Polimer yang memiliki sifat-sifat intrinsik amat berguna pada pembuatan produk-
produk baru. Manfaat yang paling menonjol adalah berat jenis yang rendah sehingga
memudahkan instalasi dan transportasinya, dan akhirnya dapat menurunkan biaya produksi.
Selain itu, tentu saja ketahanannya pada korosi, yang amat diperlukan pada pembuatan benda
atau bangunan yang didisain agar tahan lama. Kelebihan lainnya adalah luasnya spektrum
variasi polimer dilihat dari sifat fisik dan mekanik, kemudahan untuk dibentuk, diisi, dan
diwarnai.
POLIMERISASI
I. PENGERTIAN
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak
jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan
rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan
jenuh.
Mekanisme reaksi :
Contoh :
Gambar 10
Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat
keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada
tape audio dan tape video, dan kantong plastik.
Poliuretan
(spandex)
1.2 Isobutana
- Rumus molekul : CH(CH3)3.
- Merupakan isomer dari butana
- Mudah menguap
- Mudah terbakar
Dari hasil reaksi campuran keluar dari dasar reaktor didinginkan dan
tekanannya diturunkan menjadi 300 psig sebelum masuk ke tahap
pemisahannya. Campuran hasil reaksi pertama kali di masukkan kedalam
menara depropanizer untuk memisahkan propana dan gas gas lain yang lebih
ringan. Sedangkan senyawa yang lebih berat dari propana akan keluar dari dasar
menara dan selanjutnya dikirim menuju menara Butanizer untuk memisahkan
fraksi butana yang lebih ringan. Fraksi yang lebih berat dari butana adalah
polimer gasolin dengan RVP 8 psi dan FPB 400 420 0F.
IV. APLIKASI
1. Polietilena
Secara umum sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak beracun. Untuk polietilen dengan densitas rendah
biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis pembungkus makanan, kantung-
kantung plastik, jas hujan.
2. Polipropilena
Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari polietilena, sehingga banyak
dipakai untuk membuat karung, tali dan sebagainya. Karena lebih kuat, botol-
botol dari polipropilena dapat dibuat lebih tipis dari pada polietilena. Botol
minuman adalah salah satu contoh polimer propilena yang banyak dipergunakan.
3. Teflon
Penggunaan teflon sebagai pelapis barang yang tahan panas seperti tangki
di pabrik kimia, pelapis panci dan kuali anti lengket di dapur serta pelapis dasar
seterika.
Polimer ini merupakan polimer yang dibentuk oleh monomer kloro etilen
(CH2=CHCl). Polimer ini memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan
etilen, tahan panas atau tidak mudah terbakar.
5. Bakelit
6. Polimer Akrilat
Ada dua jenis polimer Akrilat yang banyak dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu polimetil metakrilat dan serat akrilat atau orlon.
Polmetilmetakrilat (PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang
dibentuk dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat. Senyawa ini juga
dikenal dengan nama dagang flexiglass (gelas yang fleksibel). PMMA berupa
plastik bening, keras dan kuat, namun ringan dan fleksibel. Pemanfaatannya
sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam, dan yang paling mudah
kita amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca jendela
pesawat terbang.
7. Poliester
Produk yang dikenal adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat
tekstil. Polimer ini juga dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita
perekam magnetic dengan nama dagang mylar.
8. Karet sintetik
Keterbatasan sumber daya karet dan sifatnya yang perlu ditingkatkan maka
diteliti dan didapatkan karet sintetik. Karet sintetik merupakan kopolimer yang
terbentuk dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena disingkat dengan
SBR.
http://www.sridianti.com/contoh-penerapan-polimer.html
http://teknikimiaku.blogspot.co.id/2013/04/polimer.html?m=1
http://zefdes.blogspot.co.id/2014/12/alkilasi-isomerisasi-dan-
polimerisasi.html?m=1