Anda di halaman 1dari 23

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................i

DAFTAR TABEL......................................................................................................................................ii

PENDAHULUAN......................................................................................................................................1

Latar Belakang......................................................................................................................................1

Tujuan....................................................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................4

BAHAN DAN METODE..........................................................................................................................7

Alat dan Bahan......................................................................................................................................7

Waktu dan Tempat................................................................................................................................8

Prosedur Kerja......................................................................................................................................8

HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................................9

Hasil........................................................................................................................................................9

Pembahasan.........................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................21
ii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

9
1. Hasil Pengamatan morfologi Daun Mangga
(Mangifera indica)..........................................................................

2. Hasil Pengamatan morfologi Daun Talas 10

(Colosacia esculenta)......................................................................
11
3. Hasil Pengamatan morfologi Daun Tebu
(Saccharum officinarum)................................................................

4. Hasil Pengamatan morfologi Daun Karet 12


(Hevea brasiliensis)........................................................................

5. Hasil Pengamatan morfologi Daun Jeruk Purut 13


(Citrus hystrix).................................................................................

6. Hasil Pengamatan morfologi Daun Gamal


14
(Gliricidia maculantum).................................................................

7. Hasil Pengamatan morfologi Daun Singkong


(Manihot utilisima)........................................................................... 15

8. Hasil Pengamatan morfologi Daun Tempuyung


(Sonchus arvensis)............................................................................. 16
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting, selain itu

tumbuhan juga memiliki peranan penting untuk perkembangan makhluk hidup. Daun (Folium)

merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai

daun. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna

hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya

matahari melaluli fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam

melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok

kebutuhan energinya sendiri melalui konversi cahaya menjadi energi (Saktiyono, 2001).

Daun mempunyai helaian daun (lamina) yaitu bagian yang melebar yang bertaut pada

batang oleh sebuah tangkai daun (petiole). Buku – buku (nodus) adalah bagian batang tempat

duduk atau melekatnya daun, tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun

dinamakan ketiak daun (axilla). Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai pengambilan zat

makanan (resorbsi), pengolahan zat makanan (asimilasi), penguapan air (transpirasi) dan

pernafasan (respirasi). Namun fungsi utama daun yaitu sebagai penangkap energi dari cahaya

matahari. Daun terdiri dari daun lengkap dan daun tidak lengkap, daun lengkap adalah daun yang

terdiri dari bagian – bagian yaitu; upih/ pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiole) dan helaian

daun (lamina), sedangkan daun tidak lengkap adalah daun yang tidak memiliki salah satu bagian

pokok daun lengkap.

Mengenai susunannya daun tidak lengkap digolongkan sebagai berikut:


2

1. Daun bertangkai : hanya ada tangkai dan helaian daun.

2. Daun berupih : hanya ada pelepah dan helaian daun.

3. Daun duduk : hanya ada helaian daun.

4. Daun semu : daun yang berkembang dari tangkai.

Bila ditinjau dari jumlah helaian daunnya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun

majemuk. Bila setiap satu tangkai terdapat satu helaian daun , maka daun tersebut dinamakan

daun tunggal. Bila dalam satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun, maka daun tersebut

dinamakan sebagai daun majemuk (Rosanti, 2011).

Fungsi daun adalah pembuat makanan yang utama bagi hampir semua tumbuhan. Bunga,

rumput, semak belukar dan pohon tergantung pada daun – daunnya untuk membuat makanan

untuk keperluan tumbuhan tersebut. Tiap daun merupakan suatu pabrik makanan kecil. Daun

menangkap energi cahaya matahari dan digunakan untuk membuat gula merupakan hasil

menyerap air dari tanah dan karbondioksida dari udara. (Saktiyono, 2001).

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling

banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Fungsi daun antara lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap CO 2 dari udara,

sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta untuk respirasi. Daun juga

bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus) dan berakibat daun kehilangan fungsinya

sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan skulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan

fungsi menjadi organ penyimpanan air (Purnomo, 2010).

Daun yang lengkap mempunyai bagian - bagian yaitu upih daun atau pelepah daun

(Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai

pada beberapa macam tumbuhan misalnya; pohon pisang (Musaparadisca), pohon pinang
3

(Areca cathechu) dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyai daun yang tidak

lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua bagian dari

tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap. Modifikasi daun sangat

bervariasi pada grup tanaman yang berbeda, beberapa tanaman primitif daunya merupakan

perluasan secara lateral dari tumbuh dimana epidermis batang dan pada beberapa tanaman paku -

pakuan dan tanaman berbiji kemungkinan merupakan sistem cabang dengan komponen yang

bergabung sebagian besar daun tanaman dikotil dan monokotil pasti phyllase yaitu berupa

petiole yang pipih dan meluas dan disokong dengan petiole (Saktiyono, 2001).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati, mempelajari serta menggambarkan

daun sehingga dapat membedakan antara daun lengkap dan tidak lengkap dan dapat

membedakan daun tunggal dan daun majemuk serta mengetahui fungsi daun dalam bidang

pertanian.
4

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Nilasari (2013), daun penting bagi tumbuhan karena setiap tumbuhan umumnya

memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur

berupa helei berbentuk Panjang atau lonjong dan berwarna hijau.

Moekti (2009) mengelompokkan daun berdasarkan struktur daunnya, yakni struktur daun

luar dan struktur daun dalam. Struktur daun luar (morfologi) daun dapat di kelompokkan

berdasarkan bentuk, helaian daun, bentuk ujung daun, tepi daun dan susunan tulang daun.

Sedangkan struktur daun dalam (anatomi) tersusun atas tiga sistem jaringan, yakni jaringan

dermal (epidermis), jaringan dasar (parenkim), dan jaringan pembuluh (vaskular).

Menurut Saktiyono (2001), daun memiliki fungsi sebagai pembuat makanan yang utama

bagi hampir semua tumbuhan, seperti bunga, buah, batang, dan akar. Tiap daun memiliki suatu

pabrik makanan kecil. Daun menangkap energi cahaya matahari dan di gunakan untuk membuat

gula yang merupakan hasil penyerapan air dari tanah dan karbondioksida dari udara.

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling

banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Fungsi utama daun antara lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintsis, menyerap

karbondioksida dari udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui transpiarasi dan gitasi, serta

untuk respirasi. Daun juga dapat bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus) dan
5

berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan skulen atau

xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpanan air. (Poernomo,2010)

Menurut Rosanti (2011), berdasarkan jumlah helaian daun, daun di bagi menjadi daun

tunggal dan daun majemuk. Bila setiap satu tangkai terdapat satu helaian daun maka daun

tersebut dinamakan daun tunggal. Sedangkan bila dalam satu tangkai daun tersebut ada beberapa

helaian daun, maka daun tersebut dinamakan daun majemuk.

Menurut Trisnawati (2012), daun tunggal adalah daun yang setiap tangkainya memiliki

satu helaian daun. Bagian dari batang tempat duduk daun disebut nodus dan sudut atas antara

daun dan batang daun dinamakan ketiak daun. Daun tunggal mempunyai karakteristik yaitu di

dalam daun terdapat bagian penting yang terdapat pada batang daunselalu mempunyai bentuk

tipis, melebar, dan berawarna hijau karena mengandung klorofil yang melalui proses fotosintesis

dan daun pun mempunyai umur yang terbatas.

Menurut Gembong (2006), daun majemuk adalah daun yang tangkainya bercabang-

cabnag dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daun. Sehingga daun mejemuk ini pada

satu tangkainya terdapat lebih dari satu helaian daun.

Menurut Saktiyono (2001), daun yang lengkap mempunyai bagian- bagian yaitu upih

daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Daun

lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuahan misalnya; pohon pisang (Musa

paradisca), pohon pinang (Areca cathechu), dan bambu (Bambusa sp.). Tumbuhan yang

mempunyai daun yang tidak lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan daun yang tidak

lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua bagian dari

tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap. Modifikasi daun sangat
6

bervariasi pada grup tanaman yang berbeda, beberapa tanaman primimitif daunnyamerupakan

perluasan secara lateral dari tumbuh dimana epidermis batang dan pada beberapa tanaman paku

– pakuan dan tanaman berbiji kemungkinan merupakan sistem cabang dengan komponen yang

bergabung sebagaian besar daun dikotil dan monokotil pasti phyllase yaitu berupa petiole pipih

dan meluas dan disokong denan petiole.

Tangkai daun, baik daun tunggal maupun dau majemuk melekat pada batang atau cabang

– cabang batang. Pada batang terdapat buku – buku batang (nodus), dan bagian ini seringkali

Nampak segian bagian batang yang sedikit membesar dan melingkari batang sebagai suatu

cincin. Contohnya tumbuhan monokotil, khususnya dari familia Poaceae, seperti bamboo

(Bambusa sp.) dan tebu (Saccharum officinarum). Sedangkan pada tumbuhan dikotil, buku

batang tidak terlihat jelas, melainkan hanya membentuk tonjolan pada batang. (Rosanti,2013)

Menurut Tambaru (2005), luas dan morfologi daun sangat dipengaruhi oleh tempat

tumbuh dan faktor lingkungan. Daun terkena cahaya dengan inensias tinggi dan panas selama

perkembangannya dapat mempengaruhi luas permukaan daun.


7

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Alat tulis.

2. Pensil warna, spidol warna, dan krayon.

3. Lembar laporan sementara, Lembar pre test dan Lembar post test.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Daun talas (Colocasia esculenta)

2. Daun mangga (Mangifera indica)

3. Daun tebu (Saccharum officinarum)

4. Daun gamal (Gliricidia maculantum)

5. Daun jeruk (Citrus hystrix)

6. Daun singkong (Manihot utilisima)

7. Daun karet (Hevea brasiliensis)

8. Daun tempuyung (Sonchus arvensis)


8

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 18 Febriari 2020. Pada pukul 13.15 - 14.40

WITA di Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan yang akan diamati.

2. Mengidentifikasi bagian – bagian daun untuk membedakan antara daun lengkap, daun tidak

lengkap, daun tunggal dan daun majemuk.

3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas dan mencari klasifikasi

masing – masing tanaman dan memberikan hasil identifikasi pada masing – masing daun.
9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Mangga (Mangifera indica)


Gambar Sketsa

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun tunggal Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
2. Memiliki helai daun Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
3. Memiliki tangkai daun Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
4. Memiliki klorofil Spesies : Mangifera indica

5. Daun manga yang masih muda

biasanya berwarna keunguan atau

kekuningan.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Talas (Colosacia esculenta)


Gambar Sketsa
10

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun tunggal Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
2. Memiliki helai daun Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatelas
3. Memiliki tangkai daun Family : Araceae
Genus : Colocasia
4. Memiliki klorofil Spesies : Colocasia esculenta

5. Memiliki pelepah

6. Tangkai Panjang, pangkal daun

meruncing dan bagian tepi rata.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Tebu (Saccharum officinarum)

Gambar Sketsa
11

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun tunggal Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
2. Memiliki helai daun Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
3. Memiliki tpelepah daun Family : Poaceae
Genus :Saccharum
4. Memiliki klorofil Spesies : Saccharum officinarum

5. Berpangkal langsung pada nodus

6. Pelepah daun memeluk batang

Tabel 4. Hasil Pengamatan Morfologi Daun karet (Hevea brasiliens)


Gambar Sketsa
12

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun majemuk menjari Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
beranak tiga Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphighiales
2. Memiliki helai daun Family : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
3. Memiliki tangkai daun Spesies : Hevea brasiliensis

4. Memiliki klorofil

5. Pada saat kemarau daun memerah.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Jeruk Purut (Cytrus hystrix)


Gambar Sketsa
13

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun majemuk menjari Kingdom : Plantae
Divisi : Magnalophyta
beranak satu. Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
2. Memiliki helai daun Family : Rutaceae
Genus : Citrus
3. Memiliki tangkai daun Spesies : Citrus hystrix

4. Memiliki klorofil

5. Memiliki satu anak daun yang

berbentuk telur hingga lonjong.

6. Permukaan daun licin dengan bitnik-

bintik kecil

7. Tepi daun beringgit

Tabel 6. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Gamal (Glirisidia maculantrum)


Gambar Sketsa
14

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun majemuk Kingdom : Plantae
Divisi : Magnalophyta
2. Memiliki helai daun Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
3. Memiliki tangkai daun Family : Gliricidieae
Genus : Gliricidia
4. Memiliki klorofil Spesies : Gliricidia maculantum

5. Ujung daun runcing dan pangkal

membulat.

Tabel 7. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Singkong (Manihot utlisima)


Gambar Sketsa
15

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun majemuk menjari beranak Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
banyak Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
2. Memiliki helai daun Family : Euphorbiceae
Genus : Manihot
3. Memiliki tangkai daun Spesies : Manihot utlissima

4. Memiliki klorofil

Tabel 8. Hasil Pengamatan Morfologi Daun Tempuyung (Sonchus arvensis)


Gambar Sketsa
16

Identifikasi Klasifikasi
1. Termasuk daun tunggal Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
2. Hanya memiliki helai daun Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Astreales
3. Memiliki bentuk lanset atau lonjong Family : Compositae
Genus : Sonchus
4. Memiliki klorofil Spesies : Sonchus arvensis

5. Ujungnya runcing.

6. Tepi daun berbagi menyirip tidak

teratur

Pembahasan

Daun merupakan salah satu bagian terpenting dari tumbuhan. Karena fungsinya sebagai

tempat memasak makanan melalui proses fotosintesis juga air dan mineral dari akar, tempat
17

pengeluaran air melalui transfusi dan gitasi, tempat menyerap CO2 dari udara serta sebagai

tempat respirasi,

Dari hasil praktikum ini dapat di ketahui bahwa yang termasuk daun tunggal ialah daun

manga, daun talas, daun tempuyung, dan daun tebu. Sedangkan yang termasuk daun majemuk

ialah daun singkong, daun karet, daun jeruk purut, dan daun gamal. Dan dari semua bahan yang

dibaa dalam praktikum, hanya daun talas yang dianggap daun lengkap.

Dalam satu truktur daun terdiri atas upih daun atau pelepah daun yang dalam Bahasa

ilmiahnya ialah vagina, tangkai daun yang bahasa ilmiahnya disebut petiole, dan helaian daun

yang dalam Bahasa ilmiahnya disebut lamina. Pada keadaan lain,, satu struktur daun bisa

berbeda. Hal umum yang terjadi ialah satu tangkai daun terdiri atas banyak helaian daun. Kondisi

struktur daun ini dinamakan daun majemuk (folium compasitum). Daun majemuk merupakan

modifikasi dari daun tunggal (folium complex). Daun majemuk memiliki ciri-ciri yang

membedakannya dengan daun tunggal yakni, memiliki ibu tangkai daun (petioles communis),

tangkai anak daun (petiolus), dan anak daun (folium).

Daun tidak lengkap adalah daun yang tidak memiliki satu atau dua bagian dari struktur

satu daun. Berikut ialah contoh kasus umum yang dialami oleh daun tidak lengkap.

a. Daun bertangkai, daun yang tidak memiliki pelepah daun.

b. Daun berupih, daun yag tidak memiliki tangkai daun.

c. Daun duduk, daun yang hanya memiliki helaian daun.

d. Daun semu, daun yang berkembang dari tangkai.

Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering di gunakan untuk mengenali jenis

tumbuhan. Bentuk umum daun di tentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar,
18

perbandingan lebar dengan Panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai

daun, bentuk pangkal, ujung, dan tepi daun. Keanekaragaman daun juga dapat dilihat pada

susunam pertulangan daun, ketebalan helai daun, warna, serta bagian permukaannya.

Daun manga (Mangifera indica), termasuk daun tidak lengkap bertangkai karena

memiliki tangkai daun dan helaian daun. Serta tidak memiliki pelepah daun. Daun manga

termasuk daun tunggal karena hanya ada satu helai daun tiap tangkaina. Daun manga berwarna

hijau, dan berebntuk lonjong. Daun manga yang masih muda biasanya memiliki arna kemerahan,

keunguan atau kekuningan.

Daun talas (Colasacia esculenta) memiliki warna hijau muda hingga hijau tua, memiliki

lapisan lilin pada permukaannya, termasuk daun sempurna atau daun lengkap karena memiliki

pelpah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Daun talas termasuk daun tunggal karena hanya

ada satu helai daun pada tiap tangkainya.

Daun tebu (Saccharum officinarum) memiliki klorofil sehingga berwarna hijau. Daun

tebu termasuk ke dalam daun tidak lengkap berupih karena daun tebu memiliki helai dan

pelepah, tidak memiliki tangkai daun. Daun berpangkal langsung pada buku batang dengan pola

selang-seling, dan pelepah atau upih memeluk batang. Daun tebu termasuk daun tunggal yang

memu=iliki bentuk sejajar.

Daun karet (Hevea brasiliensis) memiliki warna hijau. Daun karet termasuk daun tidak

lengkap bertangkai karena memiliki helai daun dan tangkai daun, tidak memiliki pelepah daun.

Daun karet termasuk daun majemuk menjari beranak tiga. Pada saat kemarau, daun karet

memerah atau menguning sebelum mengalami pengguguran.


19

Daun jeruk purut (Citrus hystrix) memiliki warna hijau, termasuk dalam daun tidak

lengkap bertangkai karena memiliki helai daun dan tangkai daun, tidak memiliki pelepah daun.

Daun jeruk purut termasuk daun majemuk karena beranak satu. Helaian anak daun berbentuk

bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul, permukaan licin dan

tepi beringgit.

Daun gamal (Gliricidia maculantum) termasuk ke dalam daun tidak lengkap bertangkai

karena hanya memiliki tangkai dan helai daun. Daun gamal termasuk daun majemuk menyirip

ganjil dengan uung runcing dan pangkal membulat.

Daun singkong (Manihot utlissima) termasuk ked ala daun tidak lengkap karena hanya

memiliki tangkai da helai daun, tidak memiliki pelepah daun. Daun singkong termasuk jenis

daun majemuk menjari beranak banyak yang semua anak daunnya tersusun memancar seperti

jari-jari pada tangan karena umumnya memiliki lima anak.

Daun tempuyung (Sonchus arvensis) termasuk ke dalam daun tidak lengkap karena hanya

memiliki helaian daun atau biasa disebut dengan daun duduk. Namun ada pendapat lain yang

menyatakan bahwa daun tempuyung ini termasuk daun berupih yang tidak memiliki tangkai

daun. Daun tempuyung termasuk daun tunggal. Helai daun tempuyung memiliki bentuk lanset

atau lonjong, ujungnya runcing, tepi daun bergerigi menyirip tidak teratur.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari Praktikum ini adalah sebagai berikut:


20

1. Fungsi daun ialah memasak makanan bagi anggota tumbuhan melalui proses fotosintesis.

2. Daun lengkap atau daun sempurna meiliki upih daun, tangkai daun, dan helai daun.

3. Yang termasuk daun lengkap ialah daun talas.

4. Daun tunggal ialah daun yang dalam satu tangkainya hanya terdapat satu helai daun.

5. Yang termasuk daun tunggal ialah daun manga, daun talas, daun tebu, dan daun

tempuyung.

6. Daun majemuk ialah daun yang dalam satu tangkainya memiliki banyak helai daun atau

helai daun yang memiliki anak daun.

7. Yang termasuk daun majemuk ialah daun gamal, daun singkong, daun jeruk purut, dan

daun karet.

Saran

Saran saya untuk praktikum ini hanyalah satu yakni saya ingin di buat kelompok yang

terdiri dari 4-5 orang agar praktikan dapat memperhatikan dan mengidentifikasi struktur daun,

serta dapat membedakan daun lengkap-tidak lengkap dan daun tunggal-majemuk dengan lebih

baik, teliti dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Saktiyono, 2001. Pengenalan daun majemuk. Value press. Yogyakarta.

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Gembong, 2006. Morfologi tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Moekti, 2009. Daun dan Alat Tambahan. UM Press. Malang.


21

Nilasari, 2013. Identifikasi Keragaman Morfologi Daun Mangga. Jurnal Produksi Tanaman.
Malang.

Tambaru, E. 2005. Karakter Morfologi dan Tipe Stomata Daun Beberapa jenis pohon.
Penghijauan Hutan. Makasar.

Purnomo, 2010. Daun Majemuk dan Duduk Daun. Erlangga. Jakarta.

Trisnawati, 2012. Daun tunggal dan duduk daun. UN Press. Malang.

Anda mungkin juga menyukai