Anda di halaman 1dari 7

KUMPULAN SOP (STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR)
Pengertian Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus.
Insulin
Tujuan Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
Pemberian
Insulin
Kebijakan 1. Pelaksanaan dilakukan oleh petugas yang terampil
SOP 2. Penyuntikan dengan menggunakan spuit sekali pakai
Pemberian
Terapi Insulin
Prosedur Persiapan Alat :
Pemberian 1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet)
Terapi Insulin 2. Vial insulin
3. Kapas + alkohol / alcohol swab
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien

Pelaksanaan :
1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi
injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin, dosis,
waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian). Mengkaji cara kerja
insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa efek puncak
insulin, serta efek samping yang mungkin timbul.
2. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
3. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi terhadap
human insulin.
4. Mengkaji riwayat medik dan riwayat alergi.
5. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada pengerasan
atau penurunan jumlah jaringan.
6. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian terapi
insulin.
7. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan yang
telah dimakan klien.
8. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur
pemberian injeksi insulin
9. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan untuk
klien (berdasarkan daftar obat klien/instruksi medik).
10. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya terdapat
kebiruan, inflamasi, atau edema.
11. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat
sebelumnya.
12. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab,
dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
13. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak
dominan.
14. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan
secara lembut dan perlahan.
15. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
16. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan jarum
yang sudah tertutup dengan tutupnya.
Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) :
1. Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan
kebutuhan.
2. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar dengan
indikator dosis.
4. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen
(bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator dosis
sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien.
5. Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa ”klik”
yang dirasakan perawat saatb memutar cap Novolet menandakan 2 unit
insulin telah tersedia).
17. Merapikan klien dan peralatan.
18. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

Unit terkait Rawat Inap dan UGD


arsip kuliah satria
Minggu, 20 November 2011
(S.O.P) MEMBERIKAN TERAPI INJEKSI INSULIN ATAU INSULIN PEN

PENGERTIAN
Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus.
Actrapid Novolet : adalah insulin short acting yang dikemas dalam bentuk
pulpen insulin khusus yang berisi 3 cc insulin.

TUJUAN PEMERIKSAAN
Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
PERHATIAN :
1. Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya disimpan dilemari es.
2. Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan (misalnya : adanya perubahan
warna).
3. Pastikan jenis insulin yang akan digunakan dengan benar.
4. Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting insulin) harus diberikan dalam 15
menit sebelum makan. Interval waktu yang direkomendasikan antara waktu
pemberian injeksi dengan waktu makan adalah 30 menit.
5. Sebelum memberikan terapi insulin, periksa kembali hasil laboratorium (kadar
gula darah).
6. Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
Khusus Untuk Actrapid Novolet :
1. Actrapid Novolet yang tidak sedang digunakan harus disimpan dalam suhu 2 – 8 C dalam lemari pendingin
(tidak boleh didalam freezer).
2. Actrapid Novolet yang sedang digunakan sebaiknya tidak disimpan dalam lemari pendingin. Actrapid Novolet
dapat digunakan/dibawa oleh perawat dalam kondisi suhu ruangan (sampai dengan suhu 25 C) selama 4
minggu.
3. Jauh dari jangkauan anak-anak, tidak boleh terpapar dengan api, sinar matahari langsung, dan tidak boleh
dibekukan.
4. Jangan menggunakan Actrapid Novolet jika cairan didalamnya tidak berwarna jernih lagi.
5. Kontraindikasi : Klien yang mengalami hipoglikemia dan hipersensitivitas terhadap human insulin.

BOBOT
NO TINDAKAN BOBOT NILAI X KETERANGAN
NILAI
I PENGKAJIAN
1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana
pemberian terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama
klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara pemberian, dan
pendokumentasian).
2. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan,
waktu kerja, dan masa efek puncak insulin, serta efek
samping yang mungkin timbul.
3. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
4. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi 2
terhadap human insulin.
5. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
6. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada
pengerasan atau penurunan jumlah jaringan.
7. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan
pemberian terapi insulin.
8. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan
makanan yang telah dimakan klien.

II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.
3
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan
prosedur pemberian injeksi insulin.
2. Menutup sampiran (kalau perlu).

III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang
diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat
klien/instruksi medik).
4. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan
kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
5. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat
catatan perawat sebelumnya.
6. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas
alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara
sirkuler ± 5 cm.
7. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang
kurus dan regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan
tangan yang tidak dominan.
8. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang 3
domin secara lembut dan perlahan.
9. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage,
hanya dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan
menggunakan kapas alkohol.
10. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam
keadaan jarum yang sudah tertutup dengan tutupnya.

Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) :


1. Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai
dengan kebutuhan.
2. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak
sejajar dengan indikator dosis.
4. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan
insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan
sehingga indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin
yang akan diberikan kepada klien.
Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap
rasa ”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar cap
Novolet menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
11. Merapikan klien dan peralatan.
12. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

IV EVALUASI
1. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang
diberikan 30 menit setelah injeksi insulin dilakukan.
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada
klien. 1
3. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah
terjadi pembengkakan atau hematoma.

V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
1
3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin.

VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL 10
Askep45,Health....
Saya Ingin Berbagi, Kepada Teman-Teman Mahasiswa dan Profesi Keperawatan, Semoga
Bermanfaat. Terimakasih.

Kamis, 09 Juni 2011


STANDAR OPERASIONAL PEROSEDUR PEMBERIAN SUNTIKAN
INSULIN

STANDAR OPERASIONAL PEROSEDUR


PEMBERIAN SUNTIKAN INSULIN
Pengertian
Injeksi sub kutan adalah suatu cara memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang
dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebalah luar atau sepertiga bagian tengah dari
bahu, paha sebelah kuar, daerah dada dan sekitar umbilicus.
Tujuan :
Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan dengan perogram
pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin
terdapat dua tipelarutan yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein sehingga
memperlambat absorbsi obat atau juga termasuk tipe lambat
Perosedur :
A. Tahap persiapan
1. Menjelasakan kepada pasien tentang tujuan dan perosedur pemberian obat
2. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien dan menjaga perivaci pasien
3. Memastikan obat-obatan sudah sesuai perogram pengobatan dokter
4. Memeriksa daftar obat pasien
5. Menyiapkan disposabel spuit 1 cc atau 0,5 cc
6. Menyiapkan obat yang akan disuntikan

B. Tahap pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Jelaskan perosedur yang akan dilakukan
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik atau bebaskan suntikan dari pakaian. Apa bila
menggunakan pakaian, buka pakaian dan singsingkan pakaian tersebut
4. Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan. Setelah itu tempatkan
pada bak injeksi
5. Desinfeksikan area penyuntikan dengan kapas alkohol
6. Renggangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan subkutan)
7. Lakuakn penusukan dengan lobang jarum menghadap keatas dengan sudut 45 atau 90° dari
permukaan kulit sesuai dengan ketebalan lemak pasien
8. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, suntikan secara perlahan-lahan obat hingga habis
9. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol dan sepuit yang sudah dipakai masukan kedalam
bengkok.
10. Catat hasil pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenia serta dosis.
11. Cuci tangan perawat

C. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Mengakhiri kegiatan
4. Membereskan alat
5. Mencuci tangan mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai