Anda di halaman 1dari 21

FAKTOR FAKTOR

PERTUKARAN GAS
HUKUM PERTUKARAN GAS

HUKUM DALTON HUKUM HENRY

Hukum Dalton menjelaskan Hukum Henry menjelaskan


bagaimana pertukaran gas dapat bagaimana hubungan antara
menurunkan perbedaan tekanan
difusinya
kelarutan gas dan difusinya
HUKUM DALTON
• Total tekanan atmosfer suatu
campuran gas adalah sama dengan
jumlah tekanan parsial dari masing-
masing gas
• Tekanan parsial dapat menunjukkan
perubahan O2 dan CO2 antara
atmosfer dengan paru paru dan di
antara darah dengan sel tubuh
• Setiap gas berdifusi melewati
membrane permeable dari area yang
memiliki tekanan parsial tinggi ke
tekanan parsial rendah. Semakin
besar perbedaan tekanan parsial
semakin cepat proses difusi
• Hukum Henry menjelaskan bahwa jumlah
gas yang akan larut dalam cairan sebanding
dengan tekanan parsial gas dan
kelarutannya (Tortora & Derrickson, 2012).

HUKUM HENRY • Semakin tinggi tekanan parsial gas di atas


cairan, semakin tinggi kelarutannya, semakin
banyak gas yang tinggal dalam larutan
(Tortora & Derrickson, 2012).

• Fenomena yang berkaitan dengan hukum


Henry adalah saat membuka kaleng soda
FAKTOR I : PERBEDAAN TEKANAN PARSIAL GAS

• Tekanan O2 pada alveolus harus lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah,
agar oksigen dapat berdifusi dari alveolus ke darah  Mempercepat difusi
gas

• Perbedaan tekanan parsial di dalam alveoli dan darah akan meningkat saat
latihan (Tortora & Derrickson, 2012).
FAKTOR I : PERBEDAAN TEKANAN PARSIAL GAS
Tekanan parsial O2 dan CO2 juga dapat dipengaruhi dengan frekuensi aliran dari dan
keluar paru paru

Ventilasi akan menjadi lambat jika mengkonsumsi beberapa macam obat (seperti
morphin)

Jumlah O2 dan CO2 di alveolus akan berkurang

Peningkatan aktivitas

Menurunkan tekanan atmosfer, perbedaan tekanan parsial berkurang

Tekanan oksigen pada alveolus akan berkurang

O2 akan berdifusi ke darah menjadi lebih lambat (Tortora & Derrickson, 2012)
FAKTOR II : LUAS PERMUKAAN

Tekanan darah paru


akan meningkat
• Peningkatan pertukaran gas Saat berolahraga kerena bertambahnya
dapat ditingkatkan dengan curah jantung
meningkatkan luas permukaan.
• Hal ini dapat dilakukan secara
aktivitas fisiologi, seperti
berolahraga (Sherwood, 2010). Luas permukaan Kapiler baru yang
darah semula tertutup
meningkat. menjadi terbuka
FAKTOR III : KOEFISIEN DIFUSI

• Kecepatan
pemindahan gas Koefisien difusi CO2 lebih
besar dibandingkan dengan
CO2 memiliki
kecepatan difusi
berbanding lurus O2 karena CO2 lebih mudah
larut dalam jaringan tubuh yang lebih cepat
dengan koefisien dibandingkan O2 dibandingkan O2

difusi (Sherwood,
2010).
PO2 dan PCO2 darah
dapat seimbang.
FAKTOR IV : KETEBALAN MEMBRAN

• Ketebalan membran akan mengurangi percepatan pertukaran


gas, hal ini dikarenakan diperlukannya waktu yang lama untuk
berdifusi.

• Ketebalan membran dapat ditemui oleh beberapa penyakit,


seperti edema paru, fibrosis paru, dan pneumonia (Sherwood,
2010).
DAFTAR PUSTAKA
• Sherwood, L. (2010). Human physiology from cells to systems.
Canada: Cengage Leaning.
• Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Principles pf anatomy &
physiology (13th ed.). USA: John Wiley & Sons
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KASUS TBC

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya


sekresi berupa darah yang ditandai dengan sesak napas dan
frekuensi napas yang tidak normal

Definisi : Bersihan jalan napas adalah ketidakmampuan membersihkan


sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan
jalan napas (NANDA-I, 2018)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN TBC
A. Hasil yang diinginkan
 Status pernapasan : jalan napas paten
 Rencana asuhan keperawatan :
1. Mempertahankan jalan napas yang paten
2. Mengeluarkan sekresi tanpa bantuan
3. Mendemonstrasikan perilaku untuk meningkatkan bersihan jalan napas
4. Berpartisipasi dalam treatment regimen, sesuai dengan situasi dan kemampuan
5. Mengidentifikasi komplikasi potensial dan menerapkan tindakan yang tepat.
Tindakan/Intervensi : Manajemen Jalan napas Rasional
Independent
Mengkaji fungsi pernapasan, seperti bunyi, Suara napas yang berkurang dapat mencerminkan
frekuensi, ritma, dan kedalaman napas dengan otot atelektasis. Rhonchi dan mengi menunjukkan
aksesori akumulasi sekresi dan ketidakmampuan untuk
membersihkan saluran udara, yang dapat
menyebabkan peningkatan penggunaan otot
aksesori dan peningkatan aktivitas pernapasan
Mencatat kemampuan klien dalam mengeluarkan Pengeluaran mukus mungkin sulit saat sekresi
mukosa/ batuk yang efektif: mencatat karekter, tebal karena hasil dari infeksi atau hidrasi yang
jumah sputum, serta adanya emoptisis tidak adekuat. Sputum yang berdarah kental atau
darah cerah diakibatkan oleh kerusakan paru atau
luka bronkl dan memerlukan evaluasi.
Menempatkan klien dalam posisi fowler Posisi membantu memaksimalkan
yang semi atau tinggi. Membantu klien ekspansi paru dan menurunkan upaya
untuk batuk dan pelatihan napas dalam. pernapasan
Membersihkan sekresi dari mulut dan Mencegah obstruksi/aspirasi. Suction
trakea; menggunakan suction bila diperlukan jika klien tidak dapat
diperlukan mengeluarkan sekresi
Mempertahankan pemasukan cairan Pemasukan air yang tinggi
(2500 mL/hari) mempertipis sekresi sehingga
memudahkan untuk dikeluarkan.
Kolaborasi
Melembabkan oksigen yang masuk Mencegah pengeringan membran
mukus dan memperkecil sekresi
Mengelola medikasi atau pengobatan. Mengurangi ketebalan dan kelengketan
sekresi paru paru sehingga menjadi
bersih
Memberikan obat seperti Meningkatkan ukuran lumen dan
Bronkodilator, seperti oxtriphylline tracheobronchial, agar mengurangi
(Choledyl) dan theophilin (Theo-Dur) daya tahan terhadap aliran udara dan
Kortikosteroid (prednison) meningkatkan pemasukan oksigen
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KASUS TBC

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan sesak napas dan batuk sering yang
ditandai dengan berat badan tidak ideal.

Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk


memenuhi kebutuhan metabolic
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

A. Hasil yang diinginkan


Status Nutrisi :
1. Menunjukkan peningkatan berat badan progresif ke arah tujuan dengan
normalisasi nilai-nilai laboratorium dan bebas dari tanda-tanda kekurangan
gizi.
2. Melakukan perubahan perilaku atau gaya hidup untuk mempertahankan
berat badan yang sesuai.
Intervensi : Manajemen Nutrisi Rasional
Independen
Mendokumentasikan status gizi klien saat masuk, Berguna untuk mendefinisikan masalah dan
memperhatikan kulit tugor, memperhatikan berat intervensi pilihan yang tepat
saat ini dan tingkat penurunan berat badan,
integritas mukosa mulut, kemampuan menelan.
Adanya bowel tones dan riwayat mual, muntah,
diare

Memastikasi pola diet kebiasaan klien dan hal Membantu mengedintifikasi kebutuhan dan
yang disukai dan tidak disukai kekuatan yang spesifik.

Memonitor pemasukan dan pengeluaran dan Berguna dalam mengukur tingkat keeffektifan
berat secara periodik dukungan nutrisi dan cairan
Menyediakan waktu istirahat Membantu menyimpan energi, khususnya saat
sistem metabolic meningkat saat demam.

Menyediakan perawatan oral sebelum dan Mengurangi rasa tidak enak karena sputum atau
sesudah treatment pernapasan obat menggunakan treatment pernapasan yang
akan menstimulasi muntah

Menawarkan makanan dengan protein tinggi Memaksimalkan pemasukan nutrisi tanpa


dan karbohidrat pengeluaran energi yang tidak semestinya dari
makan makanan besar.
Kolaborasi
Menyarankan ahli gizi untuk menyesuaikan Memberikan bantuan dalam merencanakan diet
komposisi makanan dengan nutrisi yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme klien, preferensi diet dan
sumber daya keuangan setelahnya
Mengkonsultasikasi dengan terapi pernapasan Dapat membantu mengurangi timbulnya mual dan
untuk menjadwalkan treatment 1 atau 2 jam muntah terkait dengan obat-obatan atau efek
sebelum dan sesudah makan perawatan pernapasan
Monitor hasil lab, seperti Blood Urea Nitrogen, Nilai rendah mencerminkan kekurangan gizi dan
protein serum, dan prealbumin dan albumin mengindikasikan perlunya perubahan dalam
rejimen terapi
Memberikan antipiretik, jika sesuai Demam meningkatkan kebutuhan metabolik dan
konsumsi kalori
DAFTAR PUSTAKA
• Doengoes, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2010). Nursing
care plans guidelines for individualizing client care across the
life span. Philadelphia: F.A. davis Company.
• NANDA-I. (2018). Nursing diagnoses definition and classification
2018-2020 (8th ed.). New York: Thieme Publishers New York.
• Nutall, F. Q. (2015). Body mass index. Nutrition Today, 3, 50.

Anda mungkin juga menyukai