Anda di halaman 1dari 82

KIE (Konseling , Informasi, dan Edukasi)

DIABETES MELLITUS

Disusun Oleh :
Kelas Kelompok :B :2
(3351121004) (3351121011) (3351121131) (3351121066) (3351121042) (3351121081) (3351121105) (3351121060) Ira Fernando Sembiring Septiyandanu Dwi Yuniastuti Bella Damayanti Fikri Muhammad Rinaldi Ardian Siti Tira Sukmadesi Fitri Yayu Yuliani (3351121034) (3351121049) (3351121027) (3351121086) (3351121020) (3351121108) (3351121135) (3351121072)

Lelah Muharoh Kurnia Nurul Fadilah Vera Astri Puspita Rachma Sari Asiroh Nurohmah Dewi Citrawuni Yulia Syifa Lia Sugiarti

Pendahuluan

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemi, berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang abnormal dan menyebabkan komplikasi kronis.

Klasifikasi DM
DM TIPE 1 / IDDM Terjadi pada 10% dari semua kasus diabetes Penyebab : defisiensi insulin absolut Kerusakan sel pankreas disebabkan reaksi autoimun yang menghancurkan sel pankreas Pengobatan : pemberian insulin DM TIPE 2 / NIDDM Terjadi pada 90% dari semua kasus diabetes Penyebabnya : resistensi insulin Pengobatan : Obat Hipoglikemik Oral (OHO) dan insulin (bila perlu)

Kriteria DM
Kadar glukosa sebelum makan > 126 mg/dL Kadar glukosa 2 jam pp > 200 mg/dL HbA1c > 8%

Gejala DM
Poliuria Polifagia Polidypsia Merasa lelah dan lemah hampir sepanjang waktu Luka dan cedera yang sulit sembuh Rasa kebas dan kesemutan di kaki Infeksi kulit Penglihatan yang kabur Kulit yang kering atau gatal

Penggolongan Obat DM
1. INSULIN 2. SULFONILUREA 3. METFORMIN (BIGUANIDA) 4. THIAZOLIDINDION 5. ACARBOSE 6. DPP 4 BLOCKERS

OBAT DIABETES MELLITUS

INSULIN

Terapi Insulin
Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin endogen oleh sel-sel kelenjar pankreas tidak ada atau hampir tidak ada. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

Mekanisme Kerja

Menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik. Membantu transport glukosa masuk ke dalam sel, meningkatkan lipogenesis, menekan lipolisis, serta meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel.

Interaksi Obat
Efek Insulin obat asma (epinefrin) amfetamin dekongestan obat jantung -blocker Efek Insulin hormon pria (androgen) alkohol obat jantung -blocker

kortikosteroida
fenilpropanolamin (pil pelangsing) diuretika

metilfenidat (ritalin)
pemolin (cylert) obat tiroid

Perhatian
Penyakit atau obat yang dapat memperlambat absorpsi makanan dan atau meningkatkan kebutuhan insulin. Pengurangan jadwal makanan, aktivitas fisik yang berat. Preparat yang mengandung metakresol yang dapat menyebabkan alergi.

Kontraindikasi dan ESO


Hipoglikemia

Penggolongan Sediaan Insulin

Cara Pemberian
Jika Anda menggunakan satu jenis insulin: 1. Cucilah tangan Anda. Miringkan botol insulin pada sisinya dan gulingkan pada telapak tangan Anda untuk mencampurnya. Jangan kocok botolnya. 2. Sekalah bagian atas botol insulin agar bersih. 3. Tariklah piston alat suntik untuk menarik udara yang sebanding dengan unit dosis insulin Anda. 4. Tusukkan jarum suntik menembus bagian atas botol dan suntikkan udara ke dalam botol. 5. Dengan jarum masih di dalam botol, balikkan botolnya dan tariklan piston untuk mengisi alat suntik tepat diatas penanda dosis insulin Anda. 6. Dengan hati-hati dan perlahan, tekanlah piston sampai garis penanda dosis insulin Anda yang benar. 7. Periksalah gelembung udara. Jika ada, dengan lembut ketuklah alat suntik sehingga gelembungnya naik ke permukaan. Ulangi langkah 5 dan 6 diatas dan periksalah kembali gelembungnya. Teruskan kedua langkah ini sampai tidak ada gelembung udara dalam alat suntik.

8. Lepaskan jarum dari botol. 9. Sekalah daerah di mana Anda akan menerima suntikan hingga bersih. Beberapa orang lebih suka membersihkan lokasi suntikan dengan gumpalan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol. Ini tidaklah esensial. 10. Cubitlah sejumlah besar kulit diantara ibu jari dan telunjuk Anda. Jika Anda tidak melakukannya, Anda mungkin akan menyuntikkan insulin ke dalam otot, terutama jika ada sedikit lemak di bawah kulit. 11. Tekanlah jarum langsung ke kulit atau pada sudut menyerong. 12. Tarik keluar jarumnya dan sekalah lokasi suntikan agar bersih.
Jika Anda menggunakan lebih dari 1 jenis insulin: 1. Cucilah tangan Anda dan sekalah bagian atas dari kedua botol insulin agar bersih. 2. Balikkan botol yang berisi insulin intermediate-acting atau long-acting, seperti NPH atai insulin Lente.. Lalu gulingkan botol diantara telapak tangan Anda untuk mencampurkannya. Jangan kocok botolnya. 3. Tariklah piston alat suntik untuk menarik udara yang sebanding dengan dosis insulin NPH atau insulin Lente Anda. 4. Tusukkan jarum suntik menembus bagian atas insulin NPH atau Lente dan suntikkan udara ke dalam botol.

5. Tariklah piston untuk menarik udara yang sebanding dengan dosis insulin reguler Anda. Tusukkan jarum suntik menembus bagian atas botol insulin reguler dan suntikkan udara ke dalam botol. 6. Dengan jarum masih di dalam botol, balikkan botolnya dan tarik penekannya untuk mengisi alat suntik tepat di atas penanda dosis insulin Anda. Dengan perlahan-lahan, tekanlah piston sampai garis penanda dosis insulin reguler Anda yang benar. 7. Periksalah gelembung udara. Jika ada, dengan lembut ketuklah alat suntik sehingga gelembungnya naik ke permukaan. Ulangi langkah 7 dan 8 diatas dan kembali periksa gelembungnya. Teruskan kedua langkah ini sampai tidak ada gelembung udara di dalam alat suntik. 8. Lepaskan jarum dari botol insulin reguler dan tusukkan ke bagian atas botol yang berisi insulin NPH atau Lente. 9. Dengan perlahan-lahan, tekanlah piston sampai garis penanda dosis insulin total Aanda. 10 Suntikkan dosis insulin seperti yg dijabarkan langkah 9-12 dalam bagian menggunakan satu jenis insulin.

Daerah penyuntikan insulin


Tempat-tempat yang cocok untuk penyuntikkan insulin meliputi: Perut bagian bawah Lengan luar bagian atas Paha luar bagian atas Pantat Hindari penyuntikkan insulin dekat persendian atau daerah yang bertulang. Tempat-tempat penyuntikkan biasanya diputar untuk menghindari pembentukan benjolan.

Insulin Pump

Insulin Pump

Insulin Pump

Cara Penyimpanan
Insulin harus disimpan di lemari es pada temperatur 2-8 oC. Insulin vial Eli Lilly (Humuin R) yang sudah dipakai dapat disimpan selama 6 bulan atau sampai 200 suntikan bila dimasukkan dalam lemari es. Vial Novo Nordisk insulin (Levemir) yang sudah dibuka, dapat disimpan selama 90 hari bila dimasukkan lemari es.

Cara Penyimpanan
Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk 15-20 oC bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu bulan. Penelitian menunjukkan bahwa insulin yang disimpan pada suhu kamar lebih dari 30C akan lebih cepat kehilangan potensinya. Penderita dianjurkan untuk memberi tanggal pada vial ketika pertama kali memakai dan sesudah satu bulan bila masih tersisa sebaiknya tidak digunakan lagi.

Cara Penyimpanan
Penfill dan pen yang disposable berbeda masa simpannya. Penfill regular dapat disimpan pada temperatur kamar selama 30 hari sesudah tutupnya ditusuk. Penfill 30/70 dan NPH dapat disimpan pada temperatur kamar selama 7 hari sesudah tutupnya ditusuk.

Cara Penyimpanan
Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah penyuntikan yang sering terjadi bila insulin dingin disuntikkan, dianjurkan untuk mengguling-gulingkan alat suntik di antara telapak tangan atau menempatkan botol insulin pada suhu kamar, sebelum disuntikkan.

P A M

OBAT DIABETES MELLITUS

SULFONILUREA

Sulfonilurea
Sering disebut sebagai insulin secretagogeus. Merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya.

Mekanisme Kerja

Merangsang pelepasan insulin dari sel pankreas sekresi insulin meningkat, sehingga hanya efektif bila sel -pankreas masih dapat berproduksi.

Farmakokinetika
Absorpsi melalui usus cukup baik, sehingga dapat diberikan per oral. Setelah diabsorpsi, obat ini tersebar ke seluruh cairan ekstrasel. Dalam plasma sebagian terikat pada protein plasma terutama albumin (70-90%).

Efek Samping Obat


ESO umumnya ringan dan frekuensinya rendah. Gangguan saluran cerna : mual, diare, sakit perut, hipersekresi asam lambung dan sakit kepala. Gangguan susunan syaraf pusat : vertigo, bingung, ataksia dan lain sebagainya. Gejala hematologik termasuk leukopenia, trombositopenia, agranulosistosis dan anemia aplastik dapat terjadi, tetapi jarang.

Interaksi Obat
Efek Sulfonilurea alkohol insulin fenformin sulfonamida fenilbutazon guanetidin fenfluramin oksifenbutazon probenezida dikumarol kloramfenikol MAO inhibitor steroida anabolik klofibrat

Peringatan dan Kontraindikasi


Penggunaan harus hati-hati pada pasien usia lanjut, wanita hamil, pasien dengan gangguan fungsi hati, dan atau gangguan fungsi ginjal. Klorpropamida dan glibenklamida tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal. Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan glikuidon, gliklazida, atau tolbutamida yang kerjanya singkat. Wanita hamil dan menyusui, porfiria, dan ketoasidosis merupakan kontraindikasi bagi sulfonilurea. Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes yuvenil, penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil, dan diabetes melitus berat. Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan.

Dosis

Sediaan di Pasaran
DAONIL/SEMI-DAONIL (Glibenklamid 5mg/tab; Aventis) ALDIAB (Glipizid 5mg/tab; Merck) CONDIABET (Glibenklamid 5mg/tab; Armoxinda Farma) GLUCONIC (Glibenklamid 5mg/tab; Nicholas) AMARYL (Glimepirid 1, 2, 3, 4mg/tab; Sanofi aventis) GLUCOTROL (Glipizid 5,10mg/tab; Pfizer) DIABENESE (Klorpropamid 100, 250 mg/tab; Pfizer) ORINASE (Tolbutamid)

P A M

OBAT DIABETES MELLITUS

METFORMIN HIDROKLORIDA

Metformin Hidroklorida
Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obat hipoglikemik oral saat ini.

Mekanisme Kerja

Bekerja menurunkan kadar glukosa darah dengan memperbaiki transport glukosa ke dalam sel-sel otot. Obat ini dapat memperbaiki uptake glukosa sampai sebesar 10-40%. Menurunkan produksi glukosa hati dengan jalan mengurangi glikogenolisis dan glukoneogenesis. Tidak merangsang sekresi insulin.

Kontraindikasi dan Efek Samping Obat


Adverse Effects : Metformin menyebabkan efek samping gastrointestinal, termasuk ketidaknyamanan perut, sakit perut, dan / atau diare, anoreksia serta gangguan penyerapan vitamin B12. Kontraindikasi : Gangguan fungsi ginjal dan hati, presdisposisi asidosis laktat, gagal jantung, infeksi atau trauma berat, dehidrasi, alkoholisme, wanita hamil, wanita menyusui.

Interaksi Obat
Efek Metformin inhibitor -glukosidase (acarbose) Efek Metformin -adrenergik blocking agen

diuretika thiazide
nifedipin simetidin kortikosteroid kontrasepsi oral INH

alkohol
ACE inhibitor

Calsium Channel Blocker


niacin fenotiazin

Cara Pakai dan Penyimpanan


Cara Pakai : Metformin diminum 2 kali sehari pada saat sarapan pagi dan pada saat makan malam, diminum setelah suapan pertama. Cara Penyimpanan : Disimpan pada suhu ruangan yang terkontrol dari 20-25C dan terlindung dari cahaya, tetapi dapat terkena suhu berkisar dari 15-30C.

Sediaan di Pasaran
Benoformis Bernofarm Glumin Dexa Medica Diabex Combiphar Glucophage Merk

Informasi Penting
Hipoglikemia jarang pada pasien yang menerima metformin sebagai monoterapi, namun dapat terjadi bila metformin digunakan bersamaan dengan agen antidiabetic sulfonilurea oral, thiazolidinedione, atau insulin, saat asupan kalori kekurangan, atau saat olahraga berat tidak disertai dengan asupan makanan. Metformin tidak boleh digunakan pada pasien dengan gagal jantung kongestif yang membutuhkan terapi obat (misalnya, digoksin, furosemid), seperti mereka dengan gagal jantung kongestif stabil atau akut. Metformin dalam kombinasi tetap dengan pioglitazone tidak boleh digunakan pada kehamilan kecuali manfaat potensial membenarkan potensi risiko pada janin. Metformin dalam kombinasi tetap dengan rosiglitazone tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil. Tidak diberikan pada wanita hamil dan menyusui

P A M

Kadar metformin harus dimonitor dan dilakukan pengaturan dosis metformin jika ada gangguan fungsi ginjal dan / atau hati

OBAT DIABETES MELLITUS

AKARBOSE

Mekanisme Kerja

Bekerja atas dasar persaingan merintangi enzim alfa glukosidase di mukosa duodenum, sehingga reaksi penguraian polisakarida menjadi monosakarida terhambat. Dengan demikian, glukosa dilepaskan lebih lambat dan absorpsinya ke dalam darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, sehingga puncak kadar gula darah dihindarkan. Kerja ini mirip dengan efek dari makanan yang kaya akan serat dan gizi.

Dosis dan Aturan Pakai


Dosis Permulaan 3 kali sehari 50 mg, bila perlu dinaikan setelah 1-2 minggu sampai maksimal 3 kali sehari 100mg. Aturan Pakai Diminum pada saat suapan pertama saat makan.

Cara Penyimpanan
Jangan simpan di atas 25C. Jauhkan dari lembab, wadah sebaiknya selalu tertutup rapat.

Efek Samping Obat


Terbentuknya banyak gas di usus dan kejang. Efek ini diakibatkan karena penumpukan hidratarang yang tidak dicerna oleh colon dan peningkatan penguraian oleh flora usus. Terjadi diare pada penggunaan dosis tinggi dan bila digunakan bersama dengan gula. Biasanya efek ini berkurang dalam waktu beberapa minggu atau bulan.

Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap acarbose Ketoasidosis diabetic Obstruksi usus, parsial ataupun keseluruhan Radang atau luka/borok pada kolon Wasir

Interaksi Obat
Makanan yang mengandung gula (sakarosa) dapat meningkatkan efek samping. Obat- Obat lambung, laksansia dan kolestiramin dapat mengurangi kerja akarbose. Resorpsi obat-obat lain dapat dikurangi bila terjadi diare sebagai efek samping.

Sediaan di Pasaran
Glucobay (Bayer) Precose (Bayer) Prandase (Bayer)

Informasi Penting
Terhadap Kehamilan Resiko kehamilan (FDA) : katagori B (diperkirakan tidak berbahaya terhadap janin), namun demikian pemakaiannya pada ibu hamil tetap harus berhati-hati. Terhadap Ibu Menyusui Hasil penelitian dengan hewan percobaan menunjukkan bahwa acarbose dapat masuk ke dalam air susu dan mempengaruhi bayi yang disusui, namun belum diketahui apakah hal ini juga terjadi pada manusia. Namun karena banyak obat yang dapat masuk ke dalam air susu ibu, maka acarbose sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui, kecuali dokter mempunyai pertimbangan lain. Terhadap Anak-anak Tidak disarankan untuk anak-anak. Parameter Monitoring Kadar glukosa darah puasa : 80120mg/dl Kadar hemoglobin A1c : <100mg/dl

P A M

P A M

OBAT DIABETES MELLITUS

TIAZOLIDINDION

Mekanisme Kerja

Merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun.

Tiazolidindion
Obat Golongan Tiazolindion : 1. Pioglitazon 2. Rosiglitazon

Pioglitazon
Indikasi Kontraindikasi Peringatan ESO : Hiperglikemia : Hipersensitivitas terhadap Pioglitazon : Gangguan hati, jantung dan kehamilan : Udem, sakit kepala, hipoglikemi, gangguan gigi, infeksi saluran pernafasan atas : Actos Takeda Pharmaceutical : Hindari dari jangkauan anak-anak

Sediaan Penyimpanan

Rosiglitazon
Indikasi Kontraindikasi Peringatan ESO Sediaan Penyimpanan : Hiperglikemia : Hipersensitivitas terhadap Rosiglutazon : Gangguan hati, jantung & kehamilan : Nyeri punggung, sakit kepala, anemia : Avandia Glaxo Smith Kline : Hindari dari jangkauan anak-anak

Interaksi Obat

P A M

OBAT DIABETES MELLITUS

DPP-4 BLOCKER

Mekanisme Kerja

Bekerja berdasarkan penurunan efek hormon incretin. Incretin berperan utama thdp produksi insulin di pankreas dan yg terpenting adl GIP (Glucose-dependent Insulintropic Polypeptide) dan GLPI (Glukagon Like Peptide) dan. Incretin ini diuraikan oleh suatu enzim khas DPP-4 (dipeptidylpeptidase). Dg penghambatan enzim ini, syw gliptin mengurangi penguraian dan inaktivasi incretin, shg kadar insulin meningkat.

Sediaan di Pasaran
Sitagliptin (Januvia) Vildagliptin (Galvus)

Informasi Penting Vildagliptin (Galvus)


Indikasi Terapi tambahan pada diet & olahraga untuk meninggkatkan kontrol glikemik pada pasien DM tipe 2. Untuk penggunaan monoterapi atau terapi kombinasi dg metformin, sulfonilurea atau TZD jika diet, olahraga, obat antidiabetes tunggal tdk dapat mengontrol glikemik scr memadai. Kontraindikasi Gagal ginjal sedang atau berat, gangguan hati, DM tipe1, Anak <18 thn, laktasi. ESO Pusing, sakit kepala, konstipasi, mual, diare

P A M

OBAT DIABETES MELLITUS

GUIDE-LINE THERAPY

GUIDE LINE THERAPY DM TYPE 2 (International Diabetes Center)

OBAT DIABETES MELLITUS

KONSELING

Studi Kasus
Ibu P yang berusia 55 tahun diberi resep oleh dokter sbb : R/ Glibenklamid no. XXX S 1 dd 1 R/ Vitamin B kompleks no. XC S 3 dd 1

Konseling
A = selamat pagi bu. Perkenalkan saya apoteker A yang bertugas di apotek ini. Ada yang bisa saya bantu? P = pagi bu. Saya mau menebus resep ini. A = oh, iya baik bu. Bisa saya lihat resepnya bu? P = iya bu. Ini resepnya. A =Ini benar dengan ibu P? Apakah sebelumnya ibu sudah pernah mendapat resep ini? P = iya bu saya ibu P. Belum bu. Saya baru pertama kali mendapat resep ini. A = Oh, begitu. Apakah ibu punya waktu sebentar untuk konseling obat yang akan ibu terima? P = memang untuk apa ya bu? A = konsultasi ini penting untuk menjamin ibu mendapatkan manfaat terbaik dari obat ini. P = oh, baiklah kalau begitu. Saya mau. A = silahkan masuk bu. Silahkan duduk.

A = ibu, bagaimana penjelasan dokter tentang obat ibu? P = saya diberi dua jenis obat. Glibenklamid dan vit B kompleks. Kata dokter obat glibenklamid untuk obat diabetes dan vit B kompleks untuk menjaga daya tahan tubuh. A = Memang benar seperti itu bu. Sebelumnya ibu sudah cek kadar gula darah ibu? P = sudah bu. A = kadar gula darah ibu berapa bu? P = Kemarin hasil gula darah saya 200 mg/dl. A = Oh begitu. Selama ini keluhan apa yang ibu rasakan ? P = begini bu. Tidak tahu kenapa berat badan saya turun padahal porsi makan sudah ditingkatkan, sering merasa haus, dan sering buang air kecil. Kaki saya juga sering kram dan kesemutan. Selain itu juga saya cepat lelah setelah melakukan aktivitas sehari-hari. A = dari gejala tersebut pastinya kurang nyaman ya bu? Kalau dilihat dari kadar gula darahnya yang tinggi, memang ibu akan mengalami gejala seperti itu. P =oh begitu ya bu. Memang itu yang saya rasakan. A = bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat ibu? (3P Q) P = kata dokter, glibenklamis diminum 1 x sebelum makan dan vit B kompleks 3 x sehari setelah makan.

A = iya bu, benar. Tapi sebaiknya glibenklamid diminum stengah jam sebelum sarapan di pagi hari agar obat ibu bisa bekerja dengan maksimal. Lalu vitamin B kompleksnya diminum setengah jam setelah makan. Ibu sehari makan berapa kali? P = saya makan teratur 3 x sehari karena di rumah saja. Saya ibu rumah tangga bu. A = ibu kalau sarapan jam berapa? P = sekitar jam 6.30, bareng dengan anak-anak saya. A = kalau begitu, glibenklamid ibu minum jam 6 lalu untuk vit B kompleks ibu minum jam 7, dan selanjutnya vitamin B kompleks diminum stengah jam setelah makan siang dan stngah jam setelah makan malam. Ibu minum obat ini dengan segelas air putih ya bu. P = bu kalau vit B kompleksnya diminum sebelum makan juga bersamaan dengan glibenklamid boleh tidak bu? A = iya boleh bu. P = bu, kalau saya lupa minum obat gimana? A = sebaiknya ibu tidak lupa, karena bila ibu lupa minum obat maka kadar gula darah tetap tinggi, ataupun kalau ibu lupa minum di pagi hari, ibu bisa minum sebelum makan siang. Untuk menghindari agar ibu tdk lupa, sebaiknya juga memberitahu anggota keluarga ibu yang lain untuk mengingatkan ibu untuk minum obat. P = baik bu. Setelah obatnya habis, apakah saya harus kembali ke dokter? A = iya bu. Setelah 30 hari obat ibu akan habis terutama glibenklamid maka ibu harus kembali ke dokter untuk kontrol karena apabila kadar gula darah terkontrol dengan baik akan mencegah komplikasi dengan penyakit lain. Lalu menurut dokter bagaimana harapan setelah minum obat ini?

P = kata dokter saya tidak akan merasa cepat lapar, haus, buang air kecil seringsering dan tidak lemas lagi. Juga tidah kram dan kesemutan. A = benar bu. Dengan konsumsi obat tersebut, kadar gula darah ibu akan terjaga normal dan keluhan yang ibu rasakan akan berkurang. P = oh, jadi kalau saya tidak minum obat ini, keluhan itu akan saya rasakan lagi ya bu. A = tentunya bu. Selain itu obat ini juga memiliki efek samping seperti kadar gula darah rendah/hipoglikemi, sakit kepala, mual. Namun tidak setiap orang mengalaminya. Lagipula ibu sudah diberi vit B kompleks yang dapat menjaga daya tahan tubuh ibu. Untuk mengatasi hipoglikemik, ibu dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung gula secukpnya. Apakah ibu sedang mengkonsumsi obat lain? P = tidak bu. A = maaf apakah ibu perokok? P = bukan bu. Saya tidak merokok. kalau dari segi makanan, ada yang harus saya hindari bu? A = iya bu ada. Seperti, ibu yang biasanya makan nasi, dapat sedikit demi sedikit menggantinya dengan kentang atau singkong yang direbus, hindari makanan yang mengandung gula tinggi sebagai alternatif, ibu bisa ganti dengan gula khusus diabetes yang ada di pasaran. Selain itu, ibu juga harus memperbaiki pola hidup seperti, berolahraga ringan seperti lari-lari kecil, jalan pagi sekitar setengah jam sehari. P = baik bu. Saya paham.

A = untuk memastikan apakah ibu sudah paham, bisa ibu ulangi cara pakai obat ibu? P = iya bu, glibenklamid saya minum setengah jam sebelum sarapan. Lalu vit B kompleksnya diminum 3 x sehari 1 tablet setengah jam setelah makan. A = lalu makanan apa saja yang harus ibu hindari? P = nasi diganti dengan rebusan kentang, singkong. Gula diganti dengan gula khusus diabetes dan olahraga. A = iya bu benar. Dan perlu ibu ingat untuk penyimpanan obatnya, sebaiknya di tempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan jangan merekomendasikannya kepada orang lain. P = oh begitu ya bu. A = apakah ada yang ibu tanyakan lagi? P = tidak bu. Terima kasih. A = iya sama-sama. Semoga lekas sembuh ya bu. Dan bila ibu perlu bantuan, ibu bisa menghubungi apotek kami atau ke dokter.

DAFTAR PUSTAKA
Dipiro,J,et all. 2008.Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach seventh edition. Mc Graw Hill Medical,USA. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/type-1/ http://www.guidelines.gov/content.aspx?id=12816 AHFS Drug Information 2008 Wells. BG, Dipiro. JT, Schwinghammer. TL, Dipiro CV., 2009, Pharmacotherapy Handbook 7th Edition, McGraw-Hill Companies. Inc, United States Baxter. Karen., 2008, Stockleys Drug Interactions 8th Edition, Chicago Pharmaceutcal Press, London Harkness. Richard., 1989, Interaksi Obat, ITB Press, Bandung

DAFTAR PUSTAKA
Tjay, T.H dan Raharja, K. Obat obat penting, khasiat penggunaan dan efek efek sampingnya, edisi 6. PT. Elex Media Komputindo : Jakarta; 2008. Hal Yulinah, Elin Sukandar DKK. Iso Farmakoterapi. PT.ISFI: Jakarta; 2008. hal 35 Product Information, Glucobay (acarbose), (www.bayerresources.com.au/.../file9350.pdf) http://one84smk.blogspot.com/2009/07/penggolongan-danmekanisme-obat-dm.html http://yosefw.wordpress.com/2007/12/27/ ISO Informasi Obat Indonesia. PT ISFI Indonesia 2011.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai