Anda di halaman 1dari 16

Makalah Uji Observasi Sel Tumbuhan dan Hewan

Disusun Oleh:

Aldo Roland Tandy – X.I

Averlynne Rory Tarmidji – X.I

Celine Trishia Wijaya – X.I

Fransiskus Theodorus – X.II

2022/2023

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis haturkan  kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Makalah Uji Observasi Sel
Tumbuhan dan Hewan”. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bu Esti dan Bapak Dahri selaku
pembimbing dan pendukung penyusunan makalah dan dalam
mempelancar proses pengamatan kelompok kami.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi


pembelajaran serta edukasi pelajar dan dapat membawakan
pengaruh positif dalam perkembangan wawasan tentang struktur sel
baik tumbuhan maupun hewan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk penyempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………………… i

Kata Pengantar……………………………………………………………. ii

Sistematika Laporan……………………………………………………… iii

BAB 1 Pendahulun

1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1

1.2 Rumussan Masalah …………………………………………………… 1

1.3 Tujuan……..………………………………………………………….. 1

1.4 Manfaat……………………………………………………………….. 1

BAB 2 Isi Projek

2.1 Dasar Teori……….…………………………………………………... 2

2.2 Metode……….………………………………………………….......... 8

2.3 Hasil Pengamatan..…………………………………………………… 9

2.4 Pembahasan…………………………………………………………... 10

BAB 3 Penutup

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………… 13

3.2 Penutup..……………………………………………………………….. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita, tumbuhan dan hewan sangat dibutuhkan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan baik itu pangan, papan, sandang, obat-obatan, dan masih
banyak lagi. Sebab itu, tumbuhan dan hewan seringkali kami jumpai dalam berbagai aspek
kehidupan kami. Karena kebergantungan ini, tentu kita juga pasti berpikir ‘bagaimana cara
kerja tumbuhan itu?’ terutama dengan tumbuhan-tumbuhan yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari seperti bawang merah. Apa lagi jika dibandingkan dengan hewan atau
manusia. Tentu perbedaan tersebut dapat dilihat secara langsung melalui proses
pengamatan, tetapi kita tentu ingin mengerti secara lebih dalam mengenai tumbuhan dan
hewan secara mikroskopik terutama mengenai sel-sel yang merupakan sesuatu yang sangat
kecil sehingga kita tidak dapat melihatnya secara langsung tanpa alat bantu.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada perbedaan struktur di antara sel-sel tumbuhan dan sel-sel hewan?

Apa pengaruh perbedaan struktur tersebut terhadap sistem kerja sel tersebut?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.

1.4 Manfaat
1. Mendidik generasi berikut dan seterusnya mengenai karakteristik sel-sel tumbuhan dan
hewan.

2. Untuk menambah wawasan kita mengenai perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.

1
BAB II

ISI
2.1 Dasar Teori
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup
(organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta
sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
Sel merupakan unit struktural terkecil yang menyusun tubuh suatu organisme. Sel dapat
berupa sel prokariotik dan eukariotik. Pada sel prokariotik tidak terdapat inti dan tidak
mempunyai organel sel yang jelas, sedangkan pada sel eukariotik inti dan organel-organel
selnya jelas serta lengkap, seperti retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, lisosom
dan kloroplas. Sel hewan dan tumbuhan merupakan sel eukariotik, namun keduanya
memiliki perbedaan. Pada sel hewan tidak ditemukannya kloroplas dan dinding sel,
sedangkan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang merupakan ciri khas dari sel
tumbuhan, namun sel tumbuhan tidak memiliki lisosom dan sentriol

Sejarah Perkembangan Sel


Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke
yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel
berasal dari kata Latin cellulae yang berarti ‘kamar-kamar kecil’. Anton van Leeuwenhoek
melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan
menunjukkan pertama kali pada dunia ada “kehidupan di dunia lain” yang belum pernah
dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini,
yaitu: mikrobiologi. Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah
memberikan kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup.
Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias
Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882).
Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Kemudian, pada tahun
1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri
dan membentuk sel-sel baru Sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella yang berarti ruangan
kecil. Sel ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke (1635 – 1703), seorang ilmuwan dari
Inggris. Ia mengamati sayatan tipis gabus di bawah mikroskop sederhana dan ia menemukan
ruang – ruang kecil yang dipisahkan oleh suatu dinding. Kemudian, ia memberi nama ruang
– ruang tersebut sebagai “sel”. Pada tahun 1810-1882, Matthias Schleiden seorang ahli
botani dari Jerman melakukan pengamanatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan
ditemukanlan sel. Pada watu yang bersamaan, Theodor Schwann, seorang ahli zoology

2
Jerman menemukan bahwa hewan pun tersusun atas sel. Kesimpulan dari hasil penemuan
Schleiden dan Schwann adalah sel merupakan komponen dasar semua makhluk hidup.

Struktur Sel
Sel di makhluk hidup memiliki struktur, fungsi, serta kegunaannya masing-masing yang
membentuk kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup dan hal ini dibahas di dalam
buku Biologi Sel oleh Subowo. Jika Grameds tertarik, klik “beli buku” yang ada di atas.
Struktur sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma
dan sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada.
Semua sel mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom
yang membuat protein dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada
nukleus yang diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak
terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot
terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariot tidak. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel
prokariotik dan eukariotik.

Sel Prokariotik
Istilah prokariotik, berasal dari bahasa Yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum dan
karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokariot
disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih
tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi genetiknya
(DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran
yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell, 2008). Ciri-ciri Sel
Prokariotik, sendiri diantaranya:

Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )


Memiliki sitoplasma
Tidak memiliki membrane inti dan system endomembrane.
Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel eukariotik.
Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam rantai, atau
kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri Echerichiacoli.
Dinding Sel: Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel. Struktur dinding sel
terdiri dari peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bersifat kaku), lipid (lemak),
dan protein. Fungsi dari dinding sel ialah: memberi bentuk sel yang tetap karena sifatnya
yang kaku,sebagai pelindung, terdapat poti-pori jalan keluar masuknya molekul-molekul,
dan mengatur pertukaran zat serta reproduksi.

3
Membran plasma: Membran yang menyelubungi sitoplasma. Struktur membran plasma
yaitu terdiri atas molekul lemak protein berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan sekitar dan mengatur transportasi air serta zat-zat terlarut dari luar dan kedalam
sel.
Nukleoid: Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang sel terletak (tidak
terselubung membran). Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom
yang tersusun dari RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesa
protein.
Flagela Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa jenis bakteri.
Pili (fimbriae) Merupakan struktur pelekatan pada permukaan sejumlah prokariota.
Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili berfungsi utuk tempat melekatkan diri
pada jaringan hewan ataupun tumbuhan.

Sel Eukariotik
Sel Eukariotik Eukariotik termasuk golongan yang memiliki struktur lebih maju yaitu sama
dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik sebagai kelompok organisme yang sel- selnya
mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran nukleus.
Kromosom terdiri dari asam deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan
sejumlah protein dan jumlah protein lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini
mempunyai nukleus sejati. Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan
dengan dinding sel prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya
terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita.
Satu grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya
mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding
sel eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik seperti pada diatom dan
kokolitifora disebut frustula.
Membrane sel : Membrane sel merupakan lapisan lipoprotein yang terdiri dari fosfolipid
dan protein, bersifat semipermeabel atau selektif permiabel dan berfungsi mengatur keluar
masuknya zat dari sel ke dalam sel
Nukleus (intisel) : Memiliki membrane sel Nucleus terdapat o nucleolus, yang berfungsi
mensintesis RNA o nukleoplasma o butirankromatin
Sitoplasma : Meliputi isi sel diluar intisel terdiridaricairan yang disebutsitosol (yang dapat
berubah dari fase sol ke gel), dan padatan berupa organel sel.
Pada buku berjudul Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 2 yang
ditulis oleh Syaifuddin ini, dibahas mengenai susunan tubuh manusia baik secara
keseluruhan maupun berbagai bagian yang ada di dalamnya termasuk sel. Jika Grameds
tertarik, klik “beli buku” yang ada di atas

4
Bagian Komponen Sel dan Fungsinya
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa sel terdiri dari berbagai komponen yang
membentuk satu kesatuan fungsional serta struktural pada makhluk hidup. Pada buku
berjudul Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler oleh Zairin Thomy dan Essy Harnelly ini akan
diuraikan mengenai fungsi penting dari setiap bagian sel.
Membran sel
Membran sel merupakan batas antara lingkungan luar dengan bagian dalam sel. Membran
sel bersifat selektif permeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu, seperti
glukosa, asam amino, gliserol dan ion. Perpindahan molekul tersebut terdiri dari dua macam
yaitu: Transport pasif : perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi dan terjadi
secara spontan dari kosentrasi tinggi ke rendah. Contoh : Difusi : perpindahan molekul dari
kosentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Osmosis : perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang
kosentrasi airnya tinggi ke larutan yang kosentrasi airnya rendah.
Transport aktif : perpindahan molekul atau ion menggunakan energi.
Contoh : pompa natrium/kalium, endositosis, dan eksositosis. Fungsi Membran Sel
diantaranya Sebagai reseptor. Melindungi isi sel agar tidak keluar dari sel. Mengatur molekul
dalam keluar masuk sel.

Proses terjadinya biokimiawi, contoh : reaksi oksidasi dan respirasi. Membran sel terdiri dari
lapisan protein dan lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer). Lapisan protein membentuk dua
macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik (membungkus bagian kepala
lipid bilayer bagian luar) dan lapisan protein integral atau intrinsik (membungkus bagian
kepala lipid bilayer bagian dalam).
Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid yang terdiri dari gugus fosfat. Bagian kepala bersifat
hidrofilik (suka air) dan pada bagian ekor bersifat hidrofobik (tidak suka air). Selain
fosfolipid, lapisan lipid juga terdiri dari glikolipid (mengandung karbohidrat) dan sterol
(mengandung alkohol).

Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat yang koloid.
Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat organel-
organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid sitoplasma bukan merupakan
cairan yang serba sam (homogen), melainkan cairan yang beraneka ragam (heterogen).
Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik yaitu protein, gula, lemak, enzim, hormon, dan

5
garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme
sel.

Inti sel (Nukleus)


Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel. Di dalam inti
sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini tersusun atas air,
protein , dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang di dalamnya
terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau RNA (ribonucleicacid). Inti sel (nukleus)
diselubungi membrane luar dan dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan kromosom.
Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur kegiatan sel.

Retikulum Endoplasma (RE)


Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel (nukleus).
Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE halus). Retikulum
endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke Dalam sel (alat transportasi
zat-zat dalam sel). Fungsi RE kasar adalah mengumpulkan protein dari dan ke membran sel.
Sedangkan, fungsi RE halus adalah untuk mensintesis lipid, glikogen (gula otot), kolesterol,
dan gliserida. Pada RE kasar terdapat ribosom dan RE halus tidak terdapat ribosom.
Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena
permukaannya ditempeli banyak ribosom. Ribosom yang mulaimensintesis protein dengan
tempat tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan menempel pada
retikulum endoplasma kasar. Kebanyakan protein menujuke badan Golgi, yang akan
mengemas dan memilahnya untuk diantarkan ketujuan akhirnya. Retikulum endoplasma
halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya. Retikulum endoplasma halus berfungsi
misalnya dalam sintesis lipid komponen membran sel.

Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum endoplsma ada
pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi
sebagai tempat untuk sintesis protein.

Sitoskeleton
Dari namanya, sitoskeleton terdiri dari 2 kata yaitu sito yang artinya sel, dan skeleton yang
artinya rangka. Jadi, sitoskeleton itu adalah rangka sel yang berbentuk benang-benang halus
atau filamen-filamen protein dan menyebar di sitosol. Nggak cuma ngasih bentuk,
sitoskeleton juga berfungsi untuk mengatur pergerakan yang ada di dalam sel dan
mempertahankan organel-organel sel untuk tetap stay di tempatnya masing-masing. Nah,

6
yang nggak kalah penting nih, sitoskeleton terbagi jadi 3 jenis, yaitu mikrofilamen, filamen
intermediet, dan mikrotubulus. Lapisan paling tipis yaitu mikrofilamen, dan letaknya di
pinggir sel. Di dalam mikrofilamen ada protein dan miosin, ini yang membuat sel bergerak.
Tidak hanya itu, mikrofilamen berperan dalam kontraksi otot. Kalau lapisan yang
ketebalannya sedang, yaitu filamen intermediet.

Filamen intermediet tersebar di sitosol, dan fungsinya untuk mempertahankan bentuk sel.
Terakhir, kita bahas tentang mikrotubulus. Mikrotubulus menjadi lapisan yang paling tebal
dan tersusun dari protein tubulus. Fungsinya untuk menggerakan organel, pembentukan
silia, flagel.

Plastida
Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu.
Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi
amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis
plastida yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas. Lekoplas adalah plastida berwarna putih
yang berfungsi sebagai penyimpan makanan dan terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan
amilum), elaioplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan
protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran hijau. Kromoplas yaitu plastid
yang mengandung pigmen, seperti karotin (kuning), fikodanin (biru), fikosantin (kuning), dan
fikoeritrin (merah).

Badan Mikro
Badan mikro memiliki bentuk yang menyerupai lisosom, agak bulat dengan diameter 0,3 –
1,5 µm yang didalam nya berisi enzim katalase dan oksidase. Terdapat dua jenis badan
mikro yaitu, peroksisom dan glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan
daun tanaman tingkat tinggi. Fungsi peroksisom, yaitu membantu dalam penyerapan cahaya
dan respirasi, melindungi sel dari H202, dan berperan dalam perubahan lemak menjadi
karbohidrat. Glioksisom terdapat dalam sel tanaman. Fungsi Glioksisom, yaitu berperan
dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.

Sel tumbuhan adalah sel-sel yang ada pada tumbuhan dan berfungsi untuk membantu
kehidupan serta pertumbuhan dari tumbuhan. Sel tumbuhan ini memiliki struktur yang akan
memengaruhi perkembangan dari tumbuhan itu sendiri. Berikut beberapa struktur sel
tumbuhan:

7
Sel hewan adalah sel ekuariotik yang berfungsi sebagai penyusun dari jaringan hewan serta
sebagai penunjang dari pertumbuhan hewan. Sama halnya dengan sel tumbuhan, sel hewan
juga memiliki struktur, di antaranya.
Nukleus, reticulum endoplasma, membrane sel, sitoskeleteon, mikrofilamen, peroksisom,
ribosom, lisosom, mikrotubulus, sentriol, badan golgi, mitokondria

2.2 Metode
A. Alat dan Bahan:

1. Mikroskop
2. Bawang Merah
3. Cotton Bud
4. Gelas Benda
5. Gelas Penutup
6. Methylene Blue
7. Pisau

8
B. Langkah Kerja:

1. Kupas kulit bawang merah dengan pisau.


2. Ambil membrane bagian dalam bawang merah dan letakkan di atas gelas benda.
3. Ambillah sampel jaringan epitel pipi dengan menggosokkan cotton bud pada permukaan
dalam pipi.
4. Tutuplah dengan gelas penutup.
5. Letakkan gelas benda di bawah lensa objektif mikroskop.
6. Atur lensa objektif menjadi perbesaran 10x10 untuk melihat selnya dan 10x40 untuk
melihat struktur sel dengan lebih detail.
7. Perhatikan lensa okuler dan atur (putar) revolver hingga lensa terfokus pada sel dan
struktur sel sehingga terlihat secara jelas.
8. Lalu amatilah secara seksama kedua sel tersebut.
9. Lalu bandingkanlah kedua sel tersebut dan amatilah perbedaannya.

2.3 Hasil
 Sel Hewan ( jaringan epitel rongga mulut )

 Sel tumbuhan ( jaringan selaput epitel bawang merah

9
2.4 Pembahasan
Dari gambar-gambar tersebut, dapat dilihat jelas bahwa sel tumbuhan memiliki struktur
yang berbeda dengan sel hewan.

Sel Hewan

Sel epitel rongga mulut Saat mengamati sel epitel rongga mulut dengan perbesaran dari
lemah ke kuat tepatnya 4 x 10 atau 40 kali perbesaran, terlihat bahwa terdapat membran
sel yang melindungi sel epitel rongga mulut, sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel
epitel rongga mulut bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pada sel hewan tidak
memiliki dinding sel, karena dalam dinding sel terdapat kandungan lignin atau zat kayu yang
menyebabkan kaku, apabila dinding sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan
tersebut tidak bisa bergerak secara aktif.

1. Struktur sel hewan lebih tidak teratur ( hal ini dikarenakan oleh ketidakberadaan
dinding sel pada sel hewan
2. Sel hewan tak memiliki warna ( sehingga perlu di berikan methylene blue )
3. Sel hewan memiliki sentriol yang berfungsi untuk
4. Sel hewan memiliki lisosom yang berbentuk kantung yang dibatasi oleh membran.
Fungsi dari lisosom ini adalah untuk menghasilkan enzim yang berperan dalam
proses dekomposisi atau penguraian sebagian besar sel. Lisosom digunakan oleh sel
untuk mencerna molekul-molekul besar. enzim-enzim hidrolitik seperti, proteolitik,
lipase, dan fosfatase. Enzim hidrolitik ini berfungsi untuk mencerna makanan yang
masuk ke dalam sel secara fagositosis.
5. Letak nukleus sel hewan berada di tengah
6. Adanya sentrosom adalah bagian berbentuk bulat kecil yang terletak pada salah satu
kutub inti dan hanya dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat reproduksi sel
akan membelah menjadi sentriol.

Sel Tumbuhan

Berdasarkan pengamatan sel bawang merah dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x,
dapat terlihat bagian sel seperti inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Bagian sel yang terlihat
di bawah mikroskop memiliki fungsinya masing-masing. Dinding sel tampak seperti sekat
pemisah antar sel bawang merah dan berfungsi dalam absorpsi serta membrane sekresi sel.
Dinding sel juga berperan dalam pembelahan sel. Membran sel dapat membelah dan
mampu melakukan penambahan ukuran pada sel serta memacu pembentukan jaringan
pada tumbuhan. Membrane sel yang mengalami pembesaran menyebabkan besarnya umbi
pada bawang merah. Pembesaran sel sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.
Sitoplasma adalah cairan sel tempat organel-organel sel. Sitoplasma merupakan cairan yang
berfungsi sebagai bengkel sel karena didalamnya berlangsung sebagian besar proses
kimiawi antar sel. Inti sel berfungsi dalam mengontrol kegiatan sel dengan cara menentukan

10
protein mana yang diproduksi oleh sel dan kapan diproduksinya, nukleus adalah bagian sel
yang paling mendominasi di dalam bagian sel eukariotik.

Umbi lapis bawang merah Pada saat kami mengamati umbi lapis pada bawang merah
( Allium cepa ) dengan perbesaran 4 x 10 atau 40 kali, kami mengamati bahwa terdapat
beberapa sel didalamnya yang tampak dengan jelas, yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti
sel. Bentuk selnya heksagonal yang mana bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan bawang
merah mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan
polisakaridapektat, yang mana ketiga komponen tersebut merupakan polisakarida. Dinding
akan tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah menjadi tumbuhan dewasa.

1. Struktur sel tumbuhan lebih teratur hal ini karena adanya dinding sel yang
berfungsi sebagai pelindung dan penunjang yang membuat sel itu tetap
2. Memiliki struktur sel yaitu dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan nukleus
3. Adanya plastida, plastida adalah organel menyerupai kantung dan dibatasi
oleh dua lapis membran.
Ada beberapa jenis plastida, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
Ketiganya dibedakan berdasarkan pigmen yang dikandungnya.
Kloroplas adalah plastida berwarna hijau karena pigmen yang dominan
adalah klorofil. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap berwarna pucat
karena mengandung sedikit kloroplas.
Kromoplas biasanya berwarna kucing, oranye atau merah karena terdapat
pigmen karotenoid. Kromoplas banyak ditemukan pada mahkota bunga,
muah masak, dan beberapa akar seperti wortel.
Leukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen. Biasanya, plastida
ini terdapat pada jaringan yang tidak terkena sinar. Leukoplas digunakan
untuk menyimpan hasil metabolisme.
4. Vakuola berisi air yang terlarut di dalamnya berbagai mineral, gula, asam-
asam organik dan bahan-bahan lain. Sel-sel muda memiliki beberapa vakuola
yang berukuran kecil.
Sedangkan sel tumbuhan dewasa memiliki satu vakuola berukuran besar
yang terkadang mendominasi sel.
5. letak nukleus sel tumbuhan berada di tepi sel
6. tak ada warna ( hal ini dikarenakan pada jaringan epitel / selaput membran
bawang tak mengandung pigmen ) namun tumbuhan ( jaringan epidermis )
pada umumnya memiliki warna karena mengandung pigmen klorofil yang
memberikan warna hijau.

11
perbedaan
1. Sel epitel rongga mulut Saat mengamati sel epitel rongga mulut dengan
perbesaran dari lemah ke kuat tepatnya 4 x 10 atau 40 kali perbesaran,
terlihat bahwa terdapat membran sel yang melindungi sel epitel rongga
mulut, sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel epitel rongga mulut
bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pada sel hewan tidak memiliki
dinding sel, karena dalam dinding sel terdapat kandungan lignin atau zat kayu
yang menyebabkan kaku, apabila dinding sel terdapat pada sel hewan akan
menyebabkan hewan tersebut tidak bisa bergerak secara aktif. Pernyataan ini
adalah salah satu yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
( sel hewan tak teratur/rapih karena tak adanya dinding sel yang berfungsi
untuk pelindung dan penunjang yang membuat sel tetap sedangkan sel
tumbuhan memiliki dinding sel sehingga sel tumbuhan lebih teratur )
2. sel tumbuhan lebih kuat dibandingkan sel hewan hal ini dikarenakan adanya
dinding sel yang tersusun dari dua lapisan, yaitu lapisan dalam dan lapisan
luar. Lapisan dalam tersusun atas peptidoglikan, sedangkan lapisan luar
terdiri dari lipoprotein dan lipopolisakarida.
3. Struktur sel htumbuhan relatif mempunyai bentuk yang stabil karena mempunyai
dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi
lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel sel lain di dalam jaringan serta
fungsinya. Yang berpengaruh terhadap bentuk sel hewan adalah mikro filamen dan
mikro tubula yang berperan sebagai endoskeleton sel.
4. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Pada dasarnya sel hewan dan sel
tumbuhan memiliki persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian
sel-selnya. Tetapi ada beberapa perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan
berdasarkan organelnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, kloroplas, vakuola
tetapi sel hewan memiliki sentrosom, lisosom dan sentriol sedangkan sel tumbuhan
memiliki memiliki dinding sel, vakuola, kloroplas tetapi tidak memiliki sentrosom,
lisosom dan sentriol.

12
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat adanya perbedaan struktur antara sel tumbuhan dan hewan. Hal ini dapat
mempengaruhi fungsi sel tersebut.

3.2 Penutup
Sekian dari makalah hasil observasi kelompok kami. Terima kasih kepada pembaca
karena telah membaca makalah ini, dan terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam proses penulisan makalah ini terutama Bu Esti dan Bapak Dahri.
Kami berharap agar isi dari makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan dampak positif
bagi pembaca. Kami juga minta maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.

13

Anda mungkin juga menyukai