Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

ACARA I
ACARA
MIKROALGA I TAWAR
AIR
MIKROALGA AIR TAWAR

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : Mengidentifikasi mikroalga yang
terdapat pada air tawar.
2. Hari, tanggal praktikum : Selasa, 9 April 2019
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP,
Universitas mtaram

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat tulis.
b. Kaca benda.
c.Kaca penutup.
d. Mikroskop.
e.Pipet tetes. DISUSUN OLEH:
2. Bahan
a. Air bundaran mall.
NAMA : EASY ZULFA
b. Air kolam kebun.
c. Air batujai.
d. Air lingsar.
NIM : E1A017017
KELAS : A/IV
C. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja pada praktikum mikroalga air laut adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan.
2. Mengambil sampel untuk masing – masing air tawar menggunakan
pipet tetes kemudian diteteskan ke kaca benda.
3. Menutup samper air tawar menggunakan kaca penutup.
4. Mengamatinya
PROGRAM menggunakan
STUDI mikroskop.BIOLOGI FAKULTAS
PENDIDIKAN
5. Mengidentifikasi jenis mikroalga yang ditemukan.
KEGURUAN
6. Menggambar DAN ILMU
pada buku PENDIDIKAN UNIVERSITAS
gambar.
7. Membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
MATARAM
D. Hasil Pengamatan
1. Cosmarium sp. 2019
2. Navicula Sp.

3. Peridinium quinquecorne

4. Anabaena circinalis

5. Diatoma
6. Pediastrum simplek

7. Euglena

8. Phacus

9. Chlorella
10. Microcystis flosaquae

11. Pinularia sp.

12. Oedogonium

13. Synedra
14. Mallomonas

15. Scenedesmus

16. Micrasterias

17. Chroococcus
18. Surirella

19. Oscillatoria

20. spirulina

21. cyclotela
22. Fragilaria

23. Lyngbya

24. Volvox

25. paramecium
26. Closterium sp.

27. Skeletonema sp.

28. Spirogyra

29. Nostoc
30. Cladophora

E. Deskripsi

1. Cosmarium Sp.

Merujuk pada Prescott dalam buku Taksonomi Tumbuhan,


bahwa ciri-ciri mikroalga jenis Cosmarium sp. ini adalah sebagai berikut:
berwarna hijau, uniseluler, terlihat seperti dua bagian yang sama, bagian
tengah sel mengecil sehingga terlihat seperti terputus, pada masing-
masing bagian ujung sel melengkung. Mikroalga ini berwarna hijau,dan
merupakan uniseluler, pada bagian tengah sel mengecil, membentuk dua
bagian yang simetris pada bagian samping, tidak mempunyai lengan, sel
terlihat halus. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa, pada mikroalga jenis
Cosmarium ini memiliki bentuk seperti ginjal yang terbalik. Mikroalga ini
memiliki warna hijau dimana bagian didalamnya terdapat seperti bintik –
bintik hijau. Selain itu terdapat dinding seperti pemisah antara yang
bagian atas dengan bagian yang dibawahnya.
2. Navicula

Merujuk pada Prescott dalam buku Taksonomi Tumbuhan,


bahwa ciri-ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: Berwarna coklat
keemasan, uniseluler, sel panjang berbentuk seperti kapal, bentuk dasar
penales, ornamentasi tipe pennate, bagian kedua ujung sel meruncing,
mempunyai sentral nodul dan polar nodul. silika, mempunyai sentral
nodul dan polar nodul.
Berwarna coklat keemasan, uniseluler, bentuk dasar penales, ornamentasi
tipe pennate, mempunyai rafe, dinding sel sebelah dalam tanpa sekat, rafe
tertutup dalam bingkai. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa, mikroalga
jenis Navicula ini berbentuk lonjong dengan bagian tengah agak melebar
dan bagian atas dan bawahnya mengecil agak meruncing. Warna dari
mikroalga ini hijau kekuningan. Bagian tengahnya terlihat juga seperti ada
pemisah.

3. Peridinium quinquecorne

Merujuk pada Prescott dalam buku Taksonomi Tumbuhan, bahwa


diketahui ciri-ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: Sel tunggal,
berwarna kemerah-merahan, terlihat seperti mempunyai ua bagian. Bagian
atas berbentuk kerucut, sedangkan bagian bawah berbentuk setengah
lingkaran. Sel tunggal, mempunyai flagel sehinga dapat bergerak,
dindingnya terdiri dari 15-20 lempengan, epitheca tidak berbentuk seperti
tanduk tetapi kerucut, ada yang mempunyai duri ada juga yang tidak.
Berdasarkan hasil pengamatan mikroalga jenis Peridinium quinquecorne
ini berbentuk lonjong tetapi pada bagian atasnya agak meruncing. Bagian
luarnya seperti dilapisi dinding berwarna bening. Sedangkan bagian
dalamnya berwarna hijau, merah, putih yang berbentuk seperti bintik –
bintik.

4. Anabaena circinalis

Merujuk pada Sulisetjono dalam buku Biologi Jilid 2 bahwa, ciri-


ciri fitoplankton ini adalah sebagai berikut: berwarna biru kehijauan, sel
berbentuk bulat, sel berkloni tersususn memanjang. Filamen Anabaena
ada yang sendirian atau membentuk koloni dalam lendir yang berlapis dan
mengapung bebas. Bentuk trikoma relatif stabil. Trikoma ada yang
memiliki ketebalan yang sama dari ujung ke ujung, meruncing pada
ujungnya, lurus atau tidak.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa, mikroalga jenis Anabaena
circinalis yaitu memiliki bentuk bulat – bulat kecil dan menyamabung
seperti rantai. Anabaena circinalis memiliki trikoma yang dimana setiap
trikoma dilapisi selubung sendiri. Selubung selalu bening dan umumnya
menyerupai air sehingga sulit teramati. Sel berbentuk bola atau tong,
jarang silindris. Prtoplasma bersifat homogen, ada juga yang bergranula
atau berisi sejumlah pseudovakula. Protoplasma berwarna abu-abu, biru
kehijauan dan ada yang warnanya bermacam-macam.

5. Diatoma

Merujuk pada Sulisetjono dalam buku Biologi Jilid 2 bahwa,


ciri-ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: Berwarna coklat keemasan,
uniseluler, berbentuk penales, ornamentasi tipe tipe pinnate. Bagian kedua
ujung sel melengkung. Berwarna coklat keemasan, uniseluler, bentuk
dasar penales, ornamentasi tipe pennate,mempunyai rafe, rafe memanjang
dan menyeluruh ke lengan, pada dinding sebelah dalam mempunyai sekat.
Berdasarkan hasil pengamatan pada mikroalga jenis Diatoma ini memiliki
bentuk tulang. Warna dari mikroalga ini putih kehitaman, dan kadang –
kadang berwarna coklat keemasan. Selain itu mikroalga ini memiliki
cabang dan memiliki sekat antara cabang satu dengan yang lainnya.

6. Microcystis flosaquae

Merujuk pada Sulisetjono dalam buku Biologi Jilid 2 bahwa, ciri-


ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: berwarna biru kehijauan,
membentuk koloni yang tidak beraturan, ukuran sel kecil. Mikroalga ini
memiliki pigmen phycocianin sehingga terlihat berwarna biru, koloninya
bisa berbentuk seperti bola atau tidak beraturan, sel tersebar rata ke
seluruh matrik dari koloni. Biasanya mikroalga menjadi penyebab
blooming pada perairan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada mikroalga jenis Microcystis
flosaquae bahwa, bentuk dari mikroalga ini seperti bulat – bulat kecil
yang berkumpul menjadi satu membentuk lingkaran. Warna dari
mikroalga ini agak kebiru – biruan. Mikroalga ini biasanya membentuk
koloni.

7. Pinularia sp.

Merujuk pada Sulisetjono dalam buku Biologi Jilid 2 bahwa,


ciri-ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: Berwarna coklat keemasan,
uniseluler, sel panjang berbentuk silindris, ornamentasi tipe pennate,
bagian kedua ujung melengkung, mempunyai sentral nodul dan polar
nodul. Berwarna coklat keemasan, uniseluler, bentuk dasar penales,
ornamentasi tipe pennate, mempunyai rafe. Dinding sel sebelah dalam
tanpa sekat, rafe memanjang dan menyeluruh ke lengan, tidak tertutup
dalam bingkai silika, mempunyai sentral nodul dan polar nodul.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa, pada mikrolaga jenis Pinularia
sp.memiliki bentuk yang lonjong memanjang. Warna dari mikroalga ini
putih being kehitaman. Selain itu terlihat pada bagian dalamnya terlihat
bening seperti gelembung – gelembung kecil.

8. Micrasterias

Merujuk pada Prescott dalam buku Taksonomi Tumbuhan,


bahwa mikroalga jenis Micrasterias bersel tunggal desmid. Berbentuk
bulat, pipih. Micrasterias adalah uniseluler ganggang hijau dari
Desmidiales dan umumnya dikenal sebagai ganggang hijau, ukurannya
0.35mm eukariotik, uniseluler. Micrasterias bentuknya simetri bilateral.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa, pada mikrolaga jenis Micrasterias
ini berbentuk pipih seperti daun palm kipas. Struktur semi-sel ganda
adalah unik untuk kelompok ganggang hijau yang dimiliki Micrasterias.
Setiap sel semi mengandung kloroplas tunggal yang besar, untuk
berfotosintesis. Kloroplas mengandung klorofil A dan B dan enzim yang
diperlukan untuk fotosintesis. Gula dibuat untuk menyediakan energi bagi
organisme atau, jika tidak digunakan, diambil oleh pyrenoids bulat kecil
yang tertanam dalam kloroplas. Mereka mengubah gula ke pati untuk
penyimpanan cadangan makanan.
9. Oscillatoria

Merujuk pada Sulisetjono dalam buku Biologi Jilid 2 bahwa, ciri-


ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: berwarna biru kehijauan,
berbentuk filamen yang panjang, bagian dalam terlihat seperti adanya
garis sekat-sekat yang cukup banyak, sehingga terlihat seperti kumpulan
dari kotak-kotak. Filamen mungkin sendiri atau tumpang tindih dengan
filamen yang lain, membentuk suatu lapisan yang luasnya tidak terbatas.
Setiap individu trikoma tidak bercabang, berbentuk silindris ada yang
berselubung dan ada yang tidak. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa,
pada mikroalga jenis Oscillatoria memiliki bentuk panjang seperti kayu
dengan garis – garis vertical pada bagian dalamnya. Warnanya putih
kehitaman. Mikroalga jenis ini ada yang memiliki trikoma dan ada yang
tidak. Jenis yang memiliki trikoma tidak lebar tersusun dari sel-sel
berbentuk silindris. Panjang sel silindris ini hampir sama atau lebih
panjang dari lebar sel. Sel-sel ujung trikoma ada yang melengkung,
berbentuk papak atau ujungnya membentuk bulatan kecil.

10. paramecium

Merujuk pada Bold dan Wynne dalam buku Botanic bahwa,


ciri-ciri sebagai berikut: mikroalga ini memiliki tubuh tidak berwarna atau
bening, berbentuk bulat memanjang, memiliki silia di seluruh tubuh dan
dan bergerak dengan kontraksi tubuh dan menggunakan silia.
Paramecium merupakan organisme bersel tunggal yang memiliki cilia
diseluruh tubuhnya. Cilia yang dimiliki oleh Paramecium akan tetap ada
diseluruh siklus hidup serta memiliki dua vakuola kontraktil yaitu
dibagian depan dan bagian belakang. Berdasarkan hasil pengamatan
bahwa, pada mikroalga jenis Paramecium ini memiliki bentuk lonjong
dengan ujung bawahnya agak meruncing. Warna yang terlihat pada saat
pengamatan bahwa Paramecium ini memiliki warna hijau. Ciri khas dari
mikroalga ini yaitu terdapat alat gerak yang disebut cilia.

11. Closterium sp

Merujuk pada Bold dan Wynne dalam buku Botanic bahwa,


ciri-ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: berwarna hijau, uniseluler,
berbentuk panjang, bagian ujung lebih kecil dibandingkan bagian
tengah.. Mikroalga ini berwarna hijau, merupakan uniseluler yang
panjang, menjelang kedua ujung ukurannya mengecil. Bagian tengah sel
tindak menyempit, bagian-bagian dalam sel terlihat jelas. Berdasarkan
hasil pengamatan bahwa, pada mikroalga jenis Closterium sp. ini
memiliki bentuk seperti buncis. Dimana warna pada mikroalga ini
berwarna hiaju dengan kedua ujungnya meruncing. Selain itu mikroalga
ini terdapat bulatan – bulatan kecil di dalamnya yang berwarna hijau tua
dan pada bagian tengahnya terlihat dinding pemisah.

12. Spirogyra

Merujuk pada Bold dan Wynne dalam buku Botanic bahwa,


ciri-ciri mikroalga ini adalah sebagai berikut: berwarna hijau, susunan
tubuh berbentuk filamen yang tak bercabang, kloroplas berbentuk pita
yang membentuk spiral. Sel fitoplanktn ini memiliki pigmen berwarna
hijau, tubuhnya berbentuk filamen sederhana tidak bercabang,. Kloroplas
satu atau lebih dan tidak berlapis, kloroplas berbentuk spiral.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa, pada mikroalga jenis
Spirogyra ini berbentuk seperti spiral kotak memanjang. Setiap bagian –
bagian di alamnya terdapat garis pemisah. Dimana di dalamnya terdapat
bulatan – bulatan kecil yang berbaris berbentuk memanjang yang
melingkar pada bagian dalamnya.

13. Lyngbya

Merujuk pada Reynolds dalam The Ecology of


Phytoplankton, bahwa Lyngbya adalah genus cyanobacteria, autottrof
uniseluler yang membentuk basis rantai makanan samudra. Spesies
Lyngbya membentuk filamen panjang dan tidak berbobot di dalam
selubung mucilagenous yang kaku. Selubung bisa membentuk kusut atau
tikar, bercampur dengan spesies fitoplankton lainnya. Mereka
bereproduksi secara aseksual . Filamen mereka pecah dan setiap sel
membentuk filamen baru. Beberapa spesies Lyngbya menyebabkan iritasi
kulit pada manusia yang disebut dermatitis rumput laut . Beberapa
spesies Lyngbya juga dapat sementara memonopoli ekosistem perairan
saat mereka membentuk tikar padat dan mengambang di air.

14. Cyclotella

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa dalam genus Cyclotella sensu stricto rimoportula diposisikan pada
costa, dalam cincin marginal fultoportulae. Seperti genera
Cyclostephanos, Discostella dan Lindavia, wajah katup Cyclotella
memiliki ornamen diferensial antara daerah pusat dan marginal. Area
sentral dari wajah katup mungkin datar sampai berliku-liku dan berliku
menjadi halus. Banyak fultoportula marginal yang hadir.

15. Surirella

Merujuk pada Sarah Spaulding dan Mark Edlund dalam


Diatom of the United States, bahwa Surirella merupakan jenis
Chrysophyta yang hidup di dua tempat yakni air tawar dan air laut.
Surirella tersusun atas Frustules isopolar atau heteropolar. Raphe
diposisikan di sepanjang seluruh margin katup. Raphe yang terletak di
dalam kanal, yang dapat diangkat di atas permukaan katup. Sel Surirella
tumbuh sebagai sel tunggal dan terisolasi. Frustrasi mungkin berupa
isopolar atau heteropolar. Seperti spesies lain dengan di keluarga
Surirellaceae, sistem raphe diposisikan di sepanjang margin katup. Raphe
terletak di dalam kanal, yang dapat diangkat di atas permukaan katup di
beberapa spesies. Sel mungkin sangat silisifikasi, dengan duri dan nodul
silika pada permukaan katup. Spesies Surirella umum ditemukan di
benthos, terutama habitat epipelic, di berbagai kimia air. Sel mungkin
relatif kecil, hingga sangat besar (beberapa ratus mikrometer), tergantung
pada spesiesnya. Karena spesies sistem raphe ekstensif dari Surirella
memiliki motilitas tinggi dibandingkan dengan spesies diatom lainnya.
Mereka mampu hidup dalam butiran pasir dan sedimen halus, dan dapat
bergerak melalui sedimen melalui sistem raphe.

16. pediastrum simplex

Merujuk pada Sarah Spaulding dan Mark Edlund dalam


Diatom of the United States, bahwa Pediastrum koloninya mengapung,
berisi 2 –128 (biasanya 4-64) sel poligonal (bersudut banyak) yang
tersusun dari satu bidang pipih setebal selnya. Senobium mungkin padat
atau berlubang. Jika jumlah sel senobium ada 16 atau lebih, cenderung
membentuk lingkaran-lingkaran yang ke arah dalam makin kecil. Pada
setiap lingkaran berisi sel dengan jumlah yang tertentu. Terjadi atau tidak
terjadinya keteraturan ini ditentukan oleh faktor-faktor yang
menmpengaruhi zoospora pada saat mulai membentuk koloni. Sel-sel
lingkaran tepi (perifer) sering berbeda bentuknya dengan sel-sel bagian
dalam dan sel perifer mungkin punya satu, dua, atau tiga taju atau
penonjolan (prosesus) yang tidak dimiliki sel-sel bagian dalam.
Dinding sel mungkin mulus, berongga atau retikularis. Sel muda
memiliki kloroplas parietal bentuk cakram dengan satu pirenoid. Sel tua
memiliki satu kloroplas yang difuse (meluas) dan mungkin memiliki
lebih dari satu pirenoid. Sel dewasa mungkin memiliki satu, dua, empat,
atau delapan nukleus (14 spiro).

17. Euglena

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa Euglena berbentuk seperti kumparan yang panjangnya bervariasi,
runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Memiliki flagellate
pada ujung anterior sebagai alat gerak permukaan tubuh dilapisi oleh
lapisan kutikula, sehingga hewan ini mempunyai bentuk tetap, pada
bagian tengah anterior terdapat terdapat bagian yang akhir kerongkongan,
terdapat stigma atau bintik mata yang berfungsi sebagai alat penerima
rangsang cahaya. Euglena s yaitu memiliki satu nucleus berbentuk oval,
nuklus tersebut oleh satu membrane yang ditengahnya terdapat suatu
badan disebut endosome, yang berfungsi sebagai sentral kegiatan selama
mitosis warna hijau Euglena disebabkan oleh adanya benda-benda yang
melayang dalam protoplasmadisebut chorophora. Badan tersebut terdiri
dari kumpulan granula yang terletak dalam tengah badan yang berisi
klorofil yang berfungsi untuk fotosintesis.

18. Phacus

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa Phacus mirip juga dengan Euglena, tetapi selnya lebih kaku
karena memiliki keel, kloroplast discoid, tanpa pirenoid, paramylum bodi
besar berbentuk seperti donat dan terletak di tengah sel. Partamylum bodi
Lepocinclis berbentu cincin tetapi di kedua sisi anterior. Tubuhnya yang
memanjang dengan suatu evaginasi (reservoir) di bagian ujung anterior.
Vakuola kontraktil berupa suatu kantung, dan dua flagella muncul dari
dinding tersebut.
Sebuah pigmen berupa suatu bintik atau berupa stigma dan bertempat di
area dasar flagella yang panjang yang berfungsi untuk fotoreseptif. Pada
Peranema yang tidak berwarna, kedua flagella panjang yang muncul dari
suatu alur berupa jalan kecil ke arah belakang. Tubuh tertutup oleh
pelicle dan bersifat fleksibel dan punggung yang longitudinal akan
tampak dengan mikroskop elektron.

19. Chlorella

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa bentuk sel dari chlorella bulat atau bulat telur, merupakan alga
bersel tunggal, tetapi kadang-kadang dijumpai bergerombol. Diameter
selnya berkisar 2-8 mikron, berwarna hijau karena klorofil merupakan
pigmen yang dominan, dinding selnya keras terdiri atas selulosa dan
pectin. Sel ini mempunyai protoplasma yang berbentuk cawan. Chlorella
bersifat kosmopolit yang dapat tumbuh dimana-mana, kecuali pada
tempat yang sangat kritis bagi kehidupan. Alga ini dapat tumbuh pada
salinitas 0-35 ppt. salinitas 10-20 ppt merupakan salinitas optimum untuk
pertumbuhan alga ini. Alga ini masih dapat bertahan hidup pada suhu
400C, tetapi tidak tumbuh. Kisaran suhu 25-300C merupakan kisaran suhu
yang optimal.

20. Oedogonium

Merujuk pada Khoirul Amin dalam Laporan Besar


Praktikum Biologi Monitoring, bahwa Oedogonium banyak ditemukan
pada perairan yang permanen seperti kolam atau kubangan air, jarang
pada air yang mengalir deras. Filament ada yamng melayang atau
epifit( menempel) pada daun atau batang tanaman air. Sel- sel yang
menyusun filamen berbentuk silindris panjang. Sel basal mengalami
modifikasi menjadi semacam batil hisap untuk menempel pada subtrat.
Sedangkan sel apical( ujung) biasanya ujungnya membulat.
Pembelahan sel terjadi tidak pada bidang tengah sel tetapi agak ke ujung
sel sehingga dinding sel yang diwariskan pada kedua sel anak tidak sama.
Sel berinti tunggal dan memiliki satu kloroplas berbentuk
anyaman( reticulate) yang menyelubungi protoplasma. Kloroplas
biasanya memiliki banyak pirenoid.

21. Synedra

Merujuk pada Khoirul Amin dalam Laporan Besar Praktikum


Biologi Monitoring, bahwa Synedra sp. adalah salah satu
spesies diatom (Bacillariophyta) dengan sekitar 100 spesies yang hidup
di air tawar dan air laut terjadi. Para wakil dari alga uniseluler
memanjang, berbentuk jarum dan bergerak. Sel ini dikelilingi oleh
karakteristik diatom dari dua cangkang silika perpustakaan yang ada.
Dalam pandangan sisi mereka muncul sempit persegi panjang. Sel-sel
secara individual, tetapi juga dapat disatukan oleh jelly untuk berbentuk
bintang kelompok. Sel-sel tidak melengkung atau bengkok. Inti terletak
di pusat. Biasanya ada dua plastida memanjang
oleh fucoxanthin berwarna cokelat keemasan dan terletak di sisi. Kedua
kerang tidak memiliki raphe . Ukurannya adalah 10 sampai 500 mikron.
Kebanyakan hidup di air tawar dan air laut. Reproduksi aseksual terjadi
melalui divisi khas dari diatom. Reproduksi seksual terjadi dengan
anisogamy, yang terbentuk per sel, dua gamet. Setelah hasil fusi sel
dalam pembentukan beberapa saat auxospore untuk pembesaran sel
Synedra sp. mempunyai sel yang berbentuk pipih panjang, termasuk
golongan kersik, termasuk ke dalam bangsa pennales, memiliki hipoteka
dan epiteka yang nantinya akan membuka dalam proses reproduksi,
ditengah-tengah panser terdapat celah yang membujur dinamakan raphe,
Pada beberapa jenis memiliki dinding sel dari silikat dan pectin, Synedra
sp. dapat ditemukan di perairan laut atau dapat ditemukan juga di daerah
lembab.Habitatnya di air tawar dan air laut dan di daerah yang lembab,
habitat alam di lokasi segar dan air.
22. Scenedesmus

Merujuk pada Suthers dan David Rissik dalam Plankton A


Guide to Their Ecology and Monitoring for Water Quality, bahwa
Scenedesmus berwarna hijau terang, kosmopolitan (air tawar, payau, asin.
Dari oligotrof sampai eutrof, memiliki anggota terbanyak, eukariot
(umumnya uninucleate), ada yang unisel, koloni dan filamen, pigmen
yang dimiliki: klorofil a,b, karoten (ֶα,β,γ) dan beberapa xantofil, dinding
sel terbuat dari selulosa atau polimer xylosa atau mannosa atau
hemiselulosa. Sedangkan ciri-ciri khusus Scenedesmus itu sendiri
sebagian anggota memiliki flagel -à dapat bergerak sedikit, bentuk flagel
isokontae, jumlah dan letak sangat bervariasi (apikal, subapikal, lateral).

23. Spirulina

Merujuk pada Suthers dan David Rissik dalam Plankton A


Guide to Their Ecology and Monitoring for Water Quality, bahwa
Spirulina adalah alga hijau-biru yang berukuran mikroskopis dalam
bentuk sebuah kumparan spiral, hidup baik di laut maupun di air tawar.
Spirulina adalah nama umum untuk makanan manusia dan hewan yang
dihasilkan terutama dari dua spesies cyanobacteria: platensis Arthrospira,
dan maxima Arthrospira. Meskipun disebut sebagai ‘ganggang’ karena
mereka adalah organisme air yang mampu berfotosintesis, cyanobacteria
tidak terkait dengan salah satu dari berbagai ganggang eukariotik.
Spirulina termasuk alga hijau biru yang mempunyai panjang 50-500
mikiron dan lebar 8-10 mikron. Alga S.platensis berbentuk spiral dan
memiliki sel yang tipis serta tidak berselaput inti. Sel S.platensis
mengandung kloroplas, kromatophora dan pigmen yang tersebar dalam
sitoplasma. Jenis alga S.platensis yang berukuran kecil mempunyai
diameter sel.
24. Nostoc

Merujuk pada Suthers dan David Rissik dalam Plankton A


Guide to Their Ecology and Monitoring for Water Quality, bahwa
struktur morfologi dari Nostoc yaitu bentuk masih sama berupa
benang/filament yang diselubingi membrane. Tersusun dari sel-sel yang
berbentuk manik-manik dirantai yang diselubungi lendir yang tebal
membentuk masa seperti agar-agar berupa gumpalan (bola berlendir yang
saling menempel), jarang memiliki percabangan mempunyai heterokista.
Cara hidupnya berkoloni Kandungan zat warna ada klorofil a dan b
karotenoid, serta fikobilin yang dominan cara reproduksi fragmentasi
menggunakan hormogonium, pembentukan akinet. Habitat di air kotoran
ayam/comberan, air sawah, air limbah, airs sungai, dan air kolam
manfaat mengikat nitrogen bebas di udara. dapat membentuk lichen
dengan bersimbiosis dengan fungi ciri khusus bentuk seperti manik
manik dirantai yaitu bola filament, dapat bersimbiosis dengan funsk
membentuk lichen.

25. Volvox

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa Volvox adalah alga hijau atau klorofita yang hidup berkoloni dan
menyerupai bola. Karakteristik dari Volvox termasuk fakta bahwa setiap
sel berisi dua flagela, yang membantu dalam gerakan didalam air, dan
koloni volvox bereproduksi secara aseksual. Sel-sel dari Volvox
disatukan oleh helai protoplasma. Volvox adalah koloni alga hijau. Berisi
sekitar 500 sampai 50.000 sel dalam koloni. Koloni ini berbentuk bulat
atau oval berongga di alam, dan mungkin lebih besar dari kepala peniti.
Sel-sel dalam koloni yang terkandung dalam dinding jelly.

26. Skeletonema

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa Skeletonema costatum merupakan spesies fitoplankton.
dengan ukuran sel berkisar antara 4-15 mikron. Akan tetapi alga ini dapat
membentuk untaian rantai yang terdiri dari beberapa sel. Sel yang
berbentuk kotak yang terdiri atas epiteka pada bagian atas dan hipoteka
pada bagian bawah. Bagian hipoteka mempunyai lubang-lubang yang
berpola khas dan indah yang terbuat dari silikon oksida. Pada setiap sel
dipenuhi oleh sitoplasma (Isnansetyo dan Kurniastuty Skeletonema hidup
di air tawar dan air laut (alam) yang mempunyai intensitas cahaya 500 –
12000 lux.

27. Cladophora

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa Cladophora adalah algae yang berbentuk seperti benang
bercabang hijau. Bentuk benang atau jaring nya sangat kuat dan sangat
tipis. Kebanyakan jenis Cladophora berbentuk tebal, kusut, hijau “fluffy”
tambalan atau helai rambut sepertikasar yang membungkus lumut,
tanaman batang, akar, dan batu. Ada pula Cladophora seperti talus
berserabut, kenyal, lembut jumbai, ukurannya 5-50 cm dan tubuhnya
dominan berwarna hijau, yang telah tua berwarna agak kecoklatan.

28. Fragilaria

Merujuk pada Carmelo dalam Identifying Phytoplankton,


bahwa dari pandangan atas, Fragilaria berbentuk batang sampai bentuk
fusiform, simetri bilateral, seringkali dengan ujung- ujung yang memipih,
dan dengan 1 atau 2 penggembungan pada sisi- sisinya. Dari pandangan
samping berbentuk rectangular, dan biasanya dengan satu atau lebih pita–
pita interkalari. Koloni mangapung bebas atau sesil. Bentuk koloni
mungkin seperti pita dengan sel saling bertempelan pada bagian
valvenya;
atau bentuk benang zigzag yang bertempelan pada bantalan gelatinous di
ujung- ujung selnya; atau( agak jarang terjadi bentuk bintang dimana sel-
sel bertempelan pada sudut- sudutnya. Valve dihisi dengan alur- alur
transversal, atau lubang- lubang yang berderet transversal. Pseudoraphe
yang terdapat pada bidang longitudinal axis mungkin halus dan tak jelas,
atau lebar dan jelas. Tergantung spesifik, kromatofor bentuk cakram
kecil, atau 1- 4 kromatofor benruk lembaran dengan beberapa pirenoid.
Pembiakan dengan auxospora trikoma satu pada setiap sel.

29. Chroococcus

Merujuk pada Khoirul Amin dalam Laporan Besar Praktikum


Biologi Monitoring, bahwa Struktur morfologi berbentuk sel-sel bulat,
diselubungi lendir yang mengandung pigmen, sel-sel kloroplasnya
membentuk agregat 2 atau 4 saling terpisah. Cara hidup berkoloni
kandungan zat warna klorofil a dan b, karotenoid, fikobilin.
Reproduksinya dengancara membelah diri membentuk agregat 2 atau 4
nanocyst, hasilnya bentuk setengah bola, habitat air tawar dan suhu
sedang manfaat untuk fotosintesis dengan kuantitas karbon atmosfer,
menciptakan oksigen bebas di atmosfer Ciri khusus sel bulat dengan
kloroplas membentuk agregat 2 atau 4 salng terpisah.

30. Mallomonas

Merujuk pada Khoirul Amin dalam Laporan Besar


Praktikum Biologi Monitoring, bahwa bentuk dari Mallomonas bulat,
oval, atau elips, dan mereka memiliki berbagai ukuran yang bervariasi
dari yang terkecil 10 m hingga yang terbesar 100 m. Dua flagela muncul
dari kantong flagela apikal anterior; satu dapat dengan mudah dilihat
dalam mikroskop cahaya karena lebih panjang dan ditutupi rambut
(disebut mastigoneme ) sementara yang lain jauh lebih pendek, tanpa
rambut, dan tidak mudah terlihat. Pigmen seperti klorofil c1 dan
fucoxanthin dalam kloroplas menyebabkan sel-sel memiliki warna yang
F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan deskripsi dapat disimpulkan


bahwa:

a. Setiap tempat dengan ditemukan mikroalga yng berbeda – beda.

b. Penyebaran mikroalga di setiap tempat sangat beragam

2. Saran

Thank you kakak – kakak Coasst.


DAFTAR PUSTAKA

Amin Khoirul.2014. Laporan Besar Praktikum Biologi Monitoring.


Yoyakarta: UGM.

Bold, Chris., dan Wyne. 1985. Botanic. New York: Academic Press.

Prescott. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jakarta: Deepublish.

Reynolds, C.S. 2006.The Ecology of Phytoplankton. New York:


Cambridge University Press.

Sarah, Spaulding dan Mark, Edlund.2018. Diatom of the United


States.
Diaksesdarihttp://westerndiatoms.colorado.edu/taxa/genus/su
rirell. Pada Tanggal 28 April 2018 Pukul 19:34 WITA.

Sulisetjono, Harto. 2009. Boilogi Jilid 2. Yogyakarta : UIU Alauddin


Press.

Suthers, Iain M dan David Rissik. 2009. Plankton A Guide to Their


Ecology and Monitoring for Water Quality. Australia: CSIRO
Publishing.

Tomas, R. dan Carmelo.1996. Identifying Marine Phytoplankton. San


Diego New York: Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai