot polos/muscular coat)

3. Lapisan sebelah dalam (mucosa)

Gambar 2.1.2

Lapisan ureter menimbukan gerakan perilistatik setiap 5 menit sekali untuk mendorong air
kemih masuk kedalam kandung kemih (vesika urinaria).Ureter keluar dari hilus
ginjal,berjalan vertikal ke bawah di belakang peritoneum pariental,melekat pada muskulus
psoas yang memisahkan dengan prosesus transversus vertebrae lumbalis.

Pembagian ureter menurut tempatnya :

1. Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang peritorium
sebelah media anterior m.psoas ditutupi oleh fasia subserosa .Vasa spermatika/ovarika interna

3
menyilang ureter secar obliq, selanjutnya ureter akan menjapai vakum pelvis menyilang arteri
iliaka eksterna.Ureter kanan terletal pada pars desendens duo denum.sewaktu turun ke bawah
terdapat dikanan bawah dan disilang kiri oleh vasa koplika sinistra dekat aperture pelvis
superior,berjalan di belakang kolon sigmoid dan mesenterium.

2. Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral pada kavum pelvis sepanjang tepi
anterior dari insura iskiadika mayor dan tertutup oleh peritorium.

Ureter Pria dan Wanita

Ureter pada pria terdapat di dalam visual seminalis atas dan disilang oleh duktus deferens dan
dikelilingi oleh pleksus vesikalis.

Ureter pada wanita terdapat dibelakang fossa ovaria dan berjalan kebagian medial dan ke
depan bagian leteralis serviks uteri bagian atas vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria

Pembuluh darah ureter

a. Arteri renalis

b. Arteri spermatika interna

c. Arteri hipogastrika

d. Arteri vesika inferior

Persyarafan ureter

Persyarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior,pleksus


spermatikus dan pleksu pelvis seperti dari nervus rantai eferen dari nervus torakalis ke 11 dan
ke 12 nervus lumbalis ke 1 dan nervus vagus mempunyai rantai eferen untuk ureter.

2.1.3 Kandung kencing

Kandung kencing berkerja sebagai penampung ueine, organ ini berbentuk buah
pir(kendi). Letaknya di dalam panggul besar, di depan isi lainnya, dan di belakang simfisis
pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Bagian terbawah terpancang erat dan di sebut basis,
bagian atas atau fundus naik kalau kandung memekar karena urine. Puncaknya ( apeks)

3
mengarah ke depan bawah dan ada di belakang simfisis pubis. Dinding kandung kencing
terdiri atas :

- Sebuah lapisan serus sebelah luar.


- Lapisan berotot.
- Lapisan submukosa.
- Lapisan mukosa dari epitelium transisional ( peralihan).

Gambar 2.1.3

Tiga saluran bersambung dengan kandung kencing. Dua ureter bermuara secara oblik di
sebelah basis, letak oblik ini menghindarkan urine mengalir kembali ke dalam ureter. Uretra
keluar dari kandung di sebelah depan. Daerah segitiga antara 2 lubang ureter dan uretra di
sebut segitiga kandung kencing ( trigonum vesika urinarius). Pada wanita kandung kencing
terletak di antara simfisis pubis, uterus dan vagina. Dari uterus kandung kencing di pisahkan
lipatan peritoneum ruang utero vesikal atau ruang douglas.

2.1.4 Uretra

Uretra ialah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang luar,
di lapisi membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi kandung
kencing. Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar, yang berbentuk sfingter uretra.
Pada wanita panjang uretra adalah 2,5 sampai 3,5 cm pada pria 22,5 cm.

1) Mikturisi

Adalah peristiwa pembuangan urine. Karena di buat di dalam, urine mengalir melelui ureter
ke dalam kandung kencing. Keinginan membuang air kencing di sebabkan penambahan

3
tekanan di dalam kandung kencing, dan tekanan ini di sebabkan isi urine di dalamnya. Hal ini
terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml. Mikturisi adalah gerakan refleks yang dapat di
kendalikan dan di tahan oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi pada manusia
gerakannya di timbulan kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga
abdomen, dan berbagai organ yang menekan kandung kencing membantu
mengkosongkannya. Kandung kencing di kendalikan saraf pelvis dan serabut saraf simpatis
dari pleksus hipograstik.

2) Ciri-ciri urine normal :


 Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi berbeda beda sesuai dengan jumlah cairan
yang di masukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protrein di
makan, sehingga tersedia jumlah cukup cairan yang di perlukan untuk melarutkan
ureanya.
 Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi ada kalanya jonjot lendir tipis
nampak terapung di dalamnya.
 Baunya tajam.
 Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
 Berat jenis berkisar dari 1010-1025.

3) Komposisi Urine Normal

Urin terutama terdiri atas air, urea dan natrium klorida. Pada seorang yang melakukan diet
yang rata-rata berisi 80-100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat
dalam urin adalah sebagai berikut:

Air 96%
Benda padat 4% ( terditi atas urea 2% dan produk
metabolik lain 2%)

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah di pindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan di ekskresikan rata-rata 30 gram/hari.
Kadar ureum darah yang normal adalah 30 ml setiap setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini
tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan
ureum.

3
Asam urat, kadar normal asam urat dalam darah adalah 2-3 mg tiap 100 cm, sedangkan 1,5-2
mg setiap hari di ekskresikan ke dalam urine.

Kreatine adalah hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme lain mencakup benda-
benda urine, oxalat,fosfat,sulfat dan urat.

Elektrolit atau garam seperti natrium dan kalium klorida di ekskresikan untuk mengimbangi
jumlah yang masuk melalui mulut.

2.2 Proses Pembentukan Urin

Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman, berfungsi untuk menampung
hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat sisa
yang sudah di saring pada glomerulus, sisa cairan akan di teruskan ke piala ginjal terus
berlanjut ke ureter.
Urine berasal dari darah yang di bawah arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri
dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.
Ada tiga tahap pembentukan urine yaitu :
1) Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan eferen lebih besar dari permukaan
eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan bagian yang tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein. Cairan yang tersaring di tampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang di terusakan ke tubulus
ginjal.
2) Proses reabsorpsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan
ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang di kenal oblogator reabsorpsi terjadi pada
tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan
natrium dan ion bikarbonat. Bila di perlukan akan di serap kembali ke dalam tublus bagian
yang bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif di kenal dengan reabsorpsi fakultatif dan
sisanya di alirkan pada papilla renalis.
3) Proses sekresi
Sisa penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan di teruskan ke piala ginjal
selanjutnya di teruskan ke ureter masuk ke vesikel urinaria.

3
2.3 Penyakit dan Gangguan Urinari

1) Nefritis
Nefritis tampil dengan berbagai cara :
a) Nefritis akuta dengan serangan mendadak, suhu dan denyut nadi naik, dan urin sedikit
berwarna tua, berisi albumin, di sebut albuminuria, dan sering ada darah di sebut henaturia,
yang memberi rupa seperti berasap.
b) Nefritis khronika dapat menyusuk nefritis karena infeksi atau pielonefitis. Terdapat
proteinuria yang menyebabkan malaise, kelemahan umum dan anemi. Dapat di sertai
hipertensi, dengan bahaya pendarahan serebral dan payah jantung kongenstif.
c) Sindroma nefrotik adalah sebuah keadaan di mana ginjal, meskipun tidak ada kegagalan
exkretori, kehilangan sejumlah besar protein ( khususnya albumin ) , proteinuria besar terjadi,
kadar protein plasma turun dan berakibat udema.

2) Infeksi saluran kemih


ISK terjadi karena awalnya bakteri memasuki dan kemudian menganggu bagian saluran
kemih, uretra, kandung kemih atau bahkan bagian ginjal. Infeksi ini sering terjadi pada
wanita meskipun pria juga tidak dapat di katakan bebas sepenuhnya. Dokter sering kali
menggunakan antibiotik untuk menyembuhkan seseorang dengan penyakit ini.

3) Sistitis Interstisial
Sintitis interstisisl sering di sebut interstitis cystitis ( IC), adalah kondisi dimana adanya rasa
sakit yang berlebihan pada bagian kandung kemih. Rasa sakit tersebut bisa berupa nyeri
panggul sebagai akibat tekanan tersebut. Penyakit ini terjadi karena adanya luka pada bagian
kandung kemih dan membuat bagian tersebut kurang elastis.

4) Prostatitis
Adalah terjadinya pembengkakan pada kelenjar prostat dan umumnya hanya dapat terjadi
pada pria berusia lanjut. Gejala prostatitis adalah termasuk urgensi kemih ( frekuensi kencing
yang terlalu sering ) dan rasa nyeri pada bagian panggul saat buang air kecil.

3
5) Batu Ginjal
Adalah gumpalan kalsium oksalat yang dapat di temukan pada bagian saluran kemih. Batu
ginjal terbentik saat zat kimia dalam urin menjadi terkonsentrasi dan membentuk massa yang
solid. Terbentuknya massa tersebut dapat menyebabkan rasa sakit, bahkan seseorang yang
menderita penyakit ini dapat mengeluarkan darah dalam ketika buang air kecil.
Sebagian besar penyakit batu ginjal di ketahui dapa di sembuhkan dengan terapi invasif yang
konsisten, seperti ekstracorporeal shock wafe lithotripsy (terapi penghancur batu ginjal
dengan gelombang kejut).

6) Gagal Ginjal
Penyakit ini juga disebut sebagai gangguan fungsi ginjal kronis adalah kondisi dimana
menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk menyaring limbah dari darah. Kasus ini di
sebabkan oleh trauma atau kerusakan pada bagian lain dari ginjal, dan memperpanjang proses
penyembuhan. Penyakit ini memerlukan perawatan dialisis (cuci darah) atau bahkan
transpalasi ginjal jika sudah menginjak stadium yang parah.

7) Kanker Kandung Kemih


Gangguan ini terutama seringkali di derita oleh manusia yang telah lanjut usia. Kanker
kandung kemih bisa termasuk nyeri punggung atau nyeri panggul, kesulitan buang air kecil,
meniru gejala gangguan pada sistem kemih lainnya.

3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem urinaria adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia sistem urinaria terdiri dari dua ginjal, dua ureter,
kandung kemih, dan uretra.
Sistem urinaria adalah sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat zat yang tidak di pergunakan oleh tubuh dan menyerap zat zat
yang masih di gunakan oleh tubuh. zat yan din pergunakan oleh tubuh yaitu larutan
dan air dan di keluarkan berupa urine ( air kemih ).

Anda mungkin juga menyukai