Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan

Hipertiroid adalah kelainan endokrin kedua yang paling umum, setelah diabetes mellitus.
Pada hipertiroidisme, hormon tiroid yang berlebihan merangsang sebagian besar sistem
tubuh, menyebabkan hipermetabolisme dan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik
(Ignatavicius & Workman, 2011). Graves’ disease merupakan etiologi terjadi yang paling
sering menyertai hipertiroidisme. Patofisiologi hipertiroid ditandai dengan hilangnya
pengaturan normal dari sekresi hormone tiroid, dimana terjadi peningkatan hormone tiroksin
(T4) dan triiodothyronine (T3). Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain
Ultrasonografi, Thyroid Scan, dan Thyroid Function Scan. Bentuk pengobatan pada kasus
hipertiroid daat dilakukan dengan cara terapi farmakologi dan pembedahan. Terapi
131
farmakologi utama untuk hipertiroidisme adalah obat-obatan antitiroid, I, beta-adrenergic
blockers, sedasi, dan pembedahan. Asuhan keperawatan yang tepat pada pasien
Hipertiroidisme sesuai kasus antara lain Risiko Penurunan Curah Jantung b.d Peningkatan
Beban Kerja Jantung, Ketidakseimbangan nutrisi pada pasien Hipertiroidisme, Risiko
Gangguan Integritas Jaringan b.d Gangguan Penutupan Kelopak Mata/Eksoftalmos.

Saran
Sebagai calon seorang perawat di masa depan, memahami penyakit Hipertiroidisme
merupakan hal yang sangat penting. Mulai dari overview sampai asuhan keperawatannya .
Oleh karena itu dengan mempelajari mengenai Hipertiroidisme dapat memudahkan perawat
dalam menangani pasien. Selain itu, dengan telah memahaminya kita bisa menjaga kesehatan
pribadi terlebih dahulu. Sebagai perawat nantinya sebaiknya juga memahami bagaimana cara
menangani pasien Hipertiroidisme dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai