PERKEMBANGAN TUMBUHAN
NAMA : M.iqbar
NIM : 08041282227030
KELAS/KELOMPOK: B/ III
DOSEN PENGAMPU : Dra. NINA TANZERINA, M.Si.
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
II. LANDASAN TEORI
2.1. Sayatan
Untuk membuat preparat segar alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain kaca
objek, kaca tutup, aquadest, pipet tetes, dan silet atau pisau cutter. Berikutnya dibuat sayatan
preparat baik secara melintang maupun secara membujur sesuai dengan kebutuhan, sayatan
yang dibuat harus setipis mungkin agar mudah untuk diamati. Diletakkan sayatan pada kaca
objek yang telah ditetesi dengan air kemudian ditutup dengan kaca tutup secara perlahan-
lahan. Langkah ini harus dilakukan secara hati-hati agar tidak ada gelembung udara yang
terbentuk. (Hariyati et al., 2021).
Macam-macam sayatan yang biasa digunakan pada praktikum Perkembangan Tumbuhan
adalah sebagai berikut :
a. Transverse section/cross section (sayatan melintang) yaitu bagian tanaman disayat
tegak lurus dengan sumbu horizontal dari bagian tanaman. bagian yang
digunaakan seperti daun, kulit kayu (Bark), rhizoma, akar, buah dan biasanya
tujuan dari pengamatan ini adalah untuk melihat susunan jaringan.
b. Longitudinal Tangensial section yaitu bagian tanaman dipotong tegak lurus
terhadap bagian radial longitudinal dan tidak sampai bagian tengah organ atau
dipotong tegak lurus terhadap Rays atau growth ring. bagian yang digunakaan
dapat berupa batang, rhizoma dan lain-lain. pada bagian batang sayatan ini
digunakan untuk mengamati struktur vessel, trakeid, parenkim aksial.
c. Longitudinal Radial section (sayatan radial/membujur) yaitu bagian tanaman
dipotong langsungpada bagian tengah dan sejajar dengan sumbu utama (vertical)
atau bidang yang sejajar dengan jari-jari empelur. sayatan digunakan untuk
mengamati struktur parenkim radial (sel baring dan sel tegak).
d. Paradermal section (sayatan paradermal) yaitu bagian tanaman disayat pada
permukaan organ tanaman sejajar dengan permukaan. bagian yang digunakan dapat
berupa batang, daun, buah atau endocarp. sayatan ini biasa digunakan untuk
pengamatan stomata atau bentuk epidermis, cork pada batang atau bentuk sklereid
pada endocarp kelapa.
3.4 .Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini : Mikroskop, kaca objek, kaca tutup, pisau silet,
pipet tetes, kamera, alat tulis, botol , Tisue.
1. Dibuat sayatan melintang dan paradermal daun dan batang serta sayatan
paradermal buah dan r impang .
2. Diletakkan hasil sayatan pada kaca preparat, tetesi dengan air lalu ditutup dengan kaca
tutup.
3. Diamati preparat dibawah mikroskop, dicatat perbesarannya duat gambar, foto dan
ldiengkapi bagian-bagianya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1
Preparat: Solamun tuberosum
Klasifikasi
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solamun
Spesies: Solamun tuberosum
1 2
3
Preparat: Pleomele angustifolia
Klasifikasi
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Pleomele
Spesies : Pleomele angustifolia
1
1
2
3
Preparat: Carica papaya
Klasifikasi
Kelas: Dicotyledonae
Ordo : Caricales
Famili: Caricaceae
Genus : Carica
Spesies: Carica
papaya
Hasil Pengamatan: Keterangan
1. Kristal durse
2. Dinding sel
1
2
1
2
4
Preparat: Begonia sp
Klasifikasi:
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies: Begonia sp
1
2 1. Dinding sel
3
2. Kristal durse
1
2
Pembahasan : Zea mays
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan mengenai pengamatan pada
tepung maizena menggunakan mikroskop cahaya dengan perberseran 10 kali.
Terlihat di mikroskopnya bahwa terdapat butiran butiran kecil yang disebut sebagai
pati, pati merupakan komponen tidak larut air dan sebagaian berbentuk kristal
granula dalam endosperma biji jagung.
Pati jagung memiliki sifat tidak dapat di metabolisme dan juga tidak bisa di
larutkan di dalam air. Menurut Sopandi (2020), pati jagung secara normal
mengandung 27% amilosa dan sisanya amilopektin. Pati tidak dapatkan di
metabolisme secara langsung oleh khamir, tetapi harus dipecah menjadi gula 6
karbon sebelum di fermentasi.
Pembahasan : Solamun tuberosum
Pada praktikum yang telah di lakukan terhadap tanaman kentang (solamun
tuberosum) didapatkan hasil bahwa kentang memiliki butiran butiran kecil di
dalamnya apabila di lihat menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran
10kali yang disebut pati kentang.
Pati kentang sendiri memiliki kandugan yang banyak. Menurut lingga (2010),
Pati kentang memiliki kandungan amilosa sebesar 21% dan amilopektin sebesar
79% Pati tersebut memiliki granulasi yang lebih besar daripada beras, gandum, ubi
kayu, dan jagung sehingga suhu gelatinasinya lebih rendah hal ini menyebabkan
Pati kentang cepat matang.
Pembahasan : Pleomele angustifolia
Pada percobaan kami mengguanakan Tumbuhan pandan suji dengan tetap
menggunakan mikroskop cahaya pada perbesaran 10 kali untuk meelihat bentuk
kristal pada pandan suji, hasil yang di dapatkan yaitu kristal berbentuk jarum, hal
ini bisa terlihat setelah beberapa kali percobaan sayatan agar terlihat kristal tajam
pada mikroskop. Menurut Sumardjo (2008), Kristal dihidrat guanosine juga
berbentuk jarum yang terurai pada suhu 240 derajat Celcius. Kristal ini larut dalam
larutan asam mineral asam asetat panas dan larutan basa. Serta tidak larut dalam
etanol eter kloroform dan benzena. Kristal garam pikatnya berbentuk jarum
berwarna kuning dan mencair pada suhu 190 derajat Celcius.
Pembahasan : Carica papaya
Pada bahan praktikum carica papaya di lakukan penyatan melintang pada
batangnya agar dapat melihat penampang batang dan juga melihat bentuk kristal
pada tanaman pepaya, maka di dapatkan hasil berupa bentuk kristal pada batang
pepaya berbentuk kristal durse (bintang). Bentuk dari kristal tersebut seperti bintang
ketika dilihat melalui mikroskop.
Kristal kalsium oksalat pada tanaman Carica papaya ini memiliki bentuk seperti
bintang atau rosete atau biasa disebut dengan kristal druse. Menurut Rachmawati (2009),
pada tangkai daun Carica papaya ditemukan kristal druse yang mengandung kalsium
oksalat. Kumpulan kalsium oksalat yang membentuk struktur rumboid ini juga berperan
dalam pertahanan terhadap herbivora .
Pembahasan : Begonia sp
Pada bahan terakhir ini berupa tanaman begonia cara pengamatan sama
dengan pandan suji, dengan cara menyayat melintang pada batang begonia sehingga
di dapat hasil potonggan yang tipis, sehingga di dapat preparat untuk melihat kristal
pasir. Kristal dengan bentuk butir-butiran kecil (pesir), kristal ini dalam bahasa
inggris dinamakan crytal sand, umumnya terdapat pada sel daun serta tangkai dari
tumbuhan (Widyaningrum, 2015).
KESIMPULAN
2. Kristal kalsium oksalat pada tanaman Carica papaya ini memiliki bentuk seperti bintang
atau rosete.
3. Pada jagung dan ketang tidak menghasilkan kristal melainkan menghasilkan pati.
4. kalsium oksalat yang membentuk struktur rumboid ini juga berperan dalam
pertahanan.
5. Bentuk dari pada kristal ada yang berbentuk rima teratur, bentuk jarum dan bentuk
butiran-butiran kecil. Benda ergastic dari pada kristal: inti sel, dinding sel,
vakuola, sitoplasma, dan calcium oksalat.
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Charles B. 2010. An Introduction to Plant Structure and Development 2nd Edition.
Cambridge: Cambridge University PresLanny. L. Cerdas memilih sayuran. Jakarta
Selatan. Agromedia
Erika, C. 2010. Produksi Pati Termodifikasi dari Beberapa Jenis Pati. Jurnal Rekayasa Kimia
dan Lingkungan . Vol 7 (3) : 130-137.
Fachry, Ahmad Rasyid, Julyandi. 2021. “ Pengaruh Waktu Kristalisasi Dengan Proses
Pendinginan Terhadap Pertumbuhan Kristal Amoium Sulfat Dari Larutannya”.
Universitas Sriwijaya.
Haryati., Aizh. 2021. Aplikasi Mikiroza, Pupuk Fosfat Dan Zat Pengatur Tumbuh Pada
Tanaman Cabai Merah Di Tanah Andisol. Budidaya Pertanian: Fakultas Pertanian.
Universitas 45 Mataram.
Rachmawati., dan Siti. 2019. Identifikasi Bentuk dan Kerapatan Kristal Kalsium Oksalat pada:
Daun Utuh, Air Perasan Daun, Buah Mentah, Buah Matang dari Empat Varietas Pepaya
(Carica papaya L.). Jurnal Biologi. Vol 12(2): 12-20.
Widyaningrum.(2015). Analisis bentuk dan distribusi kristal kalsium oksalat pada sayuran
cukup bersih di pasar Tanjung kabupaten Jember dan pemanfaatan sebagai buku
nonteks.jakarta: metadata