Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN GEOLOGI DARI

ASPEK PERTANIAN
KELOMPOK I
YAVET TUNLIUT
FRANSISKA A SAE MAI
ONI E TUNLIU
ECHA KERANS
YOHANES M LULU
CARLOS F A A C BRANCO
Pendahuluan
Geologi merupaka ilmu yang mempelajari
tentang planet beserta isinya, secara luas
mencangkup sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur bumi, proses-
proses yang bekerja baik dalam maupun
diatas permukaan bumi.
Geologi berkaitan erat dengan ilmu pertanian.
Hal ini karena sistem budidaya pertanian,
dimana pertumbuhan tanaman sangat
dipengaruhi oleh keberadaan bumi (tanah)
Dengan adanya hubungan antara tanah
dengan sistem budidaya pertanian, maka
pentingnya pemahaman dan pengetahuan
mengenai bumi (geologi) baik dari aspek
pembentukan, sususnan, bentuk permukaan,
susunan batuan dan mineral.
Adanya hubungan ini sehigga menjadi dsar
munculnya cabang ilmu agrogeologi
Berikut beberapa hal yang akan kami bahas
tentang agrogeologi lebih lanjut :
1. Peranan bumi dalam sistem
budidaya pertanian
 pertanian merupakan suatu kegiatan yang
secara alami sangat tergantung pada kondisi dan
keadaan spesifik dari bumi. Tanaman pada
umumnya harus beradaptasi dengan alam karena
seluruh kebutuhan hidupnya sangat tergantung
dari alam. Sebaliknya keberadaan tanaman
disutau tempat juga akan mempengaruhi kondisi
alam di sekitarnya.
 Oleh karena itu sistem pertanian dengan bumi
(alam) merupakan du aspek yang saling
mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainya.
2. Hubungan Batuan, Tanah dan
Tanaman.

Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh tanah.


Selain sebagai media tumbuh tanaman, tanah juga
berperan dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Hampir semua unsur hara dibutuhkan oleh tanaman yang
diperoleh dari dalam tanah yang berasal dari hancurnya
bahan induk tanah, semua unsur hara tersebut tersimpan
dalam batuan dan baru dapat diserap oleh tanaman jika
unsur hara tersebut terlepas dari dalam batuan dan berada
dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman. Teerlepasnya
unsur hara dari batuan terjadi karena adanya proses
pelapukan (pengancuran) baik secara fisik maupun kimia
dan pelarutan oleh air menjadi bentuk yang dapat diserap
oleh tanaman.
Jenis dan banyaknya unsur hara yang dikandung
setiap batuan berbeda-beda tergantung pada jenis
dan macam-macam batuanya. Ada jenis batuan
yag kaya akan unsur hara dan miskin unsur hara .
Beberapa faktor yang mempengaruhi beberapa
jenis batuan yaitu :
 Jenis pembentuknya
 letak geografis
 komposisi/susunan batuan
 Sifat fisik
 Kecepatan pelapukan
tabel. jenis batuan/mineral primer dan usnur hara yang
dikandung
No Jenis B atuan/ Mineral Primer Unsur Hara
1 Kuarsa (pasir) Hampit tidak mengandung
unsur hara
2 Kalsit Ca
3 Dolomit Ca dan Mg
4 Felspar
a. otoklas K
b. plagioklas Na dan Ca
5 Mika
a. Muskovit K
b. Biotit K, Mg, Fe
6 Amfibol / homblena Ca, Mg, Fe, dan Na
7 Piroksin ( Hiperstin dan Augit) Ca, Mg, Fe
8 Leusit K
9 Apatit P
10 Olivin K, Ca, Mg, Na, dan Fe
Pada tabel sebelumnya menunjukan bahwa batuan dan
mineral dapat berperan potensial dibidan pertanian,
karena di dalam mineral dan batuan terkandung nutrisi-
nutrisi penting yang dapat digunakan untuk
mempertahankan dan menambah produktivitas
maupun hasil pertanian.
Batuan dan mineral yang berperan penting dibidang
pertanian tersebut dikenal sebagai agomineral.
Agromineral mempunyai arti cukup luas yaitu meliputi
mineral dan batuan yang secara alami mengandung
nutrisi seperti batuan fosfat, garam-garam nitrogen dan
potassium dan lain-lainya.
3. Geologi dan agrogeologi

Bumi ( batuan dan tanah) memiliki pengaruh yang


sangat erat terhadap sistem budidaya pertanian.
Oleh karena itu pengetahuan tentang bumi (geologi)
baik dari aspek proses pembentukan, susunan,
bentuk permukaan, susunan batuan, mineral dan
beberapa aspek lainya.
Berikut akan kami uraikan pengertian Geologi dan
Agrogeologi
a. Pengertian Geologi

Geologi berasal dari bahasa Yunani yang merupakan


perpaduan dua kata,yaitu : geo yang berarti bumi
dan logos yang berarti ilmu (pengetahuan). Dengan
demikian, geologi dapat didefinisikan sebagai
kelompok ilmu yang mempelajari tentang bumi
secara menyeluruh meliputi; asal mula, sturktur,
komposisi, sejarah(termaksud perkembangan
kehidupan) dan proses-proses yang telah dan sedang
berlangsung yang menjadikan keadaan bumi seperti
sekarang ini.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa bahan kajian geologi sangat luas, meliputi ;
1. asal usul dan pembentukan bumi
2. proses-proses yang bekerja diatas permukaan
bumi yang dimotori oleh energi matahari
3. perubahan-perubahan di dalam bumi yang
disebabkan oleh energi yang bersumber dari dalam
bumi.
b. Perkembangan ilmu geologi

Salah satu ahli yang menonjol dalam bidang geologi saat itu
adalah Aristoteles, yang banyak mengemukakan tenttang
teori-teori tentang bumi.
Dalam perkembangan ilmu geologi selanjutnya, kemudian
bekembang beberapa doktrin yang termaksud revolusioner
pada masa itu, yakni:
1. Doktrin Katastrofisme ( sepanjang abad ke 17- 18) bahwa
bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya
terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana
( catastroph) besar.
2. Doktrin Uniformitarianisve( abad ke 18 )Menyatakan
bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang
berlangsung saat ini, belangsung juga pada masa lampau .
C. Cabang Ilmu Geologi

1.Geologi Struktur
2.Geologi Pertambangan
3. Geologi Minyak
4. Geologi Teknik
5. Petrologi
6. Mineralogi
7. Vulkanologi
8. Seismologi
9. Stratigafi
10. Geofisika
11. Geokimia
12. Geologi Sejarah
13.Palaentologi
14. Geomorfologi
d. Pengertian agrogeologi

Agrogeologi ( Geologi Pertanian ) merupakan suatu


bidang ilmu yang berkembang karena adanya
keterkaitan yang sangat erat antara bumi dan sistem
budidaya pertanian.
Agrogeologi berasal dari kata agron (budidaya
pertanian) dan logos (ilmu) dikenal sebagai cabang
dari ilmu geologi, agrogeologi yang memfokuskan
pada hubungan antara bumi dengan tanah dan
budidaya pertanian.
e. Pengembangan agrogeologi dalam dunia pertanian

Peningkatan jumlah penduduk menyiratkan perlunya


upaya peningkatan produksi pertanian guna
memenuhi kebutuhan pangan. Akibat langsung dari
eksploitasi lahan yang berlebihan adalah menurunnya
kemampuannya lahan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi tanaman.
Untuk memperbaiki nutrisi tanah yang hilang akibat
terangkut bersama hasil panen maupun yang hilang
akibat berbagai proses seperti penguapan, pencucian,
maupun proses erosi maka diperlukan adanya
penambahan nutrisi
Alternatif yang dapat ditempu agar aliran nutrisi
baru dapat dipasok secara substansial adalah dengan
menggunakan sumber daya agromineral yang
ditemukan di sekitar areal pertanian.

Anda mungkin juga menyukai