Anda di halaman 1dari 10

Disusun oleh :

Agus setiawan

Tri Ratnawati JW

Wefi Mahrozah
Pembentukan polimer dimana dua atau lebih
gugus fungsi pada monomer bergabung
membentuk molekul yang lebih besar dengan
melepas suatu molekul kecil, seperti H2O,
NH3, dan CH3OH. Reaksi ini disebut juga
sebagai reaksi adisi-penyingkiran
Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik
dengan reaksi kondensasi senyawa bobot molekul
rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif dari 2
molekul monomer yang berbeda berinteraksi
dengan melepaskan molekul kecil. Contohnya
H2O. Bila hasil polimer dan pereaksi (monomer)
berbeda fase, reaksi akan terus berlangsung
sampai salah satu pereaksi habis.
Contoh terkenal dari polimerisasi kondensasi ini
adalah pembentukan protein dari asam amino.
Pada polimerisasi kondensasi massa molekul
relatif bertambah secara bertahap, sedang
pada polimerisasi adisi secara langsung
Selama ujung polimer masih mengandung
gugus fungsi, polimerisasi akan tetap
berlanjut
Rantai yang terbentuk bisa berupa rantai
lurus, rantai lingkar (cincin), rantai
bercabang dan jaringan
Karena reaksinya yg berlangsung secara terus
menerus, maka panjang rantai bisa
dikendalikan dengan :
Mengubah-ubah waktu reaksi dan pengaturan
suhu untuk menghentikan reaksi.
Penghentian reaksi tetap adl dengan
menambahkan asam etanoat (bergugus
tunggal) atau menggunakan salah satu
monomer secara berlebihan
O

HO N O HO C
+ C (CH2)5 NH2 (CH2)5 NH2 + H2O
C (CH2)5 N C (CH2)5 N
O H HO O H

POLIMERNYA DISEBUT SEBAGAI


NILON 6
Contoh lain dari reaksi polimerisasi
kondensasi adalah bakelit yang bersifat
keras, dan dracon, yang digunakan sebagai
serat pakaian dan karpet, pendukung pada
tape audio dan tape video, dan kantong
plastik.
Monomer yang dapat mengalami reaksi
polimerisasi secara kondensasi adalah
monomer-monomer yang mempunyai gugus
fungsi, seperti gugus OH; -COOH; dan NH3.

Anda mungkin juga menyukai