Anda di halaman 1dari 3

Prinsip Komunikasi Masyarakat pada Pelayanan Kesehatan

Oleh : Annisa Nastasia, 1806139891, FG3


Komunikasi masyarakat pada pelayanan kesehatan merupakan komunikasi
yang disampaikan oleh satu orang atau beberapa pihak kepada masyarakat
mengenai informasi kesehatan. Komunikasi masyarakat dinilai sangat efektif
untuk menginformasikan masalah kesehatan yang umum kepada masyarakat
sekaligus tanpa perlu menginformasikannya secara personal. Contoh bentuk
komunikasi masyarakat dapat melalui penyuluhan ataupun seminar. Dalam
melakukan komunikasi masyarakat atau biasa dikenal dengan komunikasi publik,
diperlukan prinsip prinsip, agar informasi yang disampaikan dapat tertanam dan
dipahami oleh setiap penerima pesan. Prinsip prinsip tersebut akan memudahkan
pemberi pesan ketika ia sedang mengalami sebuah hambatan dalam
menyampaikan informasi kepada publik.
Menurut Richard Zeoli, terdapat tujuh prinsip pada komunikasi publik,
yaitu pertama adalah persepsi, perfection, visualization, discipline, description
inspiration, anticipation.
1. Persepsi : mencoba untuk tidak menjadi public speakers yang baik
Prinsip tersebut menjelaskan bahwa dalam menyampaikan informasi
kesehatan kepada publik, pemberi informasi jangan terfokus pada publik itu
sendiri, melainkan fokus kepada cara penyampaian informasi kita. Anggap saja
pemberi informasi sedang berbicara secara personal dengan satu orang, sehingga
dapat mengurangi rasa gugup ketika berbicara, dan berusaha untuk membuat
sebuah hubungan pada publik itu sendiri.
2. Perfection : ketika terjadi kesalahan, anggap saja tidak ada yang melihatnya.
Prinsip tersebut menjelaskan jika pemberi informasi mengalami kesalahan
dalam menyampaikan informasi, maka jangan berhenti ataupun meminta maaf
kepada masyarakat atas kesalahan kecil yang mungkin mereka tidak menyadarinya.

3. Visualization : mencoba berbicara atau berlatih di depan cermin.


Prinsip ini menjelaskan, untuk melawan rasa gugup dan tidak percaya diri,
pemberi informasi harus bertlatih di depan cermin sendiri, melalui cermin
tersebut, pemberi informasi dapat melihat hal yang harus dilakukan atau dihindari
ketika berbicara serta mempersiapkan mental ataupun materi yang ingin
disampaikan.

4. Dicipline : berlatih secara disiplin agar tidak menyampaikan pesan.


Prinsip ini menjelaskan supaya pemberi infromasi terbiasa dengan keadaan
saat menyampaikan informasi dan melatih mental serta meningkatkan rasa
kepercayaan diri.

5. Description : membuat penyampaian informasi secara personal dan


menyenangkan.
Prinsip ini menjelaskan pemberi informasi harus membanguan sebuah
hubungan yang akrab kepada publik. Hal ini bisa dilakukan dengan berekspresi
atau menyelipkan humor ketika sedang menyampaikan informasi, sehingga publik
tidak merasa bosan atau ngantuk saat mendengar informasi yang disampaikan.

6. Inspiration : speak to serve.


Prinsip ini menjelaskan bahwa tujuan pemberi informasi menyampaikan
informasi adalah untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan diri sendiri.
Melalui penyampaian informasi yang pemberi informasi berikan, maka publik
akan menjadi tahu dan mendapatkan manfaatnya sehingga mereka menjadi
terinspirasi.

7. Anticipation : selalu memberikan rasa keingintahuan lebih ke mereka.


Prinsip ini menjelaskan bahwa pemberi informasi, harus memberikan
kesan yang menyenangkan terhadap penyampaian informasinya dan
menyampaikan lebih pendek dari yang diantisipasi agar publik merasa ingin lebih
mengetahui dan merasa tertarik terhadap penyampaian informasi yang diberikan.
Selain prinsip prinsip di atas terdapat prinsip komunikasi
masyarakat/publik lain, yaitu (Muhammad, 2008):
1. Komunikasi masyarakat memfokuskan kepada pembicara
Pembicara sebagai pemberi informasi kesehatan sangat difokuskan pada
komunikasi masyarakat/publik pada pelayanan kesehatan.

2. Komunikasi masyarakat melibatkan pendengar dalam jumlah besar


Komunikasi masyarakat bertujuan untuk menyampaikan informasi
kesehatan umum dari satu pembicara kepada orang banyak, oleh karena itu
komunikasi masyarakat mebutuhkan pendengar dalam jumlah besar.

3. Kurangnya interaksi antara pendengar dan pembicara


Pada komunikasi masyarakat, interaksi antara pendengar dan pembicara
sangat jarang terjadi, karena pendengar dalam jumlah yang besar dan
hanya terdapat satu pembicara.

4. Bahasa yang digunakan umum


Bahasa yang digunakan adalah umum karena para pendengar berasal dari
latar belakang yang berbeda-beda sehingga, bahasa yang umum digunakan
sehari hari dapat mudah dipahami oleh seluruh pendengar.
Komunikasi masyarakat atau publik melibatkan banyak pendengar, dan
satu pembicara saja, sehingga diperlukan prinsip prinsip diantaranya adalah
persepsi, perfection, discipline, description, inspiration, dan anticipation (Zeoli,
2014) agar komunikasi tersebut dapat berjalan lancar dan informasi yang
disampaikan mudah dipahami.
Daftar Pustaka

Muhammad, A. (2008). Komunikasi organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Zeoli, R. (2014). Seven principle of effective public speaking. Retrieved


September 24, 2018, from American management association:
http://amanet.org/training/articles/seven-principles-of-effective-public-
speaking.aspx

Anda mungkin juga menyukai