LAPORAN PRAKTIKUM
CARA PENYUNTIKAN NOVORAPID INSULIN
DISUSUN OLEH
NAMA : ASMINA SINAGA
NIM : 61608100817042
DOSEN : SRI HAINIL M.Farm,Apt
TANGGAL PRAKTIKUM : 19 JUNI 2020
A. Teori Umum
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin
baik absolut maupun relatif. (Syahfudin, 2002, hlm. 32).
Diabetes melitus adalah diabetes yang berkaitan dengan kadar gula dalam
tubuh, juga dikenal dengan nama kencing manis. (Tjahjadi, 2011, hlm. 3) Diabetes
melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik
akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi pada mata, ginjal, saraf,
dan pembuluh darah. (Nogroho, 2011, hlm. 53).
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidak
mampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang
tidak efektif dari insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam
darah. Penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan medis dalam waktu lama
baik untuk mencegah komplikasi maupun perawatan sakit. DM ada yang merupakan
penyakit genetik atau disebabkan keturunan disebut DM tipe 1 dan yang disebabkan
gaya hidup disebut DM tipe 2. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama
meningkatnya prevalensi DM, jika dicermati ternyata orang-orang yang gemuk
mempunyai resiko terkena DM lebih besar dari yang tidak gemuk . (Tan dan Raharja,
2002).
BAB III
METODE KERJA
B. Cara Kerja
1. Keluarkan insulin pen dari dalam lemari pendingin, setidaknya 30 menit sebelum
penyuntikan.
2. Cuci tangan hingga bersih.
3. Lepaskan penutup insulin pen, kemudian pasang jarum pada ujung insulin pen.
4. Lepaskan penutup jarum, dan keluarkan udara dari insulin pen dengan mengetuk
tabung insulin pen hingga udara berkumpul di atas, lalu tekan tombol suntik yang
terdapat di ujung insulin pen.
5. Setel dosis sesuai anjuran dokter, kemudian suntikkan insulin setelah
membersihkan area kulit (bisa diarea perut sejajar dengan pusar, atau lengan
tangan atas atau paha atau bokong) dengan tisu alkohol /alkohol swab / kapas
yang sudah diberi alkohol.
6. Bersihkan area kulit yang akan Anda suntik dengan tisu alkohol. Pegang area kulit
tersebut dengan jari lalu suntik insulin dengan posisi 90 derajat. Perludiperhatikan
jarum suntik hanya sekali pakai, sehingga jarum suntik harus segera dibuang
setelah pemakaian.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini, adalah;
1. Insulin Novorapid merupakan insulin dengan cara kerja pendek atau dapat disebut
juga short acting insulin.
2. Penggunaan insulin biasanya diberikan pada penderita penyakit diabetes tipe 2,
yaitu dimana keadaan pasien tidak dapat atau kurang menghasil hormon insulin
didalam tubuhnya.
B. Saran
Mahasiswa diharapkan dapat menyaksikan praktikum lebih serius lagi, hal ini
menjadi kendala dikarenakan mahasiswa tidak semua mengikuti praktikum yang
disebabkan PSBB pada masa COVID19 ini.
DAFTAR PUSTAKA
ADA, 2009, Standards of Medical Care in Diabetes 2009, Diabetes Care, 32 (1),13-1
CDA, 2001, Insulin: Things You Should Know, Clinical Practice Guideline, Kanada.
PERKENI, 2008, Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Mellitus,Penerbit
PERKENI, Jakarta
LAMPIRAN
Cara memasangkan jarum pada insulin
Insulin Novorapid
DISUSUN OLEH
NAMA : ASMINA SINAGA
NIM : 61608100817042
DOSEN : SRI HAINIL M.Farm,Apt
TANGGAL PRAKTIKUM : 19 JUNI 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Maksud dan Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari cara penggunaan alat thermo gun
dengan baik dan benar.
B. Prinsip Praktikum
Prinsip dasar termometer inframerah sendiri adalah semua obyek
memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya
semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Infrared Thermometer disebut juga Thermometer laser adalah sebuah alat
ukur suhu yang dapat mengukur temperatur\ atau suhu tanpa bersentuhan dengan
obyek yang akan diukur suhunya.
Infrared Thermometer menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur
secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar inframerah diukur, dan
disajikan sebagai suhu. Thermometer ini menawarkan metode pengukuran suhu yang
cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana
objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya,
dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan, alat
medis, obat-obatan, produk atau test, dll.).
Prinsip dasar termometer inframerah adalah bahwa semua obyek
memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya
semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan.
Infrared Thermometer ini cara penggunaannya hanya diarahkan ke media atau
benda yang akan diukur suhunya, maka alat ini akan membaca suhu media tersebut.
Alat ini biasanya dan sangat berguna dalam pengukuran dapur tinggi/furnace dalam
industri peleburan atau suhu permukaan yang tidak memungkinkan untuk di sentuh,
dan juga dalam pemakaian umum lainnya.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan yang Digunakan
1. Thermo gun / Thermometer inframerah
B. Cara Kerja
1. Pakai sarung tangan
Gunakan sarung tangan ketika akan memakai termometer. Hal ini dilakukan untuk
menghindari panas dari telapak tangan si pengguna termometer.
2. Ganti baterai berkala
Semakin lama termometer daya baterai termometer akan berkurang. Hal ini akan
berpengaruh pada hasil pembacaan suhu tubuh seseorang.
3. Tempatkan termometer di depan dahi sesuai dengan jarak
Jarak ukur dari termometer ke dahi akan sangat memengaruhi hasil pembacaan.
Jarak yang terlalu jauh akan menyebabkan suhu badan terdeteksi lebih rendah dari
yang sebenarnya.
4. Ulangi pengukuran
Suhu badan di atas 37,5°C menunjukkan gejala demam. Sebaliknya, suhu di
bawah 35 °C juga terlalu rendah bagi manusia yang sehat. (chs)
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
A. Hasil & Pembahasan
Pengukuran suhu dapat dilakukan dengan menggunakan sensor. Sensor yang
digunakan untuk mengukur suhu terbagi dua yakni sensor kontak dan sersor non-
kontak. Beberapa sensor kontak adalah termokopel, termistor, dan RTDs. Salah satu
sensor non kontak adalah thermometer inframerah. Alat ini mengukur panas (energi
infra merah)dari objek dengan memfokuskan energi ini melalui sistem optik
menggunakan detektor. Signal dari detektor kemudian disajukan dalam suhu melalui
serangkain proses.
Termometer inframerah menawarkan keuntungan yakni kemampuannya
menentukan temperatur objek tanpa kontak fisik sehingga sistem pengukurannya
tidak terkontaminasi dan rusak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini, adalah;
1. Thermometer infra merah digunakan untuk mengukur suhu tanpa menyentuh kulit
atau tubuh secara langsung.
2. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin
banyak energi infra merah yang dipancarkan
3. Saran
Mahasiswa diharapkan dapat menyaksikan praktikum lebih serius lagi, hal ini
menjadi kendala dikarenakan mahasiswa tidak semua mengikuti praktikum yang
disebabkan PSBB pada masa COVID19 ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar thermometer infra merah