Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN PRATIKUM BUNGA

KIAPU

Disusun Oleh :
Nama : Hiskia Ndraha
Nim : 202111013
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas / Semester : A/II

DOSEN PENGAMPU :

BAPAK YULISMAN ZEGA S.Pd., M.Pd

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP GUNUNGSITOLI)


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas Biologi Tumbuhan Air
berupa makalah tanaman Kiapu yang diberikan oleh Bapak yulisman zega S.Pd., M.Pd tepat
waktunya. Pada kesempatan ini penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dosen
pembimbing yang telah banyak membantu penulis berupa referensi teori mengenai tugas ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini bisa lebih sempurna dan
lebih bermanfaat bagi kita dimasa mendatang.

Saptu. 18 juni 2021

i | p r a ti k u m
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………….. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………... ii

BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1


B. Tujuan dan Mamfaat …………………………………………………… 1

BAB II Landasan Teori ………………………………………………………... 2

A. Klasifikasi Kiapu ……………………………………………………… 3


B. Morfologi ……………………………………………………………… 5

BAB III Pembahasan ………………………………………………………….. 6

A. Mempengaruhi Pertumbuhan ………………………………………….. 6


B. Hasil Pengamatan ……………………………………………………… 8
C. Kesimpulan Penelitian ………………………………………………… 10

BAB IV Penutup ………………………………………………………………. 11

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 11

Daftar Pustaka ………………………………………………………………… 12

ii | p r a ti k u m
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah
disesuaikan untuk tinggal di air atau pada lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air
permukaan memerlukan banyak adaptasi khusus, tumbuhan air hanya dapat tumbuh dalam air atau
selamanya jenuh tanah Tumbuhan hydrofita adalah tumbuhan yang tumbuh di habitat yang basah
atau tumbuh di air, sebagian atau seluruhnya. Jenis tumbuhan yang hidup di dalam atau di dekat air
disebut pula tumbuhan aquatik.

Tumbuhan air dibagi menjadi 4 jenis :

1. Tumbuhan Air Oksigen

Pembudidayaan tumbuhan air oksigen biasanya dilakukan di dalam akuarium. Ciri khasnya adalah
seluruh bagian tumbuhan terendam air. Ia mampu membersihkan udara, menyerap kandungan garam
yang berlebihan didalam air, menjadi tempat berlindung dan menyimpan telur ikan. Tumbuhan ini
sangat cocok dijadikan tanaman penghias akuarium. Contohnya adalah Hydrilla verticilata,
Utricuralia bifida, Limnophila sessiliflora.

2. Tumbuhan Air Mengapung

Jenis tumbuhan air mengapung mudah dikenali karena akarnya tidak memerlukan media tanam lain
kecuali air. Contohnya eceng gondok(Eichornia crasipes) dan kiapu (Pistia stratiotes).

3. Tumbuhan Air Lumpur

Seperti namanya tanaman ini butuh media berlumpur didalam air. Lazimnya digunakan untuk
memberikan kesan alami pada kolam. Contohnya adalah Echinodorus dan Araceae(Talas-talasan).

4. Tumbuhan Air Pinggir

Biasanya ia tumbuh ditempat yang selalu basah, dalam genangan air atau rawa-rawa. Karena itu,
acapkali dibagian pinggir kolam dan menjadi latar belakang kolam tersebut. Contohnya adalah
Acorus calamus, Cyperus spp.,Sagittaria spp. Cirinya, meski batangnya terendam, sebagian besar
batang, daun, dan bunganya muncul di permukaan air. Media tanamnya berupa tanah yang terendam.

1 | p r a ti k u m
Dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai tumbuhan air kiapu. Kiapu adalah salah satu
tumbuhan yang multifungsi. Jenis tumbuhan ini habitatnya di air atau dikenal dengan tanaman hias
air. Apu-apu ini juga berguna untuk membersihkan air dari pencemaran. Tanaman hias air ini
merupakan tanaman yang tergolong mudah cara perawatannya. Tanaman hias air ini mempunyai
akar yang panjang mencapai 80 cm dengan warna putih. akarnya menggantung di bawah air roset
dan memiliki stolon.Bentuk rambut akar tanaman ini membentuk sebuah struktur menyerupai
keranjang yang dilingkari gelembung udara.

B. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari tersusunnya makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes )
adalah :

1. Mampu mendeskripsikan tanaman Kiapu (Pistia stratiotes) sebagai tanaman air.

2. Mampu menjelaskan habitat, karakteristik, morfologi dan ekologi dari tanaman Kiapu.

3. Mampu menjelaskan dampak adanya pertumbuhan tanaman Kiapu bagi perairan.

Adapun manfaat dari tersusunnya makalah ini dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes)
adalah :

1. Bagi Pembaca

Diharapkan dengan tersusunnya makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes) mampu
menjadi sumber referensi bagi pembaca yang sedang melakukan kajian tentang tanaman air Genjer
Kiapu (Pistia stratiotes).

2. Bagi Mahasiswa dan Penulis Lain

Tersusunnya makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes) diharapakan mampu
menjadi sumber referensi bagi mahasiswa ataupun penulis lain dalam pengembangan ilmu ataupun
sumber riset selanjutnya.

2 | p r a ti k u m
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Klasifikasi Kiapu (Pistia stratiotes)

Adapun klasifikasi dari tanaman Kiapu sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Phylum : Tracheophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Alismatales

Famili : Araceae

Genus : Pistia

Spesies : Pistia stratiotes

a. Kingdom

Kingdom Plantae atau Kerajaan tumbuhan merupakan salah satu organisme eukariotik
multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang berperan pada
proses fotosintesis sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses fotosintesis
dapat terjadi dengan adanya bantuan dari Sinar Matahari. Karena tumbuhan mampu membuat
makanannya sendiri maka tumbuhan dikelompokkan ke dalam organisme autotrof.

b. Phylum

Tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta memiliki pembuluh pengangkut. Pembuluh


pengangkut berfungsi mengangkut air, mineral, dan sari-sari makanan tidak melalui antarsel. Oleh
karena itu, pembuluh pengangkut ini terdiri atas xilem berfungsi mengangkut air serta mineral dan
floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi
tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji.

c. Kelas

3 | p r a ti k u m
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak
mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan
tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan
pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan
daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah.
Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji
mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P
(berisi protein). Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih species.

d. Ordo

Alismatales mencakup banyak monokotil yang menyukai tanah berlumpur atau basah, bahkan
ada yang hidup sepenuhnya tergenang dalam air. Beberapa anggotanya, khususnya dari suku
Cymodoceaceae dan Hydrocharitaceae, mampu beradaptasi dengan air laut dan sepenuhnya hidup
terbenam dalam air laut. Mereka menjadi komponen utama ekosistem khas lautan dangkal tropika
yang disebut padang lamun. Suku Araceae (suku talas-talasan) mencakup banyak tumbuhan ekonomi
yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan.

e. Famili

Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri
khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang (spatha). Jenis-jenisnya banyak dikenal
orang: sebagian karena dapat dimakan umbinya, terutama dari genus Alocasia, Colocasia (talas
bogor), serta Amorphophallus (suweg); sebagian karena keindahannya sebagai tanaman hias, seperti
Dieffenbachia, Aglaonema (sri rejeki), dan Anthurium (kuping gajah); dan salah satu anggotanya
memegang rekor sebagai bunga majemuk tunggal terbesar sedunia (bunga bangkai raksasa,
Amorphophallus titanum).

f. Genus dan Spesies

Kiapu atau Pistia stratoites ialah tumbuhan akuatik yang timbul di permukaan air. Pokoknya yang
seakan akan pokok kobis menyebabkan orang melayu memanggilnya kobis air. Batang dan tangkai
keladi ini tak nyata. Tunas daun baru terbentuk pada pangkal daun lama membentuk susunan spiral
dan rapat. Daunnya berbentuk kelopak bunga beralun menegak. Daunnya kalis air dan mempunyai
lapisan seperti lilin dan berbulu di permukaan daun. Anak pokok baru boleh tumbuh dari induk dan
terpisah dari pokok utama.

2.2. Gambar Kiapu (Pistia stratiotes


4 | p r a ti k u m
B. Morfologi
a. Akar

Tanaman air kiapu memiliki akar panjang (hingga 80 cm) yang berwarna putih. Akar
menggantung di bawah roset dan memiliki stolon. Rambut-rambut akar membentuk suatu struktur
seperti keranjang yang dikelilingi gelembung udara, sehingga meningkatkan daya apung tumbuhan
itu.

b. Daun

Daun tanaman Kiapu ini berwarna hijau dan muncul dari tengah jika kita pandang, juga sangat
mirip dengan bunga hijau yang tengah mengapung di air. Daun tanaman ini agak tebal bertekstur
lembut mirip beludru yang kedap air.

c. Bunga

Bunga apu-apu (Pistia stratiotes) bertipe bunga tongkol yang muncul di ketiak daun. Bunga
berwarna keputihan, berukuran sekitar 1 cm.

d. Buah

Buahnya buni, berbentuk bulat, berwarna merah, dengan ukuran 5-8 cm. Bijinya bulat, berwarna
hitam, berukuran sekitar 2 mm.

5 | p r a ti k u m
BAB III

PEMBAHASAN

A. Mempengaruhi pertumbuhan
a. Faktor Eksternal
1. Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air
dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses
fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Cahaya Matahari

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang.

3. Air dan Kelembaban

Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi
keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.

4. Suhu

Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya
pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat
dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal

6 | p r a ti k u m
ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.

b. Faktor Internal
1. Gen

Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya.
Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh,
warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.

Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan
pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut
berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat,
berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.

2. Hormon

Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses
dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada
beragam jenisnya antara lain :

 Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
 Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
 Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
 Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan
akar dan cabang tanaman.
 Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
 Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
 Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan

7 | p r a ti k u m
B. Hasil Penelitian Pada Bunga Kiapu

Setelah kami melakukan pengamatan yang hanya 6 hari lamanya kami dapat meneliti
perkembangan Bungan kiapu tersebut dan membandingan dari hari ke hari walaupun hari terbatas
hanya 6 hari tetapi dengan pemberian Pupuk Urea ( pupuk kimia yang mengandung nitrogen
berkadang tinggi. Unsur nitrogen adalah unsur hara yang sangat di perlukan tanaman) adapun terjadi
perubahan pada tanaman tersebut baik dalam struktur, bentuk, dan warna daun.

Oleh karena itu berikut hasil penelitian kami terhadap bunga Kiapu :

a. Hari pertama

Pada hari pertama saya memindahkan Bungan kedalam wadah


kecil dan meletakan 4 bunga Kiapu kedalam wadah tersebut akar
masih baru beradaptasi daun batang dan bunganya.
Struktur Bungan kiapu tersebut masih begitu kering karena baru
dipindahkan dan warnanya agak kekuning kuningan sedikit.

b. Hari kedua

Untuk pada hari kedua bunga kiapu sedikit membaik warna dan
strukturnya mulai membaik setelah beradaptasi dengan
lingkungan barunya. Dan warnanya sedikit berkurang warna ke
kuning kunngannya dan sedikit mulai tumbuh daun tunas baru.

8 | p r a ti k u m
c. Hari ketiga

Pada Hari ketiga saya memberikan pupuk urea dengan tujuan


menumbuh cepatkan pertumbuhan bunga kiapu tersebut dengan
setengah sendok makan kecil, tampak pada gambar bahwa pada
hari ietiga pada saat saya memberikan pupuk warna bunga
kiapunya mulai hijau cerah menandakan bahwa bunga sehat.
Dan struktur agak mulai membesar.

d. Hari ke empat

Untuk pada hari keempat setelah pemberian pupuk bunga


Kiapu mulai tampak perkembangannya dan warn mulai hijau
cerah menandakan bunga sehat setelah pemberian pupuk dan
daun daun kecilnya mulai terangkat keatas, menandakan bunga
berkembang setelah pemberian pupuk.

e. Hari kelima

9 | p r a ti k u m
Untuk pada hari kelima 2 hari setelah pemberian pupuk, dapat
dilihat jelas pada gambar di samping bahwa bunga kiapu
sedik berubah dan tidak nampak sehatnya setelah pemberian
pupuk urea, bunga kelihatan kusam dan warna hijau cerahnya
mulai pudar dan mulai kekuningan seperti pada awal
pengambilan atau pemindahan bunga kiapu/

f. Hari keenam

Pada penelitian hari terakhir bunga Kiapu sedikit sangat


hancur dan sangat rusak dan warnanya sangat kusam total dan
seolah tidak ada perkembangnnya beda pada hari sebelum
pemberian pupuk, pada hari ke tiga ini setelah pemberian
pupuk urea dapat di lihat jelas pada gambar di samping
bagaiman bunga Kiapu tersebut.

C. Kesimpulan Penelitian

Setelah saya melakukan penelitian banyak perubahan perkembangan dan pertumbuhan bunga
kiapu tersebut dapat tampak jelas bunga kiapu dari hari kehari. bahwa bunga kiapu tampak setelah
pemberian pupuk setengah sendok makan kecil bunga kiapu sangat banyak perubahan sebelum
pemberian pupuk bunga kiapu sangat bagus struktur, daun, dan bentuknya, dan setelah pemberian
pupuk urea warnanya struktur dan daun bahkan bentuknya sedikit berbeda, dan tampak seperti hari
pertama penggambil atau pemindahan bunga kiapu, dan dapat di simpulkan bahwa pemberian pupuk
tidaklah cocok pada bunga kiapu dan mengakibatkan kelebihan unsur hara karena yang dikandung
pupuk urea adalah kadar tinggi nitrogen unsur hara.

10 | p r a ti k u m
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kiapu adalah salah satu tumbuhan yang multifungsi. Jenis tumbuhan ini habitatnya di air atau
dikenal dengan tanaman hias air. Apu-apu ini juga berguna untuk membersihkan air dari
pencemaran. Tanaman dengan beberapa sebutan yang nyaris mirip mulai dari apu-apu, ki apu, kapu-
kapu, ki apung, kayu apu, atau pun kayu apung ternyata bukan sekedar tanaman air hias yang
berfungsi sebagai penghias kolam belaka. Ternyata di balik kesederhanaannya, ki apu memiliki
keampuhan dalam menyerap pencemaran air, bahan radioaktif, dan logam yang terdapat di dalam air.
Sehingga selain menikmati keindahan daunnya, air pun bisa menjadi lebih bersih. Namun mengingat
pertumbuhannya yang cepat, dibutuhkan perawatan agar tanaman ini tidak menjadi gulma yang
justru merugikan.

11 | p r a ti k u m
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. 2018. http://randidwianggriawan.blogspot.com/manfaat-dan-kerugia-jenis-


jenis.html. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2018.
 Anonim. 2018. http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_akuatik. Diakses pada tanggal 24
Oktober 2018.
 Oliver J. D., 1993. A Review of The Biology of Giant Salvinia (Salvinia molesta Mitchell).
Journal of Aquatic PlantManagement 31:227-231.

12 | p r a ti k u m

Anda mungkin juga menyukai