Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Konseling dan Pelayanan Informasi Obat

Dosen Pengampu :
apt. Inaratul Rizkhy Hanifah, S.Farm., M.Sc.

Kelompok :
1. Farrasari Lintang Sahlaaharani (26206046A)
2. Erika Putri (26206056A)
3. Siti umisaroh (25195769A)
4. Erviani farida N.A. (25195805A)

PROGAM STUDI S1 FARMASI


FAKULITAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2022
Definisi Insulin : Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas.Insulin
dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula darah),
dari glukosa sel membuat energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya
(Rismayanthi, 2010). Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas yang
berfungsi mengontrol kadar glukosa (gula) di dalam darah. Pada pasien yang mengidap
diabetes, pankreas tidak cukup atau sama sekali tidak memproduksi insulin, atau tidak mampu
berfungsi secara efektif Ketika insulin tersebut diproduksi (CDA, 2008).
Manfaat : Terapi insulin digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah. Pada pasien
dengan DM tipe 1 dan digunankan juga untuk pasien DM tipe 2 yang mengalami kegagalan
dalam terapi diet, olahraga dan terapi oral anti- hiperglikemia. Terapi ini juga digunakan
untuk mengontrol gula darah 31 pasien tipe DM tipe 2 yang mengalami stress dan sakit berat
(Tarwanto, 2012)
Cara Penyimpanan Insulin : Simpan botol insulin yang belum dibuka atau pena kartridge di
lemari es, Jangan biarkan membeku. Setelah di buka insulin dapat dijaga pada suhu kamar
(kurang dari 30 derajat) dan bisa bertahan sampai 1 bulan kemudian setelah itu di buang.
Insulin dapat dengan aman di bawa dalam tas atau saku, Insulin sendiri akan rusak bila berada
pada suhu yang ekstrim dan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
Waktu Pemberian : Insulin diberikan 30 menit sebelum makan.insulin umumnya dibagi
menjadi menjadi 3 kategori antara lain berdasarkan aktivitasnya, 30 durasi dan intensitasnya
aktivitas setelah injeksi subkutan : aktitas pendek (short acting) waktu pemberian Per 8 jam
pada pagi, siang dan malam hari, insulin aktivitas sedang (intermediate acting) waktu
pemberian Per 24 jam pada pagi hari, sedangkan aktivitas panjang (long acting) waktu
pemberiannya per 36 jam pada pagi hari (Tarwanto, 2012).
Dosis dan aturan pakai : Sesuai resep dokter. Umumnya 10 unit/hari (atau 0,1-0,2
unit/kg/hari), disuntikan secara subkutan (disuntikkan ke area bawah kulit) pada malam hari
5-10 menit sebelum atau sesudah makan. Lokasi penyuntikan umumnya pada bagian perut
(abdomen), lengan, paha atas dan pantat. Bagian perut (abdomen) menyerap insulin paling
cepat dibandingkan lokasi yang lain. Disarankan untuk mengganti titik injeksi penyuntikan
insulin pen setelah waktu dua hari berturut-turut, jangan menggunakan titik yang sama secara
berulang-ulang karena dapat menyebabkan kulit iritasi dan merusak jaringan lemak dibawah
kulit. Mengganti titik injeksi, bukan berarti mengganti area injeksi, hanya saja menyuntik
pada area injeksi yang sama namun letaknya tidak dititik yang sama seperti penyuntikan
sebelumnya. Berikanlah jarak sekitar 2 cm dari titik injeksi sebelumnya.
1. Mencuci tangan terlebih dahulu
2. Siapkan insulin pen, jarum, kapas alkohol dan tempat sampah
3. Sebelum digunakan, periksa tanggal kadaluarsa, warna dan kejernihan insulin
4. Persiapkan insulin pen dan lepaskan penutup insulin pen Pastikan insulin tidak
menggumpal dengan memutar mutar insulin pen sampai gumpalan hilang secara perlahan
(jangan dikocok)
5. Lepaskan kertas pembungkus dan tutup jarum
• Buka kertas pembungkus dan tutup jarum pen
• Tarik kertas pembungkus pada jarum pen
• Putar jarum insulin ke insulin pen
• Lepaskan penutup luar jarum sehingga jarum tampak
6. Pastikan insulin pen siap digunakan Pastikan tidak ada udara di dalam insulin pen dan
jarum berfungsi dengan baik Dengan cara :
• Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit
• Tahan insulin pen dengan jarum mengarah keatas
• Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati keluarnya sedikit insulin
• Ulangi jika perlu sampai insulin terlihat di ujung jarum
• Tombol pemutar harus kembali ke nol setelah insulin terlihat didalam pen
7. Atur dosis sesuai anjuran dokter
8. Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntik
• Pastikan posisi nyaman saat menyuntikan insulin pen
• Penyuntikan dapat dilakukan pada bagian perut, lengan, paha atas atau pantat
• Tidak dianjurkan untuk menyuntik di lokasi yang sama terus menerus, rotasikan posisi
(konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu)
9. Suntikan insulin
• Usapkan kapas alkohol pada bagian yang akan disuntik
• Genggam pen dengan 4 jari, letakkan ibu jari pada tombol dosis.
• Mencubit kulit (bagian lemak) yang akan disuntik menggunakan 2 jari
• Segera suntikkan jarum dengan cara tegak lurus (sudut 90°) dengan bagian tubuh yang akan
di suntik. Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis sampai berhenti (klep
dosis akan kembali pada nol).
• Biarkan jarum di tempat suntikan selama 5-10 detik untuk memastikan insulin benarbenar
masuk dan mencegah insulin keluar dari tempat suntikan,
• Melepaskan kulit yang dicubit
• Tarik jarum dari tempat penyuntikan dan usap dengan kapas alkohol, jangan di gosok atau
dipijat
Efek Samping : Menurut (Tarwanto,2012) ada beberapa efek samping yang ditimbulkan dari
penggunaan insulin anatara lain:
a.) Hipoglikemia
Komplikasi terapi insulin yang paling penting adalah hipoglikemia. Terapi insulin intensif
untuk mencapai sasaran kendali glukosa darah yang normal atau mendekati normal cenderung
meningkatkan risiko hipoglikemia. Edukasi terhadap pasien dan penggunaan rejimen terapi
insulin yang mendekati fisiologis dapat mengurangi frekuensi hipoglikemia.
b.) Peningkatan berat badan
Pada pasien dengan kendali glukosa yang buruk, peningkatan berat badan tidak dapat
dihindari karena terapi insulin memulihkan massa otot dan lemak (pengaruh anabolik insulin).
Penyebab peningkatan berat badan yang lain adalah makan yang berlebihan serta kebiasaan
mengudap untuk menghindari hipoglikemia. Pasien yang menjalani terapi insulin umumnya
melakukan diet yang lebih longgar dibandingkan dengan diet ketat saat terapi dengan obat
antidiabetik oral. Hal tersebut juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
c.) Edema insulin Edema (bengkak)
Dapat muncul pada pasien yang memiliki kendali glukosa darah buruk akibat retensi garam
dan air yang 32 akut. Edema dapat menghilang secara spontan dalam beberapa hari.Kadang-
kadang dibutuhkan terapi diuretika (mengeluarkan cairan lewat kencing) untuk menatalaksana
hal tersebut.
d.) Reaksi lokal terhadap suntikan insulin
Lipohipertrofi merupakan pertumbuhan jaringan lemak yang berlebihan akibat pengaruh
lipogenik dan growth-promoting dari kadar insulin yang tinggi di tempat penyuntikan. Hal itu
dapat muncul pada pasien yang menjalani beberapa kali penyuntikan dalam sehari dan tidak
melakukan rotasi tempat penyuntikan.Lipoatrofi adalah hilangnya jaringan lemak pada tempat
penyuntikan.Saat ini, dengan penggunaan sediaan insulin yang sangat murni, lipoatrofi sudah
sangat jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai