Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PRODI SARJANA FARMASI


STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM

LAPORAN PRAKTIKUM
ISOLASI DAN PEMBIAKAN MIKROORGANISME DARI BERBAGAI
SAMPEL“SAMPEL CAIR“

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV

ASMINA SINAGA BAMBANG MUCHSINANTO


(61608100817042) (61608100817045)

MEGA WIJAYA NADYA AOLIYANINDA


(61608100817053) (61608100817058)

PUTRI BINTI JAKFAR UMAM LATIF


(61608100817065) (61608100817072)

DOSEN : LITA RIASTIENANDA PUTRI, M. Sc, Apt

4 OKTOBER 2018
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA BUNDA PERSADA
BATAM
2018
ISOLASI DAN PEMBIAKAN MIKROORGANISME DARI BERBAGAI SAMPEL

“SAMPEL CAIR“

I. TUJUAN

1. Mempelajari cara pengambilan sampel.


2. Mempelajari morfologi koloni mikroba pada media padat.

II. DASAR TEORI


Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan
cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita seperti
mulut, saluran pencernaan dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar.
Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme.
Udara, tanah, dan air yang merupakan komponen alam sebagai tempat tinggal kita juga
dihuni oleh beragam mikroorganisme. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini
sangatlah beraneka ragam dan masih dalam bentuk campuran Oleh karena itu, di dalam
penelaahan terhadap suatu mikroorganisme, selain ditumbuhkan juga perlu dilakukan
isolasi. Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakan campuran
menjadi satu biakan murni (populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk)
Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini
memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang
biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spesies yang berbeda- beda
yang dikenal dengan istilah biakan murni, dengan kata lain terdiri dari beberapa jenis
mikroorganisme atau belum murni. Biakan murni ini terdiri dari satu populasi sel yang
semuanya berasal dari satu sel induk (Hans, 1996)
Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada bakteri
yang hidup secara tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri
patogen kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob. Untuk menyendirikan atau
mengasingkan suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu :
1. Dengan pengenceran. Cara ini dilakukan pertama kali oleh Lister pada tahun 1865.
Ia berhasil memelihara Streptococcus lactis dalam piraan murni yang diisolasi dari
sampel susu Yang sudah masam. Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa
campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari
hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut.
Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu
medium padat, kemungkinan besar akan didapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh
dalam medium tersebut, akan tetapi ada juga kemungkinan hanya akan memperoleh satu
koloni saja. Dalam hal ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin,
Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka
kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel.
2. Dengan penuangan Robert Koch (1843- 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu
dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang mudah diencerkan, kemudian
sampel tersebut di sebar dalam suatu medium yang terbuat dari kaldu dan gelatin encer.
Dengan demikian dia memperoleh suatu piaraan adukan. Setelah medium tersebut
mengental maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni- koloni yang
masing- masing dapat dianggap murni. Dengan mengulang pekerjaan di atas, maka
akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin. Dalam mengisolasi
bakteri,kapang dan khamir dapat menggunakan beberapa metode yaitu dengan
menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta
micromanipulator. Tetapi, yang paling sering digunakan adalah metode cawan tuang
dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu
mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies
dapat dipisahkan dari lainnya : 1. Metode cawan gores Metode ini mempunyai dua
keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang
baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman.
Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang sering
dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya
untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan
cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan
pemisahan sel- sel yang digores. 2. Metode cawan tuang Cara lain untuk memperoleh
biakan koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme ialah dengan
mengencerkan eksperimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan
yang kemudian di cawankan. Karena konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen
pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan
beberapa tahap sehingga sekurang- kurangnyya satu di antara cawan – cawan tersebut
mengandung koloni- koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar.
Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan
yang terlalu tinggi. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu
dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telah dan identifikasi
mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam
mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasi Mikroba (sandjaja, 1994).
Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu: isolasi pada agar cawan,
isolasi pada medium cair, dan Isolasi sel tunggal. 1) Isolasi pada agar cawan Prinsip
isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh
individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang
terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal.
Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: Metode gores
kuadran, dan metode agar cawan tuang Metode gores kuadran. Bila metode ini
dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap
koloni berasal dari satu sel. Metode agar tuang Berbeda dengan metode gores kuadran,
cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50oC), yang
kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang
terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah di atas permukaan/di dalam cawan.
2) Isolasi pada medium cair Metode ini dapat dilakukan apabila mikroorganisme tidak
dapet tumbuh pada agar cawan. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan
beberapa kali pengenceran. Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan
satu sel semakin besar. 3) Isolasi sel tunggal Metode ini dilakukukan apabila
mikroorganisme berukuran besar dan tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan
atau medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar
100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang
sangat halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis (gandjar, 2006).
III. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT
1. LAF ( Laminar Air Flow )
2. Enkas
3. Inkubator
4. Beaker glass
5. Batang pengaduk
6. Lampu Bunsen
7. Cawan petri yang sudah berisi media dan steril
8. Kapas lidi yang sudah steril
9. Alkohol 70 %
10. Kertas label
11. Sarung tangan steril
12. Masker

B. BAHAN
1. Air got
2. Air keran
3. Air teh
4. Nacl 0.9 %
IV. CARA KERJA

Diambil 3 beker gelas

Dimasukkan sampel air got,air keran dan air teh ke dalam masing-masing
beker gelas

Ditambahkan Nacl 0.9 % kedalam masing-masing sampel dan diaduk

Dibersihkan ruangan Enkas terlebih dahulu menggunakan alcohol 70%

Dimasukkan semua alat kedalam Enkas,cawan petri,sampel bakteri,kapas


lidi,Bunsen,

Dilakukan pemindahan dengan membuka terlebih dahulu kertas HVS

Dibakar pinggiran cawan petri sebelum dibuka dengan nyala bunsen

Dibuka penutup cawan dengan tangan kiri

Dioleskan sampel air got diatas permukaan media menggunakan kapas lidi
Ditutup kembali dan dibakar dengan nyala Bunsen kemudian dibungkus HVS

Diberi label nama sampel,tanggal dan jam

Dimasukkan kedalam incubator dengan suhu 37℃ dan diamati 1 x 24 jam


V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

BAKTERI YANG TERDAPAT PADA AIR GOT

Percobaan ini dilakukan dengan mengoleskan sampel air got ke atas permukaan
medium Nutrient Agar. Setelah di masukkan ke dalam incubator dengan suhu 37 ℃
selama 24 jam jelas terlihat adanya pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan koloninya
mudah diamati karena bakteri yang dapat hidup ada dipermukaan medium. Tujuan dari
inkubasi adalah agar bakteri mendapatkan lingkungan yang optimal untuk bertumbuh.

B. PEMBAHASAN

Teknik aseptik dilakukan dengan penyediaan alat-alat kerja yang steril


dan bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan udara. Pemanasan
ini menghancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada permukaan alat
pemindahan.Pada proses ini juga diperlukan sterilisasi yang tinggi baik untuk
tempat yang akan digunakan maupun peralatan yang akan digunakan karena jika
tidak hasil pengamatan dapat terkontaminasi dan hasilnya menjadi tidak sesuai
dengan harapkan. Sterilisasi merupakan salah satu teknik aseptik yang bertujuan
untuk menghilangkan kontaminan yang dapat mengganggu mikroba yang akan
dibiakkan. Steriliasasi yang dilakukan berupa membersihkan area sekitar yang akan
digunaakan sebagai tempat bekerja untuk melakukan percobaan dan tangan dengan
alkohol 70% sehingga dapat dihasilkan hasil percobaan yang akurat. Pada percobaan
kali ini teknik aseptik yang dilakukan adalah dengan pemijaran dan dengan
menggunakan pembakar spiritus.
Isolasi adalah cara untuk memisahkan mikroorganisme tertentu dari lingkungan
sehingga diperoleh biakan yang sifatnya murni. Tujuan isolasi adalah untuk
memperlihatkan keanekaragaman mikroorganisme dalam lingkungan di sekitar kita.
Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan sumber bakteri adalah
mikroba tanah, air, makanan dan udara.Tujuan dari pemindahan biakan untuk
menguasai teknik pemindahan biakan bakteri dari satu wadah ke wadah lain secara
aseptik, sehingga hanya biakan murni yang diharapkan yang tumbuh. Hal ini sangat
penting dalam tahap awal pekerjaan isolasi mikroba terutama yang berasal dari stok
kultur (bukan dari substrat). Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapat
menyebabkan kontaminasi dari pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan.
Teknik pengambilan pada sampel air yaitu pengambilan sampel air bergantung
kepada keadaan air itu sendiri. Pada percobaan ini sampel yang diambil adalah air
got dengan cara, memiringkan bibir botol dalam air got tersebut sampai botol
tersebut terisi sesuai kebutuhan.
Teknik yang di pakai dalam pembiakan sampel cair ini dengan metode Spread –
Plate. Spread Plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan sampel bakteri di
permukaan agar diperoleh kultur murni. Adapun prosedur kerja yang dapat
dilakukan adalah dengan mengambil sampel air got dan dioleskan diatas permukaan
medium Nutrient Agar yang telah memadat. Cawan petri ditutup dan dimasukkan
ke dalam incubator dengan suhu 37 ℃ dan diamati 1 x 24 jam. Jelas terlihat adanya
pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan koloninya mudah diamati karena bakteri yang
dapat hidup ada dipermukaan medium. Tujuan dari inkubasi adalah agar bakteri
mendapatkan lingkungan yang optimal untuk bertumbuh
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan


menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.
2. Teknik yang di pakai dalam pembiakan sampel cair ini dengan metode Spread –
Plate. Spread Plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan sampel bakteri
di permukaan agar diperoleh kultur murni.
3. Teknik aseptik dilakukan dengan penyediaan alat-alat kerja yang steril
dan bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan udara.
4. Pemanasan ini menghancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada
permukaan alat pemindahan.
5. Pada proses ini juga diperlukan sterilisasi yang tinggi baik untuk tempat yang
akan digunakan maupun peralatan yang akan digunakan karena jika tidak hasil
pengamatan dapat terkontaminasi dan hasilnya menjadi tidak sesuai dengan
yang di harapkan.

B. SARAN
Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti lagi
dalam setiap metode yang dilakukan, supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang
diharapkan. Kondisi aseptik juga harus diperhatikan, baik dari praktikan maupun alat-
alat yang akan digunakan, untuk mengurangi adanya kontaminasi dari luar (udara).
DAFTAR PUSTAKA

Plezar, Michael. 1986. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta

Sandjaja B. 1994. Isolasi dan Identifikasi Mikroba. Jakarta : Widiya medika

Schagel, Hans G. 1996. Mikrobiologi Umum Jogja : Gajah Mada

Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah Rineka Cipta : Jakarta

Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada : Jogjakarta


LAMPIRAN

Disiapkan sampel yang akan dipindahkan Ditambahkan Nacl 0.9 %


ke cawan petri yang berisi Nutrient Agar

Diaduk agar merata sempurna Dimasukkan kedalam LAF

Dibakar dengan api spiritus pinggiran Dibuka cawan petri dengan tangan kiri
cawan petri sebelum di buka
Dioleskan permukaan media dengan
Dibakar pinggiran cawan petri setelah
menggunakan kapas lidi
dioleskan sampel bakteri

Dibungkus kembali dengan HVS


Didapatkan pertumbuhan bakteri setelah di
inkubasi selama 24 jam

Anda mungkin juga menyukai