Anda di halaman 1dari 21

Kelainan Sistem Transportasi

Andini Nurul P Enop Piawai Indah islami M. Egha Rivai M. Ivan Rimbadi Nadia Fadila Putri Risyad Baihaqi

Kelainan Sistem Transportasi Kelainan pada sistem peredaran darah atau sistem transportasi manusia dapat terjadi karena bawaan sejak lahir,kecelakaan,dan penyakit-penyakit tertentu dalam waktu yang lama. Penyakit akan terjadi organ tubuh jika terjadi infeksi,sementara sistem pertahanan sudah tidak sanggup menanggulanginya. Kelainan dan penyakit tersebut antara lain::

Anemia
Anemia merupakan kondisi kekurangan jumlah sel darah merah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya proses pembentukan darah menjadi terhambat. atau hemoglobin

polisitemia
Polisitemia di tandai dengan meningkatnya eritrosit melebihi normal,sehingga darah menjadi kental.menaikan viskonsitas, dan menurunkan kecepatan aliran darah

Leukimia
Leukimia (kankerdarah) terjadi karena sel darah putih aktif membelah,sehingga produksi leukosit terlalu banyak dan kemudian menahan sel darah merah.

hemofilia
Hemophilia merupakan penyakit darah sukar membeku.penderita dapat kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil,penyakit ini bersifat menurun

Penyebab hemofilia berbeda-beda, bergantung pada tipe yang diderita. Hemofilia Tipe A. Ini adalah tipe yang cukup umum. Disebabkan oleh kurangnya faktor VIII protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah. Hemofilia Tipe B. Tipe ini disebabkan oleh kurangnya faktor IX dalam darah, protein yang juga berperan dalam pembekuan darah.

Hemofilia Tipe C. Tipe ini disebabkan kurangnya faktor XI dalam darah, yang berperan dalam pembekuan darah. Biasanya pengidap hemofilia tipe ini mengalami gejala yang ringan. Hemofilia juga dapat diturunkan dari orang tua pada anaknya. Anak perempuan memiliki kromosom X dan X, sementara anak lelaki X dan Y.

Pengobatan hemofilia
Pengobatan hemofilia berbeda-beda, bergantung pada tipe yang diidap. Untuk hemofilia tipe A yang ringan dan sedang, diberikan injeksi hormon. Hormon ini dapat merangsang aktifnya komponen pembekuan darah. Untuk tipe A dan B yang termasuk parah, dilakukan transfusi cairan yang mengandung komponen pembekuan darah. Sementara, untuk tipe C, penanganannya berupa pemberian cairan plasma darah melalui infus.

Pengobatan hemofilia
Infus yang dilakukan secara berkala tiap dua atau tiga kali seminggu dapat mencegah pendarahan. Dokter bisa mengajarkan cara melakukan infus di rumah. Jika sendi mulai terpengaruh oleh pendarahan dalam, pasien bisa melakukan terapi fisik. Terapi ini bertujuan melatih sendi agar tidak kaku dan rusak.

Sedangkan, untuk mengatasi luka kecil di kulit, cukup gunakan plester. Pendarahan dalam yang tidak terlalu besar juga bisa ditangani dengan menempelkan es yang dililit handuk.

tekanan darah tinggi (hipertensi)


Hipertensi terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya lebih tinggi dari 80 mmHg. Pada hipertensi otot jantung bekerja lebih keras yg akhir nya membesar khususnya bilik kiri dan dapat mengakibatkan gagal jantung,pendarahan otak (stroke),pecahnya pembuluh kapiler jantung dan pecah nya pembuluh darah retina

Tekanan darah rendah (hipotensi)


Hipotensi terjadi jika tekanan sistolen darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastolen kurang dari 80 mmHg. Penderita hipotensi dapat mengalami pingsan

varises
Varises merupakan pelebaran /pembesaran vena akibat tidak lancar nya aliran darah menuju jantung,akibat nya darah terkumpul di vena

atherosklerosis dan arteriosklerosis


Atherosklerosis merupakan penimbunan lemak pada arteri sedangkan arteriosklerosis adalah penimbunan zat kapur/kalsium di dinding arteri sehingga mengeras.

Stroke
Stroke merupakan penyakit yang diakibatkan arteri yang menuju ke otak pecah atau tertutup oleh embolus sehingga sebagian otak kekurangaan suplai O2.

Serangan jantung
Gangguan yang terjadi saat sebagian otot jantung mati karena kekurangan O2.

Aneurisma
Yaitu pembengkakan pembuluh darah. Aterosklerosis dan hipertensi dapat melemahkan dinding arteri hingga dapat menimbulkan aneurisma.

Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang

Eryrroblastosis foetalis
Eryrroblastosis foetalis (Penyakit Kuning pada Bayi) Penyakit kuning pada bayi yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel darah oleh antibodi Rhesus ibu. Erythroblastosis fetalis adalah peningkatan penghancuran sel darah merah janin akibat antibodi (sel pertahanan tubuh) ibu yang masuk ke janin lewat plasenta dan menghancurkan antigen (tanda pengenal benda asing) yang terdapat di sel darah merah janin. Penyakit ini penyebab penting terjadinya anemia (kurang darah) dan jaundice (bayi kuning) pada bayi baru lahir.

Trombus dan Embolus


Trombus dan embolus merupakan penyakit terhentinya pembuluh utama yang berfungsi menghantarkan O2 ke otot jantung. Penyakit ini terjadi karena adanya penggumpalan atau infeksi pada katup jantung sehingga katup jantung tidak dapat menutup lagi dan bocor.

Anda mungkin juga menyukai