Anda di halaman 1dari 3

Asumsi Florence Nightingale

Oleh Annisa Nastasia, 1806139891, Mahasiswi S1 Reguler FIK UI 2018,


annisanastasia10@gmail.com

ABSTRAK

Aspek lingkungan terkadang kurang diperhatikan oleh perawat ketika memberikan


asuhan keperawatan.. Florence Nightingale memiliki asumsi yang sangat berkaitan
erat dengan lingkungan. Nightingale mengansumsikan bahwa lingkungan
berpengaruh pada sehat dan sakit idividu. Perawat berdasarkan asumsinya memiliki
tanggung jawab untuk merubah lingkungan sesuai dengan kebutuhan individu.
Dengan menggunakan meode literatur tulisan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada pembaca mengenai asumsi yang digagas oleh Florence
Nightingale. Perawat perlu menerapkan aspek lingkungan sesuai dengan kebutuhan
individu untuk memperbaiki atau mempertahankan derajat kesehatan pasien.

Kata Kunsi : Asumsi Utama, Individu, Keperawatan, Kesehatan, Lingkungan,

Florence Nightingale merupakan penemu teori keperawatan modern. Teori


yang dibentuk oleh Florence Nightingale masih digunakan hingga saat ini sebagai
salah satu pedoman perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada teori ini,
juga terdapat komponen teori, salah satunya asumsi. Asumsi pada teori Florence
Nightingale sangat berkaitan erat dengan aspek lingkungan. Aspek lingkungan
terkadang kurang diperhatikan oleh perawat ketika memberikan asuhan keperawatan.
Nightingale menghubungkan 3 konsep sentral keperawatan dengan lingkungan.
Tulisan ini akan membahas asumsi utama Florence Nightingale berdasarkan empat
aspek konsep sentral, yaitu keperawatan, manusia, kesehatan, dan lingkungan.

Keperawatan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan atau


mempertahankan kesehatan individu. Florence Nightingale mengansumsikan bahwa
setiap wanita bisa menjadi perawat yang bertanggung jawab kepada kesehatan orang
lain dalam suatu waktu dihidupnya (Alligood, 2014). Keperawatan berdasarkan
asumsi Florence Nightingale merupakan kemampuan seseorang untuk
mempertahankan kesehatan individu dengan mengelola lingkungannya (Sher &
Akhtar, 2018). Keperawatan memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan individu
dan menempatkannya di lingkungan terbaik (Meleis, 2012). Perawat harus belajar dan
mengaplikasikan prinsip ilmiah tambahan dan harus memiliki kemampuan dalam
mengamati dan melaporkan status kesehatan individu (Alligood, 2014). Perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan dapat memperhatikan kontrol lingkungan
individu tersebut.

Manusia merupakan makhluk individu yang beragam. Nightingale


mengansumsikan manusia sebagai pasien. Nightigale melihat pasien secara individu
yang berbeda beda, sehingga perawat perlu memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan kebutuhan individu tersebut (Alligood, 2014). Nightingale menyatakan
bahwa perawat tidak dapat memperlakukan individu sesuai dengan perspektifnya
(Sher & Akhtar, 2018). Perawat juga perlu memperbolehkan pasien melakukan
sesuatu sesuai dengan kemampuannya, hal ini akan mengurangi kecemasan pasien
tersebut dan pasien tidak sepenuhnya dipandang sebagai individu pasif (Sher &
Akhtar, 2018). Nightigale melihat pasien secara individu yang berbeda beda, sehingga
perawat perlu memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan individu
tersebut (Alligood, 2014). Perawat perlu memandang pasien sebagai individu yang
berbeda satu sama lain.

Setiap individu perlu memperhatikan kesehatannya. Nightingale mendefinisikan


kesehatan ketika tubuh bekerja dengan baik dan individu dapat menggunakan
kekuatan sepenuhnya dalam menjalani kehidupan (Alligood, 2014). Nightingale
melihat penyakit sebagai proses atau upaya perbaikan dari alam saat manusia tidak
memperhatikan kesehatannya (Alligood, 2014). Keperawatan adalah cara untuk
menempatkan struktur individu dalam keadaan terbaik untuk memulihkan,
menyembuhkan, atau mencegah penyakit (Medeiros, Enders, & Lira, 2015).
Nightingale berasumsi bahwa kontrol lingkungan dan tanggung jawab sosial dapat
mempertahankan kesehatan (Alligood, 2014). Perawat dan pasien saling bekerja sama
untuk menciptakan kesehatan bagi setiap individu.

Lingkungan merupakan suatu hal yang penting untuk memeprtahaankan


kesehatan individu. Nightingale mengansumsikan lingkungan sebagai elemen
eksernal yang memperngaruhi sakit dan sehat individu (Alligood, 2014). Lingkungan
yang mempromosikan kesehatan memungkinkan pasien untuk mempertahankan
energi dan kekuatan vital untuk digunakan menuju penyembuhan diri (Sher & Akhtar,
2018). Nightingale percaya bahwa individu yang sakit akan meningkatkan lingkungan
yang bertujuan untuk tubuh dan pikiran individu (Alligood, 2014). Nightingale
meyakini bahwa perawat dapat merubah status sosial individu dengan meningkatkan
kondisi kehidupannya (Alligood, 2014). Perawat dapat merubah lingkungan suatu
individu sesuai dengan kebutuhannya.

Florence Nightingale dalam teorinya memiliki asumsi yang menjelaskan


hubungan antara konsep konsep yang dimilikinya. Asumsi Florence Nightingale
diantara lain adalah perawat memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan seorang
individu. Florence Nightingale melihat pasien secara individu yang berbeda beda, Ia
juga berasumsi bahwa penyakit merupakan suatu upaya perbaikan dari alam sehingga
individu yang sakit akan meningkatkan lingkungan yang bertujuan bagi tubuh dan
pikiran individu. Nightingale meyakini bahwa lingkungan yang memperngaruhi sakit
dan sehat individu sehingga perawat memiliki peran dan tanggung jawab untuk
mengubah lingkungan sesuai dengan kebutuhan pasien. Perawat perlu menerapkan
aspek lingkungan sebagai komponen penting ketika memberikan asuhaan
keperawatan untuk memperbaiki atau mempertahankan derajat kesehatan individu.

Daftar Pustaka

Alligood, M. R. (2014). Nursing theorist and their work. United States of America:
Elsevier.
Medeiros, A. B. de A., Enders, B. C., & Lira, A. L. B. D. C. (2015). The florence
nightingale’s environmental theory: A critical analysis. EEAN Journal, 19(3),
518–524.
Meleis, A. I. (2012). Theoretical nursing development & progress. Philadelphia:
Lippincott William & Winkins.
Sher, A. N. A., & Akhtar, A. (2018). Clinical application of nightingale’s theory.
Journal of Clinical Research & Bioethics, 9(4), 329.

Penerapan teori :
1. Ventilasi : Menjaga ventilasi yang baik dan terhindar dari bau saat melakukan
askep
2. Air murni : Air yang diminum dan gak diminum harus dipisah agar pasien
terhindar dari penyakit. Air harus murni baik yang diminum maupun engga
diminum
3. Kebersihan : Memastikan kebersihan ruangan, tempat tidur, selimut, karpet, lantai
dari bakteri atau virus; hand hygiene
4. Cahaya : Memastikan pasien mendapatkan cahaya yang cukup dari matahari,
tanpa memindahkan pasien secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai