EKSIPIEN

Kelompok 4 :
1. Nanatri Oktaviana Sari (202005055)
2. Putri Aldina Hartiya Ningsih (202005062)
3. Putri Indah Lestari (202005063)
4. Sinta Nurvitasari (202005071)
5. Vionadila Laili Rohmaniyah (202005079)
6. Marta Primadini (202005083)
 Pengertian Eksipien
 Eksipien merupakan bahan selain zat aktif yang ditambahkan dalam formulasi
suatu sediaan untu berbagai tujuan dan fungsi. Eksipien mempunyai peranan
yang penting dalam formulasi tablet karena tidak ada satupun zat aktif yang
dapat langsung dikempa menjadi tablet tanpa membutuhkan eksipien.

 Sifat eksipien yang diperlukan adalah stabil secara fisik dan kimia, bebas
mikroorganisme patogen, dapat mendukung bioavailabilitas, tersedia dalam
perdagangan dan harga terjangkau sehingga tidak menyebabkan harga obat
menjadi semakin mahal.
 Macam – Macam
Eksipien
1. Bahan Pengisi ( Filler / diluent )
Bahan pengisi diperlukan pada sediaan padat khususnya tablet, yang berfungsi untuk
meningkatkan atau memperoleh massa agar mencukupi jumlah massa campuran
sehingga dapat dikompresi/dicetak. Selain itu, bahan pengisi pada kapsul berfungsi
untuk mengisi kapsul yang digunakan. Bahan pengisi juga berfungsi untuk
menetapkan berat sediaan yang akan diproduksi, dan memperbaiki laju alir massa
sehingga mudah dikempa.Pemilihan bahan pengisi harus mempertimbangkan syarat-
syarat eksipien yang meliputi inert, stabil secara fisik dan kimia, bebas dari mikroba
perusak dan pathogen, mendukng bioavailabilitas, tersedia dalam perdagangan dan
harga relatif murah.
Contoh : Laktosa
 Kerugiaan :
laktosa tidak dapat bergabung bahan yang bersifat kompresibel, sifat
01 (inkompatibel) dengan asam askorbat,
salisilamida, pirilaminmaleat, dan fenil 02 alirnya kurang baik, dapat menyerap
kelembapan dari udara sehingga
efrin hidroklorida (Siregar, 2010). kemungkinan dapat berpengaruh pada sifat
fisik tablet

dapat berubah warna dengan

03 adanya basa amin dan Mg-
stearat
 Keuntungan :
Laktosa merupakan eksipien yang baik
01 sekali digunakan dalam tablet yang
mengandung zat aktif konsentrasi kecil 02
Harga laktosa lebih murah
dari pada bahan pengisi
karena mudah melakukan pencampuran lainnya .
yang homogen.

03 Umumnya formulasi memakai laktosa

menunjukkan laju pelepasan obat yang baik,
granulnya cepat kering, dan waktu
04 Laktosa menghasilkan
kompresibilitas yang baik, tidak
berbau dan bersifat inert .
hancurnya tidak terlalu peka terhadap
perubahan pada kekerasan tablet.
2. Bahan Pengikat (Binder)

Bahan pengikat merupakan eksipien yang digunakan dalam

formulasi sediaan tablet yang memberikan gaya kohesif yang cukup
pada serbuk antar partikel eksipien sehingga membentuk struktur
tablet yang kompak dan kuat setelah pencetakan. Bahan pengikat
tidak boleh menghalangi disintegrasi tablet maupun pelepasan zat
aktif untuk diabsorbsi. Bahan ini dapat ditambahkan dalam bentuk
kering, pasta(mucilago), cairan atau
larutan.Penggunaan binder dalam jumlah yang tidak sesuai akan
mengakibatkan berbagai permasalahan, jika jumlahnya kurang dalam
tablet akan menyebabkan capping, lamination, sticking,
picking dan filming. Namun bila penggunaannya berlebihan dapat
meningkatkan kekerasan tablet yang mengakibatkan tablet sukar
hancur.
Contoh : PVP (PolivinilPirolidon)
Kerugian :

1. jika menggunakan PVP dalam etanol

anhidrat,jangan menggunakan  isopropanol anhidrat
karena meninggalkan bau pada granul.

2. PVP sifatnya higroskopis sehingga dapat mengakibatkan 

tablet  menjadi basah
 Keuntungan :
1 2 3

PVP bagus untuk  proses PVP dapat membentuk

Sebagai perekat yang baik penggranulan, hasil granul lebih ikatan kompleks dengan
dalam larutan air atau cepat kering, memiliki sifat alir bebagai molekul obat
alkohol, mempunyai yang baik, sudut diam sehingga banyak obat-obat
kemampuan sebagai minimum, menghasilkan fines yang kelarutannya
pengikat kering.  meningkat dengan adanya
lebih sedikit dan daya PVP, dimana ikatan PVP
kompatibilitasnya lebih baik lebih lemah sehingga lebih
sehingga dapat menghasilkan mudah melepaskan
tablet yang lebih bagus obatnya.
3. Bahan Pewarna

Bahan pewarna diperlukan pada sediaan tablet, pewarna ditambahkan

kedalam sediaan fungsi menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi
produk, dan untuk membuat suatu produk lebih menarik (aesthetic
appearance and brand image in the market). Pewarna yang digunakan
haruslah pewarna yang diperbolehkan oleh undang-undang dan memenuhi
persyaratan Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk digunakan
sebagai pewarna sediaan obat. Ada 2 cara penambahan zat warna ,yang
pertama cara basah yaitu warna dilarutkan dalam larutan bahan pengikat
lalu ditambahkan ke dalam serbuk yang akan digranulasi ,dan yang kedua
cara kering yaitu warna dicampurkan dalam keaadan kering ke dalam
campuran serbuk kemudian baru ditambahkan larutan bahan pengikat.
 Jenis-jenis
pewarna :
• 1.Tratrazine
Pewarna
• 2.Sunset yellow
sintetis • 3.Erythosinec

Pewarna • 1.Karmin
• 2.Klorofil
alami
KERUGIAN :

3. Penggunaan
pewarna yang
tidak tepat/salah
2. Tidak dapat akan
meningkatkan mempengaruhi
bioavailabilitas mutu produk
1. Bahan pewarna atau stabilitas
tidak mempunyai produk
aktifitas terapetik,
Keuntungan :
1. Untuk membedakan dosis

2. Untuk memperindah tablet supaya lebih menarik

3. Untuk memudahkan pengawasan misalnya warna pudar menunjukkan bahwa tablet

tersebut rusak
4. Bahan Pemanis

Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering

ditambahkan dan digunakan untuk keperluan
sediaan farmasi dan industri. Kegunaan pemanis
bagi sediaan farmasi untuk menyembuyikan rasa
yang tidak enak dari bahan aktif obat.Penambahan
Pemanis dan pemberi rasa biasanya hanya untuk
tablet-tablet kunyah, hisab, buccal,sublingual,
effervescent dan tablet lain yg dimaksudkan untuk
hancur atau larut dimulut.
Jenis – Jenis
Pemanis :
2. Pemanis sintetis:
• Mannitol
• Lactosa
• Sukrosa • Sakarin
• Dektrosa • Siklamat
• Glukosa • Aspartame
• Taumatin
• Alimat

1. Pemanis alami
. 5. Lubrikan ( Bahan Pelicin)

Lubrikan yaitu bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi atau gesekan antara
permukaan tablet dengan dinding selama kompresi dan ejeki. Lubrikan yang tidak larut
air akan menurunkan kecepatan disintegrasi tablet. Semakin lama percampuran lubrikan
akan memperlama kecepatan disintegrsi tablet karena partikel lubrikan akan semakin rata
menutupi permukaan granul. Adanya lapisan hidrofob akan menyelubungi granul
sehingga alan menyebablan kesulitan penetrasi air.
Contoh Lubrikan
:
1. Lubrikan • Mg Stearat
• Talk

tidak larut air • Ca stearat

• Waxes

2. Lubrikan • Asam stearat

• Magnesium Lauryl Sulfate
larut air • Sodium benzoat
Mekanisme pelincin ada 2 jenis,
yaitu:
Pelincir dengan cairan, karena adanya dua Pelincir dengan pelapisan, dihasilkan oleh
permukaan tampak terpisah menjadi sifat menempel pada gugus polar molekul
lapisan yang dibatasi oleh cairan yang dengan karbon rantai panjang pada
merupakan fase kontinu (cairan lubrikan). permukaan logam dinding dies.
contoh : senyawa hidrokarbon seperti Contoh : magnesium stearat
minyak mineral. Untuk menghilangkan
noda minyak pada permukaan tablet,
perlu dilakukan atomisasi dispersi halus.
Hal – hal yang perlu dipertimbangan dalam pemilihan
lubrikan, antara lain :
1. Cara pemberian dan jenis tablet yang akan dibuat.

2. Sifat disintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan.

3. Masalah lubrikasi dan aliran.

4. Sifat granul dan serbuk yang akan dikempa.

5. Kompatibilitas zat aktif.

6. Harga
6. Bahan Penghancur (Disintegrant)

Disintegran merupakan eksipien yang berfungsi untuk memfasilitasi

hancurnya tablet ketika terjadi kontak dalam saluran cerna. Disintegran
bekerja dengan menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan
tablet pecah menjadi bagian-bagian kecil. Contohnya dapat menggunakan
pati dan selulosa yang termodifikasi secara kimia, asam alginat, selulosa
mikrokristal, serta povidon sambung silang
 Beberapa mekanisme aksi disintegran,
yaitu:
• Swelling: Masuknya air ke dalam
tablet menyebabkan disintegrant
mengembang dan tekanan diseluruh
bagian tablet mengakibatkan ikatan
partikel dalam tablet akan pecah.
Sejumlah disintegrant akan
mengembang hingga derajat
tertentu, tetapi swelling atau
mengembang bukanlah menkanisme
tunggal dari sebuah disintegrant.
• Heat of Wetting: disintegran bila
terbasahi air atau kelembaban
menimbulkan panas akibat reaksi.
Panas menyebabkan udara yang
terperangkap dalam tablet bergerak
memperbesar volume yang
menimbulkan desakan berupa
tekanan pada granul sehingga tablet
menjadi pecah/hancur.
• Deformation Recovery: Partikel
disintegrant akan berubah bentuk
saat dikempa menjadi tablet. Pada
saat ada kelembapan, partikel
disintegrant akan kembali ke bentuk
semula, sehingga akan merubah
bentuk (deformasi) dari tablet,
sehingga tablet pecah.
LANJUTAN
• Repulsion Theory: masuknya air
secara kapiler ke dalam tablet
menyebabkan rusaknya ikatan
hydrogen sehingga ikatan adhesif
berkurang diikuti dengan
bertambahnya sifat kohesif
intrapartikel. Keadaan ini
menyebabkan partikel-partikel tang
berlainan saling tolak menolak dan
tablet menjadi hancur.
• Water Wicking: masuknya air ke
dalam tablet diikuti dengan
pembentukan lorong-lorong seperti
rajutan atau anyaman di dalam
tablet. Air yang terus bergerak
membentuk lorong yang lebih besar
sehingga dinding lorong tersebut
terkikis. Keadaan ini menyebabkan
tablet menjadi rapuh dan hancur.
7. Adsorben
Adsorben digunakan untuk melindungi bahan berkhasiat dari pengeruh
kelembapan, membantu meningkatkan homogenitas campuran, danmenghindari
lembab akibat reaksi antar bahan.
Contoh : adsorben adalah mg karbonat, aerosol.
 8. Glidan

Glidan adalah bahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengalir serbuk, umumnya digunakan kempa
langsung tanpa proses granulasi. Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan
fluiditas massa yang akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.
Amilum adalah glidan yang paling populer karena disamping dapat berfunsi sebagai glidan juga sebagai
disintegran dengan konsentrasi sampai 10%. Talk lebih baik sebagai glidan dibandingkan amilum, tetapi
dapat menurunkan disintegrasi dan disolusi tablet. Glidan yang paling efektif adalah silika pirogenik
koloidal / aerosil
 TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA !