Anda di halaman 1dari 13

PEMBERIAN INSULIN

Suhu insulin disimpan dan diupayakan agar berada pada rentang 2 - 8°C
A. INDIKASI PEMBERIAN INSULIN
1. Absolut -> insulin harus masuk
 DM tipe I
 Koma ketoasidosis gestasional diabetes melitus
 GDM yang tidak terkendali dengan diet
2. Relatif
 DM tipe II gagal dengan obat hiperglikemi oral
 DM tipe II yang kurus -> berat badan turun secara drastis
 DM dengan stress (infeksi sistemik, op berat)

A. TUJUAN PEMBERIAN INSULIN


1. Menghilangkan keluhan utama yang disebabkan karena gula darah naik
2. Mencegah koma hiperglikemi, yaitu glukosa darah plasma meningkat hingga
600 g/dl atau lebih
3. Memulihkan berat badan yang kurus . melalui pemberian insulin diharapkan
transport glukosa ke dalam sel akan meningkat sehingga sel tidak
mengalami starvasi.
4. Mencegah/menunda terjadinya komplikasi vaskuler dengan cara mencegah
thrombus yang diakibatkan oleh aliran darah yang lambat dan
hiperosmolaritas.
5. Meningkatkan kapasitas kerja tubuh
6. Mengurangi morbiditas ibu dan janin, serta malformasi janin pada
kehamilan dengan DM
7. Mencegah infeksi
8. Mengurangi laju lipolisis dan glukoneogenesis

B. MACAM – MACAM INSULIN


Jenis Kerja Nama Obat Pemberian/24jam

Kerja cepat  Regular insulin/RI 3-4 X


 Actrapid MC
 Actrapid HM
Kerja sedang  NPH 1-2 X
 Monotard MC
 Monotard HM
Kerja panjang  P2I (jarang 1X
digunakan)

 Untuk posisi menyuntik -> tidak ada indikasi tertentu terserah/senyaman pasien
tapi tidak selalu di posisi yang sama. Penyuntikan pada posisi yang sama terus
menerus akan menyebabkan timbulnya jaringan parut. Pembentukan parut akan
mengurangi vaskularisasi pada area tersebut sehingga absorbsi obat pun akan
terganggu.

 Subcutan
Pada klien gemuk -> 90°
Pada klien kurus -> 45°
Jika menggunakan pena insulin -> gemuk/kurus sama saja = 90°

CARA PEMBERIAN INSULIN MENGGUNAKAN


SPUIT
1. Injeksi subkutan Bisa dilakukan dengan menggunakan:
 Spuit injeksi
 Pen-injeksi
2. Sedangkan pada pemberian melalui Infus drip, iv, im: 5 menit sudah terlihat
awitannya karena langsung masuk Pembuluh darah rute ini sering digunakan
pada pasien ketoasidosis, karena membutuhkan efek segera. Sedangkan pada
rute subkutan, efek timbul dalam waktu yang lebih lambat
- Persiapan klien dengan lingkungan
1. Menjelaskan tujuan untuk tindakan gula darah pasien
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menempatkan klien pada posisi yang nyaman
4. Menjaga privasi klien -> apalagi kalau di abdomen, paha
- Persiapan Alat
1. Vial insulin
2. Spuit insulin
3. Kapas
4. Alkohol 70 %
5. Sarung tangan (k/p) -> bersih
6. Bengkok/tempat sampah medis
- Pelaksanaan
1. Cuci tangan, bila perlu memakai sarung tangan
2. Bila insulin dalam keadaan dingin, hangatkan dengan telapak tangan
3. Jika menggunakan NPH/LENTE supaya benar tercampur, dengan memutar
botol diantara kedua telapak tangan secara perlahan-lahan. Jangan sekali-
kali menggoncang atau mengocok, dan bila timbul gumpalan jangan
digunakan
4. Bersihkan tutup botol insulin dengan kapas alcohol dan biarkan kering
beberapa detik
5. Ambil spuit insulin, dan sedot udara kedalam spuit sesuai dosis yang
ditentukan, kemudian suntikkan udara kedalam botol dengan arah tegak
lurus kebawah
6. Dengan jarum masih berada didalam botol, balikkan botol dan sedot insulin,
tarik penghisap lebih dalam untuk mengecek ada tidaknya gelembung
udara. Bila tidak ada gelembung udara sedot insulin kedalam spuit sejumlah
yang dibutuhkan. Tarik jarumnya dari botol dan saat ini spuit telah terisi
insulin.
7. Letakkan spuit pada area bersih dan permukaan yang datar, segera tutup
jarum dengan penutupnya.
8. Pilih tempat yang akan disuntik, bersihkan dengan kapas alcohol dari bagian
dalam kearah luar dan biarkan beberapa saat sampai kering.
9. Angkat kulit dan jaringan dibawah kulit (dicubit lunak) pegang spuit seperti
masuk kedalam kulit (90°) aspirasi. Jika jarum tidak masuk pembuluh darah,
tekan penghisap dan injeksikan insulin kedalam kulit, lepaskan cubitan dan
tarik jarum sementara memberikan tekanan lembut pada tempat
penyuntikkan selama 10-15 detik.
10. Buang spuit dan jarum pada bengkok/tempat sampah medis
11. Bereskan alat dan cuci tangan

Catatan:
 Short -> harus 30 menit sebelum makan
 Intermediet -> tidak tergantung waktu makan
 Intermediet -> kalau tidak ada makanan masuk tidak perlu diberi
 Klien yang sudah terinjeksi dengan benar tidak akan mengalami rasa baal
pada area suntikan, jika hal ini terjadi menandakan bahwa aliran darah di
daerah tersebut kurang baik. Sedangkan jika setelah injeksi klien merasakan
sensasi panas, waspadai kemungkinan alergi.

D. Evaluasi
1. Tanyakan pada klien adakah rasa nyeri, rasa baal, rasa terbakar atau kaku
pada ara injeksi.
2. Kaji respon klien terhadap pengobatan setelah 30 menit (setelah 30 menit
suruh makan
Karena reaksi dari obatnya

E. Dokumentasi
1. Catat pada status klien yang meliputi tanggal, waktu, nama obat, dosis, area
injeksi, dan tanda tangan inisial.
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping yang timbul
(tanggal dan waktu) pakai spuit dan pena -> selalu harus dicubit halus untuk
menyuntik

PROSEDUR PEMBERIAN INSULIN DENGAN


MENGGUNAKAN PENA INJEKSI
1. Persiapan klien dan lingkungan
1. Menjelaskan tujuan tindakan
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menempatkan klien pada posisi yang nyaman
4. Menjaga privasi klien
2. Persiapan alat
1. Pena insulin -> novo pen -> pena, cartridge insulin, jarum -> harus dirangkai
2. Jarum pena
3. Bola kapas
4. Alcohol 70%
5. Bengkok/tempat sampah medis
3. Pelaksanaan
1. Lakukan pemeriksaan glukosa darah sebelum pemberian insulin
2. Tentukan dosis insulin sesuai program terapi
3. Siapkan 3 pena insulin, jarum, dan alcohol
4. Cek jenis insulin sesuai pesanan dokter
5. Periksa kadar insulin yang ada di cartridge insulin
6. Masukkan jarum yang baru. Buang plastic pembungkus jarum tempatkan
bagian luar jarum pada permukaan yang datar, terbuka, dan menghadap
keatas.
7. Tekan 2 unit insulin untuk mengeluarkan udara. Insulin harus muncul pada
ujung jarum. Bila tidak ada, ulangi kembali prosedur.
8. Tekan sesuai dosis yang ditentukan.
9. Bersihkan kulit dengan alcohol dan biarkan kering beberapa saat
10. Cubit kulit pada area yang diinginkan dan arahkan jarum pada cubitan kulit
dengan sudut 90°
11. Injeksikan insulin pada aliran yang tetap , tarik jarum
12. Genggam pena dan masukkan jarum pada pembungkus jarum plastic yang
ada. Putar ujung jarum dengan hati-hati, buang dibengkok/tempat sampah
medis
4. Evaluasi
1. Tanyakan pada klien adakah rasa nyeri, rasa baal, rasa terbakar atau kaku
pada area injeksi
2. Kaji respon klien terhadap pengobatan setelah 30 menit

5. Dokumentasi
1. Catat pemberian pengobatan pada status klien yang meliputi tanggal,
waktu, dosis, rute, area injeksi, dan tanda tangan
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping yang timbul
(tanggal dan waktu)
catatan:
 Pen insulin tidak dapat dipergunakan untuk insulin campuran. Jika
membutuhkan insulin campuran maka injeksi dilakukan dengan
menggunakan spuit
 Kemungkinan obat tidak dapat keluar dari pena :
1. Catridge tidak pas
2. Terdapat sumbatan pada jarum
 Angka di pena -> artinya/unit
 2 unit pertama -> untuk mengecek insulin keluar atau tidak

PEMBERIAN INSULIN DRIP INTRA VENA


A. Tujuan
1. Penurunan glukosa darah secara cepat , misalnya pada pasien dengan
ketoasidosis

B. Persiapan
1. Cairan NaCI
2. Short acting insulin (Actrapid, RI)
3. Mikro drip set
4. Alat pemantau glukosa (Accutrend, dll)
C. Pelaksanaan
1. Campurkan 50 unit actrapid (1,25 cc) kedalam 500 cc NaCI
2. Campurkan dengan membolak balikkan tabung
3. Pasang mikro drip (50 tetes/cc)
4. Buang cairan pertama melalui selang infuse sebanyak 30-50 cc
5. Pasang pada vena klien dengan dosis 0,5 unit/kg BB/jam (jumlah
tetesan/menit sama dengan berat badan klien
D. Evaluasi
1. Tanyakan pada klien adakah rasa nyeri, rasa baal, rasa terbakar atau kaku
pada area injeksi
2. Kaji respon klien terhadap pengobatan setelah 30 menit
E. Dokumentasi
1. Catat pemberian pengobatan pada status klien yang meliputi tanggal,
waktu, dosis, rute, arca, injeksi, dan tanda tangan
2. Catat respon klien terhadap pengobatan dan efek samping yang timbul
(tanggal dan waktu)

CARA MENCAMPUR INSULIN


Cara mencampur insulin rapid-acting dan intermediate-acting (missal:short-acting 20
unit dan intermediate-acting 80 uit) adalah sebagai berikut:
1. Ambil vial berisi insulin intermediate-acting (keruh), balikkan dan
gulung-gulung dengan kedua telapak tangan untuk menghomogenkan
larutan.
2. Bersihkan tutup botol berisi short-acting dan intermediate-acting insulin
dengan kapas alcohol 70%
3. Ambil spuit dan sedot udara kedalam spuit sesuai dengan dosis
intermediate-acting insulin yang dikehendaki.
4. Suntikkan udara kedalam botol intermediate insulin tegak lurus,
kemudian tarik jarum dari botol
5. Sedot udara kedalam spuit sejumlah sesuai dengan short-acting insulin
yang dikehendaki
6. Bersihkan tutup botol short-acting insulin dengan kapas alcohol dan
suntikkan udara kedalam botol tersebut
7. Dalam posisi jarum/spuit masih menancap, balikkan botol dan tarik
penghisap lebih jauh untuk menyedot insulin dan mengecek apakah ada
gelembung udara yang masuk. Sedot insulin short-acting sesuai dengan
dosis yang dibutuhkan (20unit) dengan mengatur (mendorong atau
menarik) penghisap dan lepaskan
jarum dari botol. Saat ini spuit sudah terisi insulin short-acting 20 unit.
8. Ambil botol insulin intermediate, balikkan tegak lurus dan tusukkan
jarum/spuit yang sudah berisi insulin short-acting
9. Tarik/sedot spuit dari botol insulin intermediate-acting sebanyak 80
unit. Cabut jarum spuit dari botol insulin intermediate-acting. Saat ini
spuit telah terisis insulin short-acting 20 unit dan insulin intermediate-
acting 80 unit.
10. Letakkan spuit pada permukaan datar. Bila tidak langsung disuntikkan
tutup jarum dengan penutupnya.
Catatan:
Dalam mengambil insulin dari vial, dahulukan mengambil insulin reguler, kemudian
intermediate insulin.
Karena :
 Insulin Intermediet jika masuk ke vial insulin short akan mempengaruhi kerja
short
 Resiko terjadi lisis jika dua jenis insulin dicampur dalam waktu yang lama

PEMERIKSAAN GULA DARAH


A. TUJUAN :
1. Mengetahui kadar glukosas darah pasien DM
2. Mengetahui hasil terapi yang diberikan
3. Menentukan program terapi (dosis insulin)
4. Menilai tingkat kepatuhan pasien DM
5. Mendapatkan informasi tentang control glukosa darah puasa
6. Mendapatkan informasi tentang diet dan respon tubuh terhadap diet yang
diberikan (kadar glukosa 2 jam PP)
B. BAHAN DAN CARA PEMERIKSAAN
 Darah atau serum yang diambil dari pembuluh darah vena bila dilakukan
dilaboratorium dengan Reagen cairan
 Darah kapiter yang diambil dari ujung jari tangan bila menggunakan
Reagen kering atau glukosa stiek dengan alat Accutrend glucose mater
Perhatikan :
 Jumlah darah yang dibutuhkan harus pas
 Darah diambil dengan memperhatikan teknik asepsis
 Untuk penderita DM yang mendapatkan terapi insulin, pemeriksaan gula
darah dilakukan 15-30 menit sebelum pemberian insulin (gula darh
puasa)
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA UNTUK BAHAN
PEMERIKSAAN GULA DARAH
A. Persiapan klien
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menempatkan klien pada posisi yang nyaman
4. Menjaga privasi klien

B. Persiapan alat
1. Membuat label/etiket yang meliputi tanggal, nama, klien, nomor register, jenis
pemeriksaan, nama ruangan/poliklinik
2. Spuit 2,5 cc
3. Kapas
4. Alcohol 70 %
5. Sarung tangan
6. Plester
7. Tourniquet
8. Bengkok/tempat sampah medis
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Siapkan peralatan dekat klien
3. Pilih vena yang besar
4. Pasang tourniquet dibagian atas lokasi pengambilan darah vena
5. Desinfeksi kulit dengan kapas alcohol, biarkan beberapa detik hingga kering
6. Buka pembungkus spuit dan pastikan jarum melekat kuat pada spuit dan tidak
ada udara dalam spuit
7. Buka tutup spuit dengan hati-hati dan tusukkan jarum kedalam vena, posisi
lubang jarum menghadap keatas, kemudian tangan kiri menekan pangkal jarum
dan sedot darah vena sejumlah yang dibutuhkan
8. Tarik jarum dan segera tekan tempat tusukan dengan kapas alcohol selama 30
detik kemudian di plester
9. Pasang label/etiket pada spuit yang berisi bahan darah, darah siap dikirim
kelaboratorium
10. Informasikan pada klien bahwa nanti akan diambil pemeriksaan darah lagi
setelah makan
11. Bereskan alat dan rapikan klien
12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

D. Evaluasi
Kaji respon klien terhadap rasa nyeri, adanya pembengkakan dan hematoma
(kebiruan) pada lokasi pengambilan darah.
E. Dokumentasi
Catat pada status klien terhadap rasa nyeri, adanya pembengkakan dan
hematoma (kebiruan) pada lokasi pengambilan darah
PROSEDUR PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN ALAT
ACCUTREND GLUCOSE METER
A. Persiapan
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menempatkan klien pada posisi yang nyaman
4. Menjaga privasi klien

B. Persiapan alat
1. Accutrend Glucose Mater
2. Glucose stiek/strip paket test
3. Kapas dan alcohol 70%
4. Lancets steril
5. Sarung tangan
6. Bengkok
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
2. Tempatkan alas dekat klien
3. Buka strip test dengan menyobek secara diagonal
4. Keluarkan strip test dari pembungkus
5. Masukkan strip test kedalam accutrend glucose mater
6. Kemudian dorong strip test sampai batas yang ditentukan, layar
accutrend glucose matere akan hidup secara otomatis
7. Desinfeksi ujung jari tangan dengan kapass alcohol, biarkan kering
sampai beberapa saat
8. Ambil lancets dan tusukkan pada ujung jari yang telah didesinfeksi
9. Darah yang keluar ditempatkan pada area target strip test sampai
batas yang ditentukan
10. Tekan batas tusukan pada ujung jari dengan kapas alcohol sampai
darah berhenti
11. Tunggu 20 detik, hasil test glukosa darah akan tampak pada layer
accutrend glucose mater
12. Kemudian catat hasil test glukosa darah pada status klien
13. Rapikan dan bereskan peralatan
14. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

D. Evaluasi
C. Kaji respon klien terhadap rasa nyeri

E. Dokumentasi
D. Catat pada status klien yang meliputi tanggal, waktu, jenis
pemeriksaan, hasil test glukosa darah

DAFTAR PUSTAKA
1. Alman, et al. 2000. Delmar’s Fundamental & Advan ced Nursing skills. Canada.
Delmar Thomson Learning.
2. Elkin, Perry, Potter. 2000. Nursing Intervention & Clinical Skill. Second Edition.
USA. Mosby, inc.
3. Lee WL and Zinman B. 1998. From Insulin to Insulin Analogis-progress I the
Treatment of Thype I Diabetes. Diabetes review 6: 73-88.
4. Procedure for Insulin Administration by Injection (more results from
WWW.Pedsonline.org)
5. Rosenzweig JL. 1994. Principles of Insulin Theraphy. In: Josdlin’s Diabetes
Mellitus, Kahn RC and Weir GC (Eds.), Lea & Febiger, Philadelphia, p. 460-488.
6. Suddarth’s and Brunner. 1997. Textbook of Medical Surgical Nursing. USA.
Philadelphia.
7. U.K Prospective Diabetes Study Group. 1998. Intensive Blood-Glucose Control
with Slfonylureas or Insulin Compered with Conventional Treatment and Risk of
Complication in Thype 2 Diabetes (UKPDS 33). Lancet 352: 837-853.

Anda mungkin juga menyukai