Anda di halaman 1dari 6

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

INJEKSI INSULIN : NOVORAPID SECARA SC


PADA Ny. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN :
DIABETES MELITUS DI RUANG CEMPAKA RS. DKT
SURAKARTA

Disusun oleh :
VERONIKA SRI PURNAMANINGTIAS
NIM : SN162201

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2107

1
Analisa Tindakan Keperawatan
Injeksi Insulin : Novorapid Secara IM
Pada Ny. Y Dengan Gangguan Sistem Endokrin : Diabetes Melitus Di Ruang
Cempaka Rs. DKT Surakarta
Hari : Ny. Y
Tanggal : 9/5/2017
Jam : 18:00 WIB
A. Keluhan utama : Lemes
B. Diagnosa medis : DM, Hipertensi, CHF
C. Diagnosa Keperawatan
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa / gula darah dari rentang normal, yang
dapat menganggu kesehatan dengan faktor resiko kurang kepatuhan pada
rencana manajemen diabetes, pemantuan kadar gula darah tidak adekuat
D. Data yang mendukung diagnose keperawatan :
DS:
- Pasien mengeluh pusing, lemes
- Pasien mengatakan jarang melakukan cek gula darah
DO :
- GDP tgl 7/5/2017 : 204 mg/dl
- GDP tgl 8/5/2017 : 198 mg/dl
- Pasien tampak lemah compos mentis
E. Dasar pemikiran :
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan defisiensi dari insulin dan kehilangan
toleransi terhadap glukosa
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan
terjadinya berbagai penyulit menahun, seperti penyakit serebro-vaskuler,
penyakit jantung coroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyulit pada
mata, ginjal dan syaraf (Suyono, et al, 2011).
Salah satu cara mengendalikan kadar gula darah 2 jam setelah makan pada
penderita diabetes melitus adalah dengan memberikan injeksi insulin yang
benar: benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar lokasi, (Thahir, 2008).
Beberapa pendapat menyatakan, insulin diberikan sesaat sebelum makan, hal
ini dilakukan karena insulin bekerja lebih baik ketika glukosa dari makanan
mulai memasuki darah. Para ahli menyarankan untuk menyuntik sebelum
makan atau sekitar 20-30 menit sebelum makan (Bararah, 2010).

2
F. Prinsip tindakan keperawatan
Tahap PraInteraksi

1. Memberi salam / menyapa klien


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan dan menjelaskan langkah prosedur, serta
menanyakan kesiapan pasien
4. Mencuci tangan dengan benar

Interaksi

1. Atur klien pada posisi yg nyaman


2. Memilih lokasi penusukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Bersihkan lokasi penusukan dengan kapas alkohol
5. Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan yang non dominan
6. Buka tutup jarum menggunakan tehnik one hand
7. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jaridan jari tangan non
dominan dengan ujung jarum menghadap ke atasdan menggunakan
tangan dominan,masukkan jarum dengan sudut 45º atau 90º .
8. Lepaskan tarikan tangan non dominan
9. Tarik plungerdan observasi adanya darah pada spuit.
10. Seandainya tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan.apabila ada
darah tarik kembali jarum dari kulit tekan lokasi penusukan selama
2menit,& observasi adanya memar, apabila butuh berikan plester,siapkan
obat yang baru.
11. Cabut jarum dengan sudut yg sama disaat jarum di masukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol yang telah di
desikfetan pada lokasi penusukan.
12. Bila ada perdarahan, tekan lokasi itu bersama memanfaatkan kasa steril
hingga perdarahan mogok.
13. Kembalikan posisi klien
G. Analisa Tindakan Keperawatan
Dalam jurnal Efektifivitas Lokasi dan Waktu Injeksi Insulin Terhadap
Pengendalian Kadar Gula Darah 2 Jam Setelah Makan pada Penderita
Diabetes Melitus (Agus Santosa, 2014) disebutkan bahwa :

3
1. Lokasi injeksi insulin yang paling efektif untuk mengendalikan kadar gula
darah 2 jam setalah makan pada penderita diabetes melitus adalah di lokasi
abdomen.
2. Waktu injeksi insulin yang paling efekti untuk mengendalikan kadar gula
darah 2 jam setalah makan pada penderita diabetes melitus adalah pada
waktu 0 menit atau bersamaan dengan makan.
Tindakan yang dilakukan oleh perawat sudah tepat yaitu memberikan injeksi
insulin sesaat sebelum makan (17:00), sebab jadwal makan sore pasien adalah
pukul 17:00.
Untuk lokasi penyuntikan kurang sesuai seharusnya dilakukan di abdomen ,
sedangkan perawat melakukan injeksi di deltoid
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Berdasarkan jurnal disebutkan bahwa perawat atau petugas kesehatan
dianjurkan untuk tidak menyuntikkan insulin di tempat yang sama setiap
waktu, karena akan muncul jaringan parut yang dapat mempengaruhi
penyerapan insulin (Bararah, 2010). Bila muncul jaringan parut maka
penyerapan insulin terpengaruh, sehingga pengendalian kadar gula darah 2
jam setelah makan menjadi buruk dan komplikasi diabetes akan mungkin
terjadi.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Pengajaran : peresepan obat – obatan
1. Meginformasikan mengenai nama obat, dosis, rute dan durasi setiap obat
2. Menginstruksikan pasien mengenai cara pemberian/aplikasi yang sesuai
dari setiap obat
3. Menginstruksikan pasein untuk melakukan prosedur yang dibutuhkan
sebelum memakai obat – obatan ( memeriksa gula darah ) , sesuai
kebutuhan
4. Mengevaluasi kemampuan pasien untuk memberikan obat secara
mandiri
5. Menginformasikan pasien konsekuensi tidak memakai obat atau
menghentikan pemakaian obat secara tiba – tiba
6. Menginstruksikan pasien cara menyimpan obat dan merawat alat yang
digunakan dengan tepat
7. Membantu pasien dalam mebuat jadwal pemakaian obat
8. Melibatkan keluarga / orang terdekat , sesuai kebutuhan

4
J. Hasil yang Didapatkan dan Maknanya
S : Pasien mampu menyebutkan nama obat, dosis, rute dan durasi setiap obat.
Menjelaskan kembali mengenai cara pemberian/aplikasi yang sesuai dari
setiap obat. Melakukan prosedur yang dibutuhkan sebelum memakai obat
– obatan ( memeriksa gula darah ) , sesuai kebutuhan dan cara menyimpan
obat dan merawat alat yang digunakan dengan tepat
O: Suami pasien akan memberika dukungan sepenuhnya pada isti, akan ;
mengingatkan tentang diet, jadwal kontrol maupun waktu minum obat.
A : Masalah teratasi sebagian, pasien dan keluarga sudah membuat komitmen
P : Lanjutkan intervensi memonitor kepatuhan pasien dan dukungan keluarga
selama manajemen sakit melalui telfon aaupun jejaring klub prolanis DM
puskesmas Nusukan

K. Evaluasi Diri
Pasien mengatakan selama dilakukan injeksi SC di lengan kiri sedikit
mengalami nyeri. Pasien mampu berrespon dengan baik mengenai pengajaran
manajemen diri : diabetes

L. Kepustakaan
Depkes. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan
653/810Republik Indonesia, Jakarta

Santosa, A; Rosa, Elyse Maria (2014). Jurnal Efektifivitas Lokasi dan


Waktu Injeksi Insulin Terhadap Pengendalian Kadar Gula
Darah 2 Jam Setelah Makan pada Penderita Diabetes Melitus.
Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Pembimbing Klinik ( CI ) Mahasiswa

Dedhy Sastiyono, S. Kep Veronika Sri Purnamaningtias

SN 162201

5
6

Anda mungkin juga menyukai