Anda di halaman 1dari 23

MORFOLOGI DAUN

(Laporan Praktikum Biologi Pertannian)

JEFRI SURYANA SAPUTRA GM


2010512210037
KELOMPOK 4

JURUSAN AGOEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI……………………………………………………………. i

DAFTAR TABEL………………………………………………………. ii

PENDAHULUAN………………………………………………………. 1

Latar Belakang…………………………………………………. 1
Tujuan…………………………………………………………. 2
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………... 3

BAHAN DAN METODE…………………………………………........... 10

Alat dan Bahan………………………………………………..... 10


Alat...................................................................................... 10
Bahan................................................................................... 10
Waktu dan Tempat…………………………………………….. 11
Prosedur Kerja………………………………………………. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….. 12

Hasil………………………………………………………….. 12
Pembahasan…………………………………………………. 14
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 18

Kesimpulan............................................................................ 18
Saran....................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil Pengamatan Morfologi Daun……………………….................... 12


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat


penting, di samping itu tumbuhan juga memliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan makhluk hidup. Daun merupakan suatu bagian tumbuhan
yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian
lain pada tumbuhan. Daun mempunyai helaian daun yaitu bagian yang melebar
yang bertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun. Buku-buku adalah bagian
batang tempat duduk atau melekatnya daun, tempat di atas daun yang merupakan
sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun. Daun merupakan tempat
proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan melebar (Citrosupomo,
1989).
Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai daun.
Jika tidak memiliki salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak
lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap dapat berupih, bertangkai,
atau duduk langsung pada batang. Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering
digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan
berdasarkan letak bagian daun terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai
daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal,
ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan
pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian
permukaannya (Citrosupomo, 1989).
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian sebagai berikut : upih
daun/pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiole) dan helaian daun (lamina).
Sementara daun tidak lengkap adalah daun yang tidak memiliki salah satu bagian
pokok daun lengkap. Mengenai susunan daun tidak lengkap ada beberapa
kemungkinan sebagai berikut : daun bertangkai ( hanya ada tangkai dan helaian
daun), daun berupih (hanya ada helaian daun dan pelepah), daun duduk (hanya
2

ada helaian daun), daun semu (daun yang berkembang dari tangkai) (moekti,
2019).
Berdasarkan kejadiannya maka daun dibedakan atas daun tunggal dan daun
majemuk. Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya terdiri dari satu helaian
daun, sedangkan daun majemuk terdiri lebih dari satu helaian daun. Daun
majemuk dapat berupa daun majemuk menyirip/pinnatus (genap, gasal,
berpasangan, berselang seling,beranak daun), daun majemuk menjari/palmatus
(beranak daun 1, 2, 3, 5, dan 7), daun majemuk bangun kaki (pedatus) dan dan
majemuk campuran (digitatopinnatus).(Rosanti, 2013)
Letak daun pada batang juga menunjukkan adanya perbedaan diantara
spesies tumbuhan, dimana dapat secara teratur dalam suatu urutan dan dapat pula
tidak. Dapat pula beberapa daun bertumbuh pada batang secara berdekatan yang
disebut roset atau duduk daun berkarang. Bentuk modifikasi daun seperti umbi
lapis pada bawang (termasuk modifikasi daun dan batang). Sedangkan bentuk
modifikasi jaringan-jaringan dermal juga terdapat pada daun) adalah ajrapila,
trikoma, rambut kelenjar dan rambut gatal.(Citrosupomo, 1989)

TUJUAN

Mengamati, mempelajari serta menggambarkan daun sehingga dapat


membedakan antara daun lengkap dan tidak lengkap. Membedakan daun tunggal
dan daun majemuk. Mengetahui fungsi daun dalam bidang pertanian.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena merupakan
apparatus yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan biokimia bagi
kelangsungan hidup tumbuhan. Struktur daun dikelompokkan menjadi struktur
luar dan struktur dalam. Struktur luar (morfologi) daun dapat dikelompokkan
berdasarkan bentuk, helaian daun, bentuk ujung daun, tepi daun dan
susunantulang daun. Struktur anatomi daun tersusun atas tiga sistem jaringan,
yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar (parenkima) dan jaringan
pembuluh (vaskular) (moekti, 2009).
Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk
transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Diamati preparat irisan
melintang daun, maka akan dijumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi
daun yang sesuai dengan fungsi daun tersebut. Daun tersusun atas jaringan
epidermis, jaringan parenkim dan jaringan pengangkut (Sugiyono, 2009). 
Menurut Citrosupomo (1989), daun yang lengkap mempunyai bagian-
bagian yaitu, Upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petioles)
dan helaian daun (lamina). Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun, yang
kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut. Daun yang demikian
dinamakan daun tidak lengkap (Citrosupomo, 1989).
Upih daun atau pelepah daun (Vagina). Menurut Citrosupomo (1989),
upih daun merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga dapat
mempunyai fungsi lain, Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, seperti
dapat dilihat pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Memberi kekuatan
pada batang tanaman. Dalam hal ini upih daun-daun semuanya membungkus
batang, sehingga batang tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang dari
luar adalah upih-upihnya tadi.
Tangkai Daun (Petioles). Tangkai daun merupakan bagian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada
4

posisi sedemikian rupa, sehingga dapat memperoleh cahaya matahari yang


sebanyak-banyaknya (Citrosupomo, 1989).
Helaian Daun (Lamina). Tumbuhan yang demikian banyak macam dan
ragamnya itu mempunyai daun yang helainya berbeda-beda pula, baik mengenai
bentuk, ukuran, maupun warnanya (Citrosupomo, 1989).
Menurut Citrosupomo (1989), mengenal susunan daun yang tidak lengkap
ada beberapa kemungkinan, Hanya terdiri atas tangkai dan helai saja, disebut daun
bertangkai. Misalnya : nangka (Artocarpus integra Merr) dan mangga
(Mangifera indica L.). Daun terdiri atas upih dan helai, maka disebut daun
berupih. Misalnya padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L) dan lain-lain.
Daun hanya terdiri atas helai saja, sehingga langsung melekat atau duduk pada
batang, maka disebut daun duduk (sessilis). Daun hanya terdiri atas tangkai saja
dan tangkai biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi
merupakan suatu helaian daun semu atau palsu dinamakan filodia. misalnya:
Acacia auriculiformis A. Cunn.
 Bangun daun (Circumscriptio). Bangun daun merupakan bentuk helaian
daun secara keseluruhan. Untuk menentukan helaian daun, dilakukan berdasarkan
posisi bagian terlebar dari helaian daun, yaitu di tengah helaian daun, di bagian
bawah helaian daun dan tidak adabagian yang terlebar. Hasil visualisasi yang
tergambar dari langkah-langkah tersebut merupakan bangun dari daun yang
bersangkutan, misalnya bulat, segitiga, berbentuk jantung, belah ketupat dan
sebagainya (Rosanti, 2013).
Bagian terlebar di tengah helaian daun. Bagian-bagian daun ini adalah
bangun jorong, bangun perisai, bangun lanset dan bangun memanjang. Dikatakan
bangun perisai jika letak tangkai daun berada di tengah-tengah helaian daun,
bukan tumbuh dari pangkal daun. Dikatakan bangun jorong jika panjang dan
lebar helaian daun melalui garis bantu berkisar antara 1,5 : 1 sampai 2 : 1.
Dikatakan bangun memanjang jika melalui sketsa garis bantu perbandingan
panjang dan lebar daun berkisar antara 2,5 : 1 sampai 3 : 1. Dikatakan bangun
5

lanset jika daun yang memiliki perbandinga lebar dan panjang daun antara 3 : 1
sampai 5 : 1 (Rosanti, 2013).
Tidak Ada Bagian yang Terlebar. Bangun daun seperti ini biasanya dimiliki
oleh tumbuh-tumbuhan berdaun sempit, sehingga bangun daun dapat dibedakan
menjadi: daun berbangun garis (linearis), umumnya memiliki helaian daun yang
panjang, sempit dan tipis. (Rosanti, 2013).
Pangkal daun (Basis  folli). Pangkal daun merupakan bagian helaian daun
yang berhubungan dengan tangkai daun. Pangkal yang terdapat di kiri-kanan
tangkai daun, baik berlekatan atau tidak, dapat dibedakan menjadi enam macam:
Runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat
(rotundatus), ramping atau rata (truncatus) dan berlekuk (emarginatus) (Rosanti,
2013).
Ujung daun (Apex folii). Ujung daun merupakan pucuk daun, dimana
letaknya paling jauh dari pangkal daun. Dalam Morfologi Tumbuhan diketahui
sedikitnya 7 bentuk ujung daun yaitu: runcing (acutus), meruncing (acuminatus),
tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), ramping atau rata (truncatus), terbelah
(retusus), dan berduri (mucronatus) (Rosanti, 2013).
Tepi daun (Margo folii). Tepi daun hanya dibedakan dalam dua macam
yaitu tepi yang rata (integer) dan yang tidak rata. Tepi daun yang tidak rata
disebut juga tepi daun yang bertoreh (divisus) atau berlekuk (Rosanti, 2013).
Pertulangan daun (Nervatio). Tulang daun merupakan struktur penguat
helaian daun, sama dengan tulang manusia yang member kekuatan menunjang
berdirinya tubuh. Berdasarkan posisi tulang-tulang cabang terhadap ibu tulang
daunnya, sistem pertulangan daun dapat dibedakan menjadi: bertulang menyirip
(pennineryis), bertulang menjari (palminervis), bertulang melengkung
(cervinervis) dan bertulang lurus atau sejajar (rectinervis) (Rosanti, 2013).
Warna daun. Pada umumnya, daun berwarna hijau. Namun tidak jarang
dijumpai daun dengan warna yang berbeda, seperti merah pada andong. Ada juga
yang memiliki warna campuran seperti hijau bercampur merah, hijau keputihan,
dan hijau kekuningan.
6

Permukaan daun. Permukaan daun dapat ditentukan dengan alat peraba


(tangan). Ada beberapa jenis permukaan daun, yaitu: licin (leavis), gundul
(glaber), berkerut (rugosus), berbulu (pilosus) dan bersisik (lepidus) (Rosanti,
2013).
Menurut Rukmana (1998) taksonomi tumbuhan talas adalah sebagai berikut
Kingdom            : Plantae
Divisi                 : Spermatophyta
Subdivisi            : Angiospermae
Kelas                  : Monocotyledonae
Ordo                   : Arales
Famili                 : Araceae
Genus                 : Colocasia
Spesies               : Colocasia esculenta (L.) Schott
Adapun klasifikasi buah mangga dalam tata binominal adalah sebagai
berikut
Kingdom  : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta 
Super divisi : Spermatophyta 
Divisi  : Magnoliophyta 
Kelas : Magnoliopsida 
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus  : Mangifera
Spesies  : Mangifera indica
Menurut United States Department of Agriculture (2018), klasifikasi
tanaman tebu adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae – Plants
Subkingdom : Tracheobionta – Vascular plants
Superdivision : Spermatophyta – Seed plants
7

Division : Magnoliophyta – Flowering plants


Class : Liliopsida – Monocotyledons
Subclass : Commelinidae
Order : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Saccharum L
Species : Saccharum officinarum
Menurut Dasgupta et al (2013) klasifikasi belimbing adalah sebagai
berikut:
Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Bangsa : Oxalidales
Suku : Oxalidaceae
Keluarga : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa Adans
Spesies : Averrhoa carambola
Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis
Menurut Miftahendrawati (2014) taksonomi jeruk purut adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
8

Sub Kingdom : Tracheobionta


Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Bangsa : Sapindales
Suku : Rutaceae
Marga : Citrus
Spesies : Citrus hystrix
Menurut FDA (2016) Klasifikasi tanaman ubi kayu (Manihot utilisima)
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Superdivisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Subkelas :Rosidae
Ordo :Euphorbiales
Famili :Euphorbiaceae
Genus :Manihot Mill.
Spesies :Manihot utillisima
Menurut Hutapea (1993) klasifikasi tanaman lidah buaya sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Jenis : Aloe vera
BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Alat tulis. Alat tulis diguanakn untuk menulis apa-apa saja yang
disampaikan dalam praktikum dan untuk menggambar hasil pengamatan tentang
daun.
Pensil warna. Pensi warna digunakan untuk mewarnai gambar daun hasil
pengamatan yang telah digambar sebelumnya.
Lembar laporan sementara. Lembar laporan sementara digunakan untuk
menggambarkan tentang daun sebagai objek yang diamati.
Bahan

Daun Talas (Colocasia esculenta). Digunakan sebagai bahan yang diamati.


Daun Mangga (Mangifera indica). Digunakan sebagai bahan yang diamati.
Daun Tebu (Saccharum officinarum). Digunakan sebagai bahan yang
diamati.
Daun Belimbing (Averhoa carambola). Digunakan sebagai bahan yang
diamati.
Daun Karet (Havea brasiensis). Digunakan sebagai bahan yang diamati.
Daun Jeruk purut (Citrus hystrix). Digunakan sebagai bahan yang diamati.
Daun singkong (Manihot utulisima). Digunakan sebagai bahan yang
diamati.
Daun Lidah buaya (Aloe vera). Digunakan sebagai bahan yang diamati.

Waktu dan Tempat


10

Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat, 30 oktober 2020, secara daring
melalui zoom dan WA Group.

Prosedur Kerja

1. Menyiapkan bahan yang akan diamati.


2. Mengindentifikasi bagian-bagian daun untuk membedakan antara daun
lengkap, daun tidak lengkap, daun tunggal dan majemuk.
3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas dan
mencari klasifikasi masing-masing tanaman dan memberikan hasil
identifikasi pada masing-masing daun.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi daun
Gambar Identifikasi
Daun Talas (Colocasia esculenta)  Daun lengkap
1. Pelepah daun
2. Helaian daun
3. Tangkai daun
 Daun tunggal

Daun Mangga (Mangifera indica)  Daun tidak lengkap


1. Daun bertangkai
a) Tangkai daun
b) Helaian daun
 Daun majemuk
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
12

Daun Tebu (Saccharum officanirum)  Daun tidak lengkap


1. Daun berupih
a) Pelepah daun
b) Helaian daun
 Daun tunggal

Daun belimbing (Averhoa carambola)  Daun tidak lengkap


1. Daun bertangkai
a) Tangkai daun
b) Helaian daun
 Daun majemuk
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

Daun pohon karet (Hevea brasiliensis)  Daun tidak lengkap


1. Daun bertangkai
a) Tangkai daun
b) Helaian daun
 Daun majemuk
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
13

Daun jeruk purut (Citrus hystrix)  Daun tidak lengkap


1. Daun bertangkai
a) Tangkai daun
b) Helaian daun
 Daun majemuk
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun
Daun singkong (Manihot utilisima)  Daun tidak lengkap
1. Daun bertangkai
a) Tangkai daun
b) Helaian daun
 Daun majemuk
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai anak daun
3. Anak daun

Tanaman lidah buaya (Aloe vera)  Daun tidak lengkap


1. Daun duduk
a) Helaian daun
 Daun majemuk
1. Ibu tangkai daun
2. Tangkai daun
3. Anak daun
14

Pembahasan

Daun adalah organ vegetatif tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat


berlangsungnya proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, air dan
karbondioksida diubah menjadi glukosa dan oksigen. Proses fotosintesis terjadi
pada sel-sel yang berklorofil. Adanya klorofil dalam sel-sel mesofil
menyebabkan daun pada umumnya berwarna hijau. Bentuk daun pada umumnya
adalah pipih dan lebar. Bentuk daun yang demikian lebih efisien dalam
menangkap cahaya yang diperlukan untuk fotosintesis. Sebagai organ vegetatif,
daun lebih mudah dijumpai dibanding dengan organ reproduksi (bunga, buah, dan
biji). Oleh karena itu, daun sering kali digunakan untuk mengenali jenis
tumbuhan. Agar memudahkan kita dalam mengidentifikasi jenis tumbuhan maka
kita perlu mengetahui bagian-bagian daun, bentuk daun, dan warna daun.
Sesuai dengan bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau dan duduknya
pada batang menghadap ke atas itu selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan,
yaitu, mengambil zat makanan (resorbsi), mengolah zat makanan (asimilasi),
penguapan air (transpirasi), pernafsan (respirasi)
Daun lengkap terdiri dari bagian-bagian daun seperti pelepah (vagina),
tangkai (petiolus), dan helai daun (lamina). Sedangkan daun yang tidak
mempunyai salah satu atau dua dari ketiga bagian daun tersebut disebut daun
tidak lengkap. Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan,
misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal L) dan tumbuhan talas (Colocasia
esculenta). Susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa Kemungkinan
Hanya terdiri atas tangkai dan helaian. Susunan daun yang demikian itulah
yang paling banyak kita temukan sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang
demikian tadi misalnya ; nangka (Artocarpus integra merr.), mangga (Mangifera
indica L.) .
Daun terdiri atas upih dan helaian. Daun yang demikian yang disebut daun
yang berupih atau daun berpelepah seperti lazim kita dapati pada tumbuhan yang
15

tergolong suku rumput misalnya ; padi (Oryza sativa L) , jagung (Zea mays L)
dan tebu (Saccharum officinarum)
Daun hanya terdiri atas helaian. Daun yang demikian susunannya
dinamakan daun duduk, seperti dapat kita lihat pada biduri (Colotropis gigantean
R.Br) dan lidah buaya (Aloe vera)
Daun hanya terdiri atas tangkai. Dan dalam hal ini tangkai tadi biasanya
lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu
helaian daun semu atau palsu, dinamakan :filodia,seperti terdapat pada berbagai
jenis pohon acacia yang berasal dari Australia,misalnya: Acacia auricuculifor mis
A.
Daun majemuk adalah daun yang tangkainya bercabang-cabang dan baru
pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun sehingga pada satu tangkai terdapat
lebih dari satu helaian daun sehingga disebut folium compositum yang disusum
oleh ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiolus) dan anak
daun (folium). Sedangkan daun tunggal adalah daun yang tangkai daunnya hanya
terdapat satu helaian daun saja yang disebut dengan folium complex.
Daun majemuk ada bermacam-macam yaitu: daun mejemuk menyirip
(pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus) dan daun majemuk campuran
(digito pinnatus). Pada daun majemuk menjari dibagi lagi menjadi daun majemuk
menjari beranak 1, daun majemuk menjari beranak 2, daun majemuk menjari
beranak 3, daun majemuk menjari beranak 4, daun majemuk menjari beranak 5
dan daun majemuk menjari beranak banyak.
Talas termasuk komoditas umbi-umbian sebagai sumber bahan makanan
sehat dan aman. anaman talas asli dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian
selatan, dimana jenis tersebut telah dibudidayakan sebelum padi. Saat ini talas
tumbuh di seluruh India Barat, Afrika Barat dan Utara. Di Asia, jenis tersebut
ditanam secara luas di China Selatan dan Tengah, sedangkan di India tumbuh
tidak begitu meluas. Masa panen talas membutuhkan waktu antara 4 bulan hingga
1 tahun, tergantung dari jenis talas yang ditanam. Cara panen talas sama dengan
umbi lainnya dengan menyingkirkan pohon dan menggali tanah tempat umbi. Jika
16

ingin umbi tidak rusak ada saat panen jangan gunakan cangkul, tapi gunakan
garpu sebagai pengungkit untuk mencabut umbi. Pada hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa daun talas (Colocasia esculenta) termasuk daun lengkap karena
memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun. Daun talas ini juga
termasuk daun tunggal karena hanya memiliki satu helaian daun pada tangkai
daunnya atau Folium complex.
Pohon mangga adalah tanaman berumur panjang, bahkan beberapa
spesiesnya dapat berbuah hingga umur 300 tahun. Mangga termasuk tanaman
evergreen sehingga daunnya tetap hijau sepanjang tahun. Pada umumnya, warna
kulit buah mangga adalah hijau, oranye, kuning, dan merah. Rasa buah mangga
pada umumnya manis, meski variasi rasa dan teksturnya berbeda-beda tergantung
dari spesies dan kultivarnya. Pada hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun
mangga (Mangifera indica) termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki
tangkai daun dan helaian daun atau disebut daun bertangkai. Daun mangga ini
juga termasuk daun majemuk karena pada satu tangkai daunnya terdapat lebih dari
satu helaian daun.
Tanaman tebu tergolong tanaman perdu dengan nama latin Saccharum
officinarum. Batang tanaman tebu berdiri lurus dan beruas-ruas yang dibatasi
dengan buku-buku. Pada setiap buku terdapat mata tunas. Batang tanaman tebu
berasal dari mata tunas yang berada dibawah tanah yang tumbuh keluar dan
berkembang membentuk rumpun. Diameter batang antara 3-5 cm dengan tinggi
batang antara 2-5 meter dan tidak bercabang. Di daerah Jawa Barat disebut Tiwu,
di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut Tebu atau Rosan. Tanaman tebu
tumbuh didaerah tropika dan sub tropika. Pada hasil pengamatan dapat diketahui
bahwa daun tebu (Saccharum officinarum) termasuk daun tidak lengkap karena
hanya memiliki pelepah daun dan helaian daun atau disebut daun berupih. Daun
tebu ini juga termasuk daun tunggal karena pada hanya memiliki satu helaian
daun disetiap tangkainya.
Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya
berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk
17

bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan,
rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C. Pada
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun belimbing (Averhoa carambola)
termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian
daun atau disebut daun bertangkai. Daun belimbing ini juga termasuk daun
majemuk karena dalam satu tangkai daunnya terdapat lebih dari satu helaian daun.
Daun majemuk belimbing adalah daun majemuk menyirip berpasangan.
Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi, besar dan berbatang
cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Tumbuh lurus dan
memiliki percabangan yang tinggi diatas. Batang tanaman ini mengandung getah
yang dikenal dengan nama lateks. Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan
tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3–20 cm. Panjang tangkai anak
daun sekitar 3–10 cm. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung
meruncing, tepinya rata dan gundul. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah.
Pada hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun pohon karet (Havea
brasiliensis) termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun
dan helaian daun atau disebut daun bertangkai. Daun pohon karet ini juga
termasuk daun majemuk karena dalam satu tangkai daunnya terdapat lebih dari
satu helaian daun. Daun majemuk belimbing adalah daun majemuk menjari
beranak 3.
Ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Ketela pohon
berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir
keseluruh dunia, antara lain Afrika, Madagaskar, India, dan Tiongkok.
Tanamanini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ketela pohon berkembang
dinegara- negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya. Pada hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa daun singkong (Manihot utilisima) termasuk
daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun atau
disebut daun bertangkai. Daun singkong ini juga termasuk daun majemuk karena
dalam satu tangkai daunnya terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk
belimbing adalah daun majemuk menjari beranak 5.
18

Jeruk purut adalah tumbuhan perdu yang terutama dimanfaatkan daun dan
buahnya sebagai bumbu penyedap masakan dalam dunia boga Asia Tenggara.
Daun jeruk purut menjadi campuran penting pada bumbu ulekan untuk pecel,
gado-gado, dan urap, untuk mengharumkan. Daun jeruk purut menjadi campuran
penting masakan berkuah, bersantan ataupun tidak.. Pada hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa daun jeruk purut (Citrus hystrix) termasuk daun tidak lengkap
karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun atau disebut daun
bertangkai. Daun jeruk purut ini juga termasuk daun majemuk karena dalam satu
tangkai daunnya terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk belimbing
adalah daun majemuk menjari beranak 1.
Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging
tebal dari genus Aloe. Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab,
dan tanaman liarnya telah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan
kering di berbagai belahan dunia. Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan
untuk pertanian, pengobatan, dan tanaman hias, dan dapat juga ditanam di dalam
pot. Pada hasil pengamatan dapat diketahui bahwa daun lidah buaya (Aloe vera)
termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun atau disebut
daun duduk. Daun lidah buaya ini juga termasuk daun majemuk karena dalam
satu tangkai daunnya terdapat lebih dari satu helaian daun.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Daun adalah organ vegetatif tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat


berlangsungnya proses fotosintesis
2. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai
daun
3. Daun yang tidak mempunyai salah satu atau dua dari ketiga bagian daun
lengkap disebut daun tidak lengkap
4. Dari kedelapan jenis daun yang diamati terdapat 1 daun yang termasuk
daun lengkap yaitu, daun talas (Colocasia esculenta).
5. Daun majemuk adalah daun yang tangkainya bercabang-cabang dan baru
pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun sehingga pada satu tangkai
terdapat lebih dari satu helaian daun sehingga disebut folium compositum
yang disusum oleh ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak
daun (petiolus) dan anak daun (folium).
6. Daun tunggal adalah daun yang tangkai daunnya hanya terdapat satu
helaian daun saja yang disebut dengan folium complex.
7. Dari kedelapan jenis daun yang diamati terdapat 2 daun yang termasuk
daun tunggal yaitu, daun talas (Colocasia esculenta) dan daun tebu
(saccharum officinarum).
Saran

1. Untuk penjelasan praktikum agak di detailkan lagi


2. Waktu untuk laporan sementara dilamakan sedikit
DAFTAR PUSTAKA

Citrosupomo, Gembong. 1989. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University


Press. Yogyakarta

Moekti. 2009. Daun dan Alat Tambahan . UM Press. Malang

Kurniwan, M., dkk. 2010. kandungan klorofil, dan vitamin c pada beberapa
spesies tumbuhan akuatik. Jurnal buletin anatomi dan fisiologi Vol
XVIII . Kampus Universitas Diponegoro. Malang

Sugiyono. 2009. Pengenalan Sains. PN. Balai Pustaka: Jakarta. Jakarta

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai