Anda di halaman 1dari 19

KLASIFIKASI DAN CIRI-CIRI PLANTAE

DAN ANIMALIA
Tugas Kelompok Mata Studi Biologi

Nama Kelompok:
- Christine Andriana
- Lestyanti Tri Kartika
- Yenny Anggraeni
- Yuliana Simanjuntak
Kelas

[09]
[22]
[38]
[40]

: 11 IPA 1

SMA NEGERI 89
Jl. Kayu Tinggi, Cakung Jakarta
Timur

Embun Pagi

Dissotis rotundifolia (Sm.) Triana


Sinonim

Schizocentron elegans (Schltdl.) Meisn


Heterocentron elegans (Schlecht.) Kunt

Nama umum

Embun Pagi

Indonesia: Embun pagi


Inggris:

Pinklady, Creeping princess


flower, Spanish shawl

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Melastomataceae
Genus: Dissotis
Spesies: Dissotis rotundifolia (Sm.) Triana
Ciri-ciri : Embun Pagi merupakan tumbuhan liar yang mempunyai warna yang
cukup khas dan mencolok. Tumbuhan ini sering kali ditemukan di sekitar air
terjun.
Paku Gunung

Nephrolepis exaltata var. bostoniensis (L.) Schott Nama umum


Indonesia:

Paku gunung

Inggris:

sword fern, Boston fern

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Sub Kelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Dryopteridaceae
Genus: Nephrolepis
Spesies: Nephrolepis exaltata var. bostoniensis (L.) Schott
Kerabat Dekat
Paku Sepat, Paku Harupat, Paku Kinca, Paku Sepat
Ciri-ciri : Paku Gunung adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya
memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut.
Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan
dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan
spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut
Aur-aur

Commelina diffusa Burm. Sinonim

Aneilema nudiflorum R. Br.


Commelina nudiflora L.
Nama umum
Indonesia:

Aur-aur, gewor lalakina (Sunda), brambangan (Jawa)

Inggris:

Commelina, dayflower

Aur-aur
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Commelinales
Famili: Commelinaceae
Genus: Commelina
Spesies: Commelina diffusa Burm.

Ciri-ciri : Aur-aur adalah divisi dari kingdom Plantae yang berupa tumbuhan
merambat dan tumbuh disekitar pinggiran.

Lumut Hati

Marchantia polymorpha Nama umum


Indonesia:

Lumut hati

Inggris:

Liverwort

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Marchantiophyta
Kelas: Marchantiopsida
Ordo: Marchantiales
Famili: Marchantiaceae
Genus: Marchantia
Spesies: Marchantia polymorpha

Ciri-ciri :
Lumut Hati tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid, gametofitnya
membentuk anteredium dan arkegonium yg berbntk spt paying, sporofit
perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik,
berkembang biak secara generatif degan oogami, dan scr vegetatif dgn
fragmentasi, tunas, dan kuncup eram habitatnya ditempat lembab

LUMUT KERAK

Klasifikasi
Kingdom: Plantarum
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotiledoneae
Ordo: Tubiflorae
Famili: Sonalaceae
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum annum L
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar organisme yang saling
menguntungkan. Jamur pada lumut kerak berfungsi sebagai pelindung dan
penyerap air serta mineral. Ganggang yang hidup di antara miselium jamur
berfungsi menyediakan makan melalui fotosintesis. Lumut kerak adalah
organisme hasil
Simbiosis Mutualisma
Jamur pada lumut kerak tidak dapat hidup sendiri di alam. Bagaimana simbiosis
jamur dan alga ini hidup di tempat ekstrim yang mahluk hidup lain tidak mampu
hidup, bahkan jamur dan ganggang tersebut hidup terpisah? Lumut kerak mampu
hidup subur pada suhu dan kelembaban yang ekstrim seperti gurun dan kutub.
Populasinya tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di Indonesia lebih dari
1000 species yang diketahui dari - 2500 species yang ada.

Ciri-ciri Lumut Kerak:


merupakan simbiosis antara jamur dari golongan Ascomycotina atau Basidiomycotina
(mikobion) dengan Chlorophyta atau Cyanobacteria bersel satu (fikobion). Menurut
bentuk pertumbuhannya, lumut kerak terbagi menjadi tiga tipe yaitu:
a. Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras) dan melekat erat pada
substratnya. Contohnya : Physcia
b. Folios, jika talus berbentuk seperti daun. Contohnya : Umbillicaria, Parmelia
c. Fruktikos, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti jumbai atau pita.
Contohnya Usnea longissima
Reproduksi generatif yaitu berdiri sendiri antara jamur dan ganggang yang bersimbiosis,
dan vegetatif dengan cara fragmentasi. Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia
diantaranya:
a. Dapat dibuat obat
b. Dapat digunakan sebagai penambah rasa dan aroma
c. Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
d. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah
kandungan zat-zat yang dimilikinyaDapat digunakan sebagai indikator pencemar

Pohon Cabai

Klasifikasi
Kingdom: Plantarum
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotiledoneae
Ordo: Tubiflorae
Famili: Sonalaceae
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum annum L

Varietas cabai unggul yang digemari para petani adalah Hot Beauty (457), Hero
(459), Long Chili (455), Ever Flavor (462), Passion (451), Amando, Red Beauty,
Hot Chili, Wonder Hot, Arimbi, Hybrid TM-999, dan Hybrid TM-888.
Manfaat Tanaman : Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik
yang berhubungan dengan kegiatan masak-memasak maupun untuk keperluan yang
lain seperti untuk bahan ramuan obat tradisional. Konon buah cabai dapat
bermanfaat untuk membantu kerja pencernaan dalam tubuh manusia. Buah cabai
pun berperan bagi pecinta burung ocehan dan burung hias. Bubuk cabai dapat
dimanfaatkan sebagai bahan industri makanan dan minuman untuk menggantikan
fungsi lada dan sekaligus untuk memancing selera makan konsumen. Ekstraksi
bubuk cabai ini pun sering dipakai dalam minuman ginger beer. Selain mengandung
capsaicin, cabai pun mengandung semacam minyak asiri, yaitu capsicol. Minyak
asiri ini dapat dimanfaatkan untuk menggantikan fungsi minyak kayu putih. Konon
minyak ini dapat mengurangi rasa pegal, rematik, sesak napas dan gatal-gatal.
Selain kegunaan tersebut, bubuk cabai pun dapat dijadikan sebagai bahan obat

penenang. Bahkan kandungan bioflavonoids yang ada di dalamnya, selain dapat


menyembuhkan radang akibat udara dingin, juga dapat menyembuhkan polio.
Ciri-ciri Cabai :
Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan
anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun
bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas
sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni
masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok"
kesepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa
cabai.
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan
merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran
tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan C serta mengandung
minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan
kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai
dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari
tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang
kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air ; pH tanah yang ideal
sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim
hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi, bisa juga
dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada
resiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari
tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah
diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari
telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan
sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji)

Burung hantu belang


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Aves
Ordo:
Strigiformes
Wagler, 1830

Suku/familia
Strigidae
Tytonidae
Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo
Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan
daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar
222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali
Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa
tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung

Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut
sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah dars atau
manuk dars yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu.
Ciri-ciri burung hantu :
Burung hantu amat dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak
seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama
paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang
membentuk lingkaran wajah, tampilan wajah burung hantu ini demikian
mengesankan dan terkadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian
lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.
Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercakbercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan
tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun
ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.
Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang
sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
[sunting] Kebiasaan
Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagiannya
berburu ketika hari remang-remang di waktu subuh dan sore (krepuskular) dan
ada pula beberapa yang berburu di siang hari.
Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan
tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram
dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi
kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat
memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya
berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk
mengarahkan suara.

Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan lainlain.

Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun


bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada
bangunan, seperti di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong. Bergantung
pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir, kebanyakan berwarna
putih atau putih berbercak.
[sunting] Ragam Jenis
Ordo Strigiformes terdiri dari dua suku (familia), yakni suku burung serak atau
burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae).
Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik
(menyebar terbatas di satu pulau atau satu region saja) di Indonesia, terutama
dari marga Tyto, Otus, dan Ninox.

KUDA

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mamalia
Ordo:
Perissodactyla
Soehardjono, 1990
Suku/familia
Equidae
Equus caballus

Seperti diduga, bahwa pada mula pertama, kuda dimanfaatkan bukan sebagai
hewan beban atau hewan kesenangan. Suatu kawasan di Perancis bagian Selatan
yang digali oleh para petugas arkeologi telah menemukan tulang-tulang dan
memperkirakan adanya 100.000 ekor kuda yang terbenam di situ. Ini
menimbulkan dugaan bahwa manusia primitif pada waktu dulu telah memburu dan
memanfaatkan kuda sebagai sumber bahan makanan manusia. Periode
selanjutnya, kuda itu diperah dan sampai saat inipun hal itu masih dilakukan di
beberapa bagian dunia. Kuda dapat menghasilkan susu 15 sampai 20 liter sehari.
Di beberapa bagian dunia, susu kuda masih dihargai dan lebih disukai daripada
susu sapi.

Pendapat yang dikemukakan oleh Darwin (1859), bahwa kuda merupakan


sebagai bukti fosil terpenting teori evolusi tentang asal muasal kuda, dewasa ini
dianggap sebagai suatu teori ilmiah yang lebih kearah unsur keyakinan dan
spekulasi para ahli serta mitos belaka. Satu-satunya teori lain tentang asal
muasal yang secara logis berkaitan dengan hukum-hukum ilmu pengetahuan,
fenomena alam dan catatan-catatan geologis adalah konsep tentang ciptaan
khusus. Teori ini menyatakan bahwa semua bentuk kehidupan itu diciptakan oleh
Tuhan dan dirancang untuk berkembangbiak sesuai atau menurut jenisnya
(www.yahoo.com/horse). Apabila dua ekor hewan dapat kawin dan menghasilkan
keturunan, maka kedua hewan itu tentunya adalah dari jenis yang sama.
Begitupun halnya dengan kuda, Equs caballus adalah sejenis hewan yang berasal
dari

species

tersendiri

pada

zamannya

(www.harunyahya.co.id).

Boyce

Rensberger (1980), dalam www.harunyahya.co.id, seorang evolusionis yang


memberikan sambutan, mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung
oleh catatan fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi
kuda secara bertahap. Seorang evolusionis yang juga penulis ilmu alam, Gordon R.
Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya The Great

Evolution Mystery, kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah kegagalan


para ahli paleontologi menemukan filogeni atau silsilah organisme yang
meyakinkan untuk menunjukkan perubahan evolusi besar (www.harunyahya.co.id).

Ciri-ciri kuda :
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh
spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah
satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan
penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat
ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan
untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa
daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan
kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan
kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM

KUPU-KUPU
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Arthropoda
Kelas:
Insecta
Ordo:
Lepidoptera
Van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005
Suku/familia
Equidae
Equus caballus

Kupu-kupu dan ngengat merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo


Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari
berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya.

ngengat

alias

kupu-kupu

malam

Ciri-ciri kupu-kupu :
Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan gengat kebanyakan
aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan
menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupukupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap,
kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada
perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang
pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya. Di Jawa dan Bali saja tercatat
lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah
dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten

dkk., 1999).

MONYET
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mamalia
Ordo:
Primata
Van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005
Suku/familia
Cercopithecidae
M. Mullata
Monyet rhesus (Macaca mulatta), yang juga disebut Macaque Rhesus, adalah
salah satu spesies monyet Dunia Lama yang paling terkenal. Monyet ini banyak
terdapat di Afghanistan hingga ke India utara dan Tiongkok selatan. Monyet
rhesus bersifat dimorfis secara seksual. Monyet rhesus jantan dewasa tingginya
rata-rata sekitar 53 cm. Dan beratnya rata-rata 7,7 kg. Monyet betinanya lebih
kecil, tingginya rata-rata 47 cm dan beratnya 5,3 kg. Warnanya coklat atau
kelabu dan mukanya berwarna merah jambu dan biasanya penuh dengan bulu.
Panjang ekor mereka sedang, rata-rata antara 20,7 dan 22,9 cm.
Monyet rhesus dikenal di dunia ilmu pengetahuan karena mereka mudah
dipelihara di penangkaran dan telah banyak dimanfaatkan dalam penelitian medis

dan biologis. Namanya telah digunakan untuk Faktor rhesus, salah astu unsure
dalam golongan darah manusia, oleh penemu factor ini, Karl Landsteiner dan
Alexander Wiener. Monyet rhesus juga digunakan dalam percobaan-percobaan
terkenal tentang deprivasi ibu (keadaan tanpa induk) yang dilaksanakan pada
1950-an oleh psikolog perbandingan Harry Harlow. NASA mengirim rhesus ke
luar angkasa pada 1950-an dan 1960-an, dan program antariksa Soviet/Rusia
mengirim mereka ke luar angkasa, yang terakhir pada 1997 dalam misi Bion.
Pada Januari 2000, monyet rhesus menjadi primata pertama yang diklon dengan
lahirnya Tetra. Pada Januari 2001 ANDi dilahirkan, primata transgenis pertama;
ANDi membawa gen-gen asing, yang aslinya berasal dari ubur-ubur.
Penelitian tentang genome monyet rhesus diselesaikan pada 2007,[3] dan
menjadikan monyet rhesus primata non-manusia kedua yang genomenya berhasil
diurutkan. Studi

[4]

ini memperlihatkan bahwa manusia dan monyet ini sama-sama

memiliki sekitar 93% dari urutan DNA mereka dan memiliki nenek moyang
bersama kira-kira 25 juta tahun yang lalu.
Meskipun kebanyakan studi tentang monyet rhesus dilakukan di berbagai lokasi
di India utara, sebagian dari pengetahuan kita tentang perilaku alamiah dari
spesies ini berasal dari studi-studi yang dilakukan di sebuah koloni yang didirikan
oleh Pusat Penelitian Primata Karibia dari Universitas Puerto Riko di pulau Cayo
Santiago, di lepas pantai Puerto Riko. Di pulau ini tidak ada predator, dan
manusia tidak diizinkan datang ke situ kecuali sebagai bagian dari programprogram penelitian ini. Makanan untuk koloni ini disediakan, tetapi sekitar 50%
dari makanannya berasal dari alam terbuka yang harus dicari sendiri. Di tempattempat yang lebih terkontrol, monyet-monyet ini seringkali menikmati Fig
Newton dan aprikot, dan khususnya gemar mengumpulkan sejumlah besar
marshmallow.

Ciri-ciri Monyet :
Monyet adalah hewan mamalia dari jenis primata. Saat ini telah ditemukan
kurang lebih 264 spesies monyet di dunia. Karena persamaan fisiknya dengan
monyet, beberapa jenis kera seperti simpanse dan gibbon kadang-kadang disebut

juga sebagai monyet. Dalam bahasa Banjar disebut warik dan dalam bahasa
Makassar disebut dareq.

Anda mungkin juga menyukai