“Gracillaria sp.”
KELAS M01
Semester Ganjil 2017/2018
Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah sumberdaya ikan materi Gracillaria sp.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah makalah sumberdaya ikan
materi Gracilaria sp. dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
2.1 Bioekologi
2.1.1 Biologi
a. Klasifikasi Gracilaria sp
b. Ciri-ciri Gracilaria sp
Ciri-ciri khusus dari Gracilaria sp adalah sebagai berikut :
- Thalus berbentuk silindris dan permukaannya licin
- Thalus tersusun oleh jaringan yang kuat,
- Bercabang-cabang dengan panjang kurang lebih 250 mm
- Garis tengah cabang antara 0,5-2,0 mm
- Percabangan alternate yaitu posisi tegak percabangan berbeda tingginya,
bersebelahan atau pada jarak tertentu berbeda satu dengan yang lain
kadang-kadang hampir
- Dichotomous dengan pertulangan lateral yang memanjang menyerupai
rumput.
- Bentuk cabang silindris dan meruncing di ujung cabang.
Gelidellia sp Gelidiopsis sp
Jenis Gracilaria yang ditemui di Indonesia adalah sebagai berikut :
G. lichenoides G. Verrucosa
G. gigas
e. Reproduksi Gracilaria sp
2.2 Distribusi
Rumput laut memegang peran penting secara biologi dan ekologi pada
ekosistem laut. Pada kawasan pantai, rumput laut ditemukan di antara area
pasang tertinggi dan surut terendah; dan pada kawasan subtidal ditemukan
hingga kedalaman di mana jangkauan intensitas cahaya masih 0,01% dari
kebutuhan cahaya fotosintesis. Rumput laut alam ditemukan tumbuh subur pada
permukaan batu karang di kawasan pasang surut sebagai hutan bawah laut; dan
diperkirakan sekitar 200 spesies rumput laut menyangga perekonomian
internasional terutama dari produk makanan dan fikokoloid yang nilainya lebih
dari US$ 6,2. Kabupaten Sumbawa memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan
yang cukup besar. Rumput laut merupakan salah satu kekayaan alam yang
cukup berlimpah di kabupaten tersebut, di antaranya di perairan pantai
Labuhanbua. Sumberdaya rumput laut alam yang ada di lokasi tersebut telah
dimanfaatkan oleh nelayan setempat terutama dari jenis Sargassum. Aktivitas ini
telah memacu peningkatan perekonomian masyarakat pesisir di lokasi tersebut.
Salah satu aspek yang memengaruhi distribusi dan keberadaan rumput
laut alam adalah tipe substrat dasar perairan. Makroalga di alam hidup
menempel pada substrat yang stabil untuk menjaga posisinya agar tidak hanyut
terbawa oleh arus, gelombang, dan pasang surut. Karakter lingkungan perairan
dengan kecepatan arus sedang merupakan kondisi yang baik untuk keberadaan
rumput laut, sehingga pada lokasi tersebut dapat ditemukan rumput laut dengan
biomassa yang lebih tinggi dibandingkan lokasi lain dengan karakter yang
berbeda.
Gracilaria umumnya hidup sebagai fitobentos, melekat dengan bantuan
cakram pelekat ('hold fast') pada substrat padat. Terdiri dari kurang lebih 100
spesies yang menyebar luas dari perairan tropis sampai subtropis. Hal ini
menyebabkan beberapa penulis menyebutnya sebagai spesies yang kosmopolit.
Gracilaria hidup di daerah litoral dan sub litoral, sampai kedalaman tertentu, yang
masih dapat dicapai oleh penetrasi cahaya matahari. Beberapa jenis hidup di
perairan keruh, dekat muara sungai. Di Indonesia terdapat lebih kurang 15 jenis
Gracilaria yang menyebar di seluruh kepulauan. Di Bangka, Gracilaria
convervoides hidup melekat di atas batu karang pada kedalaman 2-5 meter. Di
Lombok, G. gigas ditemukan di perairan payau. Daerah sebaran Gracilaria di
Indonesia meliputi : Kepulauan Riau, Bangka, Sumatera Selatan, Jawa, Bali,
Lombok, Sumbawa, Flores, Pulau Bawean, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan
Maluku.
2.3 Pemanfaatan
a. Konsumsi
Salah satu dari rumput laut yang dapat dikomersialkan adalah Gracilaria
sp dari kelas Rhodophyceae yang termasuk kelompok penghasil agar-agar.
Pengembangan usaha budidaya Gracilaria sp di Indonesia akan memberikan
keuntungan yang besar karena permintaan agar-agar pada saat ini meningkat.
Diperkirakan sekitar 200 spesies rumput laut menyangga perekonomian
internasional terutama dari produk makanan dan fikokoloid yang nilainya lebih
dari US$ 6,2. Rumput laut dengan kandungan gizi yang baik membuatnya
banyak dikonsumsi.
b. Ekologi
Gracilaria ini menjadi pemegang peranan kunci dalam rantai makanan,
menentukan kualitas perairan tambak dan menentukan struktur komunitas dalam
ekosistem (sistem hubungan timbal balik yang komplek antara makhluk hidup
dengan lingkungan biotik dan abiotik yang bersama-sama membentuk suatu
sistem ekologi) perairan, selain itu rumput laut Gracilaria sendiri merupakan
sumber daya laut yang disamping bermanfaat sebagai bahan baku makanan
sehat juga berperan penting dalam mengendalikan kualitas perairan tambak
yakni sebagai faktor penentu dinamika oksigen perairan tambak. Kemampuan
rumput laut dalam memperbaiki kualitas lingkungan perairan tambak telah
terbukti dapat memberikan banyak manfaat terhadap perairan tambak,
diantaranya sebagai faktor pemacu (forcing funciton) untuk menjaga kualitas air
tambak agar tetap kondusif dalam pertumbuhan. Rumput laut Gracillaria
verrucosa juga mampu merubah energi matahari menjadi bahan organik melalui
proses fotosintesis, bahan organik tersebut dimanfaatkan oleh ikan-ikan serta
biota-biota yang ada di dalam perairan tersebut. Selain itu rumput laut Gracillaria
verrucosa juga dapat digunakan sebagai biofilter yakni menyerap bahan-bahan
yang berbahaya bagi biota sehingga air dalam perairan tersebut selalu jernih.
Komunitas ini berperan sebagai tempat pembesaran dan perlindungan bagi
jenis-jenis ikan tertentu dan merupakan makanan alami ikan-ikan dan hewan
herbivore.
c. Fitoremidian