DIABETES MELLITUS
Disusun Oleh :
Kelas Kelompok :B :2
(3351121004) (3351121011) (3351121131) (3351121066) (3351121042) (3351121081) (3351121105) (3351121060) Ira Fernando Sembiring Septiyandanu Dwi Yuniastuti Bella Damayanti Fikri Muhammad Rinaldi Ardian Siti Tira Sukmadesi Fitri Yayu Yuliani (3351121034) (3351121049) (3351121027) (3351121086) (3351121020) (3351121108) (3351121135) (3351121072)
Lelah Muharoh Kurnia Nurul Fadilah Vera Astri Puspita Rachma Sari Asiroh Nurohmah Dewi Citrawuni Yulia Syifa Lia Sugiarti
Pendahuluan
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemi, berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang abnormal dan menyebabkan komplikasi kronis.
Klasifikasi DM
DM TIPE 1 / IDDM Terjadi pada 10% dari semua kasus diabetes Penyebab : defisiensi insulin absolut Kerusakan sel pankreas disebabkan reaksi autoimun yang menghancurkan sel pankreas Pengobatan : pemberian insulin DM TIPE 2 / NIDDM Terjadi pada 90% dari semua kasus diabetes Penyebabnya : resistensi insulin Pengobatan : Obat Hipoglikemik Oral (OHO) dan insulin (bila perlu)
Kriteria DM
Kadar glukosa sebelum makan > 126 mg/dL Kadar glukosa 2 jam pp > 200 mg/dL HbA1c > 8%
Gejala DM
Poliuria Polifagia Polidypsia Merasa lelah dan lemah hampir sepanjang waktu Luka dan cedera yang sulit sembuh Rasa kebas dan kesemutan di kaki Infeksi kulit Penglihatan yang kabur Kulit yang kering atau gatal
Penggolongan Obat DM
1. INSULIN 2. SULFONILUREA 3. METFORMIN (BIGUANIDA) 4. THIAZOLIDINDION 5. ACARBOSE 6. DPP 4 BLOCKERS
INSULIN
Terapi Insulin
Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin endogen oleh sel-sel kelenjar pankreas tidak ada atau hampir tidak ada. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
Mekanisme Kerja
Menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik. Membantu transport glukosa masuk ke dalam sel, meningkatkan lipogenesis, menekan lipolisis, serta meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel.
Interaksi Obat
Efek Insulin obat asma (epinefrin) amfetamin dekongestan obat jantung -blocker Efek Insulin hormon pria (androgen) alkohol obat jantung -blocker
kortikosteroida
fenilpropanolamin (pil pelangsing) diuretika
metilfenidat (ritalin)
pemolin (cylert) obat tiroid
Perhatian
Penyakit atau obat yang dapat memperlambat absorpsi makanan dan atau meningkatkan kebutuhan insulin. Pengurangan jadwal makanan, aktivitas fisik yang berat. Preparat yang mengandung metakresol yang dapat menyebabkan alergi.
Cara Pemberian
Jika Anda menggunakan satu jenis insulin: 1. Cucilah tangan Anda. Miringkan botol insulin pada sisinya dan gulingkan pada telapak tangan Anda untuk mencampurnya. Jangan kocok botolnya. 2. Sekalah bagian atas botol insulin agar bersih. 3. Tariklah piston alat suntik untuk menarik udara yang sebanding dengan unit dosis insulin Anda. 4. Tusukkan jarum suntik menembus bagian atas botol dan suntikkan udara ke dalam botol. 5. Dengan jarum masih di dalam botol, balikkan botolnya dan tariklan piston untuk mengisi alat suntik tepat diatas penanda dosis insulin Anda. 6. Dengan hati-hati dan perlahan, tekanlah piston sampai garis penanda dosis insulin Anda yang benar. 7. Periksalah gelembung udara. Jika ada, dengan lembut ketuklah alat suntik sehingga gelembungnya naik ke permukaan. Ulangi langkah 5 dan 6 diatas dan periksalah kembali gelembungnya. Teruskan kedua langkah ini sampai tidak ada gelembung udara dalam alat suntik.
8. Lepaskan jarum dari botol. 9. Sekalah daerah di mana Anda akan menerima suntikan hingga bersih. Beberapa orang lebih suka membersihkan lokasi suntikan dengan gumpalan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol. Ini tidaklah esensial. 10. Cubitlah sejumlah besar kulit diantara ibu jari dan telunjuk Anda. Jika Anda tidak melakukannya, Anda mungkin akan menyuntikkan insulin ke dalam otot, terutama jika ada sedikit lemak di bawah kulit. 11. Tekanlah jarum langsung ke kulit atau pada sudut menyerong. 12. Tarik keluar jarumnya dan sekalah lokasi suntikan agar bersih.
Jika Anda menggunakan lebih dari 1 jenis insulin: 1. Cucilah tangan Anda dan sekalah bagian atas dari kedua botol insulin agar bersih. 2. Balikkan botol yang berisi insulin intermediate-acting atau long-acting, seperti NPH atai insulin Lente.. Lalu gulingkan botol diantara telapak tangan Anda untuk mencampurkannya. Jangan kocok botolnya. 3. Tariklah piston alat suntik untuk menarik udara yang sebanding dengan dosis insulin NPH atau insulin Lente Anda. 4. Tusukkan jarum suntik menembus bagian atas insulin NPH atau Lente dan suntikkan udara ke dalam botol.
5. Tariklah piston untuk menarik udara yang sebanding dengan dosis insulin reguler Anda. Tusukkan jarum suntik menembus bagian atas botol insulin reguler dan suntikkan udara ke dalam botol. 6. Dengan jarum masih di dalam botol, balikkan botolnya dan tarik penekannya untuk mengisi alat suntik tepat di atas penanda dosis insulin Anda. Dengan perlahan-lahan, tekanlah piston sampai garis penanda dosis insulin reguler Anda yang benar. 7. Periksalah gelembung udara. Jika ada, dengan lembut ketuklah alat suntik sehingga gelembungnya naik ke permukaan. Ulangi langkah 7 dan 8 diatas dan kembali periksa gelembungnya. Teruskan kedua langkah ini sampai tidak ada gelembung udara di dalam alat suntik. 8. Lepaskan jarum dari botol insulin reguler dan tusukkan ke bagian atas botol yang berisi insulin NPH atau Lente. 9. Dengan perlahan-lahan, tekanlah piston sampai garis penanda dosis insulin total Aanda. 10 Suntikkan dosis insulin seperti yg dijabarkan langkah 9-12 dalam bagian menggunakan satu jenis insulin.
Insulin Pump
Insulin Pump
Insulin Pump
Cara Penyimpanan
Insulin harus disimpan di lemari es pada temperatur 2-8 oC. Insulin vial Eli Lilly (Humuin R) yang sudah dipakai dapat disimpan selama 6 bulan atau sampai 200 suntikan bila dimasukkan dalam lemari es. Vial Novo Nordisk insulin (Levemir) yang sudah dibuka, dapat disimpan selama 90 hari bila dimasukkan lemari es.
Cara Penyimpanan
Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk 15-20 oC bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu bulan. Penelitian menunjukkan bahwa insulin yang disimpan pada suhu kamar lebih dari 30C akan lebih cepat kehilangan potensinya. Penderita dianjurkan untuk memberi tanggal pada vial ketika pertama kali memakai dan sesudah satu bulan bila masih tersisa sebaiknya tidak digunakan lagi.
Cara Penyimpanan
Penfill dan pen yang disposable berbeda masa simpannya. Penfill regular dapat disimpan pada temperatur kamar selama 30 hari sesudah tutupnya ditusuk. Penfill 30/70 dan NPH dapat disimpan pada temperatur kamar selama 7 hari sesudah tutupnya ditusuk.
Cara Penyimpanan
Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah penyuntikan yang sering terjadi bila insulin dingin disuntikkan, dianjurkan untuk mengguling-gulingkan alat suntik di antara telapak tangan atau menempatkan botol insulin pada suhu kamar, sebelum disuntikkan.
P A M
SULFONILUREA
Sulfonilurea
Sering disebut sebagai insulin secretagogeus. Merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya.
Mekanisme Kerja
Merangsang pelepasan insulin dari sel pankreas sekresi insulin meningkat, sehingga hanya efektif bila sel -pankreas masih dapat berproduksi.
Farmakokinetika
Absorpsi melalui usus cukup baik, sehingga dapat diberikan per oral. Setelah diabsorpsi, obat ini tersebar ke seluruh cairan ekstrasel. Dalam plasma sebagian terikat pada protein plasma terutama albumin (70-90%).
Interaksi Obat
Efek Sulfonilurea alkohol insulin fenformin sulfonamida fenilbutazon guanetidin fenfluramin oksifenbutazon probenezida dikumarol kloramfenikol MAO inhibitor steroida anabolik klofibrat
Dosis
Sediaan di Pasaran
DAONIL/SEMI-DAONIL (Glibenklamid 5mg/tab; Aventis) ALDIAB (Glipizid 5mg/tab; Merck) CONDIABET (Glibenklamid 5mg/tab; Armoxinda Farma) GLUCONIC (Glibenklamid 5mg/tab; Nicholas) AMARYL (Glimepirid 1, 2, 3, 4mg/tab; Sanofi aventis) GLUCOTROL (Glipizid 5,10mg/tab; Pfizer) DIABENESE (Klorpropamid 100, 250 mg/tab; Pfizer) ORINASE (Tolbutamid)
P A M
METFORMIN HIDROKLORIDA
Metformin Hidroklorida
Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obat hipoglikemik oral saat ini.
Mekanisme Kerja
Bekerja menurunkan kadar glukosa darah dengan memperbaiki transport glukosa ke dalam sel-sel otot. Obat ini dapat memperbaiki uptake glukosa sampai sebesar 10-40%. Menurunkan produksi glukosa hati dengan jalan mengurangi glikogenolisis dan glukoneogenesis. Tidak merangsang sekresi insulin.
Interaksi Obat
Efek Metformin inhibitor -glukosidase (acarbose) Efek Metformin -adrenergik blocking agen
diuretika thiazide
nifedipin simetidin kortikosteroid kontrasepsi oral INH
alkohol
ACE inhibitor
Sediaan di Pasaran
Benoformis Bernofarm Glumin Dexa Medica Diabex Combiphar Glucophage Merk
Informasi Penting
Hipoglikemia jarang pada pasien yang menerima metformin sebagai monoterapi, namun dapat terjadi bila metformin digunakan bersamaan dengan agen antidiabetic sulfonilurea oral, thiazolidinedione, atau insulin, saat asupan kalori kekurangan, atau saat olahraga berat tidak disertai dengan asupan makanan. Metformin tidak boleh digunakan pada pasien dengan gagal jantung kongestif yang membutuhkan terapi obat (misalnya, digoksin, furosemid), seperti mereka dengan gagal jantung kongestif stabil atau akut. Metformin dalam kombinasi tetap dengan pioglitazone tidak boleh digunakan pada kehamilan kecuali manfaat potensial membenarkan potensi risiko pada janin. Metformin dalam kombinasi tetap dengan rosiglitazone tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil. Tidak diberikan pada wanita hamil dan menyusui
P A M
Kadar metformin harus dimonitor dan dilakukan pengaturan dosis metformin jika ada gangguan fungsi ginjal dan / atau hati
AKARBOSE
Mekanisme Kerja
Bekerja atas dasar persaingan merintangi enzim alfa glukosidase di mukosa duodenum, sehingga reaksi penguraian polisakarida menjadi monosakarida terhambat. Dengan demikian, glukosa dilepaskan lebih lambat dan absorpsinya ke dalam darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, sehingga puncak kadar gula darah dihindarkan. Kerja ini mirip dengan efek dari makanan yang kaya akan serat dan gizi.
Cara Penyimpanan
Jangan simpan di atas 25C. Jauhkan dari lembab, wadah sebaiknya selalu tertutup rapat.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap acarbose Ketoasidosis diabetic Obstruksi usus, parsial ataupun keseluruhan Radang atau luka/borok pada kolon Wasir
Interaksi Obat
Makanan yang mengandung gula (sakarosa) dapat meningkatkan efek samping. Obat- Obat lambung, laksansia dan kolestiramin dapat mengurangi kerja akarbose. Resorpsi obat-obat lain dapat dikurangi bila terjadi diare sebagai efek samping.
Sediaan di Pasaran
Glucobay (Bayer) Precose (Bayer) Prandase (Bayer)
Informasi Penting
Terhadap Kehamilan Resiko kehamilan (FDA) : katagori B (diperkirakan tidak berbahaya terhadap janin), namun demikian pemakaiannya pada ibu hamil tetap harus berhati-hati. Terhadap Ibu Menyusui Hasil penelitian dengan hewan percobaan menunjukkan bahwa acarbose dapat masuk ke dalam air susu dan mempengaruhi bayi yang disusui, namun belum diketahui apakah hal ini juga terjadi pada manusia. Namun karena banyak obat yang dapat masuk ke dalam air susu ibu, maka acarbose sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui, kecuali dokter mempunyai pertimbangan lain. Terhadap Anak-anak Tidak disarankan untuk anak-anak. Parameter Monitoring Kadar glukosa darah puasa : 80120mg/dl Kadar hemoglobin A1c : <100mg/dl
P A M
P A M
TIAZOLIDINDION
Mekanisme Kerja
Merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun.
Tiazolidindion
Obat Golongan Tiazolindion : 1. Pioglitazon 2. Rosiglitazon
Pioglitazon
Indikasi Kontraindikasi Peringatan ESO : Hiperglikemia : Hipersensitivitas terhadap Pioglitazon : Gangguan hati, jantung dan kehamilan : Udem, sakit kepala, hipoglikemi, gangguan gigi, infeksi saluran pernafasan atas : Actos Takeda Pharmaceutical : Hindari dari jangkauan anak-anak
Sediaan Penyimpanan
Rosiglitazon
Indikasi Kontraindikasi Peringatan ESO Sediaan Penyimpanan : Hiperglikemia : Hipersensitivitas terhadap Rosiglutazon : Gangguan hati, jantung & kehamilan : Nyeri punggung, sakit kepala, anemia : Avandia Glaxo Smith Kline : Hindari dari jangkauan anak-anak
Interaksi Obat
P A M
DPP-4 BLOCKER
Mekanisme Kerja
Bekerja berdasarkan penurunan efek hormon incretin. Incretin berperan utama thdp produksi insulin di pankreas dan yg terpenting adl GIP (Glucose-dependent Insulintropic Polypeptide) dan GLPI (Glukagon Like Peptide) dan. Incretin ini diuraikan oleh suatu enzim khas DPP-4 (dipeptidylpeptidase). Dg penghambatan enzim ini, syw gliptin mengurangi penguraian dan inaktivasi incretin, shg kadar insulin meningkat.
Sediaan di Pasaran
Sitagliptin (Januvia) Vildagliptin (Galvus)
P A M
GUIDE-LINE THERAPY
KONSELING
Studi Kasus
Ibu P yang berusia 55 tahun diberi resep oleh dokter sbb : R/ Glibenklamid no. XXX S 1 dd 1 R/ Vitamin B kompleks no. XC S 3 dd 1
Konseling
A = selamat pagi bu. Perkenalkan saya apoteker A yang bertugas di apotek ini. Ada yang bisa saya bantu? P = pagi bu. Saya mau menebus resep ini. A = oh, iya baik bu. Bisa saya lihat resepnya bu? P = iya bu. Ini resepnya. A =Ini benar dengan ibu P? Apakah sebelumnya ibu sudah pernah mendapat resep ini? P = iya bu saya ibu P. Belum bu. Saya baru pertama kali mendapat resep ini. A = Oh, begitu. Apakah ibu punya waktu sebentar untuk konseling obat yang akan ibu terima? P = memang untuk apa ya bu? A = konsultasi ini penting untuk menjamin ibu mendapatkan manfaat terbaik dari obat ini. P = oh, baiklah kalau begitu. Saya mau. A = silahkan masuk bu. Silahkan duduk.
A = ibu, bagaimana penjelasan dokter tentang obat ibu? P = saya diberi dua jenis obat. Glibenklamid dan vit B kompleks. Kata dokter obat glibenklamid untuk obat diabetes dan vit B kompleks untuk menjaga daya tahan tubuh. A = Memang benar seperti itu bu. Sebelumnya ibu sudah cek kadar gula darah ibu? P = sudah bu. A = kadar gula darah ibu berapa bu? P = Kemarin hasil gula darah saya 200 mg/dl. A = Oh begitu. Selama ini keluhan apa yang ibu rasakan ? P = begini bu. Tidak tahu kenapa berat badan saya turun padahal porsi makan sudah ditingkatkan, sering merasa haus, dan sering buang air kecil. Kaki saya juga sering kram dan kesemutan. Selain itu juga saya cepat lelah setelah melakukan aktivitas sehari-hari. A = dari gejala tersebut pastinya kurang nyaman ya bu? Kalau dilihat dari kadar gula darahnya yang tinggi, memang ibu akan mengalami gejala seperti itu. P =oh begitu ya bu. Memang itu yang saya rasakan. A = bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat ibu? (3P Q) P = kata dokter, glibenklamis diminum 1 x sebelum makan dan vit B kompleks 3 x sehari setelah makan.
A = iya bu, benar. Tapi sebaiknya glibenklamid diminum stengah jam sebelum sarapan di pagi hari agar obat ibu bisa bekerja dengan maksimal. Lalu vitamin B kompleksnya diminum setengah jam setelah makan. Ibu sehari makan berapa kali? P = saya makan teratur 3 x sehari karena di rumah saja. Saya ibu rumah tangga bu. A = ibu kalau sarapan jam berapa? P = sekitar jam 6.30, bareng dengan anak-anak saya. A = kalau begitu, glibenklamid ibu minum jam 6 lalu untuk vit B kompleks ibu minum jam 7, dan selanjutnya vitamin B kompleks diminum stengah jam setelah makan siang dan stngah jam setelah makan malam. Ibu minum obat ini dengan segelas air putih ya bu. P = bu kalau vit B kompleksnya diminum sebelum makan juga bersamaan dengan glibenklamid boleh tidak bu? A = iya boleh bu. P = bu, kalau saya lupa minum obat gimana? A = sebaiknya ibu tidak lupa, karena bila ibu lupa minum obat maka kadar gula darah tetap tinggi, ataupun kalau ibu lupa minum di pagi hari, ibu bisa minum sebelum makan siang. Untuk menghindari agar ibu tdk lupa, sebaiknya juga memberitahu anggota keluarga ibu yang lain untuk mengingatkan ibu untuk minum obat. P = baik bu. Setelah obatnya habis, apakah saya harus kembali ke dokter? A = iya bu. Setelah 30 hari obat ibu akan habis terutama glibenklamid maka ibu harus kembali ke dokter untuk kontrol karena apabila kadar gula darah terkontrol dengan baik akan mencegah komplikasi dengan penyakit lain. Lalu menurut dokter bagaimana harapan setelah minum obat ini?
P = kata dokter saya tidak akan merasa cepat lapar, haus, buang air kecil seringsering dan tidak lemas lagi. Juga tidah kram dan kesemutan. A = benar bu. Dengan konsumsi obat tersebut, kadar gula darah ibu akan terjaga normal dan keluhan yang ibu rasakan akan berkurang. P = oh, jadi kalau saya tidak minum obat ini, keluhan itu akan saya rasakan lagi ya bu. A = tentunya bu. Selain itu obat ini juga memiliki efek samping seperti kadar gula darah rendah/hipoglikemi, sakit kepala, mual. Namun tidak setiap orang mengalaminya. Lagipula ibu sudah diberi vit B kompleks yang dapat menjaga daya tahan tubuh ibu. Untuk mengatasi hipoglikemik, ibu dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung gula secukpnya. Apakah ibu sedang mengkonsumsi obat lain? P = tidak bu. A = maaf apakah ibu perokok? P = bukan bu. Saya tidak merokok. kalau dari segi makanan, ada yang harus saya hindari bu? A = iya bu ada. Seperti, ibu yang biasanya makan nasi, dapat sedikit demi sedikit menggantinya dengan kentang atau singkong yang direbus, hindari makanan yang mengandung gula tinggi sebagai alternatif, ibu bisa ganti dengan gula khusus diabetes yang ada di pasaran. Selain itu, ibu juga harus memperbaiki pola hidup seperti, berolahraga ringan seperti lari-lari kecil, jalan pagi sekitar setengah jam sehari. P = baik bu. Saya paham.
A = untuk memastikan apakah ibu sudah paham, bisa ibu ulangi cara pakai obat ibu? P = iya bu, glibenklamid saya minum setengah jam sebelum sarapan. Lalu vit B kompleksnya diminum 3 x sehari 1 tablet setengah jam setelah makan. A = lalu makanan apa saja yang harus ibu hindari? P = nasi diganti dengan rebusan kentang, singkong. Gula diganti dengan gula khusus diabetes dan olahraga. A = iya bu benar. Dan perlu ibu ingat untuk penyimpanan obatnya, sebaiknya di tempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan jangan merekomendasikannya kepada orang lain. P = oh begitu ya bu. A = apakah ada yang ibu tanyakan lagi? P = tidak bu. Terima kasih. A = iya sama-sama. Semoga lekas sembuh ya bu. Dan bila ibu perlu bantuan, ibu bisa menghubungi apotek kami atau ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Dipiro,J,et all. 2008.Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach seventh edition. Mc Graw Hill Medical,USA. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/type-1/ http://www.guidelines.gov/content.aspx?id=12816 AHFS Drug Information 2008 Wells. BG, Dipiro. JT, Schwinghammer. TL, Dipiro CV., 2009, Pharmacotherapy Handbook 7th Edition, McGraw-Hill Companies. Inc, United States Baxter. Karen., 2008, Stockleys Drug Interactions 8th Edition, Chicago Pharmaceutcal Press, London Harkness. Richard., 1989, Interaksi Obat, ITB Press, Bandung
DAFTAR PUSTAKA
Tjay, T.H dan Raharja, K. Obat obat penting, khasiat penggunaan dan efek efek sampingnya, edisi 6. PT. Elex Media Komputindo : Jakarta; 2008. Hal Yulinah, Elin Sukandar DKK. Iso Farmakoterapi. PT.ISFI: Jakarta; 2008. hal 35 Product Information, Glucobay (acarbose), (www.bayerresources.com.au/.../file9350.pdf) http://one84smk.blogspot.com/2009/07/penggolongan-danmekanisme-obat-dm.html http://yosefw.wordpress.com/2007/12/27/ ISO Informasi Obat Indonesia. PT ISFI Indonesia 2011.
TERIMA KASIH