SKENARIO 1
OLEH:
MARIA ULFAH
1910911120018
Kelompok : 3
DOSEN TUTOR :
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan baik makalah tutorial skenario 2 dengan judul
“Tahan Dulu Aja……”. Makalah yang telah disusun dengan sistematis dan
sebaik mungkin ini bertujuan untuk memenuhi tugas pembuatan makalah
tutorial skenario 2.
Dengan terselesainya makalah tutorial ini, maka tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis buat. Mohon maaf atas semua kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Serta penulis memohon kritik dan sarannya
atas segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
SKENARIO............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 43
RUBRIK PENILAIAN
SKENARIO 2
Rian sedang mengikuti ujian blok sistem reproduksi di dalam ruangan ber-
AC dan terasa dingin. Di tengah-tengah berlangsungnya ujian Rian merasa
ingin buang air kecil. Karena merasa harus memanfaatkan waktu dengan
baik dan serius menyelesaikan soal-soal ujian, maka Rian berusaha menahan
rasa ingin kencingnya. Selama sisa waktu ujian Rian merasakan perut
bagian bawahnya terasa penuh. Begitu ujian berakhir Rian bergegas ke
kamar kecil untuk buang air kecil, setelah itu perutnya terasa nyaman.
BAB I
PENDAHULUAN
METODE PENULISAN
ISI
Ren
Ren berwana coklat kemerahan dan terletak di belakang
peritoneum, pada dinding postedor abdomen di samping kanan dan kiri
columna vertebralis; dan sebagian besar tertutup oleh arcus costalis. Ren
dexter terletak sedikit lebih rendah dibandingkan ren sinister, karena adanya
lobus hepatis dexter yang besar. Bila diaphragma berkontraksi pada waktu
respirasi, kedua ren turun dengan arah vertikal sampai sejauh 1 inci (2,5
cm). Pada margo medialis masing-masing ren yang cekung/ terdapat celah
vertikal yang dibatasi oleh pinggir-pinggir substansi ren yang tebal dan
disebut hilus renalis (Gambar 21-2). Hilus renalis meluas ke rongga yang
besar disebut sinus renalis. Hilus renalis dilalui dari depan ke belakang oleh
vena renalis, dua cabang arteria renalis, ureter, dan cabang ketiga arteria
renalis (V.A.U.A.). Pembuluh-pembuluh limfatik dan serabut-serabut
simpatik juga melalui hilus ini. Ren mempunyai selubung sebagai berikut :
vesica urinaria
Vesica urinaria terietak tepat dibelakang os pubis di dalam rongga
pelvis. Pada orang dewasa, kapasitas maksimum vesica urinaria sekitar 500
m1. Vesica urinaria mempunyai dinding otot yang kuat. Bentuk dan batas-
batasnya sangat bervariasi sesuai dengan jumlah urin yang dikandungnya.
Vesica urinaria yang kosong pada orang dewasa terletak seluruhnya di
dalam pelvis; waktu terisi, dinding atasnya terangkat sampai masuk regio
hypogastrica. Pada anak kecil, vesica urinaria yang kosong menonjol di atas
pintu atas panggul; kemudian bila rongga pelvis membesar, vesica urinaria
terbenam ke dalam pelvis untuk menempati posisi seperti pada orang
dewasa.[2]
urethra
Urethra merupakan tabung kecil dari collum vesicae ke luar. Muara
urethra pada permukaan luar disebut ostium urethrae. Urethra pria dan
wanita berbeda, pada umumnya urethra pria lebih panjang dibanding urethra
wanita.
Urethra Masculina, panjang urethra masculina kurang lebih 8 inci
(20 cm) dan terbentang dari collum vesicae ke meatus externus di glans
penis. Urethra terbagi atas tiga bagian: pars prostatica, pars membranacea,
dan pars spongiosa. Urethra pars prostatica panjangnya kurang lebih 7,25
inci (3 cm) dan mulai dari collum vesicae. Urethra pars prostatica berjalan
melalui prostat dari basis sampai ke apex. Urethra pars prostatica
merupakan bagian yang paling lebar dan berdiameter paling lebar dari
seluruh urethra. Pada dinding posterior terdapat peninggian longitudinal
yang disebut crista urethralis[1]
Pada setiap sisi crista urethralis terdapat alur yang disebut sinus
prostaticus, glandulae prostatae bermuara pada sinus ini. Pada puncak crista
pubica terdapat cekungan, disebut utriculus prostaticus. Pada pinggir
utriculus terdapat muara kedua ductus ejaculatorius. Urethra pars
membranacea panjangnya kurang lebih 0,5 inci (1,25 cm), terletak di dalam
diaphragma urogenitale, dikelilingi oleh musculus sphincter urethrae.
Bagian ini merupakan bagian urethra yang paling pendek dan paling kurang
dapat dilebarkan. Urethra pars spongiosa panjangnya kurang lebih 6 nci
(15,75 cm) dan dikelilingi jaringan erektil di dalam bulbus dan corpus
spongiosum penis. Meatus urethrae externus merupakan bagian yang
tersempit dari seluruh urethra. Bagian urethra yang terletak di dalam glans
penis melebar membentuk fossa terminalis (fossa navicularis). Glandula
bulbourethralis bermuara ke daiam urethra pars spongiosa distalis dari
diaphragma urogenitale[3].
1. Urea
2. Asam urat
Asam urat adalah hasil akhir yang penting dalam oksidasi urine yang sukar
larut dalam air, tetapi membenruk garam yang larut dalam alkali. Oleh
Karen aitu asam urat mudah mengendap dalam urine bila dibiarkan, warna
biru diberikan asam urat bila terdapat seanofosfongisfat. Asam urat sendiri
adalah hasil akhir dari metabolisme purin.[7]
4. Asam amino
5. Hasil metabolisme.[4]
Komponen anorganik
Di dalam urine terdapat kation Na+, K+, Ca2+, Mg2+, dan NH4+,
demikian juga anion Cl-, SO42- dan HPO42-, selain ion–ion lainnya dalam
jumlah kecil. Jumlah komponen anorganik ditentukan oleh komposisi bahan
makanan. Secara normal, jumlah amoniaK dalam urine sedikit. Namun jika
terdapat diabetes melitus atau keadaan tubuh asidosis maka jumlah amonia
yang terkandung sangat tinggi. Ekskresi dari banyak ion-ion berada dibawah
kontrol hormon.[7]
Hormon Aldosteron.
Hormon Aldosteron berpengaruh terhadap sistem urogenital
dimana penurunan konsentrasi natrium dalam plasma yang hanya sebanyak
4 -5mEq/L bisa merangsang pengeluaran aldosteron, akan tetapi hal ini
berperan penting pada orang normal karena konsentrasi natrium dalam
plasma relatif konstan akibat efek ADH. Namun pada kenyataannya,
meskipun terjadi keadaan hiponatremia, efek pada aldosteron sering
dikalahkan oleh perubahan volume CES. Oleh karena itu, sekresi aldosteron
meningkat pada pasien hiponatremia yang volumenya menurun, tetapi
menurun pada pasien dengan volume CES yang meningkat akibat adanya
retensi air. Pada dasarnya aldosteron merupakan komponen pengendali
utama bagi sekresi kalium pada nefron distal ginjal, dimana peningkatannya
menyebabkan reabsorbsi natrium (dan air) dan ekskresi kalium, sedangkan
penurunannya menyebabkan ekskresi natrium (dan air) dan penyimpanan
kalium.[7]
contohnya:
HCl H+ + CL-
GINJAL
Selama kehidupan intrauterin, pada manusia terbentuk tiga sistem
ginjal yang sedikit tumpang tindih dalam urutan dari kranial-ke-kaudal:
pronefros mesonefros dan metanefros. Pronefros bersifat rudimenter dan
non-fungsional; mesonefros mungkin berfungsi dalam jangka pendek
selama awal kehidupan janin; metanefros membentuk ginjal permanen.[9]
a. Pronefros
Di awal minggu keempat, pronefros terdiri dari 7-10 kelompok sel padat
di regio servikal.Kelompok ini membentuk unit ekskretorik vestigial,
nefrotom, yang mengalami regresi sebelum kelompok yang terletak lebih ke
kaudal terbentuk. Pada akhir minggu keempat, semua tanda adanya sistem
pronefros telah lenyap.[9]
b. Mesonefros
Ginjal
Ginjal adalah organ yang berukuran besar, berwarna kemerahan, berbentuk
seperti kacang terletak retroperitoneal pada dinding posterior abdomen.
Karena adanya hati (posisi hati), ginjal kanan lebih rendah kurang lebih 1-2
cm daripada ginjal kiri. Masingmasing ginjal berukuran panjang sekitar 11
cm, lebar 4-5 cm, dan tebal 2-3 cm. Potongan di garis tengah sagital ginjal
( hemisected ) memperlihatkan gambaran korteks dan medulla. Bagian
korteks tampak berwarna coklat dan granula, sedangkan medula terdiri atas
6-12 bagian berbentuk piramid, pucat, dan bergaris ( striated ), bagian ini
disebut piramid ginjal. Apeks ditembus oleh lebih dari 20 muara duktus
papilaris Bellini (duktus Bellini); bagian yang tampak seperti saringan ini
disebut area cribrosa . Bagian apeks piramid dikelilingi oleh bangunan
seperti cangkir yang disebut kaliks minor ( minor calyx ). Dua atau tiga
kaliks minor yang bersebelahan bergabung membentuk kaliks mayor
( major calyx ). Tiga atau empat kaliks mayor membentuk bagian lebih
besar yang mengosongkan isinya dalam pelvis renalis , bagian pelvis renalis
ini ada yang melanjutkan diri menjadi bagian proksimal ureter
Bagian korteks yang menyelimuti dasar piramid disebut arkus korteks atau
lengkung korteks (cortical arch). Secara makroskopik, ada tiga struktur yang
dapat diamati pada korteks (1). Bagian berupa titik seperti granula berwarna
merah, yaitu korpuskel ginjal; (2) tubulus kontortus (tubulus bergelung),
labirin korteks; dan (3) garis-garis yang berjalan longitudinal, yaitu prosesus
medula/berkas medula (prosesus Ferreini atau medullaryray), merupakan
kelanjutan dari piramid ginjal menjorok ke korteks.[10]
Tubulus uriniferus
Tubulus uriniferus adalah unit fungsional ginjal, terdiri atas nefron dan
tubulus pengumpul (tubulus kolektifus) struktur berupa saluran bergelung,
memproses cairan yang mengalir di dalamnya sampai di proses pembuangan
akhir (output) menjadi urin dan tersusun sangat padat, sehingga jaringan ikat
stroma ginjal hanya sedikit. Secara keseluruhan, tubulus uriniferus adalah
epitel, tubulus-tubulus ini dibatasi dari jaringan ikat stroma oleh lamina
basalnya secara berselang seling. Jaringan ikat tersebut mengandung banyak
pembuluh darah yang memberi suplai darah ke jaringan ginjal.[10]
Nefron
Ada dua tipe nefron, yang dikelompokkan berdasarkan lokasi korpuskel
ginjalnya dan panjang Ans Henle (lengkung Henle). Berdasarkan
panjangnya nefron terbagi menjadie nefron kortikal yang pendek, dan
nefron jukstamedular yang panjang. Nefron kortikal dibagi menjadi dua
kelompok, nefron superfisial dan nefron midkortikal, kedua kelompok ini,
tidak ada yang mencapai medula. Sedangkan nefron jukstamedular,
korpuskel renalnya berada di korteks namun bagian tabularnya mencapai
mendula. Lokasi spesifik kedua tipe nefron itu, komposisi selular pada
masingmasing lokasi, dan pengaturan khusus antara masing-masing lokasi
tersebut menyebabkan medula terbagi menjadi 2 sub bagian, yaitu zona luar
( outer zone ) dan zona dalam ( inner zone ). Zona luar medula dibagi lagi
menjadi garis luar ( outer stripe ) dan garis dalam ( inner stripe ).
Korpuskel Ginjal
Korpuskel ginjal (korpuskel renalis) disusun oleh kapilar bergelung
(glomerulus) yang diselimuti oleh kapsula Bowman. Glomerulus melekat
pada kapsula Bowman pars viseral yang disusun oleh modifikasi sel epitel
yang disebut podosit. Dinding luar yang mengelilingi ruang Bowman
disusun oleh epitel selapis gepeng (berdiri di atas lamina basal yang tipis),
disebut lapisan parietal (kapsula Bowman pars parietal). Bagian korpuskel
ginjal tempat pembuluh darah masuk dan keluar disebut kutub vaskular,
sedangkan bagian muara pertemuan ruang Bowman dengan tubulus
proksimal disebut kutub urinarius. Cairan filtrat keluar menembus
glomerulus masuk ke dalam ruang Bowman melewati kompleks sawar
filtrasi ( filtration barrier ) yang disusun oleh dinding endotel kapilar, lamina
basal endotel dan lapisan Bowman pars viseral.
Glomerulus
Glomerulus dibentuk oleh beberapa gelung anastomosis kapilar yang
berasal dari cabang arterial aferen glomerulus. Unsur jaringan ikat arterial
aferen tadi tidak ikut masuk menembus kapsula Bowmann, dan sel-sel
jaringan ikatnya berbeda dari selsel jaringan ikat pada umumnya, berupa sel
khusus yang disebut sel mesangial. Ada dua kelompok sel mesangial: sel
mesangial ekstraglomerular berada di kutub vaskular, dan sel mesangial
interglomerular (seperti perisit) berada dalam korpuskel ginjal. Sel
mesangial intraglomerular diduga memiliki kemampuan fagositosis dan
berfungsi dalam resorpsi pada lamina basal. Sel mesiangial juga dapat
berkontraksi karena memiliki reseptor unuk vasokonstriktor seperti
angiotensin II untuk mengurangi aliran darah glomerulus. Lebih lanjut, sel-
sel ini bersama dengan podosit dan membran basal glomerulus secara
struktural menyokong kapilar glomerulus. Glomerulus disusun oleh kapilar
berpori yang sel endotelnya tipis, kecuali di bagian yang mengandung inti.
Lamina basal glomerulus terdiri atas tiga lapisan. Lapisan tengah, lamina
densa, lamina rara interna dan eksterna. Lamina rara iterna, untuk lapisan
yang terletak di antara sel endotel kapilar dan lamina densa, dan lamina rara
eksterna untuk lapisan yang terletak di antara lamina densa dan kapsula
Bowman pars viseral.
Kapsula Bowman Pars Visceral
Kapsula Bowamn pars viseral disusun oleh sel-sel epitel yang mengalami
modifikasi menjadi podosit, sel-sel epitel yang mengalami modifikasi
sehingga memiliki fungsi filtrasi yang sangat kuat. Sel-sel berukuran besar
ini memiliki juluran sitoplasma panjang seperti tentakel, yang disebut
prosesus primer. Masing-masing prosesus primer memiliki banyak juluran
yang disebut dengan prosesus sekunder atau dikenal dengan pedikel.
Hampir semua kapilar glomerulus diselimuti seluruh permukaannya oleh
pedikel, karena pedikel tersusun secara interdigitasi dengan pedikel di
sebelahnya yang berasal dari prosesus primer podosit lain
Tubulus Proksimal
Tubulus proksimal dibagi dalam dua bagian: tubulus kontortus proksimal
dan tubulus rektus proksimal (ansa Henle segmen tebal pars desendens).
Penghubung antara ruang Bowman dan tubulus proksimal disebut kutub
tubular, disini epitel gepeng selapis kapsula Bowman pars parietal
bergabung dengan epitel kuboid selapis tubulus proksimal. Bagian yang
bergelung yakni tubulus kontortus proksimal jika diamati dengan mikroskop
cahaya disusun oleh epitel kuboid selapis dengan granula sitoplasma
eosinofilik. Tinggi sel bervariasi sesuai status fungsionalnya dari kuboid
rendah sampai kuboid. Berdasarkan gambaran ultrastruktur untuk
komponen selnya, tubulus proksimal dibagi lagi berdasarkan 3 bagian lokasi
sel:
Tubulus rectus proksimal melanjutkan diri menjadi ansa Henle segmen tipis,
disusun oleh epitel gepeng selapis dengan tinggi kurang lebih 1,5-2 µm.
Ultrastruktur sel epitel penyusun segmen tipis ini seperti biasa, terdapat
beberapa mikrofili yang pendek gemuk pada permukaan lumen dan
beberapa mitokondria di sitoplasma di sekeliling inti. Banyak prosesus
menjulur dari bagian basal mengadakan interdigitasi dengan sel di
sebelahnya.
Tubulus Distal
Tubulus distal dibagi dalam tiga bagian: ansa Henle segmen tebal pars
asendens (tubulus rektus distal), makula densa, dan tubulus kontortus distal.
Epitel kuboid selapis yang membentuk ansa Henle segmen tebal pars
asendens ini memiliki inti di tengah, berbentuk bulat sampai oval dan
sedikit mikrovili yang pendek seperti drumstick ( club-shaped ).
Duktus Koligens (Collecting Tubules atau Tubulus Pengumpul)
Duktus koligens, disusun oleh epitel kuboid selapis, yang membawa dan
memodifikasi cairan ultrafiltrat dari nefron ke kaliks minor ginjal. Tubulus
kontortus distal dari beberapa nefron bergabung membentuk saluran pendek,
yaitu tubulus yang kemudian bermuara pada duktus koligens. Panjang
duktus koligens kurang lebih 20 mm dan ditemukan di tiga lokasi:
BAGIAN EKSKRESI
Bagian ekskretori sistem urinarius terdiri atas kaliks mayor dan minor,
pelvis ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra.
1. Kaliks
Setiap kaliks minor menerima urin dari papila renalis piramid ginjal;
sebanyak empat kaliks minor menghantarkan urin ke sebuah kaliks mayor.
Papila renalis dari setiap piramid ginjal bertemu dengan sebuah kaliks
minor, ruangan berbentuk corong yang menerima urin yang keluar dari
duktus papilaris Bellini pada area kribrosa. Bagian apeks piramid yang
masuk ke dalam kaliks minor dilapisi oleh epitel transisional yang
berfungsi sebagai sawar untuk memisahkan min dengan jaringan ikat
interstisial di bawahnya. Bagian dalam lamina propria merupakan lapisan
otot tipis yang disusun oleh otot polos. Lapisan otot ini mendorong urin
masuk ke sebuah kaliks mayor (dari tiga sampai empat kaliks mayor yang
ada), ruangan seperti corong yang lebih besar, setiap kaliks mayor
menerima urin dari dua sampai empat kaliks minor. Kaliks mayor
mempunyai struktur yang sama dengan kaliks minor juga dengan bagian
proksimal ureter yang melebar yang disebut pelvis ginjal. Dinding bagian
ekskresi menebal mulai dari kaliks minor sampai vesika urinaria.
Ureter
2. Vesika Urinaria
Lamina propria vesika minaria terdiri dari dua lapis; bagian paling
luar, terdiri dari jaringan ikat padat, kolagen, dengan susunan tidak teratur
dan bagian dalam yaitu jaringan ikat yang lebih longgar, tersusun atas serat
kolagen dan elastin. Lamina propria tidak mempunyai kelenjar kecuali pada
bagian sekitar orifisium uretra, terdapat kelenjar mukus. Biasanya kelenjar
ini hanya terdapat pada lapisan luar lamina propria. Kelenjar ini
mensekresikan cairan bening yang kental untuk melubrikasi orifisium
uretra. Dinding muskular vesika urinaria tersusun oleh tiga lapis otot polos
yang dapat dipisahkan hanya pada bagian leher vesika urinaria. Lapisan
dalam tersusun longitudinal dan tipis, lapisan tengah tersusun sirkular dan
tebal, lapisan paling luar longitudinal dan tipis. Lapisan tengah sirkular
membentuk otot sfingter interna di sekitar orifisium uretra interna. Lapisan
adventisia vesika urinaria tersusun atas jaringan ikat padat, kolagen, dengan
susunan tidak teratur yang mengandung sejumlah serat elastin. Padabagian
tertentu adventisia, dilapisi oleh serosa, sisi yang mengarah ke peritoneum,
sedangkan pada bagian lain diselimuti lemak.
3. Uretra
Uretra menyalurkan urin dari vesika urinaria ke luar tubuh. Di tempat uretra
menembus perineum, serat otot rangka membentuk otot sfingter eksterna
yang mengelilingi uretra. Otot ini memungkinkan kontrol secara sadar
(voluntary) terhadap proses berkemih. Uretra laki-laki lebih panjang
daripada uretra perempuan dan memiliki fungsi ganda, sebagai jalur
pengeluaran semen dan pengeluaran urin.[10]
Pada pria panjangnya 15-20 cm, memiliki tiga bagian yang diberi
nama sesuai dengan struktur yang dilaluinya, yaitu:
BAB III
PENUTUPAN
4.1 kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
NIM : 1910911120018
TUTOR
*Catatan: