Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Kebun raya dalam kamus besar Bahasa Indronesia adalah kebun yang sangat luas tempat
memelihara berbagai tumbuhan. Kebun raya adalah istilah yang dipakai untuk menyebut
kebun botani. Di Indonesia setidaknya memiliki jumlah kebun raya sebayak 20 kebun raya
yang tersebar di seluruh nusantara. Salah satunya adalah kebun raya yang terletak di Jawa
Barat yaitu kebun raya Cibodas.
Kebun raya Cibodas menjadi tujuan fieldtrip untuk mata kuliah Biogeografi Jurusan
Geografi UNJ karena memiliki keanekaragaman (Biodiversitas) yang tinggi sehingga dapat
menjadi acuan dalam mengenali Flora Indonesia. Koleksi-koleksi Kebun Raya Cibodas tidak
hanya terbatas pada flora asli dan flora endemik wilayah-wilayah di Indonesia akan tetapi
juga terdapat flora yang berasal dari negara maupun benua lain tetapi juga dapat hidup di
Indonesia khususnya di Kebun Raya Cibodas.
Kebun Raya Cibodas merupakan kumpulan berbagai flora baik yang masih banyak
dijumpai maupun yang terancam punah seperti jenis bunga bangkai, sehingga dengan
keberadaan Kebun Raya ini dapat melindungi dan mempertahankan jenis-jenis flora agar
tidak punah karena tergerus pembangunan fisik dan ekonomi.
Lokasi yang relatif dekat dengan Universtas Negeri Jakarta membuat kawasan Kebun
Raya ini menjadi harus dikunjungi, karena dengan berkunjung dan mempelajari lebih jauh
tentang biodiversitas terutama flora maka diharapkan mahasiswa dapat turut menjaga dan
melestarikan habitat flora dan fauna tersebut.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dilaksanakannya Field Trip Mata Kuliah Biogeografi antara lain untuk :
1. Mengetahui keanekaragaman flora dan Fauna yang ada di Kebun Raya Cibodas.
2. Untuk mengamati langsung serta mempelajari kegunaan maupun kehidupan flora dan
fauna di Kebun Raya Cibodas.
3. Serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Biogeografi.
Adapun manfaat Observasi ini adalah dalam rangka Menambah pengetahuan serta wawasan
tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia khususnya di Kebun Raya Cibodas.
Selain itu juga dapat digunakan sebagai referensi dalam mata kuliah Biogeografi ataupun
mata kuliah yang berkaitan.
C.

METODE PENULISAN
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif dalam
memaparkan informasi maupun permasalahan secara terperinci sesuai dengan data yang ada.
Adapun teknik penyusunan laporan ini dimulai dengan melakukan Observasi di Kebun Raya
Cibodas, yaitu mengamati secara langsung dngan teori yang diberikan kemudian diterapkan
dalam bentuk tulisan laporan observasi ini. Setelah itu, kami melakukan Study Literatur dan
juga browsing di internet dalam rangka melengkapi data yang diperoleh.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

SEJARAH
KEBUN
RAYA
CIBODAS
Didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias Teijsmann, seorang kurator
Kebun Raya Bogor pada waktu itu, dengan nama Bergtuin te Tjibodas (Kebun Pegunungan
Cibodas). Pada awalnya dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal
luar negeri yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah satunya Pohon
Kina (Cinchona calisaya). Kemudian berkembang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor
dengan nama Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Mulai tahun 2003 status Kebun Raya
Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Cibodas di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam
kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Lokasi Kebun Raya Cibodas LIPI berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango
pada ketinggian kurang 1.300 1.425 meter di atas permukaan laut dengan luas 84,99 hektar.
Temperatur rata-rata 20 C, kelembaban 80,82 % dan rata-rata curah hujan 2.950 mm per
tahun. Kebun Raya Cibodas merupakan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil
menikmati keindahan berbagai jenis tumbuhan yang berasal dari Indonesia dan negara-negara
lain. Kebun Raya Cibodas berjarak 100 Km dari Jakarta dan 80 dari Bandung.
B.
a.

HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI


Tumbuhan
Kayu
atau
Pohon
Genus palgase jenis argentea masyarakat sunda biasa menyebutnya saninten
karakteristiknya daun mengkilat secara keseluruhan hingga pucuk, buah menyerupai
rambutan tetapi berduri. Berfungsi seperti halnya buah kenari, dan berbuah dimusim
kemarau.
Eucalyptus yaitu nama lain dari minyak kayu putih dimana minyak kayu putih di kebun
raya cibodas berasal dari Australia yang karakteristiknya berdaun meruncing dan ketika di
remas
daunnya
mengeluarkan
wangi
khas
kayu
putih.
Genus macadamia hiderbrendi suku protea dengan karakteristik daun mengumpul atau
bersarang, keras, serta tajam akan tetapi buahnya bias di konsumsi.
Cinammamon laurase adalah nama ilmiah dari kayu manis, kayu manis sangat khas jika
bagian luar batangnya di sayat hingga bagian pertama dari kayunya, jika kita menghirupnya
akan tercium khas nya kayu manis yang sangat alami dan membuat rileks.
b.

Semak
Perdu
Perdu atau semak adalah suatu kategori tumbuhan berkayu yang dibedakan dengan pohon
karena cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebih rendah, biasanya kurang dari 5-6
meter.Banyak tumbuhan dapat berupa pohon atau perdu tergantung kondisi pertumbuhannya.
Taman ini mulai dibangun dan diresmikan pada tahun 2002 atas Inisiator dari Mantan
Kepala Kebun raya Cibodas Drs. R. Subekti Purwantoro yang pada saat itu masih menjabat
sebagai Kepala Kebun Raya Cibodas dengan luas 5000 m2. Taman ini pada awalnya
dibangun untuk mengoleksikan berbagai tanaman. Rhododendron atau orang sering
menyebutnya dengan Azalea ini merupakan tanaman berbentuk semak dengan ketinggian di
bawah satu meter dan hidup ditempat yang beriklim sedang di ketinggian antara 800-2400
mdpl. Rhododendron yang ada di Kebun Raya Cibodas yang berasal dari berbagai daerah dan
Negara.Pada saat itu ada 3 jenis Rhododendron yang ditanam yaituRhododendron javanicum
dari Jawa, Rhododendron macgregoriae dari Papua dan Rhododendron mucronatum dari
Jepang.
Di Kebun Raya Cibodas ada salah satu tanaman Azalea yang dijadikan ikon Kebun Raya
Cibodas karena tanaman itu asli berasal dari Jawa. Nama tanaman tersebut adalah
Rhododendron javanicum (Azalea Jawa). Jenis ini di tanam pertama kali di Cibodas pada
tanggal 30 Januari 2005 dan termasuk jenis tanaman endemik di Jawa, Indonesia. Tanaman

ini memiliki bunga orange dengan struktur bunganya yang cantik dan tahan rontok hingga
satu
minggu
meskipun
telah
dipotong.
Keragaman
jenis
dan
manfaat
Famili Lauraceae merupakan salah satu famili besar dalam taksa tumbuhan tingkat
tinggi.Famili ini tersebar di seluruh wilayah di dunia termasuk daerah tropis dan subtropis,
dataran rendah sampai dataran tinggi. Penyebaran dan keragaman famili Lauraceae terpusat
di asia tenggara dan amerika tropis. Anggota famili ini kebanyakan berupa pohon atau semak
walaupun ada beberapa jenis yang merupakan parasit merambat tanpa daun sejati (genus
Cassytha). Secara ekonomis, famili Lauraceae memiliki manfaat ekonomi yang dominan
sebagai penghasilcinnamon dan camphor (minyak atsiri) oleh genus Cinnamomum komoditi
buah oleh Persea dan kayu bahan bangunan oleh beberapa genus lainnya seperti
Beilschmeidia, Endiandra,Ocotea dan Litsea. Beberapa genus lainnya seperti Laurus, Lindera
dan Actinodaphne juga berpotensi sebagai tanaman hias.
Beberapa jenis obat tradisional juga menggunakan jenis-jenis tumbuhan dari famili
Lauraceae dalam bahan pembuatannya dan peracikannya. Di Kebun Raya Cibodas, terdapat
12 genus famili Lauraceae yang terdiri dari 25 jenis termasuk diantaranya 9 jenis dari genus
Cinnamomum. Genus Cinnamomum tersebar di Asia, Malesia, Pasifik, Amerika tengah dan
Amerika selatan.Secara sederhana, genus ini dibedakan dari genus anggota famili Lauraceae
lainnya berdasarkan struktur tulang daunnya yang beruas tiga (3-veined leaf). Cinnamomum
burmanni digunakan sebagai rempah-rempah dan merupakan kayu manis yang umum
digunakan. Pucuk daunnya yang berwarna merah muda juga membuat jenis ini ditanam
sebagai tanaman peneduh sekaligus tanaman hias di taman atau pinggir jalan raya.
Di Kebun Raya Cibodas koleksi C. burmannitersebar di beberapa lokasi diantaranya vak
VII.C, VIII.B, X.A dan vak lainnya.Jenis ini merupakan jenis yang umum berada di Malesia
(China sampai Malaysia, Sumatra dan Jawa). Di Kebun Raya Cibodas, C. burmanni berbunga
dan berbuah sepanjang tahun (Hatta et al., 2005). Penyebaran C. sintoc meliputi wilayah
Thailand, Peninsular Malaysia, Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Lesser Sunda.Salah satu jenis
kayu medang sebagai bahan kayu konstruksi.Digunakan juga secara tradisional sebagai
pereda keram otot dan diare. Koleksi Kebun Raya Cibodas yang dikenal dengan nama kayu
sintok ini berada di vak. VIII.B. C. camphora merupakan jenis dari genus Cinnamomumyang
asli China.
Di Kebun Raya Cibodas, C. camphora berbunga sepanjang tahun, tetapi berbuah pada
sekitar bulan Oktober sampai Maret. Mempunyai indikasi kegunaan sebagai
insektisida.Kegunaan tersebut terkait dengan kandungan camphor oil yang mengandung
sesquiterpene yang merupakan senyawa aromatik dan bersifat bioaktif.Selain itu jenis ini juga
digunakan secara tradisional sebagai obat dalam dengan dosis rendah diantaranya obat
cacing, perut kembung dan antirematik.Penggunaan obat luar sebagai obat sakit gigi dan
desinfektan.Dalam dosis tinggi, ekstrak tumbuhan ini bersifat racun.C. camphora merupakan
koleksi yang berada di vak I.L, II.A, II.B dan II.C.C. verum secara alami berada di India
tenggara, Srilanka barat dan lembah Tenasserin Burma.Kulit kayu bagian dalam yang
dikeringkan digunakan sebagai rempah-rempah.Koleksi jenis ini di Kebun Raya Cibodas
terdapat di vak.VII.C dan VIII.A.C. cassia lebih banyak digunakan sebagai rempah-rempah
daripada
obat.Penggunaannya
sangat
umum
di
China.
Jenis yang ditanam di Cibodas berasal dari China dan Myanmar.C. cassia ditanam di
lokasi vak VII.C dan XIV.A. Di Cibodas, jenis ini belum pernah berbuah namun berbunga
sepanjang tahun. C. grandiflorum Merupakan jenis yang penyebarannya di Myanmar,
Malaysia sampai Indonesia khususnya pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.C.
grandiflorum digunakan secara tradisional sebagai obat pasca melahirkan.Kualitas kayu yang
cukup baik juga menjadikan jenis ini sebagai alternatif kayu bahan bangunan.Di Kebun Raya
Cibodas jenis ini berada di IX.B.Sepanjang tahun jenis ini berbunga dan berbuah.C.

javanicum berada di lokasi vak VIII.B.C. javanicum digunakan secara tradisional sebagai
obat pasca melahirkan.Kualitas kayu yang cukup baik juga menjadikan jenis ini sebagai
alternatif kayu bahan bangunan. Berbunga sepanjang tahun dan berbuah pada bulan
September sampai Februari.Penyebaran C. porrectum meliputi wilayah India, Burma, China,
Thailand, Singapura, Peninsular Malaysia, Jawa, Sumatra dan Kalimantan.Di Kebun Raya
Cibodas koleksi jenis ini berada di vak VI.E dan IX.C. Kayu jenis ini juga dikenal dengan
nama kayu medang yang digunakan sebagai bahan kayu konstruksi bangunan. Kulit kayunya
bersifat aromatik dan biasa digunakan sebagai penyedap rasa, bumbu dan tonik.Akar
tumbuhan ini digunakan secara tradisional sebagai obat demam dan pasca-melahirkan.
Penyebaran C. rhynchophyllum meliputi Peninsular Malaysia, Sumatera dan Borneo. Kulit
kayunya beraroma cengkeh.Buahnya digunakan sebagai rempah-rempah dan obat penyakit
usus.Koleksi Kebun Raya Cibodas ini berada di vak VI.D, VIII.B dan XIX.B.
c.
1.

Tumbuhan

Bunga
Sakura
Ternyata banyak orang yang belum begitu mengetahui bahwa sesungguhnya sakura tidak
hanya bisa dilihat di Jepang saja tetapi ternyata bisa ditanam, tumbuh dan bisa dilihat dengan
sempurna di Indonesia khususnya di Kebun Raya Cibodas.Di kebun botani peninggalan
Belanda
ini.
Taman ini dibangun pada tanggal 16 April 2007. Kawasan ini luasnya 5.000 m2. Jumlah
tanaman ini sekitar 400 jenis termasuk dengan tanaman yang masih kecil. Pemeliharaannya
dilakukan dengan penyiraman yang dilakukan sehari dua kali jika musim kemarau,
pemupukan dengan kompos dan pembuangan ranting- ranting yang sudah kering. Untuk
pembungaannya biasanya prunus berbunga dua kali dalam setahun, yaitu antara bulan Januari
- Februari dan antara bulan Agustus - September. Jika sedang berbunga akan menjadi sebuah
pemandangan
yang
indah.
Berdasarkan data dari index kwensis ternyata didunia ini ada 308 jenis Sakura, tetapi
menurut Kepala Seksi Konservasi ex-situ Nanang Suryana, S.S., di Kebun Raya Cibodas baru
memiliki 7 jenis Sakura yaitu Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus yamasakura,
Prunus lannesiana, Prunus sp, Prunus arborea dan Prunus costata. Di Sakura Garden untuk
sekarang ini baru terdapat 5 jenis Sakura yaitu Prunus cerasoides, Prunusyedoensis, Prunus
yamasakura, Prunus lannesiana dan Prunus sp,sedangkan jenis yang dikoleksikan untuk saat
ini ada tiga jenis yaitu Prunus arborea dari Java, Prunus costata dari Irian/ Papua dan Prunus
cerasoidesdari Himalaya. Prunus cerasoides adalah jenis Sakura tertua yang terdapat di
Cibodas yaitu ditanam pertama kali tanggal 13 Mei 1971 dan sekarang berada di vak XX.B.
21 a,b, sedangkan untuk Prunus yedoensis, Prunus yamasakura, Prunus lannesiana, Prunus sp
berasal dari Hatta pada tahun 2002. Sakura Garden sendiri dibuat pada Maret 2007
Desember 2007 dengan luas 6.647 m2 dan dibuat untuk memperkaya taman tematik yang ada
di
Kebun
Raya
Cibodas.
Menurut kurator Rosaceae, ternyata hal ini disebabkan karena Kebun Raya Cibodas
memiliki ketinggian yang hampir sama dengan habitat asli dari Sakura. Selain itu kontur
tanah dan cara perawatan serta iklim itu juga yang mungkin menyebabkan terjadinya
pembungaan Sakura bisa terjadi 2 kali dalam satu tahun.
2.
Anggrek
Hingga tahun 2005 sudah dikoleksi lebih dari 250 jenis, yang berasal dari hampir semua
pulau besardi Indonesia terutama Pulau Jawa. Beberapa diantaranya endemik seperti
Phaleonopsis javanica (endemik Jawa Barat), Coelogyne celebensis (endemik Sulawesi).
Anggrek ini ditempatkan dalam satu rumah koleksi. Bulbophyllum dan Dendrobium
merupakan dua marga yang mendominasi koleksi Kebun Raya Cibodas. Terdapat beragam
bentuk dan ukuran tumbuhan maupun bunga. Jenis-jenis lain juga tidak kalah menarik seperti

Cymbidium roseum, Robiquetia spatulata dan juga anggrek tanah; Calanthe pulchra, Phaius
tankervillae.
Anggrek
juga
mempunyai
daun
yang
cantik.
Goodyerareticulata, Macodespetola. Jenis anggrek yang berasal dari Papua pun bisa dijumpai
di sini yaitu : Epiblastus auriculatus, Mediocalcar decoratum, Bulbophyllum reevei.
Kerusakan habitat dan eksploitasi yang berlebihan menyebabkan beberapa jenis anggrek
terancam keberadaannya di alam. Karenanya jenis-jenis ini memiliki arti penting dalam
konservasi diantaranya Coelogyne pandurata (anggrek hitam), Paphiopedillum javanicum
(anggrek
kasut
hijau)
dan
Phaleonopsis
javanica.
3.
Aromatik
Dari beberapa tanaman koleksi yang ada di Kebun Raya Cibodas adalah tanaman
aromatik. Tanaman aromatik yaitu tanaman yang mengeluarkan aroma yang berasal dari
minyak Essensial." Minyak Essensial adalah campuran senyawa-senyawa yang harum dan
mudah menguap". (Oyen dan Nguyen Xuang Dung, 1993) Aroma yang dihasilkan tanaman
aromatik diantaranya keluar dari: bunga, daun, batang dan akar. Sebagian dari aroma akan
lebih terasa jika diremas atau dilukai, misalnya daun Kayu Manis jika diremas akan terasa
bau yang menyengat, Kayu Pinus akan terasa harum jika dilukai dan Bunga Melati
mengeluarkan
aroma
setelah
hujan
turun
dan
membasahinya.
Lain lagi ceritanya bagi tanaman Cestrum nocturnum, bunganya mengeluarkan aroma
hanya pada malam hari. Bagi yang pertama kali merasakan aroma tanaman ini tentunya akan
merinding karena baunya yang seperti aroma mistis. Potensi koleksi tanaman aromatik yang
ada di Kebun Raya Cibodas sebagian sudah diketahui manfaatnya. Bagi masyarakat
Indonesia dan Negara lainnya penggunaan tanaman aromatik bukan sesuatu hal yang baru,
seperti keharuman dari bunga Michelia champaca telah dimanfaatkan sebagai minyak Parfum
yang
digunakan
sebagai
wangi-wangian.
Di India dan Indonesia bunga Michelia champaca digunakan dalam upacara keagamaan
seperti perayaan Ngaben di Bali (M.S.M. Sosef, L.T., 1998) Di Kebun Raya Cibodas selain
tanaman-tanaman aromatik yang dikoleksi, banyak juga tanaman - tanaman yang tumbuh liar.
Tanaman liar ini bila diperhatikan tentunya tidak kalah menariknya, seperti Houttuynia
cordata tanaman terna menahun, melata atau tegak tinggi 20-90 cm, dengan nama daerah
Amis-amisan (Jawa Tengah).
Tanaman ini mengeluarkan aroma tak sedap seperti amis darah, bila diremas baunya
sangat menyengat dan lama menempel di tangan, tanaman ini juga dipercaya berkhasiat
sebagai obat asma dan pilek. Beberapa koleksi tanaman aromatik Kebun Raya Cibodas
diantaranya : ~ Backhousia citriodora ~ Litsea cubeba ~ Crinum johnstonii ~ Cinnamomum
camphora ~ Cinnamomum burmanni ~ Ilicium anisatum ~ Magnollia candollii ~ Magnolia
grandiflora ~ Cestrum nocturnum ~ Melaleuca cajuputi ~ Melaleuca alternifolia ~ Piper
aduncum.
Backhousia citriodora F. Muell Tanaman yang berbentuk pohon kecil ini dapat mencapai
tinggi 8 m dengan ciri-ciri: letak daun berhadapan, panjang tangkai daun sekitar 1,5 cm,
bunga kecil di ujung cabang daun. Aromanya akan keluar jika daunnya diremas. Penyebaran :
Australia;
Queensland
Litsea cubeba (Lour.)Pers. Nama daerah Ki Lemo (Sunda). Pohon kecil dapat mencapai
tinggi 5-10 m, daun dan kayunya beraroma menyegarkan. Asal dan Penyebaran : Asal
tumbuh liar dari bagian timur Himalaya, dan daerah penyebarannya meliputi Benua Asia
Tenggara, Malaysia, Indonesia (Jawa, Kalimantan, Sumatra), bagian selatan Cina dan Taiwan.
4.
Tumbuhan
Obat
Berbicara tentang obat mungkin akan identik dengan penyakit. Ada jenis obat yang herbal
dan ada juga yang tidak. Berbicara tentang obat herbal sebenarnya banyak orang yang belum
mengetahui bahwa masih banyak tanaman yang ada disekitar kita yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat herbal. Kebun Raya Cibodas selain mengkoleksikan tanaman keras juga

mengkoleksikan
berbagai
tanaman
obat.
Kebun Raya Cibodas memperlihatkan pengunjung untuk dapat menemui berbagai
tanaman yang dapat digunakan sebagai obat herbal yang dikoleksikan di dalam sebuah satu
petak kebun. Kebun ini mulai dibangun dan diresmikan pada tahun 2005 atas Inisiator dari
Mantan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kebun Raya Cibodas Didin Ahmad Nurdin, S.Si.
(alm.). Kebun ini memiliki luas 3000 m2 dan dibangun untuk mengoleksikan berbagai
tanaman obat yang berasal dari berbagai daerah. Sampai saat ini terdapat 164 jenis tanaman
obat yang dikoleksikan di Kebun Raya Cibodas.
Berbagai contoh tanaman obat yang ada di Cibodas adalah Centella asiatica (L).Urbatau
yang sering kita kenal dengan pegagan atau antanan konon katanya dapat digunakan sebagai
obat peningkat daya ingat. Tanaman ini tumbuh liar di dekat sawah atau di dekat selokanselokan. Pegagan dapat dimakan secara langsung dapat juga untuk lalapan atau campuran
pembuatan asinan. Perbanyakan tanaman ini sangat mudah dilakukan yaitu melalui stek akar.
Selain tanaman pegagan ada juga Euchresta horsfieldii (Lesch.) atau sering kita kenal
dengan Ki Jiwo ini termasuk ke dalam family Fabaceae. Euchresta horsfieldii atau sering kita
kenal dengan nama Ki Jiwo ini termasuk kedalam keluarga Polong-polongan. Tanaman ini
merupakan tanaman perdu yang umumnya tumbuh di hutan sekunder dan lereng gunung
dengan ketinggian 1300-2000 m dpl. Tanaman ini kebanyakan ditemukan di pegunungan
Tengger dan cara perbanyakannya juga mudah yaitu melalui biji dan stek batang. Ki Jiwo
memiliki biji yang berbentuk lonjong dan dipercaya dapat untuk mengobati batuk darah,
aprodisiak, pelancar air seni, mengurangi keputihan dan mengencangkan daerah kewanitaan
serta mempertahankan stamina dan tanaman yang nama ilmiahnya menthe (tanaman mint)
berfungsi
untuk
penyakit
magh.
d.

Tumbuhan
Paku-Pakuan
Merupakan sekelompok tumbuhan berpembuluh yang dalam istilah botani dikenal sebagai
Pteridophyta. Tumbuhan paku memiliki batang, daun, dan akar, tetapi tidak mempunyai biji
dan bunga namun menghasilkan spora sebagai alat reproduksinya. Jenis tumbuhan paku dapat
hidup di berbagai macam habitat yang sangat luas, dari pegunungan terpencil hingga padang
pasir. Koleksi tanaman paku-pakuan yang ada di Kebun Raya Cibodas terletak di vak I.C.
Sampai saat ini Kebun Raya Cibodas telah mengoleksi sebanyak 74 jenis (Mei 2013)
paku-pakuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa manfaat tumbuhan
paku antara lain sebagai bahan pangan, tanaman hias dan kerajinan tangan. Paku-pakuan di
Indonesia telah lama digunakan masyarakat sebagai bahan baku obat tradisional, sebagai
contohnya adalah rambut-rambut halus pada paku kidang[Dicksonia blumei (Kunze) Moore]
dan paku simpai [Cibotium barometz (L.) J. Sm.] yang dipercaya sebagai obat luka untuk
menghentikan
pendarahan.
e.

Tumbuhan
Air
atau
Rawa
Kebun raya Cibodas mempunyai pohon teratai yang tumbuh di sekitar kebun raya dan
cenderung lebih mendekati air. Tanaman yang termasuk jenis sukulen adalah tanaman yang
banyak mengandung air dan berdaun tebal. Tanaman ini tidak boleh banyak terkena sinar
matahari. Tanaman sukulen yang ada di Kebun Raya Cibodas sekitar 169 jenis. Tanaman
sukulen ini belum termasuk ke dalam koleksi tapi masih berupa kekayaan.
f.

Rumput-Rumputan
Di kebun raya cibodas ada satu jenis rumput seperti mentha atau biasa orang menyebut
daun mint, menurut kelompok kami mint atau mentha masuk kedalam rumput rumputan yang
berguna untuk penyegar mulut. Dan alang alang pun ada di Kebun Raya Cibodas yang masuk
ke dalam rumput rumputan berguna untuk panas dalam.

g.

Taman Lumut
Taman ini dibangun pada tahun 2004 dan dibuka untuk umum secara resmi pada tanggal
11 April 2006, pada saat ulang tahun Kebun Raya Cibodas yang ke 154. Taman seluas 1.500
m2 ini dirancang menyerupai habitat lumut di alam yaitu pada batang pohon, tanah, batubatuan dan media tertentu.Naungan secara alami juga diberikan oleh rindangnya tanaman asli
Indonesia yang tumbuh disekitarnya untuk memberikan kondisi lembab yang
diinginkan.Sebagian besar koleksinya berasal dari sekitar Kebun Raya Cibodas, dan sampai
saat ini koleksi yang ada di Taman Lumut ada 134 jenis.
Keinginan Kebun Raya Cibodas untuk mengungkap kekayaan alam Indonesia, berakhir
pada sebuah ide pembuatan Taman lumut yang mengkoleksi spesimen hidup lumut di Kebun
Raya Cibodas. Salah satu tugas pokok yang dimiliki Kebun Raya Cibodas adalah
mengkonservasi jenis-jenis flora, khususnya untuk flora dataran tinggi basah yang sesuai
dengan kondisi habitat yang dimiliki Kebun Raya Cibodas. Oleh karena itu, dibangunlah
Taman lumut, dengan salah satu tujuannya untuk memperkuat fungsi dan tugas utama Kebun
Raya Cibodas dalam bidang konservasi secara ex situ. Selain itu, taman ini dimaksudkan
sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan dan rekreasi. Sasaran yang ingin
dicapai adalah meningkatkan nilai konservasi keragaman jenis-jenis lumut dan apresiasi
masyarakat terhadap keragaman lumut, serta menambah taman tematik yang ada di Kebun
Raya Cibodas sebagai salah satu situs yang bisa menarik perhatian pengunjung.
Pembangunan Taman Lumut di Kebun Raya Cibodas, merupakan Taman Lumut pertama
yang ada di Indonesia. Bahkan Indonesia adalah negara tropik pertama di dunia yang
memiliki koleksi lumut outdoor. Di beberapa negara di daerah subtropik (Jerman, Singapura)
juga terdapat taman/koleksi lumut, hanya saja karena iklim yang tidak mendukung, kebun
tersebut pada umumnya berada di dalam ruangan
h.

Kaktus
Jumlah tanaman kaktus yang berada di rumah kaca ini sekitar 287 jenis. Tanaman kaktus
ini masih berupa kekayaan dan belum menjadi koleksi. Kebanyakan tanaman kaktus ini
berasal dari kiriman atau pertukaran dari luar.
Ada jenis kaktus yang berbunga sepanjang tahun, yaitu Mamilaria hahniana dan ada juga
jenis kaktus yang berbunga 3-4 tahun sekali tetapi harus mnempunyai masa hidup 30 tahun
dulu, yaitu Echinocactus grussonii.
Berikut beberapa koleksi flora yang kami observasi di Kebun Raya Cibodas :
Eucalyptus regnans
Eucalyptus yaitu nama lain dari minyak kayu putih dimana minyak kayu putih di kebun raya
cibodas berasal dari Australia yang karakteristiknya berdaun meruncing dan ketika di remas
daunnya
mengeluarkan
wangi
khas
kayu
putih.

Cinammamon
laurase
adalah nama ilmiah dari kayu manis, kayu manis sangat khas jika bagian luar batangnya di
sayat hingga bagian pertama dari kayunya, jika kita menghirupnya akan tercium khas nya
kayu manis yang sangat alami dan membuat rileks.

Magnolia
Blumei
PRANTL
(cempaka bulus), Manglid berupa pohon, tinggi mencapai 25 40 m dengan bebas cabang 25
m dan diameter mencapai 150 cm, tersebar di ketinggian 1000 1500 m dpl. Hidupnya
berkelompok dan di tempat yang lembab. Tajuk membulat, lebat, percabangannya berbentuk
garpu yang dimulai jauh dari atas tanah, Daun tunggal bentuk elips memanjang atau elips
melebar, kebanyakan bulat telur memanjang, ukuran 13-18 cm, panjang kadang sampai 25
cm.


Elaeocarpus
Sp.
Nama Indonesia adalah mendang, Perdu atau tanaman yang cukup besar, kandang kala
tanaman besar dengan tinggi sampai dengan 40(-50) m; bulung lurus, berbentuk slinder,
menugu/memilar atau bentuknya kurang bagus, tidak bercabang pada ketingian di atas 18 m,
diameter ebih dari 80(-160), kadang-kadang dengan tiang penopang dengan tinggi lebih dari
3(-5)
m.

Pouteria
campechiana
(Kuhn)
Baehni
Nama
spesiesnya
merujuk
pada
nama
kota
Campeche
di
Meksiko,
sawo mentega berukuran sedang, tinggi hingga 30 m; meski kebanyakan hanya mencapai 20
m. Kayunya yang berwarna coklat keabu-abuan hingga kemerah-merahan bertekstur halus,
kuat, keras, dan berbobot sedang hingga berat; baik untuk membuat papan atau balok. Di
Amerika Tengah, lateksnya disadap untuk campuran getah sawo manila, dijadikan bahan
permen karet. Pohon alkesah sering pula ditanam sebagai peneduh atau penghias taman.

Ficus
variegata
blume
Penanaman nyawai dikombinasikan dengan tumpangsari mentimun dan kacang panjang.
Berdasarkan pengukuran diperoleh hasil persentase tumbuh nyawai umur dua tahun yang
tinggi yaitu rata-rata 95 %, rata-rata diameter adalah 7, 22 cm, rata-rata tinggi 6,90 m dan
rata-rata luas tajuk 12,90 m2. Ratarata riap diameter umur dua tahun adalah 3,61 cm per
tahun dan rata-rata riap tinggi adalah 3,45 m per tahun. Selain jenis tumbuh cepat, pohon
nyawai mempunyai kemampuan trubusan yang baik dimana pohon yang patah dapat tumbuh
kembali dan jenis ini juga mulai berbuah pada umur dua tahun. (beringin) untuk peneduh.

Castanopsis
argentea
Saninten adalah nama daerah dari Castanopsis argentea. Dengan tinggi dapat mencapai 15 m,
tumbuhan ini menghiasi hutan tropis. Daunnya bertepi rata, lanset dan berwarna hijau
kemerahan saat muda. Buahnya yang berduri sulit terbuka dan menunjukan 2 biji yang
tersembunyi. Biji yang dilindungi dengan kulit keras dapat dimakan. Monyet senang
memakan biji Saninten mentah. Sedangkan manusia yang dianggap lebih beradab, mengolah
biji Saninten dengan cara menggoreng tanpa minyak (sangrai) dan kemudian menikmati
daging
bijinya.

Araucaria
bidwii
hook
Araucaria bidwillii. Bunya-bunya. Australia timur (kadang ditempatkan di seksi Bunya).
Beberapa spesies Araucaria relatif umum dalam budidaya karena kebiasaan tumbuhnya yang
simetris dan formal. Beberapa spesies penting secara ekonomi untuk produksi kayu dan biji
yang
dapat
dimakan.

Camellia
japonica
(kamelia Jepang), Tumbuh di hutan, di ketinggian sekitar 300-1,100 meter, Camelia harus
ditanam di tempat teduh di organik, agak asam, tanah semi-lembab tetapi berdrainase baik.
Jika tanah tidak dikeringkan dengan baik, hal ini dapat menyebabkan akar membusuk.
Ternyata, daun Camellia memiliki khasiat yang mampu mengurangi pembentukan melanin.
Sebagaimana diketahui, pembentukan melanin akan membuat kulit menjadi lebih gelap. Dan
daun
Camellia
itu
mempunyai
khasiat
untuk
mencegahnya.

Azelea
(Rhododendron
sp.)
Rhododendron merupakan tumbuhan yang umumnya dibudidayakan sebagai tanaman hias
dan ornamen taman. Tumbuhan ini biasanya hidup di daerah bercuaca sejuk utamanya di
puncak gunung dengan ketinggian di atas 1000-an meter dpl. Rhododendron akan tumbuh
dengan
subur
pada
tanah
yang
asam
dengan
kisaran
pH
4,5-5,5.

Rhaphiolepis
indica
(India
Hawthorn),
ditanam
untuk
dekoratif
bunga
merah
muda.

Cuphea
ignea
(syn.C.platycentra)
Bunga Cigar, ditanam dengan suhu 22 - 28 brasal dari Meksiko, digunakan sebagai

tanaman
hias.

Olea
europaea
Tanaman Zaitun, tumbuh sebagai perdu mempunyai bunga berbentuk lonceng daun tunggal
dengan kedudukan berhadapan tanpa daun penumpu bunga banci atau berkelamin tunggal
dan buah menumpang buahnya berupa buah batu dengan biji memiliki endosperma, usianya
dapat mencapai ribuan tahun, Selain buahnya yang enak, kayu dari pohon zaitun juga sangat
bagus, keras dan indah. Selain untuk dimakan buah zaitun juga digunakan sebagai penyedap
makanan. Apabila diperas buahnya, kita dapat memperoleh minyaknya.digunakan untuk
bahan kosmetik yang dapat menjaga kelembaban dan kekencangan kulit sehingga diyakini
dapat
menjadikan
kulit
awet
muda.

Salvia
Splendens
Tanaman Salvia, adalah berupa semak berbunga merah menyala yang muncul tegak dari
ujung-ujung
ranting,
digunakan
sebagai
tanaman
hias.

Hydrangea
macrophylla
Hortensia, Bunga hortensia bersifat sedikit beracun jika dimakan karena semua bagian
tanaman mengandung glukosida sianogenik, walaupun demikian jarang ada kasus keracunan
karena tanaman ini tidak kelihatan enak dimakan. Daun dan akar tanaman ini juga
dimanfaatkan
sebagai
tanaman
obat.

Lindsaea
Lindsaea adalah suatu jenis dari sekitar 180 jenis tumbuhan paku terdapat di Australia
Austria. Habitus: Terna, menahun, tinggi 20-30 cm. Bagian yang digunakan : Daun, atau
seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan. Kegunaan : Anti
bakteri,
anti
nyeri
dan
pembersih
darah.

Todea
Barbara
Pakis hutan hujan tropis Australia dan Selandia Baru dan Afrika Selatan, krep pakis , pakis
raja pakis - salah satu dari banyak tumbuhan vaskular tanpa bunga dan tanpa biji memiliki
akar sejati dari rimpang dan daun yang meluruskan ke atas; berkembang biak dengan spora
genus Todea, Todea - genus pakis halus milik keluarga Osmundaceae.

Anda mungkin juga menyukai