Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN BIOLOGI

FLORA DAN FAUNA LANGKA


KHAS MAJALENGKA

X MIA 2

DISUSUN OLEH:

Amelia Shafira
Indira Anisya M

SMA NEGERI 1 MAJALENGKA


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb
Pujisyukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan laporan mengenai flora dan fauna langka di
majalengka
Karya tulis ini kami buat sebagai salah satu laporan flora dan fauna untuk
tugas biologi.
Tujuan dari laporan ini yaitu mengetahui flora dan fauna langka di
majalengka.
Semoga laporan ini dapat diterima dan bermanfaat.
Waalaikum salam wr. wb

Penyusun
A. FLORA KHAS MAJALENGKA
A. Maja
Belum Diperiksa
?
Maja

Buah maja
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Aegle
Spesies: A. marmelos
Nama binomial
Aegle marmelos
(L.) Corr.

Maja (Aegle marmelos (L.) Correa, suku jeruk-jerukan atau Rutaceae) adalah
tumbuhan berbentuk pohon yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh daunnya dan
berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di
pekarangan tanpa perawatan dan dipanen buahnya. Maja masih berkerabat dekat dengan
kawista sering kali dipertukarkan dengan berenuk, meskipun keduanya adalah jenis yang
berbeda.
Tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu
yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim kemarau hingga -7 °C pada musim dingin
di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja
hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan
tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan
berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa (salin).
Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau
jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis, bertentangan dengan anggapan
orang bahwa rasa buah maja adalah pahit. Sebagaimana jeruk, buah maja dapat diolah
menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar. Kulitnya dibuat marmalade.

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Maja

B. KESEMEK

Kesemek adalah nama sejenis buah-buahan dari marga Diospyros. Tanaman ini dikenal pula
dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa Inggris dinamai Oriental (Chinese/Japanese)
persimmon. Nama ilmiahnya adalah Diospyros kaki. (‘Kaki’, bahasa Jepang, adalah nama zat
tanin yang dihasilkan buah ini).

Pohon kesemek berukuran kecil sampai sedang, 15 m atau kurang, dioesis (dioecious, berumah
dua) dan kadang-kadang monoesis, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, banyak cabang,
serta menggugurkan daun.

Daun dalam dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3 cm, bundar, bundar telur
sampai jorong, 2,5-15 × 5-25 cm, hijau kuning berkilap.

Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter, di ketiak daun,
berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat, hijau kekuning-
kuningan sampai merah, dengan daun kelopak yang tidak rontok.kesemek sekarang sudah sulit
dijumpai atau hampir punah

> Contoh gambar buah kesemek

Kesemek yang matang berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter
antara 2-8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air
kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang. Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi
selai, agar-agar, es krim dan lain-lain. Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat,
terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A dan kalium.

Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan
rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki
dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di
Jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi.

Kesemek

Buah kesemek
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ericales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: D. kaki
Nama binomial
Diospyros kaki
L.f.
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Kesemek

C. KAPUNDUNG
Kapundung atau ménténg (Baccaurea racemosa)Muell. Yaitu tumbuhan
penghasil buah yang dapat dimakan. Sekilas buah kapundung serupa dengan buah dukuh
ngan. Rasa buah kapundung biasanya asem namun terkadang ada juga yang manis.

Dahulu kapundung biasa ditanam di pakarangan tapi sekarang telah sulit


ditemukan, karena terkalahkan dengan tumbuhan lain yang lebih menarik dan
bermanfaat.

Kapundung

Buah kapundung (menteng)


Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Malpighiales
Family: Phyllanthaceae
Tribe: Antidesmeae
Subtribe: Scepinae
Genus: Baccaurea
Lour.
Spesies
 Baccaurea racemosa (Reinw.)
Muell. Arg.
 B. javanica

 B. dulcis

SUMBER: su.wikipedia.org/wiki/Kapundung

B.FAUNA KHAS MAJALENGKA


A. BABI KUTIL
Babi Kutil atau Babi Jawa (Sus verrucosus) adalah salah satu spesias babi yang endemik di
pulau Jawa dan Bawean. Dulu juga ada tapi sekarang sudah punah di pulau Madura. Spesies ini
adalah hewan berkuku genap dalam keluarga Suidae. Ciri khusus hewan ini adalah terdapat surai
yang memanjang dari kepala hingga ekor sepanjang tulang belakang. Selain itu Babi Kutil
memiliki daging yang mengeras, seperti kutil di bagian wajah.

Babi Kutil

Status konservasi

Terancam (IUCN 3.1)[1]


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Suidae
Genus: Sus
Spesies: S. verrucosus
Nama binomial
Sus verrucosus
Müller, 1840

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Babi_Kutil

B. BLEKOK/KUNTUL

Kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Burung ini berkaki
panjang, berleher panjang. Burung Cangak dan Kowak juga termasuk keluarga Kuntul.
Burung kuntul sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf "s" dan tidak
diluruskan, berbeda dengan burung dari keluarga Bangau (Ciconiidae) dan Ibis
(Threskiornithidae) yang meluruskan leher dan merentangkan kaki-kakinya sewaktu
terbang.

Dalam bahasa Melayu, burung dari keluarga Ardeidae dan Ciconiidae disebut
Bangau, sedangkan di Indonesia istilah Bangau digunakan untuk burung dari keluarga
Ciconiidae.

Habitat burung Kuntul di lahan basah, di pantai atau terumbu karang. Makanan
berupa ikan, Katak, dan hewan invertebrata. Spesies seperti Kuntul kerbau (Bubulcus ibis
) memakan serangga yang berukuran lebih besar dan tidak terlalu tergantung pada tanah
yang berair.
Pada tahun 2005, ilmuwan Kanada yang bernama Dr Louis Lefebvre
mengumumkan metode pengukuran IQ yang berkaitan dengan kebiasaan makan.
Berdasarkan metode ini, burung Kuntul merupakan salah satu burung yang paling pintar.

Klasifikasi burung Kuntul mengalami kesulitan karena ada perbedaan pendapat


dalam pengelompokan spesies ke dalam dua genus besar: Ardea dan Egretta.

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Kuntul

DAFTAR PUSTAKA
Buah Maja: http://id.wikipedia.org/wiki/Maja
Kesemek: http://id.wikipedia.org/wiki/Kesemek
Kapundung: su.wikipedia.org/wiki/Kapundung
Babi Kutil: http://id.wikipedia.org/wiki/Babi_Kutil
Blekok/kuntul: http://id.wikipedia.org/wiki/Kuntul

Anda mungkin juga menyukai