Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak Usia Dini adalah anak dalam rentang usia 0 sampaidengan 6 tahun,
dimana masa usia dini adalah masa yang paling penting dalam kehidupan seorang
anak , karena pada masa ini anak mengalami perkembangan yang sangat pesat,
oleh karena itu stimulus harus diberikan dengan baik kepada anak, agar anak
dapat berkembang secara optimal dan dapat memenuhi tugas perkembangannya
dengan baik. Anak usia dini juga kelompok usia yang berada dalam proses
perkembangan unik karena proses perkembangannya tumbuh dan berkembang
secara berbeda-beda.
Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan
pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat
menentukan perkembangan selanjutnya. Pada masa ini anak sangat membutuhkan
stimulasi dan rangsangan dari lingkungannya. Apabila anak mendapatkan
stimulus yang baik, maka aspek perkembangan anak akan berkembang secara
optimal (Yenda sari : 2015).
Ilmu pendidikan telah berkembang pesat. Salah satu diantaranya adalah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang membahas pendidikan untuk anak usia
0-6tahun. Anak pada usia tersebut dipandang memiliki karakteristik yang berbeda
dengan anak usia di atasnya, sehingga pendidikannya perlu untuk dikhususkan.
Pendidikan anak usia dini dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No
20 Tahun 2003 asal 28 ayat 3 dinyatakan sebagaijalur pendidikan formal
berbentukTaman Kanak-Kanak(TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat. Pengembangan anak merupakan tugas bersama, baik pihak sekolah,
orangtua maupun masyarakat.
Di masa-masa ini untuk pertama kalinya dasar-dasar pertama dalam
mengembangkan segala macam aspek kemampuan diletakkan. Oleh sebab itu,
dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak, agar
pertumbuhan dan perkembangannya dapat tercapai optimal.
Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman.Proses perkembangan motorik
2

merupakan proses yang lama melalui belajar bagaimana mengontrol gerakan dan
merespon serta pengalaman sehari-hari. Perbedaan perilaku gerak dipengaruhi
beberapa faktor meliputi:individual, pengalaman,dan latihan (Gallahue dan
Ozmun, 2002: 45). Salah satu tugas perkembangan adalah mengembangkan
motorik anak (motorik kasar maupun motorik halus) sesuai dengan usianya. Fakta
mengungkapkan bahwa perkembangan itu dibantu oleh adanya rangsangan atau
stimulus. Walau sebagian besar perkembangan itu dibantu oleh adanya
kematangan dan pengalaman dari lingkungan, masih banyak yang dapat
dilakukan untuk membantu perkembangan perkembangan seoptimal mungkin.
Pada masa usia dini seluruh komponen perkembangan yang ada pada diri
anak akan mengalami perkembangan yang sangat signifikan yang meliputi aspek
perkembangan bahasa, fisik motorik, kognitif, sosialemosional dan seni, Segala
aspek perkembangan tersebut sangatlah penting untuk diberikan rangsangan atau
stimulus dari orangtua maupun pendidik. Mengingat pentingnya peranan orangtua
dan pendidik pada masa anak usia dini dalam proses tumbuhkembangnya. Salah
satu aspek perkembangan yang perlu diberikan stimulus secara proporsional
adalah perkembangan fisik motorik, khususnya pada bidang pengembangan
motorik kasar yaitu gerak Lokomotor.
Dalam rangka usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan salah
satunya diterapkanya pendidikan anak usia sejak dini, dengan suatu tujuan agar
anak-anak Indonesia ketika melanjutkan pendidikan kejenjangyang lebih tinggi
sudah ada bekal persiapan, karena perkembangananak usia dini sangatlah pesat,
sebab pada masa-masa inilahsegala potensi kemampuan anak dapat
dikembangkan secaraoptimal, tentunya dengan bantuan dari orang-orang yang
adadi lingkungan anak-anak tersebut, misalnya orang tua dan guru.Penggunaan
media merupakan salah satu bantuan yangmemiliki peranan penting dalam proses
pembelajaran anakusia dini. Karena media memiliki fungsi sebagai alat bantu
untukmemperjelas informasi/pesan yang disampaikan oleh pengirimpesan kepada
si penerima pesan, yang dalam hal ini guru adalahpengirim pesan dan anak usia
dini sebagai penerima pesan. Kemudian kehadiran media juga dapat menunjang
kebutuhan para anak-anak mendapatkan materi yang lebih mudah dan cepat
didapat tentunya lembaga harus menyiapkan media-media yang pas dan cocok
3

untuk diterapkan padaanak-anak. Karna media yang tepat akan sangat membantu
lembaga tersebut dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama.

1.2 Pembatasan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membatasi masalah
yaitu dengan membahas:
1. Pengertian, tujuan, fungsi, dan syarat media pengembangan motorik anak
2. Bentuk dan jenis media pembelajaran motorik anak
3. Kegiatan pengembangan motoric halus dan kasar
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, dan syarat media
pengembangan motoric anak.
2. Untuk mengetahui Bentuk dan jenis media pembelajaran motorik anak.
3. Untuk mengetahui Kegiatan pengembangan motoric halus dan kasar.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data yaitu dengan
mengunakan metode kepustakaan. Dimana pengumpulan data dilakukan dengan
cara mengkaji dan menelaah data dari jurnal dan internet.

 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anak Usia Dini


Anak usia dini ialah mereka yang berusia antara3-6 tahun menurut Biechler
dan Snowman (dalamPatmonodewo, 2003). Mereka biasanya mengikutiprogram
pendidikan anak usia dini, yang meliputi tempatpenitipan anak (3 bulan-5 tahun)
dan kelompok bermain(usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya
merekamengikuti program Taman Kanak-kanak. Program pendidikanini ditujukan
untuk mengoptimalkan seluruh potensi padaaspek pengembangan anak usia dini
yang meliputi aspek sosialemosional, aspek agama, aspek kognitif, aspek motorik
(motorikhalus dan kasar), dan aspek seni.
Anak usia dini merupakan fase yang sangat pesat dalam pertumbuhan dan
perkembangannya baik itu fisik dan psikis anak, anak merupakan anak yang
berusia dibawah 6 tahun. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai
“golden age” karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika
dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Tentu saja ada banyak
faktor yang akan sangat mempengaruhi mereka dalam perjalanan mereka menuju
kedewassan, tetapi apa yang mereka dapat dan apa yang diajarkan pada mereka
pada usia dini akan tetap membekas dan bahkan memeliki pengaruh dominan
dalam mereka menentukan setiap pilihan dan langkah hidup.
Masa usia dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak bersikap egosentris, unik, kaya
dengan fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan masa yang paling
potensial untuk belajar. Menurut Undang-undang sisdiknas tahun 2003 Anak usia
dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun, dan pada konsep DAP
(Deveolopmentally Aprropriate practices) yaitu acuan pendidikan anak usia dini
(PAUD) yang diterbitkan oleh asosiasi PAUD di Amerika adalah anak rentan usia
0-8 tahun.

2.2 Media Pembelajaran AUD


2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran AUD

4
5

Mengajar adalah suatu yang kompleksdimana terjadinya interaksi antara guru,


siswa dan alat (media) sebagai pelantara dalam proses pembelajaran untuk
mencapaitujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu,guru sebagai
pendidik harus menguasai berbagai perspektifdan strategi dan dapat
mengaplikasikannya secara fleksibel.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Lisa
dan Burnaford(dalam Santrock, 2007) bahwa guru yang baik ialah guru
yangpunya barang-barang yang bisa menarik perhatiannmu. Kadang-kadang kamu
mulai belajar dan kamu bahkan tidak menyadarinya,guru yang baik adalah guru
yang membuat kamu berfikir.Untuk itu, guru harus mengetahui cara mengajar
yang efektif.
Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang berlangsung
dalam suatu sistem, dan didalamnya terdapat media pembelajaran sebagai salah
satu komponen sistem pembelajaran tersebut. Menggunakan media dalam proses
pembelajaran harus didasarkan filosofi atau alasan teoritis yang benar. Istilah
“Media” berasal dari kata latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” (Susilana dan Riyana: 2007). Sedangkan dalam bahasa arab media
adalah perantara (Arsyad: 2009), secara harfiah kata tersebut mempunyai arti
perantara atau pengantar pesandari pengirim kepada penerima pesan (Susilana dan
Riyana:2007). Materi/kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan/sikap(Arsyad: 2009).
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara
kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika
dikaitkan dengan pendidikan anak usia dini, maka media pembelajaran berarti
segala sesuatu yang dapat dijadikanbahan (software) dan alat (hardware) untuk
bermain, agar anak mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
menentukan sikap.
2.2.2 Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan penggunaan media pembelajaran pada pendidikan anak usia dini
antara lain :
6

1. Membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yangbersifat konseptual,


sehingga mengurangi kesalah pahamananak dalam mempelajarinya.
2. Meningkatkan minat anak dalam membahas materi pelajaran.
3. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas
diri sendiri untuk belajar.
4. Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan
5. Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah di dapat melalui
materi-materi yang lain dan menjadiproses belajar mendalam dan
beragam.
2.2.3 Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media atau manfaatnya di dalam dunia pendidikan, menurut Rudi
Susilana, yaitu:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan dayaindera.
3. Menimbulkan gairah belajar interaksi lebih langsung.
4. Memungkinkan gairah belajar mandiri sesuai denganbakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5. Memberi ragsangan yang sama, mempersamakan pengalamandan
menimbulkan persepsi yang sama (Susilana dan Riyana:2007)
Fungsi lain media pembelajaran pada anak usia dini antara lain :\
1. Melatih konsentrasi anak, maksudya permainandan pengajaran yang
menggunakan alat dan media yangbaik akan membantu mempertahankan
daya tangkap murid,
2. Mengajari anak lebih cepat dengan waktu relatif singkat,maksudnya jika
pelajaran diisampaikan dengan kata-katakemungkinan bisa menimbulkan
kesalah pahaman dalammemaknainya, tetapi dengan bantuan alat atau
media tersebutguru akan dapat menjelaskan dengan waktu yang cepat
sertadapat mencapai indikator keberhasilan dengan cepat juga,
3. Menambah daya pengertian dan ingatan, maksudnya dalammenjelaskan
sesuatu dengan menggunakan alat/media akandapat memudahkan guru
dalam memberikan pemahamankepada anak, memperdalam pengalaman
belajar serta ingatananak akan bertahan lama terhadap pengetahuan yang
7

didapatnya.Kemudian melalui indera penglihatan dan pendengaran


anakjuga dapat memahami perbedaan arti warna serta bentuk,
4. Pembelajaran yang menyenangkan, maksudnya proseskegiatan belajar
tersebut tidak membosankan, karena kehadiranmedia pembelajaran akan
dapat membangkitkan motivasidan minat belajar anak.(Khadijah :2015)
2.2.4 Syarat Media Pembelajaran AUD
1. Desain Mudah dan Sederhana
Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana.
Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi,
sehingga anak tidak terbebani dengan kerumitannya.
2. Multifungsi
Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga
dapat juga dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak.
3. Menarik
Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak
memerlukan pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas
mengekspresikan kekreatifannya.
4. Berukuran besar
Permainan edukatif sebaiknya berukuran besar karena kan memudahkan
anak untuk memegangnya dan menghindari kemungkinan membahayakan
misalnya dimasukkan ke mulut, maka sebaiknya memilih peralatan yang
besar.
5. Awet dan sesuai kebutuhan
Hendaknya permainan edukasi tahan lama dan sesuai tujuan yang
diinginkan, sesuai kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan.
6. Mendorong Anak untuk bermain bersama
Sebaiknya memilih permainan yang memberi kesempatan anak untuk
bersosialisasi dengan temannya dengan segenap kreativitasnya.
7. Mengembangkan Daya Fantasi
Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan
imajinasi anak.
8

Adapun ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan media


diantaranya yaitu:
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasaini dikenal
sebagai hardware (perangkat keras), yaitusesuatu benda yang dapat
dilihat, didengar, atau dirabadengan panca indera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yangdewasa ini dikenal
sebagai software (perangkat lunak),yaitu kandungan peran yang terdapat
dalam perangkat kerasyang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada
siswa.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual danaudio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu padaproses belajar baik
di dalam maupun diluar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasidan interaksi guru
dan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massa, misalnyaradio, televisi.
Kelompok besar dan kelompok kecil misalnyamodul, komputer, poster,
radio tape, video recorder.
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan mangement yangberhubungan
dengan penerapan suatu ilmu (Arsyad: 1996).
2.3 Bentuk dan jenis media pembelajaran motorik anak
Mendidik anak usia dini gampang-gampang susah,terkadang orang tua/guru
memberikan fasilitas belajar yang mahal dan berharap anak akan belajarbanyak,
tetapi kenyataannya anak tidak belajar. Kadangdengan mainan yang sangat
sederhana dan murah anak-anak sangat tertarik dan ingin tahu banyak tentang
mainanitu beserta mekanisme kerjanya. Untuk dapat memudahkanpara orang tua
dan guru khususnya sebagai pendidik anakusia dini disini akan dijelaskan
mengenai macam-macammedia/alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran
anakusia dini guna mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.
2.3.1 Media / Alat Peraga
Alat peraga adalah semua alat yang dipergunakan olehpendidik untuk
menerangkan/memperagakan berbagai halyang berkaitan denga proses belajar
mengajar.Contohnya tema tanaman: pada tema ini anak-anak diper-kenalkan
9

dengan berbagai tanaman yang ada di sekitar sekolahmaupun di rumah, selain itu
anak juga diberi pengetahuantentang perkembangbiakan tumbuhan serta proses
pertumbuhannyadan cara merawatnya. Maka dalam rancangan
pembelajarannya,guru memilih media yang tepat untuk disesuaikan dengantema
dan tingkat capaian perkembangannya.
2.3.2 Media / Alat Permainan
Suratno (2005) mengemukakan bahwa bermain merupakan hak anak
yangharus dihormati, karena bermain merupakan kegiatan yang berguna dan tidak
hanya membuang-buang energi saja, tetapi melalui kegiatan bermain anak dapat
dimanfaatkan untuk membantu mengembnagkan berbagai aspek perkembangan
anak, yang meliputi: perkembangan fisik, perkembangan aspek motorik halus dan
kasar, perkembangan aspek sosial, perkembangan aspek emosi dan kepribadian,
perkembangan aspek kognisi, serta perkembangan ketajaman indera.
Bermain merupakan sarana yang melatih keterampilan, pengalaman yang
melibatkan semua indera dan kecerdasan serta cara untuk belajar tentang
bagaimana seharusnya belajar. Dengan demikian, anak dapat melakukan proses
belajar dengan cara yang menyenangkan. Jadi, dalam melakukan aktivitas
bermain, anak sangatdipengaruhi oleh jenis dan alat bermain yang dimilikinya.
Yang dimaksud dengan alat permainan ialah semua alat yang dipergunakan anak
untuk memenuhi naluri bermainnya.
Contoh alat permainan yang dapat merangsang daya khayal adalah boneka,
robot-robotan, pesawat terbang dan binatang-binatang, sedangkan alat permainan
seperti balok-balok,cat air dan keping-keping plastik untuk dirakit akan membuat
anak terdorong untuk melakukan aktivitas bermain yang konstruktif, karena itu
akan sangat bijaksana bila orang tua atau pendidikan anak usia dini dapat
menyediakan alat permainan yang bervariasi sehingga berbagai jenis kegiatan
bermain dapat dilakukan. Alat yang bervariasi tidak harus mahal, namunyang
terpenting adalah aman bagi anak di samping menggugah rasa keinginan anak
untuk berkesprerimen dan ber’eksplorasi. Hal ini penting artinya untuk
mengembangakan berbagai aspek perkembangan anak secara optimal.
2.3.3 Media / Alat manipulatif
10

Media manipulatif merupakan segala benda yang dapatdilihat, disentuh,


didengar, dirasakan, dan dimanipulasikan.Dengan demikian, segala sesuatu yang
bisa dan biasa ditemukanoleh anak dalam kesehariannya dapat dijadikan media
pem-belajaran yang lebih kontekstual, Misalnya penggunaan kancing, gelas
plastik, kardus, tutup botol, botol, karet gelang, kaleng,gelas plastik, dan
sebagainya.
2.3.4 Media / Alat pictorial
Media pictorial merupakan media ilustrasi dari media yang sebenarnya,
biasanya diimplementasikan dalam bentukgambar-gambar. Sebab media-media ini
sesuai dengan perkembangan pemahaman anak yang mulai memasuki masa
transisidari praoperasional menuju operasional konkrit.
2.3.5 Media / Alat Symbolic
Media symbolic merupakan media yang diberikan kepadaanak yang sudah
memiliki tingkat pemahaman yang cukupmatang, media ini tidak lagi
menggunakan benda atau gambar,melainkan dengan rumus-rumus, grafik atau
lambang operasional.
2.3.6 Media / Alat Puzzle
Pazle yang dipakai ialah pazle yang sederhana gambarnyabelum terlalu rumit
dan cocok untuk anak prasekolah sampaiumur 8 tahun. Pazle ini suatu bentuk
permainan yang bereguyang menugasi pemain untuk menggabungkan atau
merangkaikembali potongan-potongan kertas berbangun tak beraturan sehingga
menjadi suatu bangaun atau bentuk tertentu sepertibujur sangkar, empat persegi
panjang, trapesium, jajarangenjang, lingkaran, dan segi tiga. Tujuan dari
pemainan diharapkan mengandung aspek moral dan intelegnya. Pemainnya ialah
anak usia dini atau pra sekolah yang baru belajar mengenal bangun dan bentuk.
Alat pada permianan ini adalah kertas berbagun tertentu mislanya bujur sangkar,
kemudian dipotongmenjadi beberapa bagian dan beragam bentuknya.
Sebelum permainan dimulai guru menjelaskan terlebih dahulu macam-macam
bentuk sederhana dan bangun. Guru memimpin permainan dan menjelaskan
bahwa dalam permainan ini dieprlukan kerjasama dan kebersamaan. Guru juga
memberikan contoh kerjasama dalam kehidupan nyata, misalnya kerjabakti
membersihkan halaman rumah, membangun jalan,dan sebagainya.
11

2.3.7 Building / Alat Block


Building block dapat dibuat dengan kayu atau plastik biasanya permainan ini
membangun rumah, istana, ada jembatan dan banyak pilihan banguna lainnya.
Pada prinsipnya permainan ini ialah membangun atau mendirikan suatu bangunan.
Anakdibagi dalam beberapa kelompok, mislanya lima orang. Kemudian tiap
kelompok diberi potongan-potiongan bangunan yang nantinya akan dibangun
sebelumnya guru menjelaskan aturan permainannya. Tidak ada siswa yang
bertukar atau mencarripotongan lain pada kelompok lain. Jadi, dari potongan yang
diberikan guru harus dibangun semua.
Nilai yang diambil dari pemainan ini ialah kecepatan,kebersamaan, dan yang
paling penting adalah kerjasama anak dalam membangun. Sebenarnya kecepatan
tidak terlalu diutamakan, tetapi untuk memotivasi anak hal itu harus disampaikan.
Setelah dibagi dalam kelompok, guru memimpin mainan. Guru hanya memberi
arahan dan motivasi dari permainanitu. Setelah selesai guru menilai kecepatan,
dan kerjasamadario masing-maisng kelompok. Setelah itu guru memberi evaluasi
bahwa dari permainan tadi banyak nilai-nilai yangdidapatkan. Misalnya
kerjasama, guru menjelaskan bahwadalam hal apapun jika dikerjakan secara
bersama-sama akanringandan cepat selesai. Guru juga menjelaskan bahwa dalam
kehidupan sehari-hari sangat diperlukan kerjasama baik disekolah, di rumah atau
dimasyarakat.
2.4 Kegiatan pengembangan motorik kasar dan halus
Perkembangan fisik motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Karena keterampilan motoric halus
membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, kontrol, kehati-
hatian, dan koordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain. Perkembangan fisik
adalah pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh/badan
jasmani seseorang. Perkembangan fisik merupakan hal yang bersifat tampak dan
dapat mudah dilihat dengan kasat mata. Perkembangan fisik meliputi
bertambahnya berat badan, tinggi badan,tumbuhnya gigi pada anak dll.
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak
seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan
kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun,
12

adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan
sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik
merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar
pusat syaraf, urat syaraf dan otot.
Perkembangan motorik anak terdiri dari dua bagian yaitu motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri. Dalam meningkatkan kemampuan koordinasi
gerakan motorik kasar pada anak diperlukan kegiatan-kegiatan gerakan tubuh,
seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap, serta
menjaga keseimbangan. Sedangkan kemampuan motorik halus anak usia dini
ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan
aktivitas-aktivitas yang memerlukan pemakaian otot-otot kecil pada tangan.
Aktivitas ini termasuk memegang benda kecil seperti manik-manik, butiran
kalung, memegang sendok, memegang pencil dengan benar, menggunting,
melipat kertas, mengikat tali sepatu, mengancing dan menarik ritsleting. Aktivitas
tersebut terlihat mudah namun memerlukan latihan dan bimbingan agar anak
dapat melakukannya secara baik dan benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak usia dini merupakan anak yang berumus 0-6 tahun yang memiliki
perkembangan yang sangat pesat. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh pada
perkembangan tubuhnya.
Perkembangan anak usia dini sangatlah pesat, sebab pada masa-masa inilah
segala potensi kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal, tentunya
dengan bantuan dari orang-orang yang adadi lingkungan anak-anak tersebut,
misalnya orang tua dan guru.
Penggunaan media merupakan salah satu bantuan yangmemiliki peranan
penting dalam proses pembelajaran anakusia dini. Karena media memiliki fungsi
sebagai alat bantu untuk memperjelas informasi/pesan yang disampaikan oleh
pengirim pesan kepada si penerima pesan, yang dalam hal ini guru adalah
pengirim pesan dan anak usia dini sebagai penerima pesan.
Setiap perkembangan fisik motorik pada anak mempunyai karakterisitik yang
berbeda-beda, sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya. Semakin
bertambah usia anak maka keterampilan motoriknya pun semakin meningkat.
Pada dasarnya anak suka sekali belajar, asalkan pembelajaran dilakukan dengan
cara bermain yang menyenangkan.
   

14
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, 1996, Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.,


2007, Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta:Rineka Cipta,
2003.Ali, Mohammad, Muhammad Asrori. (2006). Psikologi
Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Khadijah, 2015. Mediapembelajarananak Usia Dini. Medan : Perdana Publishing
Santrock, John W, 2002, Life-Span Development, TerjemahanJuda Damanik Dan
Achmad Chusairi, Jakarta: Erlangga, 2007, Educational Psychology,
TerjemahanTri Wibowo, Jakarta, Kencana
Sari, Y., Haenilah, E. Y., & Sabdaningtyas, L. (2015). Penggunaan Media
Pembelajaran Untuk Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 1(3).
Susilana dan Riyana, Cepi, 2007, Media Pembelajaran HakikatPengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian, Bandung:CV Wacana Prima

15

Anda mungkin juga menyukai