Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS

TopikPembahasan : Diabetes Melitus


Sasaran : Pasien
Tempat :
Hari/ tanggal :
Waktu : 30 menit

1. Latarbelakang
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit metabolik, dan dapat
mengenai pada semua orang. Penyakit ini ada empat tipe yaitu tipe I, dan
tipe II. Diabetes tipe I merupakan penyakit keturunan sedangkan tipe II
adalah dikarenakan oleh gaya hidup. Diabetes Mellitus sangat berbahaya
bila tidak terkontrol dan tidak ada pengobatan. Oleh karenanya penyakit
ini perlu pengobatan dan perawatan yang baik guna untuk meminimalkan
komplikasi.
Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah serius dengan angka
kejadian yang meningkat tajam. DM dapat menyerang hamper semua
golongan masyarakat di seluruh dunia. Jumlah penderita DM terus
bertambah dari tahun ketahun karena pola hidup manusia zaman sekarang
yang cenderung jarang bergerak dan pola makan yang tidak sehat.
2. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
inidiharapkanpasiendapatmengetahuidanmemahamitentangpenyakit
Diabetes Melitus.
3. Tujuaninstruksionalkhusus
Setelahmengikutikegiatanpenyuluhaninidiharapkanpasiendapatmenjelaska
nkembalitentang :
a. MenjelaskanPengertian Diabetes Mellitus.
b. MenjelaskanKlasifikasi Diabetes Mellitus.
c. MenjelaskanPenyebab Diabetes Meliitus.
d. MenjelaskanTandadanGejala Diabetes Mellitus.
e. MenjelaskanKomplikasi Diabetes Mellitus.
f. MenjelaskanPencegahandanPengobatan Diabetes Mellitus.
g. MenjelaskanGiziSeimbangpada Diabetes Mellitus.
4. Metode
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
5. Media
a. Power point.
b. Leaflet.
6. Strategipelaksanaan
N Wa KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta
o. ktu
1. 5 Pembukaan :
me a. Mengucapkansalam. Menjawabsalam.
nit b. Memperkenalkandiri. Mendengarkan.
c. Menjelaskantujuandarikegiatanpe Memperhatikan.
nyuluhan.
d. Menyebutkanmateri yang Memperhatikan.
akandisampaikan.
2. 10 Pelaksanaan :
me a. MenjelaskanPengertian Diabetes Mendengarkandanmemp
nit Mellitus. erhatikan.
b. Kmenjelaskanklasifikasi Diabetes
Melitus.
c. MenjelaskanPenyebab Diabetes
Meliitus.
d. MenjelaskanTandadanGejala
Diabetes Mellitus.
e. MenjelaskanKomplikasi Diabetes
Mellitus.
f. MenjelaskanPencegahandanPeng
obatan Diabetes Mellitus.
g. MenjelaskanGiziSeimbangpada
Diabetes Mellitus.
3. 5 Evaluasi :
me a. Memberikesempatankepadamas Bertanyadanmenjawabp
nit yrakatuntukbertanya. ertanyaan.
b. Memberikesempatankepadamas
yarakatuntukmenjawabpertanya
an yang dilontarkan.
4. 5 Terminasi :
me a. Mengucapakterimakasihataswak Mendengarkandanmemb
nit tu yang diluangkanpasien, alasucapanterimakasih.
perhatiansertaperanaktifpasiense
lamamengikutikegiatanpenyuuh
an.
b. Mengucapkansalampenutup. Membalassalam.

7. Pengorganisasian.
Pembicara/Fasilitator :

8. Kriteriaevaluasi
- Evaluasistruktur:
Pasienikutdalamkegiatanpenyuluhan.
Penyelenggaraanpenyuluhandilakukan di RSUD Prof. Dr. H.
AloeiSaboe.
- Evaluasi proses :
Pasienantusias terhadapmateripenyuluhan.
Pasienterlibatlangsungdalamkegiatanpenyuluhan (diskusi).
- Evaluasihasil :
Pasienmengertitentang Diabetesmelitusdanmampumenjelaskanulangte
ntang :
a. Pengertian Diabetes Mellitus.
b. Klasifikasi Diabetes Mellitus.
c. Penyebab Diabetes Mellitus.
d. TandadanGejala Diabetes Mellitus.
e. Komplikasi Diabetes Mellitus.
f. PencegahandanPengobatan Diabetes Mellitus.
g. GiziSeimbangpada Diabetes Mellitus.
Lampiran materi

1. Pengertian diabetes mellitus


DM adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glokusa darah
diatas nilai normal. Peningkatan kadar glokusa darah tersebut diakibatkan karena
adanya gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Riskesdas,
2013).
Diabetes mellitus merupakan penyebab hiperglikemi. Hiperglikemi
disebabkan oleh berbagaihal, namun hiperglikemi paling sering disebabkan oleh
diabetes melitus. Pada diabetes mellitus gula menumpuk dalam darah sehingga
gagal masuk kedalam sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormone insulin
jumlahnya kurang atau cacat fungsi. Hormon insulin merupakan hormon yang
membantu masuknya gula darah (WHO, 2016).

2. Klasifikasi
Klasifikasi dari Diabetes Melitus berdasarkan PERKENI (2011) adalah
sebagai berikut :
a. Diabetes MelitusTipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi bila pancreas tidak dapat memproduksi insulin sama
sekali. Pada Diabetes Mellitus tipe 1 sel-sel β pancreas yang secara normal
menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh proses autoimun, sebagai
akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar
glukosa darah. Diabetes mellitus tipe I ditandai oleh awitan mendadak yang
biasanya terjadi pada usia 30 tahun
b. Diabetes Melitus Tipe 2
Bila insulin yang tersedia tidak cukup atau tidak dapat berfungsi secara
efektif. Diabetes mellitus tipe II terjadi akibat penurunan sensitivitas
terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi
insulin.
3. Penyebab Diabetes Mellitus.
Dari hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh pariahli kedokteran,
dikemukakan teori baru yang menyatakan bahwa penyakit diabetes mellitus tidak
hanya disebabkan oleh factor keturunan, tetapi juga kebiasaan hidup dan
lingkungan. Factor lain yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit diabetes
mellitus yaitu :
a. Makan yang berlebihan menyebabkan gula dan lemak dalam tubuh
menumpuk secara berlebihan. Kondisi tersebut menyebabkan kelenjar
pancreas terpaksa harus bekerja keras memproduksi hormone insulin untuk
mengolah gula yang masuk. Jika suatu saat pancreas tidak mampu
memenuhi kebutuhan hormone insulin yang terus menerus bertambah, maka
kelebihan gula tidak dapat diolah lagi dan akan masuk kedalam darah serta
urine.
b. Pada saat tubuh melakukan aktivitas / gerakan, maka sejumlah gula akan
dibakar untuk dijadikan tenaga gerak. Sehingga jumlah gula dalam tubuh
akan berkurang dan dengan demikian kebutuhan akan hormone insulin juga
berkurang. Pada orang yang kurang gerak dan jarang berolahraga, zat
makanan menjadi lemak dan gula. Proses pengubahan zat makanan menjadi
lemak dan gula, memerlukan hormone insulin. Namun, jika hormone insulin
kurang mencukupi, maka akan timbul gejala penyakit diabetes mellitus.
c. Pada saat hamil, untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janinnya seorang
ibu secara naluri akan menambah jumlah konsumsi makanannya sehingga
umumnya berat badan ibu hamil akan naik sekitar 7-10 kg. pada saat
penambahan jumlah konsumsi makanan tersebut terjadi, jika ternyata
produksi insulin kurang mencukupi, maka akan timbul gejala penyakit
diabetes mellitus.
d. Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom Cushing sering
berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan
simtomahi perinsulinemia dan hiperglisemia, yang berdampak pada
penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. GH memang memiliki
peran penting dalam metabolism glukosa dengan menstimulasi glukogenesis
dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan asamlemak.
Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan
terhadap insulin, terutama pada ototlurik. Walaupun demikian, pada
akromegali, peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan resistansi
insulin, oleh karena berlebihnya GH.
e. Hipersekresi hormone kortisol pada hiperkortisolisme yang menjadi
penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah
pada hiperglisemia dan turunnya toleransi glukosa, terjadinya resistansi
insulin, stimulasi glukoneogenesis dan glikogenolisis. Saat bersinergis
dengan faktor hipertensi, hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko
kardiovaskular. Hipersekresi hormone juga terjadi pada kelenjar tiroid
berupa tri-iodotironina dengan hipertiroidisme yang menyebabkan
abnormalnya toleran siglukosa.
f. Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan toleran siglukosa
yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada pasien
bedah pankreas, feokromositoma, glukagonoma dan somatostatinoma.

4. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus


Berikut adalah tanda dan gejala Diabetes Mellitus :
a. Berat badan menurun.
b. Banyak makan banyak minum.
c. Banyak kencing.
d. Luka sulit sembuh.
e. Cepat lelah & mengantuk.
f. Kesemutan pada jari.
g. Penglihatan kabur.

5. Komplikasi Diabetes Mellitus


a. Penyakit jantung
b. Penyakit stroke
c. Gangguan saraf
d. Gangguan mental
e. Kerusakan ginjal
f. Infeksi pada kulit
g. Kebutaan
h. Sirkulasi darah pada kaki menjadi buruk.

6. Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Mellitus


a. Mengatur makanan yang sehat
b. Menjalani pemeriksaan gula darah
c. Berolah raga secara teratur
d. Menjaga keseimbangan berat badan.
e. Menggunakan obat sesuai anjuran dokter.

7. Gizi Seimbang Untuk Penderita DM


a. Makanlah aneka ragam makanan
- Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
- Sumber zat pembangun ( Protein )
- Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral)
b. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy
c. Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
d. Batasi konsumsi lemak
e. Gunakan garam beryodium 1 sendok the perhari
f. Makanlah sumber zat besi
g. Biasakan makan pagi
h. Minum air bersih dan cukup (krg lebih 8 gelas perhari)
i. Olahraga teratur
j. Makanlah makanan yang aman kesehatan
k. Hindari minuman alcohol dan merokok

Cara Mengatur Diet.


a. Makanlah secara teratur.
b. Aturlah penggunaan makanan sumber karbohidrat kompleks.
c. Makanlah aneka ragam sayuran sebanyak - banyaknya.
d. Semua macam buah boleh dimakan.
e. Gunakanlah daftar bahan makanan penukar.

Makanan Yang Diperbolehkan.


a. Karbohidrat (nasi, roti, mie, singkong) dll). Protein (ikan, ayam tanpa kulit,
tempe, tahu, kacang-kacangan).
b. Lemak (makanan yang dipanggang, dikukus, direbus, ataudibakar).
c. Buah-buahan tinggi serat (jeruk, papaya, mangga, dll).
d. Sayur-sayuran (bayam, buncis, kacang panjang, wortel, dll).
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddarth.2002. KeperawatanMedikalBedah Volume 2. Jakarta: EGC
Hasnah. 2009. Pencegahanpenyakit diabetes mellitus tipe 2. Media GiziPangan:
Vol. VII
Heitzman, J. 2010. Foot Care for Patients with Diabetes.LippincotWillian&
Wilkins.
Riskesdas. 2013. Data Statistik Diabetes Mellitus.
World Health Organization. 2016. Global Report on Diabetes. France: World
Health Organization. http://www.who.int/diabetes/global-report/en/. [Sitasi:
29 Mei 2017].
Wolter Kluwer Health vol 26, No. 3, pp. 250-263
www.perkeni.org

Anda mungkin juga menyukai