Anda di halaman 1dari 11

KELARUTAN

2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)


A. Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif
1. Masukkan 1 g asam salisilat dalam 50 ml air dan kocok selama 1,5
jam dengan stirer, jika ada endapan yang larut selama pengocokan
tambahkan lagi sejumlah tertentu asam salisilat sampai diperoleh
larutan yang jenuh.
2. Saring dan tentukan kadar asam salisilat yang terlarut dalam masing-
masing larutan
B. Pengaruh pelarut campuran terhadap kelarutan zat
1. Buat campuran pelarut-pelarut seperti yang tertera pada tabel di
bawah ini :
Pelarut Air % Alkohol % (v/v) Propilen glikol %v/v)
(v/v)
A 60 0 40
B 60 5 35
C 60 10 30
D 60 15 25
E 60 20 20
F 60 30 10
G 60 35 5
H 60 40 0
2. Ambil 50 ml campuran pelarut, larutkan asam salisilat sebanyak 1 g
ke dalam masing-masing campuran pelarut.
3. Kocok larutan dengan stirer selama 1,5 jam, jika ada endapan yang
larut selama pengocokan tambahkan lagi sejumlah asam salisilat
sampai diperoleh larutan yang jenuh kembali.
4. Saring larutan, tentukan kadar asam salisilat yang larut.
5. Buat kurva antara kelarutan asam salisilat dengan harga konstatnta
dielektrik bahan pelarut campur yang ditambahkan.
C. Pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan suatu zat

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

1. Buat 50 ml larutan tween 80 dengan konsentrasi 0; 0,1:0,5; 1; 10; 50


dan 100 mg/ml air.
2. Tambahkan asam benzoat sedikit demi sedikit sampai diperoleh
larutan jenuh.
3. Kocok larutan selama 2 jam, kalau ada endapan yang larut selama
pengocokan, tambahkan lagi asam salisilat sampai didapat larutan
yang jenuh kembali.
4. Saring dan tentukan kadar asam benzoat yang terlarut dalam masing-
masing larutan.
5. Buat grafik antara kelarutan asam benzoat dengan konsentrasi tween
80 yang digunakan.
6. Tentukan konsentrasi misel kritik tween 80
D. Pengaruh pH terhadap kelarutan suatu zat
1. Buat 100 ml larutan dapar fosfat dengan pH 4,5,6,7, dan 8.
2. Ambil 25 ml larutan masing-masing larutan lalu ditambahkan 0,5 g
natrium diklofenak ke dalamnya.
3. Kocok larutan selama 2 jam, kalau ada endapan yang larut selama
pengocokan, tambahkan lagi asam salisilat sampai didapat larutan
yang jenuh kembali.
4. Saring larutan dan tentukan kadar natrium diklofenak yang terlarut
dalam masing-masing larutan dapar dengan cara spektrofotometri UV
pada panjang gelombang 274-278 nm. Bila konsentrasi larutan terlalu
pekat encerkan dulu dengan larutan dapar yang sesuai.
5. Buatlah kurva hubungan antara konsentrasi zat yang diperoleh dengan
pH larutan.

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

METODE KERJA
3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu gelas
kimia 25 ml, erlenmeyer 25 ml, gelas ukur 50 ml, magnetic stirrer,
kertas grafik, sendok tanduk, botol semprot, botol coklat 100 mL,
pipet pendek, pipet panjang, spektrofotometer, kuvet, corong, oven,
dan timbangan analitik.
3.1.2 Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Air
Suling, Alkohol, Propilenglikol, Parasetamol, Dapar fosfat pH 6,
Dapar fosfat pH 8, Dapar fosfat pH 10, larutan NaOH 0,1 N, Tween
80, Alumunium Foil,dan Kertas Saring,
3.2 Cara Kerja
A. Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif
1. Dimasukkan 100 mg paracetamol ke dalam 50 ml air dan dikocok
dengan stirrer selama 30 menit, jika ada endapan yang larut selama
pengocokan, ditambahkan lagi sejumlah tertentu paracetamol sampai
diperoleh endapan yang tidak larut.
2. Saring dan tentukan kadar asam paracetamol yang terlarut dalam
larutan.
B. Pengaruh pelarut campuran terhadap kelarutan zat
Dibuat 5 ml campuran bahan pelarut yang tertera pada tabel dibawah ini:
Pelarut Air % ( v/v ) Alkohol % Propilen glikol
(v/v) % ( v/v )
A 60 0 40
B 60 10 30
C 60 20 20
D 60 35 55
E 60 40 0

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

1. Ambil 5 ml campuran pelarut, larutkan paracetamol sebanyak 100 mg


ke dalam masing-masing campuran pelarut.
2. Kocok larutan dengan stirrer selama 30menit. Jika ada endapan yang
larut selama pengocokan, di tambahkan lagi sejumlah tertentu
paracetamol sampai diperoleh larutan yang jenuh kembali.
3. Saring larutan dan tentukan kadar asam salisilat yang larut.
4. Buatlah kurva antara kelarutan paracetamol dengan harga konstanta
dielektrik bahan pelarut campur yang ditambahkan.
C. Pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan suatu zat
1. Buatlah larutan tween 80 dengan konsentrasi 0,1; 0,5; 1,0; 5,0; 10,0;;
dan 100 mg.
2. Tambahkan 100 mg paracetamol ke dalam masing-masing larutan.
Dikocok larutan dengan stirrer selama 1 jam. Jika ada endapan yang
larut selama pengocokan, di tambahkan lagi sejumlah tertentu
paracetamol sampai diperoleh larutan yang jenuh kembali.
3. Saring larutan dan di tentukan kadar paraceamol yang larut.
4. Buatlah kurva antara kelarutan paracetamol dengan konsentrasi tween
80 yang digunakan.
5. Tentukan konsentrasi misel kritik (KMK) tween 80.
D. Pengaruh pH terhadap kelarutan suatu zat
1. Buat 25 ml larutan dapar fosfat dengan pH 6, 8 dan 10.
2. Masing-masing larutan ditambahkan 100 mg paracetamol ke
dalamnya.
3. Kocok larutan dengan stirrer selama 1 jam. Jika ada endapan yang
larut selama pengocokan, di tambahkan lagi sejumlah tertentu
paracetamol sampai diperoleh larutan yang jenuh kembali.
4. Saring larutan dan ditentukan kadar paracetamolyang terlarut dalam
masing-masing larutan dapar dengan cara spektrofotometri UV pada
panjang gelombang 236 nm. Bila konsentrasi larutan terlalu pekat
encerkan dulu dengan larutan dapar yang sesuai.

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

5. Buat kurva hubungan antara konsentrasi zat yang diperoleh dengan


pH larutan.

4.1 Hasil
4.1.1 Menentukan Kelarutan Suatu Zat Secara Kuantitatif
Berat
Vol kertas
PCT Berat Kertas BeratResidu Jumlahterlarut
Air saring
(g) Saring (g) (g) (g)
(ml) +
residu
1,04 50 1.4005 2.3569 0,9464 0,0936
4.1.2 Pengaruh Pelarut Campur Terhadap Kelarutan Zat
Berat
K. Berat Kertas
Perbandi Berat Jumlah
Pelarut Dielekt Kertas Saring +
ngan Residu (g) terlarut (g)
rik Saring (g) Residu
(g)
A 60:00:40 61.04 1,756 1,756 0.8379 0,7185
B 60:05:35 60.605 1,4392 1,9100 0,4708 0,5292
C 60:10:30 60.17 1,4476 2,3554 0,9078 0,0922
D 60:15:25 59.735 1,5086 2,1028 0,5942 0,4058
E 60:20:10 59.3 1,3647 2,1023 0,7376 0,8492
F 60:30:10 58.43 1,4005 2,1993 0,7988 0,7753
G 60:35:05 57,995 1,3617 1,7594 0,3977 0,6823
H 60:40:00 57.56 1,346 2,125 0,779 0,771

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

4.1.3 Pengaruh Penambahan Surfaktan Terhadap Kelarutan Suatu Zat


Berat Kertas Berat Jumlah
Paracetamo Konsentrasi Berat Kertas
Saring + Residu Residu Terlaru
l (g) Tween 80% Saring (g)
(g) (g) t (g)
100 mg 0,1% 1,0325 2,7775 1,745 0,755
100 mg 0,5% 0,8158 2,4939 1,6781 0,3219
100 mg 1,0% 1,4547 2,0013 0,5466 0,4534
100 mg 5,0% 0,8124 0,8882 0,0758 1,4242
100 mg 10% 1,1097 1,6948 0,5851 0,4149
100 mg 100 mg 1,0805 1,5625 0,482 0,518
4.1 Pengaruh pH terhadap kelarutan suatu zat
pH Berat Berast Sampel dan Residu Sampel
larutan sampel kertas kertas saring sampel yang larut
saring
6 100 mg 1,0541 g 1,7176 g 0,6635 g 0,3365 g
8 100 mg 1,4607g 1,9833 g 0,5226 g 0,4774g
10 100 mg 1,2980 g 1,3016 g 0,0036 g 0,9964g
Perhitungan
1. Kelarutan suatu zat secara kuantitatif
 Residu = berat zat – berat kertas timbang
= 2.3469 - 1.4005
= 0.9464 g
 Sampel yang larut = berat awal – berat residu
= 1.04 – 0.9464
= 0.0936 g
50 mL
 Kelarutan =
0.0936 g
= 534.18 mL/g (sukar larut)
2. Pengaruh pelarut campuran terhadap kelarutan suatu zat

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

Dik Konstanta dielektrik :


Air : 80,4
Propilen glikol : 32
Alkohol : 23,3
 Pelarut A :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,24
100
40
Propilen glikol : x 32 ¿ 12,8
100
= 48,24 + 12,8 = 61,04
 Pelarut B :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,2
100
5
Alkohol : x 23.3 ¿ 1,165
100
35
Propilen glikol : x 32 ¿ 11,2
100
= 48,24 + 1,165 + 11,2 = 60,605
 Pelarut C :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,24
100
10
Alkohol : x 23.3 ¿ 2,33
100
30
Propilen glikol : x 32 ¿ 9,6
100
= 48,24 + 2,33 + 9,6 = 60,17
 Pelarut D :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,24
100
15
Alkohol : x 23.3 ¿ 3,495
100
25
Propilen glikol : x 32 ¿8
100
= 48,24 + 3,495 + 8 = 59,735

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

 Pelarut E :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,24
100
20
Alkohol : x 23.3 ¿ 4,66
100
20
Propilen glikol : x 32 ¿ 6,4
100
= 48,24 + 4,66 + 6,4 = 59,3
 Pelarut F :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,24
100
30
Alkohol : x 23.3 ¿ 6,99
100
10
Propilen glikol : x 32 ¿ 3,2
100
= 48,24 + 6,99 + 3,2 = 58,43
 Pelarut G :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,24
100
35
Alkohol : x 23.3 ¿ 8,155
100
5
Propilen glikol : x 32 ¿ 1,6
100
= 48,24 + 8,155 + 1,6 = 57,995
 Pelarut H :
60
Air : x 80,4 ¿ 48,24
100
40
Alkohol : x 23.3 ¿ 9,32
100
= 48,24 + 9,32 = 57,56
3. Pengaruh surfaktan terhadap kelarutan suatu zat
 Tween 0,1 %
Residu sampel = 2,7775 gr – 1,0325 gr
= 1,745 gr

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

Sampel yang larut = 2,5 gr – 1,745 gr


= 0,755 gr/100 ml
100
kelarutan=
0,755
¿ 132,45 ml/ gr (sukar larut)
 Tween 0,5 %
Residu sampel = 2,4939 gr – 0,8158 gr
= 1,6781 g
Sampel yang larut = 2 gr – 1,6781 gr
= 0,3219 gr/100 ml
100 ml
kelarutan=
0,3219 gr
¿ 310,65 ml/ gr
 Tween 1,0 %
Residu sampel = 2,0013 gr – 1,4547 gr
= 0,5466 gr
Sampel yang larut = 1 gr – 0,5466 gr
= 0,4534 gr/100 ml
100
Kelarutan=
0,4534
¿ 220,55 ml /gr (sukar larut)
 Tween 5,0%
Residu sampel = 0,8882 gr – 0,8124 gr
= 0,0758 gr
Sampel yang larut = 1,5 gr – 0,0758 gr
= 1,4242 gr/100 ml
100 ml
Kelarutan=
1,4242 gr
¿ 70,214 ml /gr (agak sukar larut)
 Tween 5%
Residu sampel = 1,6948 gr – 1,1097 gr
= 0,5851 gr

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

Sampel yang larut = 1 gr – 0,5851 gr


= 0,4149 gr/100 ml
100 ml
Kelarutan=
0,4149 gr
¿ 241,02 ml/ gr (sukar larut)
 Tween 10%
Residu sampel = 1,5625 gr – 1,0805 gr
= 0,482 gr
Sampel yang larut = 1 gr – 0,482 gr
= 0,518 gr/100 ml
100ml
Kelarutan=
0,518 gr
¿ 193,05 ml/ gr (sukar larut)
4. Pengaruh pH terhadap kelarutan suatu zat
 pH 6
Residu sampel = 2,1662 gr – 1,4653 gr
= 0,6969 gr
Sampel yang larut = 1 gr – 0,6969 gr
= 0,3031gr/100 ml
53,6 ml
Kelarutan=
0,303 g
¿ 176,897 ml / gr (sukar larut)
 pH 8
Residu sampel = 1,7176 gr - 1,0541 gr
= 0,6635 gr
Sampel yang larut = 1 gr – 0,6635 gr
= 0,3365 gr
55 , 6 ml
Kelarutan=
0,3365 g
¿ 165,23 ml/ gr (sukar larut)
 pH 10
Residu sampel = 1,9833 gr – 1,4607 gr

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081
KELARUTAN

= 0, 5226 gr
Sampel yang larut = 1gr – 0,5226 gr
= 0, 4774gr
79,1 ml
Kelarutan=
0,4774 g
¿ 165,689 ml/ gr (sukar larut)

AYU MELINDA FARADILA KARIM


1502010081

Anda mungkin juga menyukai