Anda di halaman 1dari 9

MODUL 9

PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU DAN PEMBERIAN INSULIN

Tujuan Pembelajaran :
Bila dihadapkan dengan pasien/boneka peraga, mahasiswa mampu:
1. Melakukan pemeriksaan glukosa darah
2. Melakukan prosedur pemberian insulin dengan benar dan tepat

A. PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN GLUCOMETER


Mengukur kadar glukosa darah dengan alat portable glucometer. Penggunaan glucometer
yang utama ialah untuk kegiatan monitoring gula darah pasien dimana pemeriksaannya
hanya menggunakan sampel darah kapiler. Pengukuran glukosa darah secara mandiri
merupakan bagian penting dari manajemen diabetes, karena bermanfaat untuk mengevaluasi
efektivitas dari manajemen yang telah dilakukan, serta melakukan perbaikan sebagai bentuk
tindak lanjut. Hasil dari pemeriksaan ini akan bermanfaat untuk menyesuaikan pola
pengobatan, pengaturan diet dan tingkat aktivitas, serta untuk mencegah timbulnya
komplikasi yang serius seperti hipoglikemia

Tujuan
1. Mengetahui kadar gula darah pasien
2. Memonitor kadar gula darah
3. Kontrol terapi diabetes

Nilai Normal Kadar Gula Darah


Nilai untuk kadar gula darah dalam darah bisa dihitung dengan beberapa cara dan kriteria yang
berbeda. Isilah tabel berikut ini :
Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah Nilai normal
Glukosa darah puasa
Glukosa darah 2 jam post prandial (sesudah makan)
Glukosa darah sewaktu
Alat dan bahan
a. Glukometer darah
b. Strip uji/strip reagen
c. Lanset steril
d. Swab alcohol
e. Sarung tangan sekali pakai

Standar Operasional Prosedur


No Cara Kerja Penilaian
Dilakukan Tidak
Dilakukan
1. Membaca salam
2. Mengidentifikasi pasien (minta pasien menyebutkan nama
dan tanggal lahir)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pemeriksaan
gula darah yang akan dilakukan pada pasien
4. Persiapan Pasien :
a. Tes gula darah puasa (GDP) :
 Pasien dipuasakan 8 – 12 jam sebelum tes
 Semua obat dihentikan dulu, bila ada obat yang
harus diberikan, ditulis pada formulir permintaan
tes
b. Tes gula darah post prandial (GDPP)
Pengambilan darah dilakukan 2 jam sesudah makan
setelah pengambilan gula darah puasas
c. Tes gula darah sewaktu (GDS)
Tidak ada persiapan khusus
5. Baca petunjuk pemakaian glukometer
6. Nyalakan monitor dan periksa apakah kode angka pada
strip sesuai dengan kode angka pada layar monitor
7. Perawat cuci tangan
8. Instruksikan pasien mencuci tangan jika memungkinkan
9. Atur posisi pasien senyaman mungkin
10. Memasang handschoen
11. Siapkan glukometer
12. Masukkan jarum ke dalam lancet dan dipilih nomor pada
lancet yang sesuai dengan ketebalan kulit pasien
13. Hidupkan glukosameter dan masukkan strip khusus untuk
pemeriksaan glukosa pada alat glukosameter pada
tempatnya
14. Bersihkan jari kedua/ketiga/keempat pasien dengan
menggunakan kapas alcohol, lalu biarkan kering
15. Tusuk pinggir jari kedua/ketiga/keempat pasien dengan
menggunakan lancet
16. Beri tekanan ringan pada lokasi penusukan secara perlahan
sampai keluar darah
17. Sentuhkan tetesan darah tersebut ke bantalan uji pada strip
secara perlahan tanpa mengusapkan darah tersebut
18. Baca hasil kadar glukosa akan muncul pada layar
glukometer
19. Tekan lokasi penusukan dengan kapas alkohol
20. Matikan glukometer
21. Buang peralatan habis pakai pada tempatnya
22. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
23. Catat kadar glukosa darah pada rekam medis pasien

B. PEMBERIAN INSULIN
Insulin adalah hormon yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien yang
menderita diabetes mellitus.

Tujuan
Untuk menurunkan/ mengontrol kadar glukosa darah

Indikasi
Insulin diperlukan pada keadaan :
a) HbA1c > 9% dengan kondisi dekompensasi metabolic
b) Penurunan berat badan yang cepat
c) Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
d) Krisis Hiperglikemia
e) Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
f) Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut, stroke)
g) Kehamilan dengan DM/Diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan
perencanaan makan
h) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
i) Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
j) Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi

Kontraindikasi
Pasien yang mengalami hipoglikemia dan mengalami hipersensitivitas terhadap insulin

Jenis-Jenis Insulin
Berdasarkan lama kerja, insulin terbagi menjadi 5 jenis, yakni :
a. Insulin kerja cepat (Rapid-acting insulin)
b. Insulin kerja pendek (Short-acting insulin)
c. Insulin kerja menengah (Intermediateacting insulin)
d. Insulin kerja panjang (Long-acting insulin)
e. Insulin kerja ultra panjang (Ultra longacting insulin)
Alat dan bahan
1. Spuit insulin / insulin pen
2. Vial insulin
3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih
5. Daftar / formulir obat klien.
Standar Operasional Prosedur
No Cara Kerja Penilaian
Dilakukan Tidak
Dilakukan
1. Persiapan alat
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada klien
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
4. Memperhatikan privacy
5. Identifikasi klien dan tanyakan nama klien
6. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar
7. Atur klien pada posisi yang nyaman
8. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekauan,
peradangan, atau rasa gatal (menghindar gangguan
absorbsi atau cedera dan nyeri yang berlebihan) di
lengan lateral, paha depan, bokong dan abdomen.
9. Cuci tangan
10. Memakai handscoen bersih
11. Penyuntikan Insulin
1. Vial

a) Mengambil vial insulin dan aspirasi


sebanyak dosis yang diperlukan untuk klien
(berdasarkan daftar obat klien/instruksi
medik).
b) Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah
dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan,
inflamasi, atau edema.
c) Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan
insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya.
d) Mendesinfeksi area penyuntikan dengan
kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari
bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
e) Mencubit kulit tempat area penyuntikan
pada klien yang kurus dan regangkan kulit
pada klien yang gemuk dengan tangan yang
tidak dominan.
f) Menyuntikkan insulin secara subcutan
dengan tangan yang dominan secara lembut
dan perlahan. Lakukan penyuntikan dengan
sudut 450
g) Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh
di massage, hanya dilalukan penekanan
pada area penyuntikan dengan
menggunakan kapas alkohol.
h) Membuang spuit ke tempat yang telah
ditentukan dalam keadaan jarum yang sudah
tertutup dengan tutupnya

2. Pen

a) Memeriksa apakah insulin pen berisi tipe


insulin yang sesuai dengan kebutuhan.
b) Mengganti jarum pada insulin pen dengan
jarum yang baru.
c) Memasang cap insulin pen sehingga angka
nol (0) terletak sejajar dengan indikator
dosis.
d) Memegang insulin pen secara horizontal dan
menggerakkan insulin pen (bagian cap)
sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga
indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis
insulin yang akan diberikan kepada klien.
Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16,
18 unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan
perawat saat memutar cap insulin Pen
menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
e) Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah
dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan,
inflamasi, atau edema.
f) Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan
insulin. Lihat catatan perawat sebelumnya.
g) Mendesinfeksi area penyuntikan dengan
kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari
bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
h) Mencubit kulit tempat area penyuntikan
pada klien yang kurus dan regangkan kulit
pada klien yang gemuk dengan tangan yang
tidak dominan.
i) Menyuntikkan insulin secara subcutan
dengan tangan yang dominan secara lembut
dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas
Insulin Pen sampai tidak terdengar lagi
bunyi ‘klik’ dan tinggi insulin pen sudah
kembali seperti semula (tanda obat telah
diberikan sesuai dengan dosis). Lakukan
penyuntikan dengan sudut 900.
j) Tahan jarum insulin pen selama 5-10 detik
di dalam kulit klien sebelum dicabut supaya
tidak ada sisa obat yang terbuang.
k) Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh
di massage, hanya dilalukan penekanan pada
area penyuntikan dengan menggunakan
kapas alkohol.

12. Jelaskan kepada pasien prosedur telah selesai


dilakukan
13. Bereskan alat
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan respon pasien setelah pemberian
injeksi insulin (30 menit setelah injeksi diberikan),
kondisi tempat penusukan injeksi, catat tanggal dan
waktu pemberian insulin

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian insulin


1. Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya disimpan dilemari es.
2. Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan (misalnya: adanya perubahan warna).
3. Pastikan jenis insulin yang akan digunakan dengan benar.
4. Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting insulin) harus diberikan dalam 15 menit sebelum
makan. Interval waktu yang direkomendasikan antara waktu pemberian injeksi dengan
waktu makan adalah 30 menit.
5. Sebelum memberikan terapi insulin, periksa kembali hasil laboratorium (kadar gula
darah).
6. Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
Khusus Untuk Insulin Pen :
1. Insulin Pen yang tidak sedang digunakan harus disimpan dalam suhu 2 – 8 °C dalam
lemari pendingin (tidak boleh didalam freezer).
2. Insulin Pen yang sedang digunakan sebaiknya tidak disimpan dalam lemari pendingin.
Insulin Pen dapat digunakan/dibawa oleh perawat dalam kondisi suhu ruangan (sampai
dengan suhu 25 °C) selama 4 minggu.
3. Jangan menggunakan Insulin Pen jika cairan didalamnya tidak berwarna jernih lagi.

Referensi :
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Endokrin.
Jakarta. Salemba Medika
PERKENI. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia.
Jakarta. PB Perkeni

Anda mungkin juga menyukai