Kelompok 5 : Tri Wahyu Destyanti (H1A009032) Letifiarsih Dikari (H1A009046) Depia Rohmah (H1A010002) Nani Dyahayu (H1A010014) Lasi Yunita (H1A010052)
DEFINIS KOPOLIMERISASI
Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)
Kopolimerisasi terbentuk jika ada dua jenis atau lebih monomer yang mengalami reaksi polimerisasi
Jenis-jenis kopolimer
a) Kopolimer Acak Kopolimer acak adalah kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Dalam kopolimer acak, tidak ada sequensial yang teratur. Kopolimer acak sering terbentuk jika jenis monomer olefin mengalami kopolimerisasi lewat proses jenis radikal bebas. Sifat kopolimer acak berbeda dari homopolimernya. Poli(A-co-B Strukturnya: . . . A B A A B B A A -. . . .
b) Kopolimer Bergantian (Alternating) Kopolimer bergantian yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Kopolimer yang teratur yang mengandung sequensial (deretan) bergantian dua unit monomer. Polimerisasi olefin yang terjadi lewat mekanisme jenis ionik dapat menghasilkan kopolimer jenis poli(A-alt-B Strukturnya: . . ABAB A BAB . .
c) Kopolimer Balok (blok) Kopolimer balok yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Kopolimer blok mengandung blok dari satu monomer yang dihubungkan dengan blok monomer yang lain. Kopolimer blok biasanya terbentuk melalui proses polimerisasi ionik.Untuk polimer ini, dua sifat fisik yang khas yang dimiliki dua homopolimer tetap terjaga. Strukturnya: . . A A A A B B B B A A A A -. .
d) Kopolimer Tempel/Graf (Cangkok) Kopolimer tempel/grafit yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Kopolimer grafit biasanya dibuat dengan mengikatkan bersama dua polimer yang berbeda. Contoh: homopolimer yang diturunkan dari monomer A dapat diinduksi untuk bereaksi dengan homopolimer yang diturunkan dari monomer B untuk menghasilkan kopolimer graft. Perkembangan selanjutnya ada yang berbentuk kopolimer sisir (comb copolymer) dan bintang (star copolymer). Strukturnya :
Kopolimerisasi grafting
Kopolimerisasi dapat berlangsung melalui beberapa mekanisme diantaranya adalah mekanisme radikal bebas 1. Inisiasi, adanya pembentukan fragmen yang bersifat radikal dengan bantuan inisiator (I). Reaksi :
2. Propagasi
Rantai radikal yang terbentuk pada tahap inisiasi,
Mekanisme Kopolimerisasi Grafting Onggok-Asam akrilat Secara umum, mekanisme pembentukan kopolimerisasi grafting melibatkan tiga tahap, yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. 1. Inisiasi Kopolimerisasi dengan ion Serium
2. Pembentukan Radikal Monomer Asam akrilat Onggok radikal akan menginisiasi Monomer asam akrilat (AA) sehingga terbentuk monomer radikal AA. Reaksinya :
3. Kopolimerisasi Grafting Onggok dengan Monomer Asam akrilat. Reaksi Kopolimerisasi dapat terjadi antara onggok radikal dengan AA baik yang belum maupun yang telah menjadi radikal membentuk kopolimer. Reaksinya :
4. Reaksi Ikat Silang (Cross-lingking) antara Onggok Radikal Reaksi pembentukan Onggok berikatan silang (Cross-lingking) dapat terjadi antar rantai onggok radikal. Reaksinya :
5. Reaksi Pemadaman Onggok oleh Ion Ce 4+ Adanya kelebihan ion Ce 4+ memungkinkanya terjadi reaksi pemadaman radikal onggok. Reaksinya :
6. Reaksi Pembentukan Homopolimer dari Asam akrilat Terbentuknya radikal monomer memungkinkannya terjadi reaksi homopolimerisasi radikal monomer. Reaksinya :
TERIMAKASIH
REFERENSI
Clark, J.G., 1991, Kimia Polimer, ITB, Bandung. Kurniadi, Tedi, 2010, Kopolimerisasi Grafting Asam Akrilat pada Onggok Singkong dan Karakteristiknya, IPB, Bogor.