Anda di halaman 1dari 23

Interaksi

Obat
Farmakologi Klinik
Kelompok 1

1. Ifa Lutfiyanti 202005043

2. Sri Wahyuningsih 202005073

3. Syifa' Imtiyaz Sania 202005074

4. Tiara Putri Hardiyan 202005075

5. Tri Astutiningsih 202005076

6. Umalinda Aprilia Putri 202005077


Faktor yang mempengaruhi
interaksi obat dengan
makanan
a) Pengosongan lambung Pada kasus tertentu misalnya setelah pemberian laksansia atau penggunaan
preparat retard, maka di usus besarpun dapat terjadi absorpsi obat yang cukup besar.

b) Komponen makanan Efek perubahan dalam komponen-komponen makanan :


1. Protein (daging, dan produk susu) Sebagai contoh, dalam penggunaan Levadopa untuk
mngendalikan tremor pada penderita Parkinson.
2. Lemak Keseluruhan dari pengaruh makan lemak pada metabolisme obat adalah bahwa apa saja
yang dapat mempengaruhi jumlah atau komposisi asam lemak dari fosfatidilkolin mikrosom hati
dapat mempengaruhi kapasitas hati untuk memetabolisasi obat.
3. Karbohidrat tampaknya mempunyai efek sedikit pada metabolism obat, walaupun banyak makan
glukosa, terutama sekali dapat menghambat metabolism barbiturate, dan dengan demikian
memperpanjang waktu tidur.
4. Vitamin merupakan bagian penting dari makanan dan dibutuhkan untuk sintesis protein dan
lemak, keduanya merupakan komponen vital dari system enzim yang memetabolisasi obat. Oleh
karena itu tidak mengherankan bahwa perubahan dalam level vitamin, terutama defisiensi,
menyebabkan perubahan dalam kapasitas memetabolisasi obat.
5. Mineral merupakan unsur logam dan bukan logam dalam makanan untuk menjaga kesehatan
yang baik. Unsur – unsure yang telah terbukti mempengaruhi metabolisme obat ialah: besi,
kalium, kalsium, magnesium, zink, tembaga, selenium, dan iodium.
c) Ketersediaan hayati Penggunaan obat bersama makanan tidak hanya dapat menyebabkan perlambatan
absorpsi tetapi dapat pula mempengaruhi jumlah yang diabsorpsi (ketersediaan hayati obat
bersangkutan). Penisilamin yang digunakan sebagai basis terapeutika dalam menangani reumatik, jika
digunakan segera setelah makan, ketersediaan hayatinya jauh lebih kecil dibandingkan jika tablet
tersebut digunakan dalam keadaan lambung kosong. Ini akibat adanya pengaruh laju pengosongan
lambung terhadap absorpsi obat.
c) Perubahan pH,sekresi asam serta produksi empedu
d) Perubahan suplai darah di daerah dimukosa saluran cerna
e) Perubahan biotransformasi dan eleminasi
f) Dipengaruhinya proses transport aktif obat oleh makanan
g) Dipengaruhinya absorbsi obat oleh proses adsorpsi dan pembentukan kompleks
h) Dipengaruhinya suplai darah di daerah splanchnicus saluran cerna
i) Perubahan motilitas
Faktor yang
mempengaruhi
interaksi obat
dengan minuman
01. Penggunaan susu dengan antibiotik
Susu dan produk olahannya serta suplemen; zinc, magnesium, zat besi, dapat menghambat
penyerapan antibiotik. Antibiotik bila berikatan dengan zat-zat tersebut dapat membentuk
zat yang tidak larut dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Akibatnya, obat menjadi tidak
manjur dan kesembuhan menjadi lama.

02. Alkohol
Mengonsumsi alkohol dengan obat anti histamin atau anti alergi (seperti obat
alergi, flu, dan batuk) dapat menambah rasa kantuk dan memperlambat
performa motoric dan mental. 

02. Teh
Kandungan zat tannin yang terdapat dalam teh dapat mengikat senyawa aktif
obat sehingga sukar untuk di absorpsi dan diserap tubuh.
Contoh interaksi
obat makanan
farmakodinamik
1
Konsumsi obat lambung Antasida 2
bersamaan dengan makanan yang
mengandung vitamin A dan B akan Makanan atau minuman yang mengandung
menurunkan penyerapan vitamin. tiramin seperti alkohol, keju dan daging
olahan tidak boleh dikonsumsi bersama-
sama dengan obat antidepresan, karena
dapat menyebabkan peningkatan tekanan
3 darah.

Obat asma (Teofilin, Albuterol,


Ephinephrine) bila berinteraksi dengan 4
makanan berlemak tinggi dapat
meningkatkan kadarobat dalam darah
Konsumsi bawang dan makanan bervitamin
sehingga efek samping yang timbul semakin
E bersamaan dengan obat Warfarin dapat
besar.
menimbulkan efek pengenceran darah yang
berlebihan.
5. Sayuran hijau Obat ini bekerja dengan cara mengganggu vitamin K- faktor
(vitamin K) dengan pembekuan darah dependen. Sehingga, mengonsumsi
warfarin sayuran hijau yang mengandung vitamin K tinggi dapat
menurunkan kinerja obat warfarin ini. 

Obat ini bekerja dengan cara menghambat pemecahan asam


amino tyramine dalam darah. Karena asam amino tyramine yang 6. Cokelat dengan
tinggi dalam darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan
monoamine oxidase
darah. Sehingga, mengonsumsi makanan yang mengandung
kadar tyramine tinggi, seperti cokelat, dapat mengganggu kerja inhibitor (MAOI)
obat ini.

Bagi mereka yang mengkonsumsi obat antidepressan,


sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging 7. Interaksi obat
setelah meminum obat karena akan mengakibatkan tekanan
darah yang berangsur-angsur meningkat. dengan daging
8. Interaksi obat
dengan pisang
Pisang yang tinggi akan kalium 9. Interaksi obat dengan
contoh
memang memiliki manfaat baik,
interaksi obat ikan salmon
namun mengonsumsi obat seperti
makanan
captopril, inhibitor ACE, atau Salmon, salmon asap, adalah makanan
farmakodinamik
angiotensin akan berbahaya jika yang kaya akan tyramine (senyawa
bersamaan dengan jenis makanan yang mampu merusak asam amino) dan
yang tinggi kalium. Menurut Hillick ketika dicampur dengan jenis obat
dengan mencampurkan obat-obatan antidepresan (MAOIs) akan
tadi dengan makanan tinggi kalium menyebabkan kadar tyramine menjadi
akan menyebabkan denyut jantung lebih tinggi dan meningkatkan tekanan
tidak teratur dan jantung berdebar. darah tinggi yang berbahaya. Interaksi
obat dengan memakan ikan salmon
Interaksi
farmokokinetik
obat dengan
makanan
Interaksi obat secara farmakokinetik yang terjadi pada suatu obat tidak dapat
diekstrapolasikan (tidak berlaku) untuk obat lainnya meskipun masih dalam satu kelas
terapi.Interaksi obat dan makanan dapat mengurangi manfaat obat bahkan dapat menimbulkan
efek yang merugikan pasien.

Antibiotik(Siprofloksasin, Tetrasiklin,
Azitromisin) tidak boleh diminum
2
bersama susumaupun produk susu karena
menyebabkan terbentuknya senyawa
Meminum kopi bersamaan dengan
khealat yang membuat Antibiotik sulit obat pemacu Susunan Syaraf Pusat
diserap dalam tubuh sehingga dapat terjadi misalnya Metilfenidat akan
gagal terapi. meningkatkan denyut jantung,
menimbulkan rasa cemas dan
gangguan tidur.
3

Konsumsi obat lambung Antasida 4


bersamaan dengan makanan yang
mengandung vitamin A dan B akan Obat asma (Teofilin, Albuterol,
menurunkan penyerapan vitamin. Ephinephrine) bila berinteraksi
dengan makanan berlemak tinggi
dapat meningkatkan kadarobat dalam
darah sehingga efek samping yang
timbul semakin besar.
5

Makanan atau minuman yang


mengandung tiramin seperti alkohol, keju
dan daging olahan tidak boleh
dikonsumsi bersama-sama dengan obat
antidepresan, karena dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah.
Pengaruh makanan
pada jumlah obat
yang diabsorbsi
Banyak hal yang bisa dibahas jika berbicara soal interaksi obat dengan zat gizi. Hubungan
interaksi tersebut dapat terbentuk dua arah, yaitu obat-obatan yang Anda konsumsi mempengaruhi
penyerapan zat gizi, dan sebaliknya, zat gizi yang Anda dapatkan dari makanan bisa saja menghambat
atau mempercepat kerja obat, bahkan menimbulkan efek samping akibat berinteraksi dengan obat-
obatan.
Sama seperti makanan, obat-obatan juga sebagian besar dikonsumsi melalui mulut, harus dicerna
melalui sistem pencernaan serta diserap pada usus halus. Oleh karena itu, makanan dan obat sering
kali menimbulkan interaksi yang menimbulkan dampak pada penyerapan obat maupun makanan.
1. warfarin, obat pengencer darah : Sayuran berdaun hijau seperti bayam, sawi, brokoli atau
kangkung ternyata dapat mempengaruhi penyerapan obat pengencer darah atau warfarin dan
coumadin. Cara kerja obat-obatan pengencer darah adalah dengan cara menurunkan jumlah
vitamin K di dalam tubuh yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah. Namun, sayuran
yang berdaun hijau merupakan salah satu sumber utama vitamin K, sehingga jika terlalu
banyak mengonsumsi sayur berdaun hijau, maka akan meningkatkan vitamin K dan
menghambat obat-obatan untuk mengencerkan darah.

2. Antidepresan : Obat jenis antidepresan diketahui memiliki interaksi dengan makanan yang
mengandung tyramine, yaitu minuman grapefruit, yogurt, pisang serta beberapa jenis
makanan olahan. Jika interaksi terjadi antara antidepresan dengan obat-obatan yang telah
disebutkan tersebut maka akan berisiko menimbulkan tekanan darah tinggi.

3. Obat antibiotik : Perlu diperhatikan bahwa ternyata makanan yang mengandung zat besi,
kalsium, dan magnesium yang tinggi dapat menghambat kerja dari obat antibiotik. Beberapa
penelitian telah membuktikan bahwa susu dapat menurunkan kerja antibiotik dalam tubuh,
contohnya antibiotik jenis ciprofloxacin dan tetracycline. Tetracycline bisa dikonsumsi satu jam
sebelum atau dua jam setelah makan, dan tidak boleh diiringi dengan minum susu. Zat besi
dan kalsium yang terkandung di dalam susu bisa berikatan dengan obat antibiotik yang
membuat penyerapan obat tersebut terhambat.
4. Obat analgesik : Salah satu contoh penghilang rasa sakit yang paling sering digunakan
adalah acetaminophen. Dalam beberapa riset disebutkan bahwa acetaminophen harus
dikonsumsi sebelum makan karena makanan yang ada di dalam perut dapat menghambat
efektifitas kerja obat ini. Namun untuk obat jenis lain seperti ibuprofen, naproxen,
ketoprofen, dan obat penghilang rasa sakit lainnya harus dikonsumsi setelah makan,
karena dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung.

5. Cokelat dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) : MAOI adalah obat untuk
mengobati depresi dan penyakit Parkinson. Obat ini bekerja dengan cara menghambat
pemecahan asam amino tyramine dalam darah. Karena asam amino tyramine yang tinggi
dalam darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sehingga, mengonsumsi
makanan yang mengandung kadar tyramine tinggi, seperti cokelat, dapat mengganggu
kerja obat ini. Selain cokelat, makanan lain yang tinggi tyramine adalah daging fermentasi,
seperti pepperoni, sosis, dan ham.

6. Madu dengan obat : Sebaiknya beri jeda antara waktu meminum obat dan madu sekitar 30
menit lamanya. Hal ini dilakukan guna menghindari komplikasi obat dengan bahan herbal
alami yang dapat meningkatkan risiko penyakit.
7. Susu atau produk susu dengan antibiotik : Susu atau produk susu (seperti keju dan yogurt) dapat
mencegah penyerapan beberapa antibiotik, seperti tetrasiklin dan ciprofloxacin. Kalsium dalam susu
dan produk susu dapat mengikat antibiotik pada lambung dan usus kecil bagian atas untuk
membentuk senyawa yang dapat larut. Sehingga, penyerapan antibiotik oleh tubuh dapat terganggu.

8. Grapefruit (jeruk bali merah) dengan beberapa obat : Jeruk bali merah dapat meningkatkan jumlah
obat statin dalam darah, sehingga dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar. Jeruk bali
merah juga dapat berinteraksi dengan obat golongan calcium channel blockers (obat untuk tekanan
darah tinggi), seperti felodipine, nicardipine, nisoldipine, amlodipine, diltiazem, dan nifedipine. Jeruk
ini dapat mengganggu pemecahan obat-obat tersebut, sehingga malah dapat menyebabkan tekanan
darah menjadi lebih tinggi.

9. Makanan Kaya Tiramine : Hati-hati jika sedang mengonsumsi obat monoamine oxidase inhibitor
(MAOIs). MAOIs seperti phenylzine atau tranylcypromine adalah jenis obat antidepresan.
Mengonsumsi MAOIs bersamaan ata berdekatan dengan tyramine dapat menyebabkan naiknya
tekanan darah secara mendadak

10. Kenari dengan levothyroxine : Kenari dapat menurunkan tingkat penyerapan levothyroxine.
Levothyroxine adalah obat yang paling umum yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme.
Suplemen serat dan tepung kedelai, juga dapat memengaruhi fungsi levothyroxine.
Cara Penggunaan Obat
Yang Nyaman
Tips Penggunaan Obat yang Nyaman

1 2 3

bacalah selalu label kemasan Konsultasikan kepada dokter Apabila Anda sudah mengkonsumsi
Anda atau apoteker mengenai obat (walaupun bukan obat yang
kemungkinan efek samping : diresepkan), tanyakan kepada apoteker
seperti membuat kantuk atau Anda apakah tidak apa-apa untuk
gangguan lainnya. mengkonsumsi keduanya.

4 5 6

Selalu habiskan obat sesuai dengan Apabila anda memiliki Apabila kondisi Anda
petunjuk, terutama antibiotik yang kecurigaan bahwa anda alergi memburuk, hentikan
memang harus dihabiskan (walaupun terhadap obat, contoh : demam penggunaan obat dan
Anda terlihat sudah membaik setelah atau ruam. hentikan konsultasikan segera ke
beberapa hari, tetapi ada kemungkinan penggunaan dan informasikan dokter Anda.
infeksinya belum hilang dengan kepada dokter Anda.
sempurna).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai