I. PRINSIP KERJA
Fermentasi padat dilakukan pada nasi ketan, ubi kayu dan ubi jalar. Fermentasi padat
dilihat proses kimia yang terjadi pada setiap perlakuan.
Pratikum Biokimia pada objek fermentasi padat, dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 20 Maret 2018. Pratikum ini dilaksanakan dilaboratorium teaching 3 Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.
Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah panci, baskom, plastik, kompor gas
dan daun pisang. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kacang kedelai, tepung
tapioka dan laru tempe.
Alat yang digunakan pada pratikum ini adalah daun pisang, baskom, saringan, kain
lap. Sedangkan baham yang digunakan adalah ubi kayu ( Manihot utilissima), ubi
ungu, ketan hitam dan ragi tapai ( Saccaromyces sp ).
Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah panci, baskom, kompor gas dan daun
pisang. Sedangkan bahan yang digunakan adalah beras atau nasi.
Ubi kayu dikupas dan dipotong-potong, tidak terlalu kecil namun tidak terlalu juga
terlalu besar. Lalu ubi kayu dimasak tetapi sampai tidak terlalu lunak.
Dilaboratorium, ubi dikukus kembali lebih kurang selama 15 menit. Kemudian
setelah ubi selesai dikukus, angkat dan letakkan ubi diatas daun pisang dan tunggu
hingga dingin. Setelah itu ubi kayu ditaburi ragi ( Saccaromyces sp) dengan saringan
secukupnya. Ubi kayu di beri 3 perlakuan. Perlakuan pertama ubi kayu dimasukkan
kedalam daun pisang kemudian dibungkus dengan rapi. Perlakuan kedua dimasukkan
kedalam plastik yang tidak dilubangi. Pelakuan ketiga dimasukkan kedalam plastik
yang dilubangi. Ubi kayu yang telah diberi perlakuan di masukkan kedalam baskom
dan disimpan selama tiga hari pada suhu kamar. Setelah tiga hari lakukan
pengamatan rasa, tekstur tapai dan aroma tapai setelah itu catat.
Ketan hitam dicuci bersih, kemudian dimasak namun tidak terlalu lunak.
Dilaboratorium ketan hitam dikukus kembali lebih kurang selama 15 menit.
Kemudian setelah 15 menit angkat ketan, lalu letakkan diatas daun pisang dan
tunggu hingga dingin. Tahap selanjutnya ketan di taburi dengan ragi ( Saccaromyces
sp) dengan saringan secukupnya. Ketan di beri 3 perlakuan. Perlakuan pertama
ketan dimasukkan kedalam daun pisang kemudian dibungkus dengan rapi. Perlakuan
kedua dimasukkan kedalam plastik yang tidak dilubangi. Pelakuan ketiga
dimasukkan kedalam plastik yang dilubangi. Ketan yang telah diberi perlakuan di
masukkan kedalam baskom dan disimpan selama tiga hari pada suhu kamar. Setelah
tiga hari lakukan pengamatan rasa, tekstur ketan dan aroma ketan setelah itu catat.
Beras dicuci bersih, kemudian dimasak namun tidak terlalu lunak. Dilaboratorium
nasi dikukus kembali lebih kurang selama 15 menit. Kemudian setelah 15 menit
angkat nasi, lalu letakkan diatas daun pisang dan tunggu hingga dingin. Tahap
selanjutnya nasi di taburi dengan ragi ( Saccaromyces sp) dengan saringan
secukupnya. Nasi di beri 3 perlakuan. Perlakuan pertama nasi dimasukkan kedalam
daun pisang kemudian dibungkus dengan rapi. Perlakuan kedua dimasukkan kedalam
plastik yang tidak dilubangi. Pelakuan ketiga dimasukkan kedalam plastik yang
dilubangi. Nasi yang telah diberi perlakuan di masukkan kedalam baskom dan
disimpan selama tiga hari pada suhu kamar. Setelah tiga hari lakukan pengamatan
rasa, tekstur ketan dan aroma nasi setelah itu catat.
No Perlakuan Parameter
Warna Aroma Rasa Tekstur
1 Dilobangi Putih Sedikit asam Asam lunak
2 Tidak dilobangi Putih Sedikit asam Asam lunak
cream
3 Daun pisang Putih Sedikit asam Asam lunak
kekuningan
No Perlakuan Parameter
Warna Aroma Rasa Tekstur
1 Dilobangi Putih Sedikit asam Asam lunak
2 Tidak dilobangi Putih Sedikit asam Asam lunak
3 Daun pisang Putih Sedikit asam Asam lunak
Tabel 4. Hasil pengamatan pada fermentasi padat pada ketan ubi jalar
No Perlakuan Parameter
Warna Aroma Rasa Tekstur
1 Dilobangi Orange Sedikit asam Asam lunak
pekat
2 Tidak dilobangi Orange Sedikit asam Asam lunak
3 Daun pisang Orange Sedikit asam Asam lunak
pucat
III.2 Pembahasan
mengoksidasi aseptor elektron terakhir yang dapat dipakai. Sel- sel melakukan
fermentasi menggunakan enzim yang akan mengubah hasil dari reaksi oksidasi.
Untuk memperoleh hasil fermentasi yang optimum faktor yang harus diperhatikan
adalah Ph dan kadar karbohidrat dari substrat, temperatur selama fermentasi
(Winarno,1997). Bakteri Saccharomyces cereviceae memiliki daya konversi gula
menjadi etanol yang sangat tinggi. Mikroba tersebut menghasilkan enzim zimase dan
invertase. Enzim zimase berfungsi memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Enzim invertase mengubah glukosa menjadi etanol pada fermentasi anaerob
(Judoamidjojo dkk, 1992).
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
3. Pada tempe diberi 3 perlakuan yaitu dibungkus daun, dibungkus plastik yang
berlobang, dan dibungkus plastik yang tidak berlobang. Pada tapai diberi 2
4.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti dan serius
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar 1. Fermentasi pada ubi jalar yang dibungkus daun dan plastik yang dilobangi
Gambar 2. Fermentasi pada ketan hitam yang dibungkus daun dan plastik yang
dilobangi
Gambar 3. Fermentasi pada ketan ubi kayu yang dibungkus daun dan plastik yang
dilobangi
Gambar 4. Fermentasi pada ketan ubi kayu yang dibungkus daun dan plastik yang
dilobangi