1 Proses Polimerisasi
Proses polimerisasi adalah proses penggabungan monomer-monomer menjadi suatu
ikatan untuk menghasilkan sebuah makromolekul atau polimer (Mustafa, 2012).
1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang melibatkan reaksi rantai dan disebabkan
oleh radikal bebas (partikel reaktif yang mengandung elektron tidak berpasangan) atau ion.
Polimer yang dihasilkan dari polimerisasi adisi adalah turunan etena berbentuk CH2=CHX
atau CH2=CHY, yang disebut monomer vynil.
Polimerisasi ini berlangsung sangat cepat, namun reaksi keseluruhannya memakan
waktu lama. Hal tersebut dikarenakan reaksi rantai berlangsung dalam satu deret reaksi cepat
yang diselingi waktu yang cukup panjang yang diistilahkan sebagai gejolak.
a. Polimerisasi radikal bebas
Proses polimerisasi radikal bebas memerlukan inisiator, yaitu sesuatu zat yang dapat
membentuk radikal bebas karena pemanasan atau karena efek fotolisis yang mengionisasi
pembentukan monomer-monomer menjadi radikal bebas.
b. Polimerisasi kationik
Polimerisasi kationik adalah polimerisasi adisi menurut proses reaksi berantai secara
kationik. Proses polimerisasi kationik membutuhkan katalisator. Monomer yang baik dipakai
dalam polimerisasi kationik adalah monomer yang mempunyai ikatan rangkap dan memiliki
banyak elektron. Jadi katalisator berfungsi sebagai aseptor elektron sedangkan monomer
berfungsi sebagai donor elektron. Berbeda dengan polimerisasi radikal bebas yang umumnya
berlangsung pada suhu tinggi, polimerisasi kation paling baik berlangsung pada suhu rendah.
Misalnya, polimerisasi 2-methyl propena (isobutilena) berlangsung cepat pada suhu -1000C
dengan adanya katalis AlCl3 atau BF3. Polimerisasi kation sering terjadi pada monomer yang
mengandung gugus pelepasan elektron.
c. Polimerisasi anionik
Polimerisasi anionik adalah polimerisasi yang serupa dengan polimerisasi kationik,
bedanya pada polimerisasi anionic proses terminasi terjadi lebih kompleks yaitu terminasi
diantaranya melalui disproporsinasi atau perpasangan (coupling). Disamping itu beberapa
sistem anionik tidak dapat ter-terminasi bila di dalamnya terdapat pengotor.
d. Polimerisasi koordinasi kompleks (polimerisasi katalis Ziegler Natta)
Polimerisasi koordinasi kompleks sering disebut juga sebagai katalis Ziegler-Natta.
Katalis Zigler-Natta umumnya adalah kombinasi senyawa logam transisi (logam peralihan)
dari golongan IV sampai dengan VII dengan suatu senyawa organik metalik dari logam
golongan I sampai III.
C2H4
ethylene
Polimerisasi
Ziegler-Natta
Katalisis
metallocene
polyethylene
2.`Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi bertingkat (step reaction). Perbedaan
mekanisme reaksi polimerisasi kondensasi dengan polimerisasi adisi menurut F. W. Billmeyer
pada tahun 1984 dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.1 Perbedaan antara Mekanisme Polimerisasi Kondensasi dan Polimerisasi Adisi
Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi Adisi
jenis molekul
Monomer dapat dihilangkan lebih
secara perlahan
Lama waktu reaksi sangat penting
yang tinggi
Beberapa
monomer
menurun
terjadi
didistribusikan
molekul
akan
menjadi kecil
- Reaksi pencampuran hanya berisi
monomer tinggi