Anda di halaman 1dari 5

TERMOKIMIA DALAM PENGGUNAAN MINYAK BUMI

DAN BATU BARA SEBAGAI SUMBER ENERGI

Bahan Bakar sebagai Sumber Energi

Salah satu hal yang penting dalam mempelajari penggunaan dari pengukuran
dan penghitungan termodinamika adalah untuk menilai suatu materi yang berperan
sebagai sumber energi.

Bahan Bakar Fosil

Sebagian besar energi yang kita gunakan saat ini berasal dari minyak bumi, gas
alam, dan batu bara. Bahan -bahan tersebut terbentuk dari sisa-sisa hewan dan
tumbuhan yang mati berjuta-juta tahun yang lalu. Sumber energi yang asli, yaitu energi
matahari atau energi surya, tersimpan dalam bahan bakar yang telah disebutkan
sebelumnya. Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida dan air, enzim, klorofil, dan
cahaya matahari berintegrasi dan dikonversi menjadi karbohidrat oleh organisme
autotrof. Fotosistesis sendiri merupakan suatu reaksi endoterm. Sedangkan proses
pembakaran yang berlangsung berkebalikan dengan fotosintesis merupakan suatu reaksi
eksoterm karena melepaskan energi panas.

Saat tumbuhan didekomposisi oleh bakteri tanpa melibatkan udara, atom


oksigen dan hidrogen akan menghilang dan karbon hasil sisanya meningkat signifikan.
Proses yang dibutuhkan untuk membentuk batu bara diperkirakan membutuhkan waktu
selama 300 juta tahun lamanya. Batu bara sebagai batu organik yang mudah terbakar
terdiri atas unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan sebagian kecil nitrogen, belerang, dan
bahan mineral lainnya.

Sedangkan pembentukan minyak bumi dan gas alam berbeda dengan


pembentukan batu bara. Tumbuhan dan hewan yang hidup di laut purba akan jatuh ke
dasar laut yang kemudian akan didekomposisi oleh bakteri serta akan tertutup oleh pasir
dan lumpur. Seiring berjalannya waktu, pasir dan lumpur tersebut akan diubah menjadi
batu pasir oleh lapisan pasir dan lumpur di atasnya. Tekanan dan temperatur tinggi
membuat batu pasir tersebut berubah menjadi minyak bumi dan gas alam yang
tersimpan selama 250 juta hingga 500 juta tahun. Gas alam mengandung sekitar 85%
metana, 10% etana, 3% propana, dan beberapa gas yang bersifat mudah terbakar
maupun yang tidak mudah terbakar. Sedangkan minyak bumi terdiri dari ratusan
hidrokarbon yang berbeda antara C1 hingga C40 atau bahkan lebih tinggi.

Cara untuk membandingkan bahan bakar yang berbeda adalah dengan melihat
panas dari pembakarannya. Semakin tinggi panas yang dihasilkan dalam proses
pembakaran, maka semakin baik pula bahan bakar tersebut.

Terdapat dua masalah utama yang diakibatkan oleh penggunaan bahan bakar
fosil. Permasalahan yang pertama, bahan bakar fosil merupakan energi yang tidak
terbarukan. Penggunaan bahan bakar fosil yang semakin hari semakin meningkat
menyebabkan kekhawatiran jika kita masih bergantung pada bahan bakar fosil tersebut.
Permasalahan yang kedua adalah isu lingkungan yang diakibatkan oleh bahan bakar
fosil. Belerang di dalam bahan bakar dapat menghasilkan belerang oksida. Suhu tinggi
yang berhubungan dengan pembakaran menyebabkan reaksi dari N 2 dan O2 di udara
menyebabkan terbentuknya nitrogen oksida. Belerang oksida dan nitrogren oksida
merupakan zat pencemar udara dan merupakan kontributor dalam permasalahan
lingkungan yang dikenal dengan hujan asam. Selain itu, dalam pembakaran juga
dihasilkan karbon dioksida yang termasuk dalam gas rumah kaca dan akan
menyebabkan pemanasan global sehingga dapat memicu perubahan iklim di Bumi.

Karbon dioksida semata-mata tidak dapat dikatakan sebagai zat pencemar udara
karena pada dasarnya karbon dioksida adalah zat non toxic yang diproduksi secara alami
dan merupakan komponen udara yang dibutuhkan. Namun, peningkatan karbon
dioksida yang berlebihan di atmosfer akan mengganggu keseimbangan energi di Bumi.
Radiasi UV oleh matahari yang masuk ke atmosfer bumi menyebabkan permukaan
bumi menyerapnya sehingga menjadi hangat. Beberapa energi yang diserap tersebut
diradiasikan kembali ke luar atmosfer dalam bentuk radiasi infra merah. Beberapa gas
pada atmosfer bumi seperti karbon dioksida, metana, dan uap air menyerap sebagian
radiasi infra merah tersebut dan hal itu menyebabkan atmosfer semakin hangat.
Peristiwa tersebut dikenal dengan efek rumah kaca. Efek rumah kaca alami berperan
penting dalam menjaga suhu yang memungkingkan terjadinya kehidupan di Bumi.
Tanpa hal tersebut, Bumi akan tertutup es secara permanen.
Peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer merupakan hasil dari
proses pembakaran bahan bakar seperti kayu, batu bara, gas alam, dan bensin. Hal
tersebut juga terjadi karena adanya penggundulan hutan di wilayah tropis (berkaitan
dengan fungsi tumbuhan dalam proses fotosintesis yaitu pengambilan karbon dioksida
di udara). Fenomena tersebut membuat rata-rata suhu Bumi menjadi meningkat, yang
kita sebut sebagai pemanasan global. Zaman praindustrial juga berdampak pada
melipatgandanya produksi karbon dioksida dan menyebabkan pemanasan global
meningkat rata-rata sebesar 1,5 hingga 4,5℃ . Memprediksi efek yang mungkin
ditimbulkan oleh peningkatan CO2 di atmosfer dapat diidentifikasi dengan model
komputer dan hal tersebut dangat sulit karena faktor yang harus disertakan sangat
banyak dan saling berkaitan satu sama lain. Beberapa efek signifikan yang mungkin
dapat ditimbulkan oleh pemanasan global antara lain:

 Perubahan suhu wilayah lokal


 Naiknya permukaan air laut karena es kutub mencair
 Migrasi spesies tanaman dan hewan

Gasifikasi Batu Bara

Prinsip reaksi gasifikasi (C + H2O → CO + H2 ∆ H ° = + 131,3 Kj) adalah


reaksi endoterm. Panas yang dibutuhkan untuk reaksi berasal dari pembakaran batu bara

(2C + O2 → 2CO ∆ H °=−221 Kj). Proses gasifikasi modern terdiri atas beberapa
fitur di antaranya:

1. Menggunakan oksigen daripada udara sehingga nitrogen tereliminasi dalam


produk
2. Menyediakan penghilangan karbon dioksida yang tidak mudah terbakar dan
kotoran belerang
3. Terdiri dari langkah-langkah (metanasi) untuk mengubah CO dan H2 menjadi
CH4

Pencairan Batu Bara


Langkah pertama dalam memperoleh bahan bakar cair dari batu bara secara
umum mengikutsertakan gasifikasi batu bara kemudian dilanjutkan dengan reaksi
katalis sehingga terbentuklah hidrokarbon cair

nCo + (2n + 1) H2 → CnH2n + 2 + nH2O

Pada proses yang lain, terbentuklah metanol cair

CO + 2 H2 → CH2OH

Metanol

Metanol (CH3OH) dapat diperoleh dari batu bara yang direaksikan dan juga
dengan dekomposisi termal atau pirolisis dari kayu, pupuk, limbah atau sampah kota.
Metanol telah digunakan sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran internal dan
mempunyai sifat pembakaran yang lebih bersih daripada bensin. Fungsi lain dari
metanol adalah sebagai pemanas di luar angkasa, sumber listrik, dan sebagi reaktan
untuk membentuk berbagai komponen organik lainnya.

Etanol

Sebagian besar etanol diproduksi dari etilen yang berasal dari minyak bumi.
Etanol diproduksi dari hasil fermentasi, seperti fermentasi tebu dan ketela. Bahan bakar
gasohol, yang terdiri dari campuran 90% gasoline atau bensin dan 10% etanol, dapat
mengurangi polusi udara.

Biofuel

Biofuel merupakan sumber energi terbarukan yang sifatnya mirip dengan bahan
bakar fosil, yang tidak terbarukan. Biofuel berasal dari materi biologis yang telah mati,
umumnya berasal dari tanaman. Reaksi yang dihasilkan dari campuran minyak sayur
dengan alkohol membentuk biodiesel. Komponen dari petro-diesel adalah hidrokarbon
setana (C16H34) dan biodiesel mengandung atom oksigen. Standar entalpi dari
pembakaran petro-diesel dan biodiesel sangat mirip, dimana ∆ H ° f = -456,3 kJ mol-1
untuk petro-diesel dan -604,88 kJ mol-1 untuk biodiesel. Sedangkan ∆ H ° comb untuk
petro-diesel adalah -10699,1 kJ mol-1 dan -11690,1 kJ mol-1 untuk biodiesel. Walaupun
demikian, penggunaan biofuel sebagai pengganti bahan bakar fosil menuai kontra
karena tanaman yang digunakan sebagai sumber energi merupakan sumber makanan
pula sehingga berdampak pada harga makanan. Di samping itu, sisi positif dari biofuel
ini disebabkan karena biofuel adalah karbon netral (CO2) yang kemudian akan
digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhannya.

Hidrogen

Hidrogen sebagai bahan bakar yang mempunyai potensi besar yang didukung oleh
fakta bahwa:

 Tiap gram hidrogen, mampu memproduksi panas lebih dari dua kali lipat dari
yang dihasilkan oleh metana dan tiga kali lipat dari bensin;
 Produk pembakaran hidrogen adalah air, bukan karbon monoksida maupun
karbon dioksida

Sumber Energi Alternatif

Reaksi pembakaran hanya salah satu cara untuk mengekstrak energi dari suatu
materi. Banyak sumber energi alternatif lain yang dikembangkan dan digunakan mulai
dari tenaga surya, nuklir, energi hidroelektrik, energi geotermal, tenaga pasang surut
maupun tenaga angin.

Anda mungkin juga menyukai