MIKROTEKNIK
Laboratorium Safety dan Pembuatan Kemikalia
Disusun Oleh:
SURAKARTA
2019
Laporan Resmi Praktikum
Mikroteknik
I. Judul :
1. Laboratorium Safety
2. Pembuatan Kemikalia
II. Tujuan :
1. Memberikan pemahaman tentang laboratorium safety pada praktikan
supaya kegiatan berjalan lancar dan meminimalisir dampak.
2. Membuat larutan kimia yang akan dimanfaatkan untuk praktikum
mikroteknik dalam berbagai metode secara akurat dan presisi.
III. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Mencampurkan alkohol
absolute dan aquades Menghitung volume aquades yang harus
sesuai volume yang telah digunakan.
dihitung,
Pembuatan Alkohol-Xilol
Mendinginkan
campuran hingga warna Mencampurkan putih
berubah menjadi telur dan gliserin.
kuning bening.
Pembuatan FAA 50 ml
Menyiapkan alat dan Mengambil alkohol 70%
bahan. sebanyak 90 ml, formalin
40% sebanyak 5 ml, dan
AAG sebanyak 5 ml.
V. Hasil
1. Data
No. Nama Larutan dan Gambar Keterangan
1. Alkohol 30% → 50 ml Perhitungan:
Volume alkohol absolute (V2)
M1 . V1 = M2 . V2
30 . 50 = 100 . V2
V2 = 15 ml
Volume aquades
50 - 15 = 35 ml
Langkah Kerja:
Mengukur alkohol absolute sebanyak 15
ml, kemudian dicampur dengan aquades
sebanyak 35 ml. Mengaduk hingga
alkohol absolute dan aquades tercampur
rata. Setelah larutan selesai dibuat,
selanjutnya larutan disimpan di dalam
flakon.
Langkah Kerja:
Mengukur alkohol absolute sebanyak 20
ml, kemudian dicampur dengan aquades
sebanyak 30 ml. Mengaduk hingga
alkohol absolute dan aquades tercampur
rata. Setelah larutan selesai dibuat,
selanjutnya larutan disimpan di dalam
flakon.
3. Alkohol 50% → 50 ml Perhitungan:
Volume alkohol absolute (V2)
M1 . V1 = M2 . V2
50 . 50 = 100 . V2
V2 = 25 ml
Volume aquades
50 - 25 = 25 ml
Langkah Kerja:
Mengukur alkohol absolute sebanyak 25
ml, kemudian dicampur dengan aquades
sebanyak 25 ml. Mengaduk hingga
alkohol absolute dan aquades tercampur
rata. Setelah larutan selesai dibuat,
selanjutnya larutan disimpan di dalam
flakon.
4. Alkohol 60% → 50 ml Perhitungan:
Volume alkohol absolute (V2)
M1 . V1 = M2 . V2
60 . 50 = 100 . V2
V2 = 30 ml
Volume aquades
50 - 30 = 20 ml
Langkah Kerja:
Mengukur alkohol absolute sebanyak 30
ml, kemudian dicampur dengan aquades
sebanyak 20 ml. Mengaduk hingga
alkohol absolute dan aquades tercampur
rata. Setelah larutan selesai dibuat,
selanjutnya larutan disimpan di dalam
flakon.
Langkah Kerja:
Mengukur alkohol absolute sebanyak 40
ml, kemudian dicampur dengan aquades
sebanyak 10 ml. Mengaduk hingga
alkohol absolute dan aquades tercampur
rata. Setelah larutan selesai dibuat,
selanjutnya larutan disimpan di dalam
flakon.
Langkah Kerja:
Mengukur alkohol absolute sebanyak 45
ml, kemudian dicampur dengan aquades
sebanyak 5 ml. Mengaduk hingga alkohol
absolute dan aquades tercampur rata.
Setelah larutan selesai dibuat, selanjutnya
larutan disimpan di dalam flakon.
Langkah Kerja:
Mengukur alkohol absolute sebanyak
47,5 ml, kemudian dicampur dengan
aquades sebanyak 2,5 ml. Mengaduk
hingga alkohol absolute dan aquades
tercampur rata. Setelah larutan selesai
dibuat, selanjutnya larutan disimpan di
dalam flakon.
8. FAA 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
70% 90 ml
Jumlah AAG yang digunakan
5 ml
Jumlah Formalin yang digunakan
37% 5 ml
Perbandingan:
90 𝑚𝑙 ∶5 𝑚𝑙 ∶5 𝑚𝑙
= 45 ml : 2,5 ml : 2,5
2
ml
= 45 ml alkohol
2,5 ml AAG
2,5 Formalin
____________ +
50 ml FAA
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alkohol 70%
sebanyak 345 ml, dilanjutkan mengukur
volume AAG sebanyak 15 ml juga.
Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
Langkah Kerja:
Pertama, membuat albumin meyer
dengan cara memisahkan putih telur dan
mengocoknya sampai soft peak.
Kemudian, mendiamkan putih telur yang
telah dikocok tsb dalam suhu ruangan
hingga mencair kembali. Selanjutnya,
mencampurkan hasil kocokan putih telur
(albumin) 10 ml dengan gliserin 10 ml,
yang kemudian hasil campuran itu
dibiarkan pada suhu dingin hingga
warnanya berubah menjadi kuning
bening.
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 25 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 25 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 12,5 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 37,5 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 37,5 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 12,5 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
14. A : X = 2 : 8 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
2
x 50 ml = 10 ml
10
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 10 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 40 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
15. A : X = 8 : 2 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
8
10
x 50 ml = 40 ml
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 10 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 40 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
16. A : X = 6 : 4 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
6
x 50 ml = 30 ml
10
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 30 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 20 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
17. A : X = 3 : 7 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
3
10
x 50 ml = 15 ml
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 15 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 35 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
18. A : X = 4 : 6 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
4
x 50 ml = 20 ml
10
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 20 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 30 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
19. A : X = 9 : 1 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
9
x 50 ml = 45 ml
10
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 45 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 5 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
20. A : X = 1 : 9 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
1
x 50 ml = 5 ml
10
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 5 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 45 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
21. A : X = 7 : 3 50 ml Perhitungan:
Jumlah alkohol yang digunakan
7
x 50 ml = 35 ml
10
Langkah Kerja:
Pertama, mengukur volume alcohol
absolute sebanyak 35 ml, dilanjutkan
mengukur volume xilol sebanyak 15 ml
juga. Kemudian mencampurkan alcohol
absolute dan xilol lalu mengaduknya
hingga tercampur rata. Setelah itu,
larutan yang telah tercampur dimasukkan
ke dalam flakon lalu ditutup dengan
alumunium foil yang kemudian diikat
karet gelang.
2. Pembahasan
A. Teknik Handling Bahan
1. Pembuatan Alkohol Berbagai Konsentrasi
Alkohol berupa zat jernih, lebih ringan dari air, mudah
terbakar, campur dengan air, mudah menguap, titik didih 78°C,
dapat melarutkan lemak dan berbagai senyawa organik. Sifat yang
terakhir ini memungkinkan alkohol digunakan sebagai pelarut obat
dan kosmetika. (Mursyidi, 2002). Cara menangani alkohol untuk
keselamatan kerja adalah dengan cara menyiapkan alkohol pada
suhu ruang secara tertutup, menjauhkan alkohol dari sumber
panas/api karena sifat alkohol yang mudah terbakar, menutup rapat
tempat penyimpanan alkohol agar tidak mudah menguap.
(Mursyidi, 2002)
2. Pembuatan Campuran Alkohol dan Xilol dengan Berbagai
Perbandingan
Alkohol berupa zat cair jemih, lebih ringan dari air, mudah
terbakar, bercampur dengan air, mudah menguap, titik didih 78
derajat. Dapat melarutkan lemak dan berbagai senyawa organik.
Sifat yang terakhir ini memungkinkan alkohol digunakan sebagai
pelarut bahan obat dan kosmetika. (Mursyidi, 2002).
Xilol / Xylene merupakan bahan kimia yang memiliki rumus
atom C6H4 (CH3)2. Xylol memiliki berat molekul 106,17
gram/mol dengan komposisi karbon (C) sebesar 90,5% dan
hidrogen (H) 9,5% (Lael, Santosa, & Aryadi,2018).
Xylol memiliki kelebihan antara lain: dapat diperoleh dengan
mudah karena banyak dijual ditoko bahan kimia, kekurangan xylol
antara lain: harga lebih mahal dari pada toluol, sifatnya mudah
terbakar. Toluene adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang
tidak berwarna. Karakteristik spesifik lainnya dari senyawa ini
adalah mudah terbakar, mudah terurai, sedikit larut dalam air,
beraroma manis dan tajam, memiliki tekanan uap 28.4 mm Hg pada
suhu 25 “C massa molar 92,14g/mol dan densitas 0,8669 g/mL, zat
cair. Cara menangani xylol sama dengan alkohol untuk
keselamatan kerja adalah dengan cara menyimpan alkohol pada
suhu ruang secara tertutup, menjauhkan xylol dari sumber
api/panas karena sifat xylol yang mudah terbakar, menutup rapat
tempat penyimpanan xylol agar tidak mudah menguap. (Lael,
Santosa, & Aryadi, 2018)
3. Pembuatan Pewarna Fast Green 1%
Aquades adalah air (H2O) yang dimurnikan dengan didestilasi.
Selain itu dikenal juga Aquabidest yang di destilasi 2 kali untuk
menjamin kemurniannya (biasanya untuk obat yang disuntik).
Aquades tidak berbahaya untuk praktikan, tetapi praktikan tetap
harus menjaga kemurnian aquades, supaya jika digunakan untuk
praktikum tetap steril. Agar tetap steril, aquades dimasukkan ke
dalam jerigen berpenutup rapat atau erlenmeyer yang ditutup rapat
menggunakan alumunium foil.
Fast Green FCF merupakan pewarna sintetis hijau yang sering
digunakan pada minuman, serbuk instan, permen, pudding, es krim,
dan produk susu.. Penggunaan pewarna ini jika berlebihan dapat
menyebabkan alergi dan tumor. Pada label kemasan makanan
pewarna ini berkode CL 42053, E143 aut FD & C Green No 3.
(Yuliarti, 2007).
4. Pembuatan FAA (Formalin Aseto Alkohol)
Formalin merupakan zat kimia yang sering ditemukan di
dalam makanan yang komposisinya terdiri atas air, formaldehid
20% - 40% dan methanol. Efek kronik yang dapat ditimbulkan oleh
formalin yaitu iritasi yang parah, gangguan hati, gangguan ginjal,
gangguan sistem pencernaan dan dapat menyebabkan kanker pada
manusia. Karena merupakan bahan kimia yang berbahaya,
penyimpanan keselamatan kerja adalah dengan cara menyimpan
formalin pada suhu ruang secara tertutup, menjauhkan formalin
dari sumber panas/api karena sifat formalin yang mudah terbakar,
menutup rapat tempat penyimpanan formalin agar tidak mudah
menguap, menggunakan masker dan sarung tangan saat menangani
formalin agar tidak terkena iritasi. (Lestari, Umar, & Hasin, 2018)
Alkohol berupa zat cair jemih, lebih ringan dari air, mudah
terbakar, campur dengan air, mudah menguap, titik didih 78 "C,
dapat melarutkan lemak dan berbagai senyawa organik. Sifat yang
terakhir ini memungkinkan alkohol digunakan sebagai pelarut
bahan obat dan kosmetika. (Mursyidi, 2002).
5. Pembuatan Albumin Mayer’s
Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam
tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60% dan total kadar protein serum
normal adalah 3,8-5,0 g/dl. Albumin terdiri dari rantai tunggal
polipeptida dengan berat molekul 66,4 kDa dan terdiri dari 585
asam amino. Pada molekul albumin terdapat 17 ikatan disulfida
yang menghubungkan asam-asam amino yang mengandung sulfur.
Molekul albumin berbentuk elips sehingga dengan bentuk molekul
seperti itu tidak akan meningkatkan viskositas plasma dan larut
sempurna. Kadar albumin ditentukan oleh fungsi laju sintesis, laju
degradasi, dan distribusi antara kompartemen intravaskular dan
ekstravaskular. Cadangan total albumin 3,5-5,0 g/kg BB atau 250-
300g pada orang dewasa sehat dengan berat 70 kg, dari jumlah ini
42% berada di kompartemen plasma dan sisanya di kompartemen
ektravaskular (Saputra, dkk., 2019).
VI. Kesimpulan
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk
diperhatikan mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkhawatirkan yaitu 9 orang /
hari. Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab semua
pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang meremehkan risiko
kerja, sehingga tidak menggunakan alat keamanan yang sudah tersedia.
Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar.
Disana banyak mengandung bahan kimia yang merupakan bahan mudah
meledak, mudah terbakar, beracun, dll. Selain itu terdapat juga benda
mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka dari itu, kita harus sangat
berhati-hati dalam menggunakan laboratorium.
Bahan Kimia atau Kemikalia yang biasa dipakai dalam analisis kimia
tersedia dalam bentuk cairan atau padatan dan dikemas dalam botol
plastik atau botol gelasyang gelap. Semua kemikalia dibuat dengan
kemurnian yang berbeda-beda. Kemikalia yang telah dibuat berdasarkan
praktikum adalah: Pewarnaan Fast Green 1%, Alkohol berbagai
konsentrasi (30%, 40%, 50%, 60%, 80%, 90%, dan 95%), Larutan alkohol
dan xylol dengan berbagai perbandingan, dan Albumin Mayers.
VII. Daftar Pustaka
Lael, B.F., Santosa, B., & Aryadi, T.(2018). Perbedaan penggunaan xylol
(xylene) dan toluol (toluene) pada proses clearing terhadap kualitas
preparat awetan permanen Cimex Lectularius. Prosiding Seminar
Nasional Mahasiswa Unimus. 1:232-237
Lestari, M., Umar, B., & Hasin, A.(2018). Identifikasi formalin pada buah
import (apel) yang diperjualbelikan di Kota Makassar. Jurnal Media
Laboran. 8(2):7-12
Mursyidi, A.(2012). Alkohol dalam obat dan komestika, (i). TARJIH. 4(1)
Saputra, dkk.(2019). Analisis pengaruh Macrobending pada sensor
albumin urin dengan metode evanescent menggunakan serat optic FD
620-10. Jurnal Ilmu Fisika. 11(1):31-36
Surya.(2001). Histologi. Makassar:Universitas Hassanudin Press
Susastyo, H. (2016). Perbedaan pengaruh pengolesan dan perendaman
alkohol 70% terhadap penurunan angka hitung kuman pada alat
kedokteran gigi. Jurnal Vokasi Kesehatan. 11(2):160-164
VIII. Lampiran
a. Foto ACC Logbook
b. Tangkapan layar Abstract Jurnal (SS)
c. Dokumentasi Praktikum
Rona Sabrina
NIM. K4318053
LAMPIRAN SCREENSHOT ABSTRAKSI JURNAL
LAMPIRAN LOGBOOK (ACC DATA PENGAMATAN)
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIKUM