Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan termokimia dalam penggunaan minyak dan baru bara sebagai sumber energi

Minyak dan batu bara adalah salah satu sumber daya alam yang banyak digunakan
di dunia ini. Perhitungan termokimia juga digunakan dalam menilai bahan bakar sebagai
sumber energi. Bahan-bahan bakar ini membebaskan panas melalui proses pembakaran.

Bahan bakar fosil merupakan kebutuhan energi yang dipenuhi oleh minyak bumi, gas
alam dan juga batu bara. Bahan-bahan bakar ini berasal dari tumbuhan dan hewan yang
hidup jutaan tahun lalu. Pada tanaman, selulosa karbohidrat kompleks dengan masaa
molekul tertentu menjadi bahan struktural utama. Saat kehidupan taman membusuk di
hadapan bakteri dan tidak bersentuhan dengan oksigen, maka atom O dan atom H
dihilangkan dan perkiraan kandungan karbon dari residu meningkat dalam
perkembangannya.

Batu bara adalah batuan organik yang mudah terbakar yang terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, sejumlah kecil nitrogen, belerang, dan abu. Dibutuhkan waktu sekitar
300 tahun untuk mencapai proses ini. Minyak bumi dan gas alam melalui proses yang
berbeda untuk sampai ke tahapannya. Sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup di laut
purba jatuh ke dasar laut. Lalu sisa-sisa hewan dan tumbuhan itu diuraikan oleh bakteri
dan tertutup oleh pasir dan lumpur. Lama kelamaan pasir dan lumpur tersebut diubah
menjadi batu pasir. Tekanan dan suhu tinggi yang dihasilkan oleh batu pasir di atasnya
mengubah bahan organik ini menjadi petroleum dan gas alam. Umurnya bisa mencapai
250 juta hingga 500 juta tahun.

Pada penggunaan bahan bakar fosil, ada dua masalah yang harus dihadapi. Yang
pertama bahan bakar fosil merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
Diperkirakan penggunaan bahan bakar fosil ini akan meningkat di masa yang akan datang
dan tentu persediaannya akan habis. Masalah kedua adalah, saat melakukan pembakaran
bahan bakar ini akan menyebabkan reaksi N2 dan O2 di udara dan membentuk nitrogen
dioksida. Nitrogen dioksida menjadi masalah bagi lingkungan, dan kita kenal sebagai
hujan asam. Pada proses pembakaran ini juga menghasilkan karbon dioksida yang
membentuk gas rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global.
Efek rumah kaca alami sangat penting untuk menjaga suhu yang tepat untuk
kehidupan di bumi. Jika tidak ada efek rumah kaca alami, bumi akan tertutup es semua.
Ada beberapa kemungkinan dampak signifikan dari pemanasan global. Yang pertama,
perubahan suhu lokal. Seperti di Alaska dan Kanada Utara, meningkat 1,9 °C selama 5p
tahun terakhir. Yang kedua, kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh ekspantasi
termal air laut dan peningkatan pencairan lapisan es benua. Dan yang ketiga adalah
migrasi tumbuhan dan hewan.

Di Amerika cadangan batu bara sendiri lebih banyak dari pada minyak bumi dan gas
alam. Selain dampak yang disebutkan di atas, biaya dan bahaya yang digunakan untuk
penambangan baru bara cukup besar. Pada penambangan permukaan yang kurang
berbahaya dan mahal daripada penambangan dalam juga merusak lingkungan. Salah satu
cara untuk menggunakan batu bara cadangan adalah dengan mengubah batu bara terebut
menjadi bahan bakar gas atau cair, baik dari pertambangan permukaan maupun dalam.

Gasifikasi batu bara sebelum gas alam murah pada tahun 1940. Gas ini diproduksi
dengan melewatkan uap dan udara melalui batu bara yang dipanaskan dan melibatkan
reaksi berikut.

C(graphite) + H2O(g) → CO(g) + H2(g)

CO(g) + H2O(g) → CO2(g) + H2(g)

2C(graphite) + O2(g) → 2CO(g)

C(graphite) + 2 H2 (g) → CH4 (g)

Metanol CH3OH dapat diperoleh melalui reaksi

CO(g) + 2 H2 (g) CH2OH

Panas pembakaran metanol hanya setengah dari bensin secara massal. Metanol
memiliki angka oktan yang tinggi dibandingkan dengan bensin. Metanol telah diuji dan
digunakan sebagai bahan bakar dalam pembakaran internal dan pembakarannya lebih
bersih daripada bensin. Metanol juga dapat digunakan untuk pemanas ruangan,
pembangkit tenaga listrik, sel bahan bakar, dan sebagai reaktan untuk membuat berbagai
senyawa organik lainnya.
Etanol sebagian besar diproduksi oleh etilen yang berasal dari minyak bumi. Yang
diminati saat ini adalah produksi etanol dengan fermentasi bahan organik. Produksi etanol
dengan fermentasi paling maju di Brazil di mana tebu dan singkong adalah tanaman yang
digunakan. Di Amerika etanol dari jagung juga digunakan untuk bensin dan untuk
meningkatkan nilai oktan serta mengurangi polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai