Suhu insulin disimpan dan diupayakan agar berada pada rentang 2 - 8°C
A. INDIKASI PEMBERIAN INSULIN
1. Absolut -> insulin harus masuk
DM tipe I
Koma ketoasidosis gestasional diabetes melitus
GDM yang tidak terkendali dengan diet
2. Relatif
DM tipe II gagal dengan obat hiperglikemi oral
DM tipe II yang kurus -> berat badan turun secara drastis
DM dengan stress (infeksi sistemik, op berat)
Untuk posisi menyuntik -> tidak ada indikasi tertentu terserah/senyaman pasien
tapi tidak selalu di posisi yang sama. Penyuntikan pada posisi yang sama terus
menerus akan menyebabkan timbulnya jaringan parut. Pembentukan parut akan
mengurangi vaskularisasi pada area tersebut sehingga absorbsi obat pun akan
terganggu.
Subcutan
Pada klien gemuk -> 90°
Pada klien kurus -> 45°
Jika menggunakan pena insulin -> gemuk/kurus sama saja = 90°
Catatan:
Short -> harus 30 menit sebelum makan
Intermediet -> tidak tergantung waktu makan
Intermediet -> kalau tidak ada makanan masuk tidak perlu diberi
Klien yang sudah terinjeksi dengan benar tidak akan mengalami rasa baal
pada area suntikan, jika hal ini terjadi menandakan bahwa aliran darah di
daerah tersebut kurang baik. Sedangkan jika setelah injeksi klien merasakan
sensasi panas, waspadai kemungkinan alergi.
D. Evaluasi
1. Tanyakan pada klien adakah rasa nyeri, rasa baal, rasa terbakar atau kaku
pada ara injeksi.
2. Kaji respon klien terhadap pengobatan setelah 30 menit (setelah 30 menit
suruh makan
Karena reaksi dari obatnya
E. Dokumentasi
1. Catat pada status klien yang meliputi tanggal, waktu, nama obat, dosis, area
injeksi, dan tanda tangan inisial.
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping yang timbul
(tanggal dan waktu) pakai spuit dan pena -> selalu harus dicubit halus untuk
menyuntik
5. Dokumentasi
1. Catat pemberian pengobatan pada status klien yang meliputi tanggal,
waktu, dosis, rute, area injeksi, dan tanda tangan
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping yang timbul
(tanggal dan waktu)
catatan:
Pen insulin tidak dapat dipergunakan untuk insulin campuran. Jika
membutuhkan insulin campuran maka injeksi dilakukan dengan
menggunakan spuit
Kemungkinan obat tidak dapat keluar dari pena :
1. Catridge tidak pas
2. Terdapat sumbatan pada jarum
Angka di pena -> artinya/unit
2 unit pertama -> untuk mengecek insulin keluar atau tidak
B. Persiapan
1. Cairan NaCI
2. Short acting insulin (Actrapid, RI)
3. Mikro drip set
4. Alat pemantau glukosa (Accutrend, dll)
C. Pelaksanaan
1. Campurkan 50 unit actrapid (1,25 cc) kedalam 500 cc NaCI
2. Campurkan dengan membolak balikkan tabung
3. Pasang mikro drip (50 tetes/cc)
4. Buang cairan pertama melalui selang infuse sebanyak 30-50 cc
5. Pasang pada vena klien dengan dosis 0,5 unit/kg BB/jam (jumlah
tetesan/menit sama dengan berat badan klien
D. Evaluasi
1. Tanyakan pada klien adakah rasa nyeri, rasa baal, rasa terbakar atau kaku
pada area injeksi
2. Kaji respon klien terhadap pengobatan setelah 30 menit
E. Dokumentasi
1. Catat pemberian pengobatan pada status klien yang meliputi tanggal,
waktu, dosis, rute, arca, injeksi, dan tanda tangan
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping yang timbul
(tanggal dan waktu)
B. Persiapan alat
1. Membuat label/etiket yang meliputi tanggal, nama, klien, nomor register, jenis
pemeriksaan, nama ruangan/poliklinik
2. Spuit 2,5 cc
3. Kapas
4. Alcohol 70 %
5. Sarung tangan
6. Plester
7. Tourniquet
8. Bengkok/tempat sampah medis
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Siapkan peralatan dekat klien
3. Pilih vena yang besar
4. Pasang tourniquet dibagian atas lokasi pengambilan darah vena
5. Desinfeksi kulit dengan kapas alcohol, biarkan beberapa detik hingga kering
6. Buka pembungkus spuit dan pastikan jarum melekat kuat pada spuit dan tidak
ada udara dalam spuit
7. Buka tutup spuit dengan hati-hati dan tusukkan jarum kedalam vena, posisi
lubang jarum menghadap keatas, kemudian tangan kiri menekan pangkal jarum
dan sedot darah vena sejumlah yang dibutuhkan
8. Tarik jarum dan segera tekan tempat tusukan dengan kapas alcohol selama 30
detik kemudian di plester
9. Pasang label/etiket pada spuit yang berisi bahan darah, darah siap dikirim
kelaboratorium
10. Informasikan pada klien bahwa nanti akan diambil pemeriksaan darah lagi
setelah makan
11. Bereskan alat dan rapikan klien
12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
D. Evaluasi
Kaji respon klien terhadap rasa nyeri, adanya pembengkakan dan hematoma
(kebiruan) pada lokasi pengambilan darah.
E. Dokumentasi
Catat pada status klien terhadap rasa nyeri, adanya pembengkakan dan
hematoma (kebiruan) pada lokasi pengambilan darah
PROSEDUR PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN ALAT
ACCUTREND GLUCOSE METER
A. Persiapan
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menempatkan klien pada posisi yang nyaman
4. Menjaga privasi klien
B. Persiapan alat
1. Accutrend Glucose Mater
2. Glucose stiek/strip paket test
3. Kapas dan alcohol 70%
4. Lancets steril
5. Sarung tangan
6. Bengkok
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
2. Tempatkan alas dekat klien
3. Buka strip test dengan menyobek secara diagonal
4. Keluarkan strip test dari pembungkus
5. Masukkan strip test kedalam accutrend glucose mater
6. Kemudian dorong strip test sampai batas yang ditentukan, layar
accutrend glucose matere akan hidup secara otomatis
7. Desinfeksi ujung jari tangan dengan kapass alcohol, biarkan kering
sampai beberapa saat
8. Ambil lancets dan tusukkan pada ujung jari yang telah didesinfeksi
9. Darah yang keluar ditempatkan pada area target strip test sampai
batas yang ditentukan
10. Tekan batas tusukan pada ujung jari dengan kapas alcohol sampai
darah berhenti
11. Tunggu 20 detik, hasil test glukosa darah akan tampak pada layer
accutrend glucose mater
12. Kemudian catat hasil test glukosa darah pada status klien
13. Rapikan dan bereskan peralatan
14. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
D. Evaluasi
C. Kaji respon klien terhadap rasa nyeri
E. Dokumentasi
D. Catat pada status klien yang meliputi tanggal, waktu, jenis
pemeriksaan, hasil test glukosa darah
DAFTAR PUSTAKA
1. Alman, et al. 2000. Delmar’s Fundamental & Advan ced Nursing skills. Canada.
Delmar Thomson Learning.
2. Elkin, Perry, Potter. 2000. Nursing Intervention & Clinical Skill. Second Edition.
USA. Mosby, inc.
3. Lee WL and Zinman B. 1998. From Insulin to Insulin Analogis-progress I the
Treatment of Thype I Diabetes. Diabetes review 6: 73-88.
4. Procedure for Insulin Administration by Injection (more results from
WWW.Pedsonline.org)
5. Rosenzweig JL. 1994. Principles of Insulin Theraphy. In: Josdlin’s Diabetes
Mellitus, Kahn RC and Weir GC (Eds.), Lea & Febiger, Philadelphia, p. 460-488.
6. Suddarth’s and Brunner. 1997. Textbook of Medical Surgical Nursing. USA.
Philadelphia.
7. U.K Prospective Diabetes Study Group. 1998. Intensive Blood-Glucose Control
with Slfonylureas or Insulin Compered with Conventional Treatment and Risk of
Complication in Thype 2 Diabetes (UKPDS 33). Lancet 352: 837-853.