Anda di halaman 1dari 7

2.

1 PENGUMPULAN DATA
2.1.1 Data Umum Ruangan
1. Tenaga dan pasien (M1- Man)

a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan


Tabel 1. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Ruangan SP2KP
Bedah Lantai II Tahun 2019
No Pendidikan Jumlah Persentase
1 Ners 9 36%

2 SI Keperawatan 2 8%
3 D3 keperawatan 14 56 %
Jumlah 25 100%
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 2 di atas, ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di ruangan SP2KP
Bedah Lantai II adalah Ners sebanyak 9 orang (36 %), SI sebanyak 2 orang (8 % ) D3 sebanyak
14 orang (56 %),
b. Karakteristik ketenagaan berdasarkan Non Keperawatan
Tabel 2. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan di
Ruangan SP2KP Bedah Lantai II Tahun 2019
No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Administrasi 3 30 %
2 Cleaning Service 4 40 %
3 Pramubakti 3 30 %
Jumlah 10 100 %
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 1 diatas, ketenagaan berdasarkan spesifikasi pekerjaan di ruangan
SP2KP Bedah Lantai II adalah tenaga administrasi sebanyak 3 orang (30 %), tenaga pramubakti
3 (30 %), dan cleaning service sebanyak 4 orang (40 %).
c. Karakteristik ketenagaan berdasarkan masa kerja
Tabel 3. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Masa Kerja di Ruangan SP2KP Bedah
Lantai II Tahun 2019
No Masa Kerja Jumlah Persentase
1 > 5 tahun 16 64 %
2 < 5 tahun 9 36 %
Jumlah 25 100 %
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 3 di atas, ketenagaan yang memiliki masa kerja > 5 tahun sebanyak 16
orang (64 %) dan < 5 sebanyak 9 orang (36 %).

d. Karakteristik ketenagaan berdasarkan pelatihan yang di peroleh


Tabel 4. Distribusi Tenaga Berdasarkan Pelatihan yang Diperoleh di SP2KP Bedah
Lantai II Tahun 2019
No Pelatihan Jumlah Persentase
1 BTCLS 10 40 %
2 BLS 25 100 %
3 K3RS 25 100%
4 Patient Safety 25 100%
5 Perawatan Luka 10 40%
modern
Jumlah 100 %
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 4 di atas, sebanyak 25 (100 %) orang perawat di ruang SP2KP Bedah
lantai II Yang pernah mengikuti pelatihan terbanyak adalah BLS, K3RS, Patient Safety ( 100%)
, dan yang kurang adalah BTCLS, Perawatan Luka Modern ( 40%).
e. Karakteristik ketenagaan berdasarkan masa kerja
Tabel 5. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan tingkat status pekerjaan di Ruangan
SP2KP Bedah Lantai II Tahun 2019
No Pegawai Jumlah Persentase
1 PNS 12 48 %
2 Kontrak 13 52 %
Jumlah 25 100 %
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5 di atas, ketenagaan yang PNS memiliki sebanyak 12 orang (48 %)
dan Kontrak sebanyak 13 orang (52 %).
f. Pengaturan Ketenagaan
Jumlah tenaga yang di perlukan bergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Pengkajian tingkat ketergantungan pasien dikaji dengan menggunakan
penilaian klasifikasi tingkat ketergantungan pasien.
Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1) Perawatan minimal, memerlukan waktu 1-2 jam
2) Perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam
3) Perawatan total, memerlukan waktu 5-6 jam

g. Konsep perhitungan ketenagaan Douglas


Tabel 6. Perhitungan Ketenagaan Menurut Douglas tanggal 16 oktober 2019

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat Ke - Jumlah Pagi Sore Malam


Tergantungan Pasien Pasien

Minimal Care 5 5 X 0,17 = 5 X 0,14 = 0.7 5 X 0,07 =


0.85 0.35
Parsial Care 21 21X 0,27 = 21 X 0,15 = 21 X 0,10 =
5.67 3.15 2.1
Total Care 4 4X 0,36 = 1.44 4 X 0,3 = 1.2 4 X 0,20 =0.8
JUMLAH 30 7.96 (8) 5 3.23(3)

Jadi Kebutuhan tenaga di Ruangan SP2KP Bedah sebagai berikut:


a) Dinas Pagi = 8 Orang
b) Dinas Sore = 5 Orang
c) Dinas Malam = 3 Oran
Total Kebutuhan Perawat = 16 Orang
79 𝑥 20
= 5.52 𝑗𝑎𝑚 𝑑𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 6
286
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di Ruang SP2KP Bedah
Lantai II adalah 16+ 6+ 1 = 23 orang

h. Konsep ketenagaan Gillies


Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari, yaitu :
1) Kebutuhan perawatan langsung setiap pasien adalah 4 jam/hari, sedangkan untuk :
a) Keperawatan mandiri 5 pasien 5 x 2 jam = 10 jam
b) Keperawatan parsial 21 pasien 21 x 3 jam = 63 jam
c) Keperawatan total 4 pasien 4 x 6 jam = 24 jam +
Jumlah 97 jam

d) Keperawatan tidak langsung 30 x 1 jam = 30 jam


e) Penyuluhan kesehatan 30 x 0,25 Jam = 7,5 jam +
Jumlah 134,5 jam
Total Jumlah secara keseluruhan adalah Jam 134,5

2) Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah:
134.5 𝑗𝑎𝑚
= 4.48 𝑗𝑎𝑚
30 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

3) Kebutuhan tenaga perawat menurut rumus Gillies


4 𝑗𝑎𝑚
𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛
× 30 × 365 ℎ𝑎𝑟𝑖 49056
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 = = 24,24 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 24 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
(365 − 76) × 7𝑗𝑎𝑚 2,023

Tenaga cadangan = 20 % + 24 = 28.8 orang menjadi 29 orang


Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan keseluruhan 24 + 4.8 = 29 orang
4) Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan perhari yaitu :
30 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 × 4.48 𝑗𝑎𝑚
= 19,2 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 19 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
7 𝑗𝑎𝑚

h. Kebutuhan tenaga perawat ketergantungan pasien menurut DEPKES 2011

Rumus = Jumlah jam perawat


Jumlah jam efektif/shift
= 134.4 jam
7 jam
= 19,2 dibulatkan menjadi 19 orang
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan hari libur / cuti
/ hari besar (Loss Day)
jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar
Loss Day =
Jumlah Hari Kerja Efektif
52 +12 +14
Loss Day = x 19 = 5,18 dibulatkan 5 orang
286
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan seperti membuat
perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dan lain-lain
diperkirakan 25 % dari jam pelayanan keperawatan.

(Jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25 % (19+ 5) x 25% = 6

Jumlah tenaga : tenaga yang tersedia + faktor koreksi (19+5+6) = 30 . Jadi tenaga
keperawatan yang dibutuhkan di ruanga SP2KP Bedah Lantai II adalah 30 orang.

Tabel
Tabel 7. Distribusi BOR Pasien di Ruang SP2KP Bedah Lantai II
RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
No Periode Jumlah hari Jumlah Bed BOR
rawat
1 September 1620 62 bed 1620
BOR = x 100 %
62 TT x 30 hari

= 87.09%

Total 1620 62 Bed 1620


BOR = x 100 %
62 TT x 30 hari
= 87.09 %

Adapun menurut Nursalam RI 2015 ideal untuk Bor adalah 70-85 %. Dengan kategori
jika < 70 % tempat tidur belum dapat di manfaatkan sebagaimana mestinya atau kurannya
pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat, sedangkan jika > 85 %
kemungkinan terjadi infeksi nasokomial tinggi atau menujukan tingkat pemanfaatan tempat tidur
yang tinggi. Dapat di simpulkan bahwa untuk RSAS ruang SP2KP Bedah Lantai II adalah 87.09
% artinya sudah di manfaatkan sebagaimana mestinya
Di ruang SP2KP Bedah Lantai II yang berkapasitas 62 tempat tidur, rata-rata pasien yang
di rawat (BOR) di satu bulan terakhir September
Identifikasi Masalah :
 Observasi:
Dari hasil observasi, berdasarkan rumus Douglas diperoleh jumlah tenaga yang
dibutuhkan sejumlah 23 orang. Menurut Gillies, kebutuhan perawat sejumlah 29 orang,
sedangkan menurut Depkes 2013 tenaga keperawatan yang dibutuhkan sebanyak orang
untuk ruang SP2KP Bedah Lantai II adalah 30 orang
 Wawancara
Dari hasil wawancara dengan beberapa perawat, didapatkan bahwa jumlah perawat
diruangan SP2KP Bedah Lantai II belum mencukupi Sesuai dengan pelayanan
keperawatan.
 Kuesioner.
Dari hasil kuesioner didapatkan data hampir 100% mengatakan jumlah tenaga yang ada
belum mencukupi kebutuhan pelayanan keperawatan diruangan.
Masalah : jumlah tenaga keperawatan tidak mencukupi kebutuhan pelayanan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai